Aku hanya berusaha untuk tetap hidup karena aku tidak bisa mati / taekook , BTS
.
.
Turn the Page
a taekook fanfic
Note :
BxB , AU
Typo everywhere(?), I'M AMATEUR , alur kecepatan (maybe)
DLDR
! E!
JIKA ANDA TIDAK SUKA DENGAN CERITA INI
TOLONG JANGAN MEMAKSAKAN DIRI
DAN AKHIRNYA MALAH MENINGGALKAN KOMENTAR PEDAS
(SAYA TERIMA MASUKKAN, TAPI TOLONG KEMASLAH DENGAN BAIK)
Happy reading~
.
.
Taehyung tidak suka hujan dan orang asing. Jadi mengapa ia harus dibawa oleh seorang pria paruh baya ditengah hujan deras dari rumahnya ketempat yang begitu jauh? Menangis? Tidak. Airmatanya seolah telah habis terkuras hingga tak bersisa bahkan sebelum ia sadar bahwa anak seumurannya seharusnya menangis ketika melihat orangtuanya yang tergantung tak bernapas, tak bernyawa ditengah ruang keluarga dan mendapati kakaknya yang meringkuk dibalik lemari pakaian digudang dengan wajah pucat tak berekspresi dan tubuh yang bergetar, mengabaikannya yang terus menggoyangkan bahu kakaknya dan berteriak kecil berusaha menyadarkan hyungnya itu meskipun tubuhnya kecilnya juga bergetar –menggigil kedinginan dalam keadaan basah karena hujan .
Ketika itu taehyung hanya terlalu kecil untuk mengerti apa yang sedang terjadi, bagaimana orang-orang tak dikenalnya silih berganti datang dengan pakaian serba hitam dihari setelah kejadian itu berlalu, berdo'a didepan bingkai foto ayah dan ibunya lalu menatapnya iba. Akan tetapi, satu hal pasti yang bisa dimengerti oleh anak berumur 5 tahun itu adalah bahwa apapun yang terjadi ayah dan ibunya tak akan berada lagi disisinya hari ini, besok, ataupun seterusnya. Dan hari itu, ia hanya duduk diam memperhatikan orang-orang yang keluar masuk kedalam ruangan tempat yang diketahuinya merupakan tempat peristirahatan terakhir kedua orangtuanya. Orang-orang itu menatapnya dengan tatapan yang sama, prihatin. tanpa mengerti bahwa yang diinginkannya bukanlah pandangan kasihan melainkan sebuah penjelasan sesulit apapun itu untuk diterima oleh otak kecilnya.
.
.
Taehyung menurut saja ketika seorang pria paruh baya menggenggam tangan kecilnya dan menuntunnya kedalam mobil ditengah hujan deras setelah memperkenalkan diri sebagai teman ayahnya dan ia tak tahu apa yang mendorongnya untuk mengangguk ketika pria itu mengatakan 'taehyungaa .. mau ikut ahjussi sebentar?'. Ia diam saja ketika mobil itu kemudian melaju meninggalkan tempat terakhir kali ia bisa melihat orangtuanya, karena satu hal baru yang bisa dipahaminya adalah ia mungkin takkan kembali lagi ketempat itu ataupun daegu- tempat kelahirannya terlebih fakta bahwa ia mungkin takkan bertemu lagi dengan sang kakak, satu-satunya keluarga yang taehyung punya.
Perjalanan sebentar itu membuat taehyung mengantuk setelah menguap beberapa kali hingga akhirnya kedua kelopak matanya tertutup
'tidurlah nak. Kau pasti menjalani hari yang berat. Lupakan, lupakan meskipun hanya sesaat lupakan meskipun kau pasti akan kembali mengingatnya ketika terbangun'
.
.
"appa.. dia bangun"
Samar-samar indera pendengaran taehyung menangkap suara yang terasa tak jauh dari tempatnya tidur. Tidur? apa ia sedang bermimpi? Ia merasa bermimpi buruk –sangat buruk tentang ayah,ibu dan kakaknya, tentang keluarganya.
Jungkook yang sedari tadi mengawasi anak yang tidur dikasurnya hingga membuatnya tidur bersama ayahnya semalam itu menggeliat resah
"apa dia sedang mimpi buruk?" dengan dagu yang ditopang oleh tangan kirinya dimeja belajar yang tak jauh dari ranjang jungkook sedang berpikir apa yang dilihat dan didengar oleh anak yang dibawa oleh ayahnya semalam itu dalam mimpinya hinga membuatnya terlihat tak nyaman dalam tidurnya itu. Pintu kamar terbuka diiringi dengan ayah jungkook yang masuk kedalam, tepat saat itu taehyung terbangun dengan nafas putus-putus
Bukan mimpi? Ahjussi itu ada dihadapannya sekarang bersama seorang anak laki-laki yang terlihat lebih muda dari taehyung.
memangnya apa yang diharapkannya? Terbangun dengan kecupan selamat pagi dari ibunya atau suara berisik hyungnya didepan pintu kamar? Atau ketukan pintu yang diiringi oleh suara bersahaja milik ayahnya? Atau .. atau .. dan atau. Bukankah semua orang yang mengalamai hal sulit selalu seperti itu? Bangun dan berharap semuanya hanya mimpi buruk lalu tertampar dengan kenyataan bahwa pilihan untuk bangun ternyata lebih buruk dari mimpi buruk itu sendiri.
"taetae hyung boleh kookie panggil seperti itu? Appa bilang nama hyung taehyung. tapi kookie lebih suka memanggil hyung dengan taetae hyung. Namaku jungkook tapi hyung bisa memanggilku kookie. Apa hyung mimpi buruk? Hyung menangis. Kookie dulu pernah mimpi buruk dan menangis keras saat itu appa menyanyikan sebuah lagu untuk kookie dan akhirnya kookie pun berhenti menangis setelah mendengar appa bernyanyi. Taetae hyung mau kookie nyanyikan lagu yang sama?"
Taehyung menatap anak laki-laki didepannya setelah respirasinya kembali normal. Anak yang menyebut namanya jungkook itu sedang tersenyum hingga menampilkan gigi kelinci yang membuatnya terlihat imut, senyumnya cerah –sangat cerah.
Dan pagi itu taehyung kembali memahami satu hal baru lagi bahwa ia mungkin akan butuh beradaptasi dengan lingkungan baru, orang-orang baru, mungkin juga keluarga baru? keluarga? Ia bahkan tak mengetahui jelas alasan ahjussi itu membawanya kemari.
Yang jelas bukankah terlalu banyak hal baru yang harus dihadapi oleh anak berusia 5 tahun itu?
.
.
.
TBC
.
.
.
Annyeonghaseyo~ taeVull imnida .. ini first ff-nya saya and it's taekook #taekookhardshipperTT .. tolong bimbing saya para sunbae-nim yang terhormat!
saya mau curhat sedikit : cerita ini bahkan bahkan gk nyampe 1kwords tapi saya ngerasa kayak mau teparr :v *salut sama yg ngetik ampe beribu-ribu words. Dan sumpah ini ngabisin waktu berjam-jam buat ngumpulin imajinasi gaje saya hingga terbentuklah cerita yang gagal ini tapi saya malah maksain buat publish berbekal harapan ada yg mau baca cerita ini TT
Gkmaubanyakbacot : Cast lain bkal bermunculan seiring berjalannya kegajean dari cerita ini but, ini tergantung ama readersnya .. kalo dianggap layak (sesuai target) bkal dilanjutin kalo nggk endeu ..
so mind to review? ..
