The Wizards
Naruto © Masashi Kishimoto
Warning : OOC, AU, typo mungkin, gaje dll.
Pairing SasuSaku (niatnya)
Rated : T
Genre : Drama Romance and Friendship
-RnR-
Chapter 1
Di sebuah café bernuansa klasik dengan furniture yang unik dan tata letak meja dan kursi yang rapih membuat café itu terasa nyaman sekali dengan aroma yang sangat harum. Di tambah dengan sebuah panggung kecil yang berada di tengah ruangan dengan sebuah piano putih yang menambah kesan anggun dalam café tersebut. Pelayan-pelayan disana pun tidak kalah menariknya, selain mereka ramah, mereka juga cantik-cantik seperti dewi-dewi. Café ini juga sering di kunjungi para artis yang terkenal. Mereka singgah untuk makan atau minum di café ini atau sekedar melepas kejenuhan mereka dari aktivitas mereka. Ada seorang pelayan yang menarik semua mata disana. Pelayan itu berambut pink sepunggung dan rambutnya di ikat seperti ekor kuda, dia memiliki mata emerald yang sangat indah dan berkilau, kulitnya seputih susu, badannya proposional, seperti seorang artis. Eh? Kenapa gadis ini bisa menjadi seorang pelayan café ?
FLASH BACK
1 tahun yang lalu terjadi kecelakaan beruntun di sebuah bukit di perbatasan antara oto dan konoha. Kecelakaan itu menelan korban sebanyak 16 orang, 10 diantaranya meninggal. Salah satu korban yang selamat adalah Haruno Sakura, gadis berusia 19 tahun yang sedang dalam perjalanan pulang menuju rumahnya setelah menjenguk neneknya di suna dengan kedua orangtuanya.
Sakura akhirnya bangun setelah 3 jam pingsan akibat kecelakaan itu. Dia kaget melihat dirinya berada di ruangan yg bernuansa putih dengan bau obat yang menyengat, bukan di mobilnya. Lalu dia pun teringat dengan kejadian yang baru saja dia alami.
"kaasan, outosan!" dia berteriak dan mau beranjak dari tempat tidurnya. Perawat yang ada disana terkejut lalu menghampiri sakura.
"haruno-san, mohon anda jangan banyak bergerak dulu karna luka anda cukup parah, istirahatlah." suster itu merebahkan sakura kembali ke tempat tidurnya.
"ugh!" sakura memegang kepalanya yang dia rasa sangat sakit itu. "suster dimana orangtua ku?"
Suster itu menghela napas lalu menatap sakura dengan wajah yang sedih, "maaf haruno-san, orangtua anda tidak dapat diselamatkan. Saya turut berduka cita."
Deg !
Seperti di sambar petir, sakura mematung, merasakan sakit yang luar biasa di dalam hatinya dan air mata pun mengalir dari mata emeraldnya itu, kini mata itu sangat sendu.
Di acara pemakaman, sakura tempak menyedihkan dengan mata yang bengkak akibat menangis semalaman dan mata yang indah itu terlihat kosong tapi mengeluarkan air mata yang sepertinya tidak akan ada habisnya.
"sakura," ino yang merupakan sahabatnya mengelus punggung sakura.
"…." Tidak ada jawaban dari sakura. Ino merasa sedih melihat sahabatnya seperti ini, lalu ia pun memeluk sakura.
"sakura,relakanlah kepergian mereka. Biarkan mereka tenang di alam sana. Jangan menangis lagi, jangan seperti ini. Ini bukanlah sakura yang aku kenal dan mereka kenal. Tegarlah sakura. Kamu adalah gadis yang kuat. Kamu seperti pohon sakura yang kuat walau badai salju menerjangmu. Masih ada aku, sahabatmu yang selalu ada untukmu."
Mendengar kata-kata ino membuat sakura sadar dan malu dengan sikapnya yang menyedihkan itu, yang merasa kami-sama tidak adil dan dia merasa tidak punya siapa-siapa di dunia ini. "ino… arigatou." Sakura pun mengusap air matanya.
END OF FLASH BACK
Selain menjadi pelayan part time di café ini, sakura juga menjadi penyanyi di café tersebut. Café ini adalah milik sahabatnya sendiri, Yamanaka Ino. Sakura memiliki suara yang indah dan kemampuan bermain piano yang hebat. Makanya dia diminta ino untuk menjadi penyanyi di cafenya itu. Seluruh pengunjung yang datang ke café tersebut merasa terhibur dengan penampilan sakura yang memukau.
Saat ini sakura sedang berada diatas penggung kecil tersebut dan menyanyikan sebuah lagu yang berjudul Fly me to the moon (author suka banget lagu ini. #readers: siapa nanya?). semua pasang mata memperhatikan jemarinya yang menari-nari diatas tuts-tuts piano itu. Sakura meresapi setiap nada dan lirik lagu itu dan sampai di kalimat akhir dari lagu itu, "…. I love you.." berakhir juga nada yang mengiringinya. Suara tepuk tangan menggema di café tersebut. Sakura tersenyum melihat para pengunjung yang cukup terhibur dengan penampilannya malam ini.
~~~ THE WIZARDS ~~~
Di tempat lain, tepatnya di sebuah kantor studio music berlabel konoha music entertainment.
Ciiiitt ….
Mobil pun berhenti di parkiran konoha music entertainment. Mereka pun turun dan langsung menuju ke kantor direktur mereka, Yamato. Sesampainya di kantor direktur sudah ada dua orang laki-laki. Yang satu laki-laki berambut cokelat yang sedang duduk di kursi kerjanya dan di atas mejanya ada papan yang bertuliskan 'Direktur Utama Yamato', dan yang satu lagi ada seorang pemuda berambut hitam bermata onyx dengan senyum yang selalu terukir dibibirnya sedang duduk di salah satu sofa berwarna merah.
Tok tok tok.
Terdengar ketukan dari pintu ruangan dimana mereka berada.
"masuk!" seru si direktur, yamato. Dan masuklah beberapa orang ke dalam ruangan itu.
"hei sai! Kau sudah datang rupanya." Sapa seorang pemuda berambut kuning kepada pemuda yang sedang duduk di sofa merah itu sambil nyengir.
"iya naruto, sejak 20 menit yang lalu." Sai tersenyum palsu dan berdiri menyambut kedatangan teman-teman dan manajer serta assistennya.
"jangan tersenyum palsu seperti itu di hadapanku." Seorang pemuda berambut raven dan bermata onyx berkata sarkastik.
"ah.. kau memang selalu tahu, sasuke." Sai menjawab masih dengan senyum palsunya.
"cih!" sasuke memalingkan wajahnya ke arah jendela.
"hei hei teme, sai! Jangan seperti ini. Ingat kita ini satu tim." naruto mencoba melerai sahabatnya itu.
"hn" sasuke menjawab yang mungkin berarti 'terserah'. Sedangkan sai hanya tersenyum.
"yamato-sama, ada apa memanggil kami kesini? kata kakashi-nii ada hal penting yang mau di bicarakan?" pemuda berambut merah dengan tato 'ai' di dahinya yang dari tadi diam saja mencoba mencairkan suasana.
"haaah! Ini adalah masalah yang rumit dan berat. Ini menyangkut tentang keutuhan band kalian dan eksistensi kalian di dunia music," Setelah menghela nafas pelan, yamato melanjutkan "ini menyangkut sai."
Setelah yamato mengatakan itu, semua mata mengarah ke sai dengan tanda tanya dalam pandangannya.
"memangnya ada apa sai?" tanya seorang laki-laki berambut putih dengan wajah yang sebagian di tutup maskernya.
Lalu sai membuka bibirnya dan bicara, "aku mau keluar dari the wizards." kali ini tanpa senyuman dan matanya terbuka terlihat serius saat mengatakan hal itu. Semua kaget mendengar pernyataan sai.
"kau pasti bercanda kan sai?" tanya seorang wanita berambut hitam pendek pada sai.
"aku serius shizune neesan." Sai tersenyum tulus.
"APA?" naruto, shizune dan kakashi teriak kaget. Sasuke dan gaara hanya menaikkan sebelah alisnya menatap sai tidak percaya. Yamato yang sudah tahu hanya menghela nafas. Suasana di ruangan berubah menjadi suram.
To be continue…
A/N : Yosh! Akhirnya setelah mengumpulkan segala keberanian saya mempublish fic ini dan memutuskan untuk menjadi author setelah menjadi silent reader yang kalem. Fufufufu. Saya masih author baru jadi harap maklum ya. Hehehe. Story ini terinspirasi dari drama korea you're beautiful. Gak tau udah berapa kali saya nonton itu tapi saya mendapat kesan si hwang tae kyung karakternya ampir mirip sama sasuke trus rambutnya Jeremy mirip sama naruto. Jadilah fic ini. Hohoho. Mohon bantuan dari para senpai dan minna-san untuk meriview fic gaje saya ini. Arigatou gozaimasu
