Our Mother is Dadan!

Disclaimer:Oda-sama! Berikan One Piece pada Nova dan Aneki!

Summary:Hari ibu? Apa Ace, Sabo, dan Luffy mengenal hari ibu? Oneshot super pendek dan GaJe!

Partys Bar, Desa Foosha, Siang

"Hari ibu?"

"Iya! Kau tahu 'kan, Luffy? Itu adalah hari saat anak-anak mengungkapkan rasa cintanya pada ibu mereka!" Makino menjelaskan pada Luffy, Ace, dan Sabo, dengan penuh semangat.

"Ibu? Memangnya kita punya ibu, Ace?" tanya Luffy polos.

Brak!

"Untuk apa melakukannya. Hanya menghabiskan waktu, saja! Ayo pergi! Terima kasih makanannya, Makino-san!" Ace berdiri, lalu melangkah keluar bar. "Eh? Ace! Tunggu aku!" seru Luffy dan Sabo, mengikuti Ace. "Ah…ya, sama-sama. Eh? Haah? Anak-anak! Kalian 'kan belum bayar?!"seru Makino tiba-tiba, namun ketiga pembuat masalah telah pergi. "Haah, biarlah."

Hutan, Sore

"Ace, apa kau punya ibu?" tanya Luffy ketika mereka berjalan menuju rumah Dadan.

"Ibu? Ck, aku anak yatim piatu, mana mungkin punya ibu!" jawab Ace cepat, lalu berjalan lebih cepat, meninggalkan Luffy yang terbengong. "Tapi kata Makino, semua orang punya ibu?"gumam Luffy heran, tapi langsung dilupakannya.

"Ibu…Tentu aku punya ibu, malah orangtuaku hanya ibu. Aku tidak punya ayah tidak berguna itu." gumam Ace pelan.

Rumah Dadan, Pagi, Esoknya,

"Ibumu? Mana aku tahu, bocah! Sudah, cepat cuci piring sana!" bentak Dadan ketika Luffy bertanya, 'Dadan, apa aku punya ibu?'.

"Tidak mau! Ace! Tunggu aku! Gomu gomu no…" Luffy memegang 2 buah pohon, dan…"ROCKET!"MELUNCUR!

Brak!

"Shishishi!"

Rumah Dadan, Malam

"Grook! Fiuuh…! Grook! Fiuuh…" "Grook. Nyem nyem nyem…"

Suara dengkuran dan nafas pelan terdengar di kamar tiga anak itu. Namun, hanya terdengar dengkuran dari 2 orang. Kemana Ace?

"Ibu…orangtuaku hanya ibu, kata Kakek dia mengandungku 20 bulan, lalu meninggal…Ibu…" Ternyata dia duduk diatas pohon disebelah rumah Dadan…

"Ibu…Fiuh…! Grook…!" lalu tertidur diatas pohon…

'Ibu? Ace memanggil ibunya? Anak itu…' Dadan memandang Ace yang tertidur, disudut matanya muncul buliran bening, air mata. 'Ini pertama kalinya aku mendengar anak itu memanggil ibunya…dan mungkin terakhir kalinya…'Pikiran Dadan benar, itu pertama dan terakhir kalinya Ace memanggil ibunya…

Brak!

"Eh?!" Dadan menoleh cepat ketika mendengar suara sesuatu jatuh. Ternyata yang jatuh…Ace. Namun dia tetap tertidur…

"Huuft, kau ini, Ace…" gumam Dadan sambil mengangkat Ace, membawanya kedalam kamar ketiga berandal anak-anak.

Partys Bar, Desa Foosha, Pagi

"Ohayou, Luffy, Ace, Sabo!" sapa Makino riang, "Sudah tahu hari Ibu, Luffy?"

"Hu-um! Tapi, aku 'kan tidak punya ibu, shishishi…" tawa Luffy.

"Kita bertiga punya ibu kok, Luffy." sahut Ace sambil meneguk jusnya.

"Hah? Kita bertiga? Aku juga, Ace?" tanya Sabo heran.

"Hu-um! Ibu kita adalah…" Ace menggantungkan kata-katanya.

"Adalah…"

"Adalah…"

"Ada-ADUH! Kalian berdua! Sakit tahu!" Ukh, Ace dipukul menggunakan pipa oleh Luffy dan Sabo…

"Habis kau lama sekali, Ace!" jawab mereka berdua bersamaan.

"Ibu kita Dadan! Sudah?!" seru Ace cepat.

"Oh? Ooh, ternyata Dadan ya…" respon Luffy.

"APAAA?! DADAAN?!" teriak Sabo kaget.

"Benar 'kan? Ibu asuh kita 'kan Dadan?"Ace menatap Sabo heran.

"Iya sih…"

Brak!

"Ace, Sabo, Luffy!" Dadan menerobos masuk bar.

"A-APA?" seru mereka bertiga serentak.

"Aku sayang kaliaan! Hiks…"seru Dadan sambil memeluk tiga anak itu.

"Dadaan! Minggir!"

"Gyaakh!"

"Eeeh?!"

Suasana di Partys Bar pagi itu ramai, sangat ramai karena seorang wanita tua menangis terharu, dan tiga anak berontak dalam pelukannya. Benar-benar suasana yang damai…

Mefa:"Selesai jugaa!"

Ace, Sabo, Luffy:"Bakauthor! Apa ini?!"

Nova:"Fic."

"KYAA! Help me, Mefaa!"

Author dikejar Ace Sabo dan Luffy yang membawa pipa beracun…

Mefa:"Gak usah review, readers!"

Nova:"Gak review, gue racunin elo! Mefa, gue setrum elo!"

Mefa:"REVIEW PLEASE!"

Kyuubi no Lucifer