Awal Phantomhive
By
Velia Michaelis
Pagi itu cuaca sangat cerah, aku yang sedang menghabiskan waktuku di dalam kamar, mendengar suara pintu kamarku diketuk.
"tok tok tok. Rachel, apa kamu ada di dalam?"
Kudengar sebuah suara memanggilku yang kukenali sebagai suara ayahku.
"Ya, Ayah. Tunggu sebentar, aku akan segera keluar..." Aku pun segera keluar kamar dan membukakan pintu kamar untuk ayahku. Kulihat ayahku tersenyum di ambang pintu kamarku,
"Rachel, ada yang mau bertemu denganmu..." Ayahku berkata dengan senyum yang sumringah... Aku hanya membalas dengan senyuman, walaupun dalam hati aku mengeluh... 'kali ini bangsawan mana lagi yang mau dipertemukan denganku? Hhh...' Aku pun berjalan pelan menuju ruang tamu kediamanku.
"Rachel, ini Earl Vincent Phantomhive..." Kulihat ayahku berkata dengan senyum yang sumringah. Aku mulai berjalan dari belakang punggung ayahku dan mulai berjalan pelan untuk melihat rupa seorang "Earl" yang diperkenalkan ayahku.
Dan akupun dengan sukses dibuatnya tercengang.
Earl ini... Beda dengan bangsawan yang biasanya dipertemukan denganku. Bangsawan yang bisanya hanya memandangku dengan penuh nafsu dan beribu macam gombalannya...
Earl in i... Menyambutku dengan senyum hangatnya... Yang terlukis di wajah dinginnya... Rambutnya ravennya terlihat sangat lembut, begitu juga matanya yang melihat mataku... tak perlu waktu lama untuk aku bisa dekat dengannya. Mengenalnya, dan bisa tertawa disampingnya adalh suatu kebahagiaan tersendiri untukku.
Sampai akhirnya kami memutuskan tanggal untuk membawa hubungan kami ke jenjang pernikahan...
"Ann... Terima kasih ya atas pujiannya..." Aku memeluk adikku yang berambut merah dan seorang dokter... Dia membalas senyumanku dan ku lihat pula dia tersenyum kearahku.
Dan aku pun terdiam melihat senyuman itu.
Senyuman itu, senyuman perpaduan antara kebahagiaan dan keedihan yang amat dalam. Aku baru menyadari bahwa...
...ternyata adikku juga menyukai Vincent.
Aku hanya berusaha tersenyum menutupi perasaan piluku, karena aku ternyata telah "sempat" atau mungkin "masih" menyakiti perasaan adikku tercinta.
Kini, aku sudah menikah dengan Vincent dan Mempunyai seorang anak laki-laki. Dialah, Ciel Phantomhive. Anak semata wayang kami. Anak yang sangat kami sayangi. Tanpa pernah kami sadari bahwa, suatu saat nanti kami akan meninggalkannya dan membuatnya jatuh ke lubang yang dalam...
Sendirian
Dalam kehidupan yang kelam...
-End-
