Love For Naruto
Genre: Romance, hurt/comfort
Rated: T
Pair: KyuuNaru – SasuNaru
Warning: gaje , yaoi, typo (s), OOC , bikin pusing.
Disclaimer: Naruto bukan punya saya , para hadirin. Kalo beneran punya saya, pasti Naruto udah mirip gelandangan (?) *dordordor*
Chapter 1 : School
.
.
.
"Lalalalala, nonono, lalala, nonono" bagi siapa saja yang mendengar nyanyian itu, pasti langsung geleng-geleng kepala sambil senyum-senyum gaje (?). Nyanyian itu berasal dari kamar mandi. Seorang bocah ingusan *author digiles* maksud author, seorang murid dari Konoha Yellow School, sedang mandi sambil nyanyi gaje. Murid itu berambut pirang, memiliki 3 garis di kedua pipinya yang memberi kesan imut, kulit berwarna tan, dan berwajah manis. Sangat sangat sangat manis. Lebih manis dari cewek asli XD
Naruto Uzumaki adalah nama murid berwajah manis itu.
Banyak orang mengira bahwa Naruto itu perempuan, walaupun Naruto sudah bilang kepada mereka bahwa dia adalah cowok asli, tetapi mereka masih aja ngotot kalo Naruto itu cewek. Ada juga waktu Naruto menjelaskan bahwa dia adalah cowok, orang itu bilang ke Naruto ' hah? Lo cowok? … BENCONG DONG? ' kata-kata seperti itu membuat Naruto naik darah. Tetapi tidak Naruto ladeni. Mau dia dibilang apa kek, yang penting Naruto sendiri tau kalo dia adalah cowok.
Selesai mandi, ia segera memakai seragamnya. Seragamnya lumayan sederhana. Kemeja putih dan jas berwarna biru tua, dengan dasi berwarna biru tua, dan celana panjang berwarna biru tua. Ia segera turun kebawah dan segera menyiapkan sarapan untuknya dan pamannya. Ya, dia tinggal bersama pamannya sejak orang tuanya meninggal.
Ia segera memanggil pamannya untuk sarapan bersama.
"PAMAN JIRAIIIYAAAAA~! SARAPAN SUDAH SIAP! AYO TURUUUN!" ia berteriak di depan kuping pamannya sampe-sampe pamannya jatoh dari kursi.
"Haiyaaaa~ Narutoooo! Sudah berapa kali paman bilang? Jangan kagetin paman dong! Ntar kalo pamanmu 'tercinta' mengalami serangan jantung, kamu mau?" protes Jiraiya sambil mengorek-ngorek kupingnya.
"Tapi paman sampe tidur di kursi tauk! Udah bagus dibangunin! Huuh! Paman tercinta? Maksud paman itu paman yang mesum kali! Huuh!" ucap Naruto kesal sambil cemberut.
"iya,iya! Paman ga bakal tidur di kursi lagi! Cerewet! Ya sudah! Mari kita sarapan!"
Akhirnya mereka sarapan dengan tenang.
"Paman! Aku sudahan dulu ya, ntar telat sekolah! Babaaaaaaay pamaaan!" ucap Naruto sambil keluar dari rumahnya.
"Babaaay Naru-chan ku yang maniiis~"
Naruto yang mendengar itu langsung merasa mual, merinding dan jijik. Naruto langsung pergi dari rumah itu dengan ekspresi jijik.
.
.
.
"OHAYOUUUU!" teriak Naruto dengan kencang. Semua orang sampai berhenti dari aktivitasnya dan mengorek-ngorek kupingnya.
"Aduh, Naru, kamu itu kalo teriak tuh jangan kayak toa napa? Aku kemaren baru ke THT tauuuk!" protes Kiba dengan kesal.
Naruto hanya nyengir-nyengir gaje. Seakan-akan apa yang baru diperbuatnya bukan hal yang salah.
"Nee~Naru-chan, kamu sudah tau berita hari ini belom?" ucap Ino sambil ngelirik-lirik Sakura yang entah mengapa mukanya merah padam.
"Eh? Berita? Berita apa? Jangan-jangan gossip yah?" Tanya Naruto sambil memiringkan kepalanya yang membuat semua orang nosebleed.
'CROOOTT'
Dan semuanya pun nosebleed.
"A-ahha-ahahaa~ aku hanya ingin bilang bahwa Sakura mengalami kecelakaan!" ucap Ino sambil mengelap darahnya dengan tissue.
"HAH? SAKURA KECELAKAAN? Ga mungkin! Orang Sakura duduk di situ kok!" teriak Naruto sambil nunjuk Sakura yang sedang duduk manis mendengarkan percakapan Ino dan Naruto dengan wajah merah.
"B-bukan gitu Naruto." Ino sweatdrop.
"Oh, syukurlah, kiraiin beneran kecelakaan, phew…." Ucap Naruto sambil mengelap keringat di dahinya.
Semuanya langsung sweatdrop.
"Hari ini waktu Sakura lagi berjalan di koridor, Rock Lee juga sedang berjalan kearah Sakura, dan tiba-tiba Rock Lee tersandung kaki seseorang dan akhirnya mencium Sakura." Ucap Ino sambil memberinya foto Rock Lee yang tidak sengaja mencium Sakura.
Naruto syok! Dan akhirnya dia tertawa keras sekali. Murid-murid lain juga ikutan ketawa. Kecuali si Teme Sasuke dan si pemalas Shikamaru dan tentunya Sakura sendiri. Tapi mereka langsung berhenti tertawa saat melihat Sakura yang sudah merah padam, lebih merah daripada tomat asli. Mereka merasa kasihan dan langsung meminta maaf kepadanya, sehabis itu, semua langsung melupakan kejadian itu dan balik ke aktivitas sendiri.
Naruto berjalan menuju tempat duduknya , tempat duduknya itu di sebelah sang teme menyebalkan, jelek Sasuke. Tapi walaupun begitu, sebenarnya Naruto menyayanginya, bukan membencinya. Walaupun sifatnya kelewat dingin.
"TEME! Hari ini aku belajar bareng denganmu di rumahmu ya?" teriak Naruto di depan kupingnya.
"DOBE! Sudah berapa kali ku bilang jangan menganggu ketenanganku? Dan kau sebenarnya kan selalu belajar bareng denganku di rumahku sendiri! Buat apa kau Tanya lagi!" ucap Sasuke lumayan marah.
Aku hanya nyengir-nyengir saja.
"Cih, kau menganggu sekali, dobe. Pergi sana!"
"Hiih! Teme kejam banget deh!"
.
.
.
NARUTO POV
"Pagi anak-anak, hari ini kita akan bermain game. Saya akan membagikan kalian menjadi 2 kelompok." Ucap sang guru inggris.
Aku satu kelompok dengan si teme. Untung aja satu kelompok. Teme kan jenius! Hehe~
Tugas kita di game ini adalah, untuk mencocokan peribahasa-peribahasa bahasa inggris dengan artinya. Setelah bermain cukup lama, hasilnya seri dengan tim Shikamaru. ( Tim Sasuke adalah lawan Shikamaru )
Sekarang semua tim hanya tergantung padaku. Jika aku salah, maka tim Sasuke akan kalah dan tim Shika akan menang. Jika aku benar, maka tim Sasuke akan menang dan tim Shika akan kalah. AKU HARUS BENAR!
Eh, jangan salah, jika aku salah, mungkin aku juga akan dimarahi si teme abis-abisan. Walaupun cuman game, tapi si teme tidak pernah kalah dalam game ini, jadi kalo aku kalah, akan sangat memalukan bagi si teme.
"AYO NARUTOOO! KAMU PASTI BISAAA" Ino teriak menyemangatiku.
Aku hanya tersenyum tipis saat itu. Lumayan gugup ehehe. Gugup karena aku sebenernya tidak pandai dalam bahasa inggris.
Akhirnya aku telah mencocokan peribahasa itu dengan artinya.
Deg. Deg. Deg.
Gugup sekali! Aku tidak sanggup dimarahi oleh si teme habis-habisan! Diejek aja aku juga kalah!
"JAWABAAAN NARUTTOOO….."ucap sang guru
Deg. Deg. Deg.
"SALAH!"
DEG!
"DOBE….." teme terlihat sangat marah. Tidak. SANGAT SANGAT SANGAT SANGAT SANGAT MARAH! Bisa dilihat dibelakang teme ada api yang sangat besar berkobar-kobar.
DEG!
"Cih!" teme langsung pergi meninggalkan kelas.
"Eh?" aku menunjukkan ekspresi cengo.
NARUTO POV END
.
.
.
NORMAL POV
"Nee~ teme… aku minta maaf yah tadi aku sudah membuat tim mu kalah…." Ucap naruto merasa bersalah .
"Hn"
Sebenarnya Naruto agak kesal dengan jawaban si teme. ' hn ' itu bukan jawaban!
Rumah Sasuke sudah kelihatan. Setelah sampai, mereka segera masuk. Yah, Sasuke tinggal sendirian di rumahnya. Bukannya orang tua nya meninggal atau meninggalkannya, tetapi Sasuke ingin menjadi mandiri.
"Nee~teme, ayo kita belajar."
"Tunggu dobe, aku lapar. Bawaiin aku spaghetti yang ada di dapur dan buatkan aku kopi!"
"Enak saja kau suruh-suruh. Tetapi karena kau mau belajar bareng denganku, baiklah, kuambilkan."
Naruto mulai ke dapur dan membuat pesanan sang teme jelek.
Belom 5 menit, Naruto sudah selesai, Naruto membawa sepiring spaghetti dan kopi yang barusan dia buat.
"Nih Teme, sudah kubua-GYAAAAA" ucapan Naruto terputus karena dia tiba-tiba terjatuh dan spaghetti dan kopinya mengenai Sasuke, Sasuke terlihat marah sekali.
"DOBE! KAU INI GA BISA MELAKUKAN SESUATU DENGAN BENAR APA? APA GARA-GARA KAU SUDAH TIDAK PUNYA ORANG TUA, KAU TIDAK PERNAH DI DIDIK LAGI UNTUK MELAKUKAN SESUATU DENGAN BENAR? KAU ITU MENYEBALKAN SEKALI! TIAP PAGI KAU SELALU MENGANGGUKU, DAN KAU SUDAH MEMBUAT TIM KU KALAH! ITU MEMALUKAN KAU TAHU? SEKARANG AJA MENGANTARKAN MAKANAN SAJA TIDAK BISA! KAU BISA APA HAH? DAN BERHENTI MENGANGGUKU MULAI BESOK!" teriak Sasuke dengan penuh amarah.
Terlihat Naruto yang sedang duduk di lantai dengan spaghetti berceceran di mana-mana sambil nangis. Terdengar isakan Naruto di kuping Sasuke.
Sasuke tertegun atas apa yang telah dia perbuat.
"Ma-maaf… a-aku …hiks… aku tidak bermaksud untuk melakukan i-itu. Mungkin sebutan dobe memang cocok untukku, te-tetapi jangan ba-bawa-bawa orang tuaku yang su-sudah meninggal hiks. Aku ha-hanya ti-tinggal dengan pamanku…. Hiks… dan tentu saja aku dididik… hiks… ma-maaf…"
Sasuke hanya bisa diam.
"Ma-maaf Sasuke, aku tidak akan menganggumu lagi…" ucap Naruto lirih sambil berdiri dan mencoba tersenyum.
Sasuke tau itu senyuman palsu.
"A-ah aku ingat aku punya urusan dengan paman, aku tidak jadi belajar bersama-sama… terima kasih dan sampai jumpa." Ucap Naruto sambil menuju pintu rumah Sasuke dan keluar.
Sasuke berlari menuju jendelanya dan mendapati Naruto menangis. Dan Naruto pun berlalu.
Sasuke ingin saja mengejar Naruto dan meminta maaf, tetapi kakinya serasa kaku dan tidak bisa mengejarnya. Sasuke hanya bisa meminta maaf dalam hati. " Maaf… maafkan aku Naruto…"
.
.
.
"Tadaiimaa"
"Okaeri , Naruto…. Eh? Kok kamu kelihatan seperti abis nangis?" Tanya Jiraiya bingung.
"Eh? Ga kok paman….." tentu saja Naruto berbohong.
"Eh? Baiklah…. Nah Naru-chan, paman ingin ngomong sesuatu yang penting kepadamu."
"apa itu paman?" Tanya Naruto sambil memiringkan kepalanya.
' Terkam Jiraiya, terkam…. Dia terlalu imut!'
'glek'
'Jangan Jiraiya, dia itu anaknya Minato dan Kushina, kalau kau melakukannya, ntar pas kamu meninggal, ntar dihukum lho….'
"hey… paman? PAMAN!" teriak Naruto.
"e-eh? Maaf naru-chan… emm itu…." Jiraiiya jadi gugup sendiri.
"ya?"
"paman akan pergi ke Eropa untuk 3 tahun atau mungkin lebih. Istri paman, Tsunade, sedang menjalankan perusahaanya sendiriam, jadi, paman harus membantunya."
"yah! Kok gitu paman? Aku tinggal sendirian dong?"
"Ga kok, kamu tau Kyuubi Namikaze? Anak dari sahabat ayahmu?"
"Kyuubi-senpai? Iya aku tau… kenapa?"
"Kau akan tinggal bersama dia mulai kini."
"WHAT?"
"kenapa? Kau tidak suka? Kalau tidak suka paman bisa telepon kepada sahabatmu bernama Sasuke itu dan meminta ijin agar kamu bisa tinggal bersama Sasuke saja."
"EH? Jangan paman! Gapapa kok sama kyuubi-senpai! Aku gak mau sama Sasuke…" tiba-tiba mata Naruto berubah menjadi sendu.
"eh? Kau bertengkar yah bersamanya?"
"begitulah"
"baiklah, sebaiknya kamu tidur. Ini sudah malah, dan besok kau akan pindah ke apartemennya Kyuubi, oh ya Naru, ntar kalo paman sudah balik, kamu mau tinggal bersamanya sama Kyuubi atau tetap disini sama paman?"
"eh? Aku pertimbangkan dulu entar. Selamat tidur paman."
"selamat tidur , Naru."
Setelah Naruto balik ke kamarnya. Jiraiya mengambil teleponnya dan menelepon Sasuke Uchiha.
"Halo"
"Hn"
"kau bertengkar dengan Naruto?"
"eh? Jadi paman melihat dia nangis tadi? Ya tadi aku bertengkar dengannya."
"kau membuatnya menangis? Kurang aja kau uchiha."
"karena itu aku ingin pergi ke rumah paman besok dan meminta maaf padanya."
"tidak bisa. Besok dia akan pindah dari sini ke apartemen Kyuubi Namikaze."
"EH? Mengapa? Baiklah besok aku akan kesana saja."
" jangan Uchiha. Sebenarnya aku ingin Kyuubi dan Naruto menjadi pasangan kekasih. Kau minta maaf lewat SMS saja."
" apa? Tidak bisa begitu paman!"
"kenapa tidak bisa? Pokoknya jika kau merusak rencanaku. Siap-siap saja Uchiha. Aku akan membalasmu."
KLIK
SASUKE POV
"URGHH…PAMAN MESUM! Kenapa Naruto? Maafkan aku…. Tetapi aku mencintaimu….."
Kemudian Sasuke terlelap di sofanya.
END OF SASUKE POV
Nyaaaa XD ini fic pertama Naoko di fandom ini!
Jangan lupa review please :D
Maaf kalau KyuuNaru belom muncul! Chap 2 janji akan muncul deh!
Bye bye! :3
