A/N: Heihei! Kembali lagi dengan saya, SugarString dalam fic saya yang kelima! Wee.. ini sekaligus fic multichapter yang kedua juga :3 oiya, A/N ada di akhir cerita ya…
Disclaimer: Hetalia selamanya milik hidekaz-sensei. Sampai France mendadak suci juga nggak bakal jadi milik saya..
Enjoy~~
Hari ini adalah hari yang kelewat biasa di World academy. Kegiatan berlanjut seperti biasa di kelas masing-masing. Murid-murid juga terfokus pada aktifitasnya masing-masing.
Bagi murid yang masih tegolong alim, mereka masih sudi mendengarkan bacotan guru mereka di depan kelas. Tapi biat murid-murid yang sebangian besar kagak alim, mereka sibuk dengan aktifitasnya masing-masing. Ada yang twitteran, ada yang lagi asik ngespam, dan ada juga yang sibuk mencari doujin-doujin tebaru yang aptudet. Ya.. yang terakhir sudah jelas itu siapa… ya nggak penonton?
Semuanya terus melanjutkan aktifitasnya sampai terdengar suara kepala sekolah mereka di speaker-kecil-di-pojok-kelas-bervolume-mentok-yang-dapat-dipastikan-suaranya-toa-bangetr-sampe-anak-congean-3-bulan-nggak-dibersihin-bisa-kedengeran. Oke, abaikan.
Intinya, dari speaker volume toa itu suara kepala sekolah mereka terdengar.
"Ehm, anak-anak, setelah kegiatan field-trip kalian beberapa waktu yang lalu, kalian diharuskan untuk membuat display tentang tempat-tempat yang kalian kunjungi bersama kelompok kalian. Dikumpulkan lusa. Terima kasih. Oiya, bagi yang nggak mengerjakan akan dihukum oleh pak Germania ya.." Suara om-om pedo MKKB itu mengumumkan pengumuman bejat yang bisa bikin anak alim paling pendiam sekalipun berteriak histeris bak orang sarap penderita kelainan jiwa stadium akhir.
.
.
.
Ternyata perkiraan Author salah.
.
.
.
"APUAAA?" eh, Author bener deng…
Murid-murid yang tadinya diem diem anteng, tiba-tiba langsung histeris. Ada yang menggebrak meja, ada yang kesurupan sampe mesti di panggilin ustad, dan ada yang ngibrit keluar kelas sambil bawa-bawa burung perkutut (belakangan ini diketahui bahwa dia nyari kesempatan dalam kesempitan dengan nyolong burung yang jadi alat peraga. Ingat, kejahatan ada bukan karna niat pelaku, melainkan karna ada kesempatan. Waspadalah, waspadalah!-Quote Bang Napi).
"Kepala sekolah nggak awesome! Pengumuman nggak awesome! Kenapa nggak beritain tentang ke awesoman gue yang bertambah awesome?" seorang tersangka-coret murid yang diduga bernama Gilbert masih bisa mengumbar narsisme di tengah kepanikannya.
"Diem, lo asem! Miape terakhir lusa? Sekolah biadab!" Nesia tengah mencak-mencak gaje sambil meneriakan sumpah serapah.
"Apa? Asem? Enak aja lo Nes! Lo kali yang asem! Dimana-mana orang juga tau kalo gue ini mahluk tuhan yang paling awesome! (SFX: mahluk tuhan paling awesome- Mulan Jamidong)." Sahut Gilbert. Berusaha membantah bacotan Nesia yang selama ini dikenal sebagai orang paling berbakat dalam dunia perbacotan (?).
"Et dah! Diem ngapa? Lama-lama gue santet dirimu yang asem itu!" balas Nesia dengan aura neraka membara (bosen aura hitam terus) plus batu bara Rp. 1000 per biji karena ada Natsu sama Natsume yang lagi bertarung menggunakan magic dan alicenya. Hmm… kenapa jadi fic crossover gini ya?
Prussia langsung diem. Bukannya apa-apa. Kan, nggak lucu kalo nanti malem ada bocah-botak-pake-koteka-yang-dicurigai-anak-didik-france muncul di rumahnya. Terus Gilbirdnya ngilang. Lalu sia melaporkannya ke polisi dan karena ke lebayannya dia sampai memberitakannya ke tipi dan radio, terus disuruh bayar uang iklan.
Oke, ngelantur.
Ditengah keributan, tiba-tiba pintu kelas terbuka. Menampakan si ketua OSIS beralis ulet bulu (Author dimutilasi England) oke oke, beralis tebel 6 lapis yang mirip lapis legitnya nesia.
"Eh, kenapa ini ribut-ribut? Ayo cepat duduk, git!" dampratnya yang sempat membuat hujan local mendadak. Untung sekelas udah siap sedia dengan payung (?).
"Ah! Iggy! Kamu abis dari mana? Kok lama banget?" Alfred, selaku semenya, langsung menyapanya seakan melupakan teriakan-teriakan galaunya barusan.
"Gue… uh… abis dari… ruang guru! Ya, gue abis dari ruang guru" jawabnya. Padahal dia baru boker tadi. "Betewe, ini kenapa kok pada galau semua?"
"HUEEE! Iggy! Kepala sekolah bejat itu nyuruh kita bikin display dan dikumpulin hari rabu!"
"BLOODY HELL!" teriaknya tanpa sengaja. Kamera langsung zoom in ke mukanya, membuat alis tebalnya makin terekspos kearah penonton dan membuat penonton hanya bisa menatap dengan horror dan tiba-tiba genre fic ini dig anti jadi genre horror. Kenapa Author hari ini gampang ngelantur?
Seisi kelas langsung diem. Kan, jarang-jarang ngeliat ketua OSIS mereka yang cool tiba-tiba teriak kayak orang kesurupan.
Astaganagabonarjadidua… tenang Arthur, tenang. Lu mesti jaga imej… pikirnya.
"Yaudah, kalo gitu kita diskusi sama kelompok dulu. Besok bawa bahannya dan kerjakan" perintrahnya setelah berhasil menjaga imejnya padahal dalem hari dia udah teriak-teriak sambil garuk-garuk tanah.
Serentak perintah dari sang ketua OSIS itu langsung mendapat sambuatan protes tidak setuju penuh cinta (?) dari teman-temannya.
"Aelah! Yang bener aja! Minggu ini udah ada benyak tugas 24 jam nonstop tau! Masa kita harus ngerjain tugas lagi?" jerit seorang anko uzai-salah, Mathias. Tapi kalo Author piker-pikir perkataan Mathias tadi, rasanya aneh kalo dibilang dikasih tugas 24 jam nonstop. Masa mau kayak gini?
~pikiran author~
Setting: tengah malam, rumah seorang murid
Murid: *tidur pules*
Guru: *muncul tiba-tiba di hadapan si anak* nak, ini tuga baru kamu, kerjain ya..
Murid: GYAAAAAA! *pingsan dengan mulut berbusa*
~end pikiran author~
Lanjut.
"Si uzai ini bener! Gue padahal mau pake minggu ini buat istirahat!" sahut Norge yang langsung mendapat tatapan takjub sekaligus tak percaya dari teman-temannya dan tatapan berbinar-binar dari Mathias. Tumben-tumbennya dia sependapat sama Mathias.
"Yaoloooh! Ini gue juga kaga setuju tauuk! Gue juga pengen istirahaaat! Tugas gue sebagai ketua OSIS juga bejibuun! Ini gue udah ngasih saran terbaik! Lu mau ape kena hukumannya pak Germania itooo?" waah.. rupanya Arthur mulai OOC juga bapak-bapak ibu-ibu sodara setanah air…
Murid-murid lain sweatdrop. Sebenernya mereka mau melanjutkan aksi mereka ke headbang ke dinding terdekat. Tapi nggak jadi setelah memikirkan kalimat terakhir Arthur. Mereka juga teringat sama kejadian Alfred itu. Akhirnya mereka memilih untuk merenung di renungan jum'at yang diadakan di masjid-masjid terdekat (?).
"Woooi! Ini kenapa malah pade diem ajaa? Lo lo pada milih yang mana neeh? Mau nurutin perkataan gue atau mau dihukum pak Germaniaa?" Tanyanya lagi.
Serentak teman-temannya mengacungkan jari telunjuk dan jari tengahnya. Beruntung mereka nggak menurunkan jari telunjuk mereka. Kalo nggak.. ah.. Author nggak mau ngebayangin…
"Yaudah! Kalo gitu lakuin apa yang gue perintahkan tadi!" perintahnya lagi.
Kali ini tanpa babibu, mereka langsung ngacir ke temen-temen grup mereka.
"Oke, kalo gitu, mulai diskusi!"
TBC
A/N: oke.. jadi disini saya akan mengadakan voting!
jadi, sesuai yang telah dibaca diatas, akan dibentuk kelompok-kelompok.
oiya, kelompok-kelmpok boleh terdiri dari pairing yang kalian suka ya! boleh yaoi dan straight!
1 kelompok berisi 4 orang
pilihan objek display ada:
-musium sastra
-musium air tawar
-taman burung
-musium world bank
-taman snorkling
-harajuku
- dll. ada yang bisa ngasih ide? ini kan udah 6, tinggal 4 lagi biar jadi 10
oke deh, buat voting, kalian bisa klik tombol reviem dibawah ya..
saya tunggu voting kaliaan!
C
I
A
O
!
