DISCLAIMER
CERITA INI HANYA CERITA FIKSI BELAKA JIKA ADA KESAMAAN ALUR, TEMPAT, DAN NAMA OC MOHON DIMAAFKAN.
DAN CHARACTER YANG ADA DI FICT INI PUNYA
, DAN CRYPTON FUTURE MEDIA
.
.
.
.
.
.
.
WARNING
OOC, TYPO, CERTA TIDAK NYAMBUNG,
Chapter 1
Bagian 1
Siang hari yang sangat panas dan didukung dengan AC yang mati di kelas dengan suasana pengap dan dimana siswa SMA di kelas 2-F berebut untuk mendapatkan oksigen untuk bernafas, jika kelas itu tidak ada guru mungkin para penghuni kelas itu langsung ke luar kelas, lebih tepat nya lorong di depan kelas yang kebetulan bertempat strategis, yaitu bersebelahan dengan pohon-pohon rindang dan juga lorong tersebut terhalangi oleh kelas sebelah yaitu kelas 2-G jadi sinar matahari tidak terlalu memanaskan udara dalam kelas yang sudah pengap.
Walaupun sedang ada guru dan udara dalam kelas sangat minim oksigen, seorang murid yang gagah berani sedang tidur dalam pelajaran yang sangat membosankan, ya murid itu adalah Kaito, Kaito Shion lebih tepat nya walaupun menjadi idola sekolah tapi kelakuan di dalam kelas sangat berbeda. Tiba tiba ketika kaito sedang tertidur pulas, ada yang memukul kepala kaito dengan keras, seketika Kaito terbangun dan mencari-cari orang yang memukul kepalanya, dalam hal ini orang yang biasa memukul kepala Kaito yaitu Len dan Mikuo tapi mereka berdua sedang pacaran di tempat masing-masing.
Karena rasa kantuk yang luar biasa dan juga rasa kesal karena ada yang memukul kepalanya dengan keras, Kaito pun beranjak dari kursi tempat dia duduk, tak lupa dia mengambil korek dan juga sebatang rokok dan mengantonginya.
"bu saya izin ke kamar mandi" tanpa menghiraukan jawaban guru yang mengajar Kaito langsung berjalan ke kamar mandi. Di kamar mandi Kaito mulai membakar rokok nya pada hisapan kedua dari rokok nya Kaito mendengar suara-suara yang memanggil Kaito dengan nada yang lemas,
"Kaito~"
Mendengar panggilan itu Kaito tidak menggubris suara-suara itu, walaupun Kaito menghiraukan panggilan tersebut dan masih menghisap batang rokok yang sudah terbakar, mungkin Kaito sudah tahu kalau yang memanggil namanya tidak lain adalah Mikuo ataupun Len, tak lama suara itu pun memanggil namanya lagi. dari suaranya ternyata bukan Len maupun Mikuo tapi melainkan suara gadis. Dengan begini Kaito membuka pintu kamar mandi yang ditempatinya untuk memeriksa siapa yang memanggilnya, Kaito takut jika yang memanggilnya itu guru killer yang terkenal dengan julukan Mrs. Macan di sekolah ini. Tapi tidak ada seorang pun yang ada di kamar mandi. Jadi dengan santai lagi Kaito menghisap batangan rokok yang ada di sela-sela jarinya itu, ketika Kaito menghadap ke arah kloset ternyata ada seorang gadis berambut hitam panjang se matakaki dan juga dia posisi nya menunduk, Kaito yang melihat gadis itu pun kaget bukan kepalang karena dia dari tadi sendirian di kamar mandi dan juga dia merokok menghadap kloset.
"Kaito~"
Walaupun Kaito sedikit agak takut tapi Kaito tetap memasang wajah cool-nya.
"kenapa?" tanya Kaito dengan nada cool dan sambil menghisap rokok nya.
"aku ingin gelang Hermit yang ada di pergelangan tangan mu Kaito, dan juga kalung Demon Piece milik Lola"
"hah? untuk apa memang?"
Ujar Kaito sambil membuang asap rokok nya kearah wanita itu, lebih tepat nya sesosok wanita itu.
"itu hanya untuk memindahkan wujud ku dan juga untuk menguasai wilayah ku, Kaito."
"hah? kalau aku tidak mau?"
"aku akan mengambil nya dari mu, dan juga aku butuh tubuh baru kau pasti tahu siapa kan Kaito?" ujar sesosok wanita itu sambil tertawa dan langsung mennghilang seperti pasir yang ditiup angin
Bagian 2
"hah, dasar makhluk aneh, padahal gelang ini boleh ngambil di toko barang bekas kenapa hantu seperti tadi mau gelang seperti ini?" ujar Kaito sambi menghisap rokok nya dan lalu membuang nya ke kloset, supaya tidak ketahuan oleh pihak sekolah kaito langsung menyiram nya, Kaito pun kembali ke kelas nya sambil mencerna kembali perkataan hantu tadi, Kaito teringat dengan perkataan hantu tadi "dan juga aku butuh tubuh baru kau pasti tahu siapa kan Kaito?" Kaito pun mengerti untuk bagian itu saja tapi tidak mengerti bagian lain dari perkataan hantu tadi,"jangan-jangan orang yang dimaksud itu…" Kaito masih berjalan dengan santai menuju bangkunya, dan langsung memposisikan badannya untuk bersandar ke tembok, mungkin karena raut wajah Kaito yang berbeda dari biasanya dan sambil memutar mutar gelang miliknya.
"ne, Len, Kaito kenapa? Raut wajah nya tidak seperti biasanya," tanya Rin pada Len.
"mana ku tahu tanya saja sendiri," ujar Len
"wajah nya menyeramkan aku jadi takut,"
Mikuo yang bernotabene teman sebangkunya pun menanyakan hal yang sama kepada Kaito
"hoi Kaito kau kenapa? Tidak biasanya kau seperti itu?"
"kau tahu kan kalau panas aku seperti apa?" tanya Kaito dengan wajah yang agak menyeramkan
"ho~" jawab Mikuo dengan wajah takut
Jam pelajaran Bimbingan Konseling pun selesai dan sekarang jam istirahat. "hoi Kaito ke kamar mandi yuk!" ajak Len. Kaito yang biasa diajak ke kamar mandi untuk merokok pun menolak karena dia tadi habis kekamar mandi,
"baru tadi aku ke kamar mandi, biasanya juga kau merokok di pojokan kelas, kenapa sekarang pindah ke kamar mandi?" tanya Kaito dengan nada yang malas dan masih duduk di bangkunya, "Kau tahu kan Kaito karena aku merokok di pojok kelas Miku menjadi kerasukan kan?"
Memang Miku itu sering sekali kerasukan makhluk halus mungkin semua berawal ketika kelas yang Kaito dan kawan-kawan nya sering digunakan untuk bermain judi. Memang walaupun mental dan fisik Miku agak lemah tapi semua teman-teman nya tidak pernah mengeluh kalau dia sering kerasukan atau pingsan, ya walaupun teman sekelasnya ada juga mengeluh karena tidak percaya kalau Miku sering kerasukan makhluk halus dan sebagainya tapi tidak bagi Kaito, Rin, Len, Meiko, Mikuo, Lola, Lenka, Gumi. Mereka selalu tersenyum ketika Miku sudah sadar bahkan sering bermain-main dengan perkataan yang ngelantur ketika Miku tak sadarkan diri.
"lagian siapa suruh ngerokok dalam kelas hah?"
Tanya Meiko dengan aura pembunuh yang sangat dahsyat.
"e-eto~, karena diluar dan di kamar mandi sedang rawan akan guru atau petugas kebersihan yang mulutnya lebar," kelak Len sambil tersenyum lebar.
"oh, iya si Kaito kenapa kok tumben dia diam terus di bangkunya?"
"entah lah Rin tadi juga tanya seperti itu tadi, tapi katanya dia begitu karena hawa panas" jawab len sambil menyalakan batang rokoknya di dalam kelas,
"tapi Len?! Kenapa kau menyalakan rokok di dalam kelas hah?!" tanya Meiko mengeluarkan dark aura dan juga aura pembunuh nya. Dengan wajah takut Len langsung keluar dan lari keujung lorong yang bertempat di depan kelas.
"ne Len kenapa kau masih merokok hah?!" tanya Miku dengan nada menakutkan, jelas Miku akan sangat marah apabila Len masih merokok karena Len sudah berjanji untuk tidak merokok lagi kepada Miku yang selaku teman baiknya, tidak lebih tepatnya Miku adalah mantan kekasih Len walaupun bernotabene MANTAN KEKASIH tapi mereka kelihatan sangat akur bahkan teman sekelasnya mengira kalau mereka adalah sepasang kekasih.
"karena mulutku terasa asam jadi ya begini," jawab Len dengan santai
"tch," gumam Miku dan langsung duduk di bangku yang berhadapan dengan Len.
"he? Kenapa kau duduk disitu? Aku sedang merokok lagi pula kau mempunyai asma aku tidak mau kalau kau kenapa-napa," ujar Len sambil menarik Miku ke dalam kelas,
"bukankah kau merokok disini sedang rawan akan guru maupun petugas kebersihan jadi, aku sebagai informan jika ada guru maupun petugas kebersihan yang lewat," ujar Miku sambil tersenyum sambil menjulurkan lidah nya sedikit, karena tidak ada pilihan lain terpaksa Len menerima tawaran Miku tapi, Miku harus berjauhan dengan Len karena tidak kuat dengan asap Rokok. Len pun menghisap Rokok nya sambil berbincang-bincang dengan Miku. Ketika rokok Len sudah habis mereka berdua pun masuk ke dalam kelas.
Ketika Len memasuki ruangan kelas terasa sangat panas sekali, Len pun keluar lagi dan tidur di bangku panjang yang biasa di duduki oleh teman-temannya di watu istirahat."ne Kaito kau kenapa? Tumben sekali kau tidak bersama Len maupun Mikuo?" tanya Lola, Kaito berwajah seperti itu karena dia tahu kalau nyawa seseorang di kelas nya dalam bahaya.
"KA~I~TO~" panggil Lola lagi sambil melambaikan tangan nya di depan Kaito,
"kenapa,"
"tumben kau tidak bersama kedua teman mu atau kedua pasangan mu?"
"tch, pasangan? Aku bukan seorang HOMO tahu! Lagi pula aku…."
"aku…?"
"ah, bukan apa-apa"
"apa kau habis bertemu gadis di kamar mandi Kaito?" tanya Lola
Kaito pun kaget, "he? Bagaimana kau tahu kalau aku habis bertemu dengan nya?"
"terlihat jelas dari raut wajah mu kaito" ujar Lola
"dia juga mengincar kalungmu Lola"
"dia bilang apa saja Kaito?" tanya Lola
"dia bilang hanya dia ingin kalung Demon piece punya mudan gelang Hermit punya ku dan juga satu orang yang menjadi wadah untuknya dan dia sudah mengincarnya sejak lama, kau pasti sudah tahu kan? Lola," ujar Kaito, setelah Kaito menceritakan hal itu beban pikiran Kaito berangsur-angsur ringan, "aku juga tidak tahu apa itu gelang Hermit dan juga kalung Demon Piece, tapi yang tidak bisa ku terima adalah Miku yang menjadi wadah makhluk itu!"
Dari perkataan Kaito tadi langsung menyebar ke teman-teman Kaito seperti Len, Mikuo, Rin, Lenka, Meiko. Tidak termasuk Miku karena takut terjadi hal yang tidak diinginkan. Walaupun itu hanya masalah gelang ataupun kalung tapi jika menyangkut teman maka ini menjadi urusan pribadi masing masing.
Bel masuk pun berbunyi dan teman-teman dekat Kaito pun membicarakan tentang kejadian Kaito waktu di kamar mandi. Len yang dibangunkan oleh Mikuo yang masih setengah sadar masuk ke dalam kelas yang suasananya lebih pengap dari pada sebelumnya, Len pun bingun apa yang terjadi dengan pandangan nya di pojokan kelas ada sesosok paruh baya dan juga sesosok gadis berambut panjang menutupi wajahnya hingga mata kaki, yang sedang memperhatikan Miku yang sedang asik mengobrol dengan Rin dan juga Mikuo, untuk mengkonfirmasi apa yang dilihatnya, Len langsung ke tempat duduk Kaito yang di belakangnya tempat duduk Lola.
"ne, Kaito sekarang pelajaran siapa?" tanya Len dengan suara yang pelan
"sekarang pelajaran kimia"
"lalu siapa yang berdiri di pojok sana?" tanya Len sambil menunjuk kearah pojok kelas dengan ibu jarinya, ketika Kaito dan Len menengok kearah yang ditunjuk Len, Kaito tidak melihat siapapun tapi ketika melihat di belakang Rin ada sesosok paruh baya yang sedang merangkul Rin sedangkan sosok wanita berambut panjang tersebut sedang berdiri menemani sosok paruh baya tadi.
Suara yang menenangkan pun terdengar oleh Kaito, Len, dan juga Lola tapi Kaito lebih tau suara siapa ini, tapi Kaito tetap tenang bahkan sampai memposisikan tubuh nya untuk rilex, tapi suasana di kelas yang sedang ada guru pun masih ada yang sedang serius seperti tadi dan juga Len melihat sekeliling tidak ada temannya yang sama sekali mendengar suara itu, Len yang kebiasaan nya duduk nya berpindah pindah tapi lebih sering duduk di dekat Rin ataupun Meiko. Len pun pindah ke dekat mereka berdua dan menanyakan 'apakah kalian mendengar sesuatu tadi?' tapi sayangnya mereka tidak mendengar apa-apa dari tadi selain penjelasan dari guru kimia. Ketika Len melihat ke sebelah Rin ada sosok nenek tadi yang masih memeperhatikan Miku
"ssst, Kaito!" panggil Len dari belakang Meiko yang berjarak satu baris dan tiga banjar
"kenapa?" jawab Kaito sambil memalingkan wajah nya kearah Len, dan Len menunjuk kearah sosok nenek itu berada Kaito pun melihat apa yang di tunjuk Len, ketika Kaito melihat nenek tersebut, sosok itu pun langsung menatap tajam Kaito. Kaito yang sedang di tatap tajam pun langsung memalingkan wajah nya kearah papan keringat dingin yang mengucur di wajahnya, dengan cepat Kaito mengubah pandangan nya menjadi kearah Lola yang bertempat di belakangnya dan memberitahukan Lola ada apa di samping Rin.
"hoi Lola apa kau melihat sesuatu di samping Rin? Atau itu hanya imajinasi ku saja?". Ketika Lola melihat ke arah Rin dan Lola pun melihat hal yang sama dengan apa yang dilihat oleh Kaito dan juga Len tapi Lola berpura-pura tidak melihat nya.
"he? Tidak ada apa-apa disana" elak Lola
Tapi Lola memasang wajah takut karena ketika Lola melihat kearah sosok nenek itu, nenek itu pun memasang wajah marah kearah Lola, tapi ketika nenek itu melihat kearah Miku nenek itupun memasang senyuman begitu pula dengan sosok gadis di sebelah sosok nenek itu.
Bagian 3
Len yang sedang bosan dalam pelajaran sedang mencari bahan untuk menghilangkan kebosanannya. Dia pun berjalan-jalan ketika guru sedang menjelaskan pelajaran, tapi tak lama kemudian, dia pun kembali bosan, tidak lebih tepatnya mengantuk, Len pun berjalan ke belakang kelas untuk tidur. Len pun sama dengan Kaito yaitu sebagai idol di sekolah nya walaupun begitu sifatnya aneh yaitu cepat tertidur dimana pun Len sudah merebahkan kepalanya, walaupun itu dalam kelas sekali pun. Beberapa saat kemudian setelah Len tertidur Len pun bermimpi, dia sedang berbicara dengan sosok gadis di kelasnya tadi mungkin sosok itu bisa dibilang Tante K
"Len apa kau tahu jika aku bisa mendapatkan gelang dan kalung milik Kaito dan Lola, aku bisa menguasai alam ku dan juga dunia mu!" ujar Tante K
"lalu masalah untukku?"
"kalau kau mamu membantu ku aku akan memberimu dispensasi Len,"
"apa?!"
"aku akan mengabulkan segala keinginannmu Len,"
"maaf aku tidak tertarik," jawab Len dingin
"begitukah? Ya mungkin kau akan berubah pikiran kalau aku tidak usah membutuhkan Miku lagi?" tanya Tante K dengan senyum jahatnya
"ohh… maaf itu bukan urusan ku lagi lebih baik kau memberi tawaran itu ke kekasih Miku saja," jawab Len dengan santai, tapi Len itu tidak melihat wajah Tante K tersebut
"kalau begitu jika saja kau berhasil merebut gelang yang digunakan oleh Kaito aku akan memberi mu hadiah," tawar Tante K
"apa itu?"
"aku akan menjadi peliharaan mu Len," ujar Tante K sambil berlutut dan mecium kaki Len
"apa untungnya aku memeliharamu?"
"kau akan bisa meminta apa saja apa yang kau mau kecuali ingin hidup abadi," bagaimana?"
"bagaimana kalau aku menolak?"
"kau akan menyesal Len"
Setelah Tante K mengatakan hal itu Len pun terbangun karena Miku, Rin, Mikuo, dan Kaiko membangunkannya karena sudah jam pulang. Dengan wajah sayu yang khas ketika baru bangun tidur,
"hah? kenapa?" tanya Len dengan nada yang sangat lesu
"sekarang sudah pulang Len, untung saja kami sedang berbaik hati jika tidak kau akan ditinggal di sini sampai besok," ujar Miku
"dan ini karena Miku memaksa ya! Jika tidak aku tidak mau membangunkan mu," ujar Meiko, ketika Meiko memberitahukan kalau ini semua ide Miku, Miku pun wajah nya tersipu, Len pun berdiri sambil memegangi kepalanya karena kepalanya terasa sangat berat. "terimakasih Miku," ujar Len sambil melewati Miku dan menghampiri Kaito dan juga Mikuo
"hei Len kau jalan seperti keong sangat lamban jika disini ada keong pasti lebih cepat keong dari pada kau tahu!" keluh Mikuo
"maaf" jawab Len lemah, Len pun berjalan bersama Kaito dan Mikuo. Kaito yang melihat gelagat Len yang agak berbeda sebelum dan sesudah tidur dalam kelas,
"hoi Len kau kenapa? Tumben sekali kau seperti ini?!" ujar Kaito sambil merangkul Len
"ahh tidak apa-apa, hanya sedikit pusing akibat baru bangun tidur tadi,"
Tiba tiba Kaito merasakan hawa yang kurang mengenakkan di sekelilingnya tapi Kaito sengaja untuk tidak memperdulikannya, ketika Kaito sedang melihat kearah Len karena ingin mebicarakan tugas kelompok yang diberikan oleh guru Kimia tadi, Kaito melihat Tante K di sebelah Len.
Karena rumah Len dengan Kaito berdekatan jadi biasanya mereka pulang bersama dan berangkat bersama, tapi kali ini Len pulang lebih awal karena dia sedang kurang enak badan sejak pelajaran Kimia tadi, tapi ketika melewati gerbang sekolah kepala Len terasa sangat berat dan terasa ingin kembali ke sekolah, tidak lebih tepatnya kembali ke kelas.
Cerita ini berdasarkan kisah nyata Author sendiri. kalau ngerokok di kamar mandi itu memang terjadi
