Ciao~ =7=
Hmm? Nggak kenal saya di fandom ini? Karena saya aslinya fandom KHR (Katekyo Hitman Reborn) dan atas request senpai saya yang terkasih *udahan* jadi saya yang berbaik hati ini akan membuat fanfic untuknya *ditendang*
Oke, harap baca summary-nya, horror yang nggak terlalu, mungkin OOC karena saya masih tidak tau jelas sifat para karakter
.
.
Warning: mungkin ada beberapa typo, OOC, jalur cerita yang mungkin sedikit gaje
Disclaimer: Hetalia punya Himaruya Hidekaz, bukan saya, tetapi fanfic ini punya saya, enjoy!
.
.
" Come on guys! Let's play! Look at the sunshine and close your eyes. What do you see?"
"Ve~ doitsu doitsu! Apakah kita sudah sampai disana~?" Seorang pria berambut coklat dengan dengan riangnya itu mengganggu sang pria yang hanya duduk dengan muka serius entah dia melihat apa
"Italy, kita hampir sampai, duduklah, nanti kamu terjatuh.." pria itu, atau Germany aka Doitsu menyuruh sang cowok yang kita panggil Italy, untuk duduk bersamanya
"Ve~ kita sudah berjam-jam di dalam bus ini~ apakah ada yang lapar? Aku membuat pasta~" Italy menyarankan pasta ke Germany, tapi ditolak karena dia tidak merasa lapar, sehingga Italy menyarankan pasta ke pria muda berambut hitam yang duduk di sebelah mereka yang daritadi hanya diam seribu kata, "Ve~ Japan kamu mau makan?"
"Tidak terima kasih Italy-san.." Pria berambut hitam itu atau Japan menolak dengan etika yang melebihi anak Indonesia
Hmm? Penasaran mereka lagi apa kemana dan dimana? Sebenarnya para Axis sedang berlibur ke Indonesia, tepatnya di pulau Bali. Sekarang mereka dalam perjalanan menuju tempat penginapan
"Baiklah, kalian sudah sampai." Sang supir menghentikan bus yang mereka naiki, serta mengeluarkan barang-barang mereka
"Tak kusangka, ternyata Bali sepanas ini..." Japan yang merasakan betapa tingginya suhu di Bali itu berkeringat tak jelas
"Selamat datang kalian bertiga! Haha maaf dengan suhu udara disini, mau apa lagi, namanya kan cuaca, ayo masuk.." Indonesia mengajak Axis masuk sebelum mereka jadi seperrti cacing kepanasan
"Ve~ Indonesia-san, bau ruangan ini harum sekali~" Italy langsung saja memutari ruangan dimana mereka berada
"Ah Italy, harap hati-hati, bau ini berasal dari dupa itu, jangan sampai kau menginjaknya oke" Indonesia sedikit khawatir bila Italy menginjakan kakinya ke salah satu dupa yang dekat dengan meja itu
"Memang kenapa bila kita menginjakan kaki kita ke tu?" Germany memegang tangan Italy atau nanti Italy bakal mondar-mandir lagi
"Di Bali, penduduk beragama Hindu disini banyak, mereka sembahyang memakai dupa, jadi jangan diinjak.." Indonesia menjelaskan dengan sopan
"Permisi, kamar mereka sudah siap.." Seorang pria memakai baju ala butler itu memotong pembicaraan mereka
"Indonesia-san, sejak kapan anda punya butler?" Japan yang kenal sekali dengan butler terutama dari anime Black Butler dari fandom sebelah itu
"Saya tertarik dengan anime anda Japan-san~ dan saya khusus menyewa dia untuk kalian~" Indonesia menamparkan senyum pepsodent kepada Japan yang juga senang karena anime-nya dia ditonton Indonesia. "Sekarang permisi, saya masih ada kerjaan yang lain, bila ada sesuatu yang ingin ditanyakan, bisa tanya dia" Indonesia pamit dari hotel penginapan itu dan pergi entah kemana
"Baiklah, ikuti saya ke kamar kalian, Indonesia-sama telah memberi kalian kamar istimewa yang cukup besar, dan dia tau bila kalian suka tidur bersama, tapi apabila kalian ingin kamar sendiri akan saya berikan.." sang Butler memandu mereka ke lift yang ada di tengah hotel
"Pe-permisi..." Germany aka Doitsu sepertinya sedikit tergganggu oleh sesuatu
"Iya?"
"Saya lihat di nomor-nomor lantai, kenapa tidak ada angka nomor 3?"
"..."
Hanya ada keheningan setelah Doitsu bertanya..
"Baiklah kita sudah sampai." Tidak menghiraukan pertanyaan itu, sang butler hanya langsung memandu mereka
"Ah, jawab dulu pertanyaanku.." Germany aslinya ingin memaksa sang butler tapi dicegah oleh Japan
Sementara itu di tempat lain...
"YAHOOO! Tenang saja Iggirisu! Aku akan menyelamatkan kamu~! " Cowok berambut blonde dan memakai celana renang bergambarkan bendera Amerika itu dengan semangatnya melompat ke laut di pantai Kuta, siapakah dia? Superman? Tentunya lebih hebat, America.
"IFHJWIOBRHBFKEWFHFEO" Terlihat dari pantai, bahwa ada seseorang sedang tenggelam karena tidak ahli spesialis berenang, Iggirisu aka England tapi kita panggil Iggy saja
"Ahh... England tidak bisa berenang ya –aru.." Apakah dia pria atau perempuan? Tentu saja pria hanya rambutnya panjang, dia China
"Ohonhonhonhon~ banyak sekali cewek cantik disini~" Pria yang hanya duduk di bawah pohon kelapa sambil melihat para cewek bule yang memakai bikini di hari yang panas in, tentu saja France-nii san~
"Ngomong-ngomong, France, apa kau melihat Russia?" China tidak bisa memeriksa seluruh pantai karena pantai Kuta ini sangat besar
"Memanggil?" Russia seperti biasa muncul entah darimana tiba-tiba bisa berada di belakang pohon kelapa dan er... membawa sekop?
"Tadi aku diminta orang bule disana untuk mengubur dirinya, jadi aku pinjam sekop milik penjaga pantai da~" Mendengar penjelasan serta melihat orang bule yang sekarat karena dikubur hidup-hidup oleh Russia yang dimaksud orang bule itu adalah menguburnya tetapi tidak sampai kepalanya
"Ini yang kusebut bersantai.." Germany meletakkan punggungnya di atas kasur berukuran king size, tapi ukuran yang ini sangat beda, karena ukuran kasur ini hampir selebar kamar yang mereka tempati
"Ve~ aku tidur di tengah ya~"
"Baiklah, terserah kau saja Italy..." Doitsu lama-lama tertidur lelap
.
.
.
"Ugh.. kepalaku sakit.." Dari antara oara Axis, Doitsu yang bangun lebih dulu
"Apakah mereka di kamar ini aru?"
Terdengar suara seseorang di balik pintu kamar, tetapi hanya Doitsu yang bangun, Italy dan Japan masih tertidur dari perjalanannya itu
TOK TOK TOK
Pintu kamar para Axis telah diketuk oleh seseorang dengan suara yang sangat familier dengan Doitsu
"Siapa-" Doitsu yang sangat berwaspada itu bertanya tetapi dipotong oleh suara seseorang
"Ini hanya hero yang sedang menyelamatkan kalian nufufu~"
"Bodoh! Kita hanya berkunjung karena China yang minta!"
Doitsu mengintap dan yang dia lihat adalah... para Allies?
"Ah, apakah Japan ada di dalam..?" China bertanya dengan sopan tidak seperti biasanya karena takut mengganggu tetangga mereka
"Dia sedang tidur, ada apa dan kenapa kalian kemari?"
Sebelum China menjawab, terdengar suara dua orang, "Spain bastard! Jangan kau ikuti aku!"
"Tapi-"
Seorang pria mirip dengan Italy, hanya sedikit berbeda, keluar dari pintu sebelah kamar para Axis dan mengagetkan semua yang berada disitu, dia pun juga kaget, jangan salah paham ya
"Apa yang kalian lakukan disini?!" Pria itu atau kita panggil saja Romano berdiri tegak terbeku di tempatnya
"Kami diajak Indonesia tau" Jawab Arthur atau England dengan sinisnya
"Kok sama!?"
"Mana aku tau!"
"Tunggu, kita juga diajak" Doitsu memotong pembicaraan mereka berdua
Hening...
"Doitsu-san, ada apa dengan keributan ini...?" Japan tiba-tiba berada di belakang Doitsu yang mengagetkan semua orang di luar
"Japan~" China langsung menerobos masuk pintu kamar mereka dan memeluk Japan dengan eratnya bagaikan saudara yang lama tak bertemu selama 1 abad, atau lebih
Romano menyela setelah melihat China memeluk Japan, "Tunggu, bila kalian disini, maka Italy juga-"
"Iya dia disini, tetapi masih tertidur" Doitsu menjawab pertanyaan yang belum selesai itu
"Baiklah, aku harap kau menjaganya dengan baik dasar kepala kentang"
"Romano~ ada apa- oh hai kalian~" Spain yang tadinya ribut dengan Romano langsung menyapa mereka semua yang terlihat sedikit speechless
"Sudahlah, aku mau pergi saja." England yang muak dengan situasi sekarang ini pergi tetapi tangannya dengan cepat dipegang America
"Tunggu England! Jangan ke lantai 3! Kata Indonesia jangan ke sana"
"Memang kenapa? Aku hanya ingin melihat git!"
"Ah lantai 3 itu? Aku juga penasaran sebenarnya" Japan yang akhirnya bebas dari pelukan maut China itu keluar dari kamarnya
"Bagaimana kalau kita pergi melihat ke sana?" Saran Spain
"Tapi jika kita lewat lift kan tidak bisa, dan butler itu pastinya akan melarang kita da" Komen Russia
"Siapa bilang kita tidak bisa lewat tangga darurat?" Saran Spain itu membuat semuanya berpikir bahwa mereka bodoh
"Maaf, tapi aku tidak ikut, aku ingin menjaga fratello saja." Romano bersandar ke tembok dengan tenangnya
"Aku juga." Doitsu ikut-ikut Romano
Tunggu, bukankah jika Doitsu dan Romano dalam satu kamar bisa terjadi perang dunia? Lupakan saja.
"Baiklah, kita tidak akan lama, Spain, tunjukkan tangga darurat itu." Mereka berpamitan ala mau pulang kampung dan Doitsu serta Romano masuk ke dalam kamar
"Kenapa kau tidak mau ikut saja kepala kentang"
"Aku tidak tertarik dengan hal begituan"
"Kukira kau takut"
"Siapa yang takut!"
"Jujur sa-"
"Ve~..."
Suara Italy hampir terbangun itu membuat mereka berdua membeku untuk sementara hingga tiba-tiba...
"KRRIIINNGG..." Suara ponsel Doitsu berbunyi
"Iya?" Doitsu menjawab dengan pelan takut membangunkan Italy
"Oi West! Kau dimana? Aku dan Austria serta kepala panci ini sedang di bandara internasional-"
"SIAPA YANG KAU PANGGIL KEPALA PANCI?!"
"Oh hanya kau Prussia, dan Austria serta Hungary? Memangnya kau mau kemana kok di bandara internasional?"
"Kita mau liburan ke Bali West!"
"Ke Bali? Aku dan yang lainnya juga disini. Oh baiklah, sudah ya, kalau mau dijemput telepon saja" Belum selesai dengan curcolnya Prussia, Doitsu menutup teleponnya
"Jadi mereka juga ke sini? Cih, semakin rame saja."
"Bagaimana jika kita keluar sebentar saja?" Doitsu menyarankan Romano untuk jalan-jalan
"Baiklah, daripada disini saja."
Mereka berdua meninggalkan Italy yang masih tertidur pulas, tetapi...
.
.
"When you open your eyes, all you see is darkness again. Where's the sunlight? I don't know! Then where am I?! On the floor, which you shouldn't step on it."
"Jadi kita sudah sampai ya..." America melihat ke arah pintu yang bertuliskan 'dilarang masuk, ada renovasi.'
"Git! Mereka pakai alasan begitu untuk menakuti kita, ayo kita masuk saja.." England dengan santainya mendorong pintu itu dan masuk, diikuti lainnya
Lantai 3 ini sungguh berbeda dengan lantai lainnya, lantai ini dibentuk dengan batu-batu seperti halnya istana pada cerita dongeng anak-anak, dan dihiasi dengan bor di dindingnya, sungguh mirip.
"Tunggu dulu England, kenapa kau ingin sekali menjelajahi lantai ini?" Pertanyaan France inilah yang membuat England stress
"... Karena aku merasakan aura disini..."
"Aura?" Tanya mereka semua dengan kompak
"Aura... sama seperti diri kita, hanya yang ini lebih berbeda..."
Melanjutkan perjalanan mereka, tiba-tiba terdengar suara..
"Espana! Tunggu!"
"Ve~ Fratello~ tunggu aku!"
"Italy! Jangan lari-lari!"
"Kesesese~ sungguh tak awesome, kalian bertiga lari-lari bagaikan anak kecil."
"Romano, Italy, Germany, dan Prussia?!" America kaget duluan sebelum yang lainnya
"Ah biar kujelaskan, Prussia, Austria dan Hungary tadi datang mendadak, ternyata saat dia telepin aku, dia sudah sampai di bandara sini dan ngebut ke sini naik taksi meninggalkan Austria dan Hungary di bandara berduaan." Germany aka Doitsu menjelaskan dengan panjang lebar tapi tetap jelas
"Dan Romano, bukankah kau tidak mau ikut?" Spain bertanya ke Romano yang mukanya sedikit memerah karena lari-lari
"Aku sedikit khawatir denganmu, tapi ini juga karena kepala kentang itu memaksaku" Romano melirik ke arah Germany dengan tatapan sinis
"Git! Jika kau ingin bergabung, berhenti berbicara dan kita lanjutkan perjalanan ini!" England lagi bad mood dan jalan duluan
Karena mereka semua takut bila nanti terjadi pertengkaran, mereka langsung hening dan jalan kembali
"Ah, kenapa ada banyak jalan disini!?" England terhenti oleh jalan-jalan yang ada di depan dia
Keheningan menyerang mereka lagi...
"Kita bagi saja menjadi beberapa kelompok, disini ada 5 jalan, jadi satu kelompok berdua, ada yang bertiga." Germany menyarankan untuk berkelompok
"KRRIIIINNNGG..." Kali ini ponselnya America yang berbunyi
"Ya, disini America? Ah, dude! Kamu kemana saja?! Kucari kau di bandara tetapi kau menghilang, apa? Kau sudah di hotel? Oke ke lantai 3 ya~ aku tunggu, oh lewat tangga darurat"
"Siapa yang menelepon, America?" Japan bertanya setelah America menutup teleponnya
"Canada, anak itu memang suka menghilang.."
"Baiklah, selagi menunggu mereka, kita bagi kelompoknya. Canada bisa ikut siapa saja."
Begini kelompoknya:
Jalan 1: para Axis (Germany, Italy, Japan)
Jalan 2: France dan Russia
Jalan 3: America dan England (karena England yang mau)
Jalan 4: Prussia dan China
Jalan 5: Romano dan Spain
"Baiklah mungkin begini saja-"
Tiba-tiba sebuah gempa kecil terjadi dan meruntuhkan bagian atas lantai 3, batu-batu berjatuhan dan America berteriak, "Semuanya! Cepat pergi ke jalan yang kalian tuju masing-masing!"
Karena panik serta takut kejatuhan batu-batu itu, mereka langsung pergi tanpa berpamitan
Di saat itu pula, saat semuanya sedikit tenang, Canada datang.
"Ini jalan-jalan yang America katakan, tetapi tertutup oleh runtuhan batu ini... sepertinya kejadian ini tak berlangsung lama... hmm? Ada jalan disini?" Canada melihat ke arah jalan yang terbuka bekas gempa tadi dan tanpa berpikir panjang, dia langsung saja masuk
Jalan 1:
"V-Ve~ disini gelap! Doitsu~!" Italy memeluk tangan Germany karena takut bila nanti ada sesuatu yang keluar dari kegelapan
"Tenang saja Italy-san, saya bawa senter" Japan langsung mengeluarkan senter dan menyalakannya
"Baiklah, tak ada yang perlu ditakuti, ayo jalan terus." Germany dan kedua nation itu jalan tanpa ada masalah lagi
Jalan 2:
"Ne France, apa pendapatmu tentang jalan ini da?" Russia bertanya-jawab dengan France agar mereka tidak merasakan rasa takut karena di jalan 2 ini mereka merasakan ada sesuatu di depan
"Ohonhonhon~ jujur saja ya, sebenarnya jalan ini itu seperti jalan menuju ke tempat sang raja"
"Menurutmu cerita dongeng jaman dahulu itu benarkah da?"
"Tidak, dongeng itu hanyalah cerita buatan, tapi jika mitos itu mungkin saja benar"
"Hmm... France, pernahkah kau berpikir, bila sisi lain kita sebenarnya ada?"
"Sisi lain..? Menurutku ada! Tetapi di dunia lain~ tapi kita sebagai negara memangnya ada?"
Tidak dijawab oleh Russia, mereka tanpa sadar sudah sampai di tempat, tepatnya ruangan, yang mirip sekali dengan bar, bar kotor.
"Tentu saja ada." Suara yang mirip France- tak dikenal siapa orangnya- hanya lebih rendah itu menjawab pertanyaan France yang belum sempat dijawab
"Si-siapa kau..?"
Jalan 3:
"Kenapa kita bisa sampai ke tempat ini..." America memandangi ruangan yang seperti ruangan penitipan anak kecil, penuh dengan gambar lucu mirip imajinasi England
"Selamat datang~ selamat datang~!" Kali ini suara mirip England, hanya sedikit lebih feminim itu muncul entah darimana
Mendengar itu America hanya hening
"Itu bukan suaraku!" England menyadarkan America yang bengong mendengar suara misterius itu
"La-lalu siapa?!"
"Maaf, itu suaraku~" Kali ini suara tak dikenal muncul dari balik pilar ruangan itu
"A-APA?!"
"I keep running for my life, the darkness chases me. What are they?! Where am I? What happened exactly?!"
Jalan 4:
"Ini sungguh tak awesome kesesesese!" Prussia berlari secepat kilat bersama China
"Ini bukan waktunya untuk bilang awesome atau tidak aru!"
Prussia dan China melarikan diri dari anak panah yang tersembunyi di dinding-dinding sebelah mereka karena kesalahan Prussia saat tak sengaja meraba dinding dan menemukan perangkap rahasia
"Aku lihat ada cahaya di depan aru!" China menunjuk ke arah pintu dan dengan kerennya dia jungkir balik diikuti Prussia dengan gaya orang sedang lompat jauh
"Kau tak apa-apa?" Prussia mengulurkan tangannya ke China yang tidak sempat berdiri
"Tak apa-apa aru, hanya tergores sedikit" China menutupi luka di lengannya yang berdarah terkena anak panah tadi
"Tunggu dulu, biar kucarikan selembar kain di daerah sini" Prussia berkeliling dan baru menyadari bahwa mereka berada di sebuah ruangan mirip dengan sebuah Gereja yang modelnya seperti Gereja pada jaman dahulu
"Apakah kau sadar bahwa kita ada di... sebuah gereja aru?"
"Bagaimana ada sebuah Gereja di dalam tempat seperti ini?"
"..."
"Lupakan."
Menyelesaikan percakapan pendek, Prussia menemukan selembar kain dan mengikatkannya pada lengannya China. Di saat itulah suara misterius muncul lagi
Saat suara itu muncul, bayangan China dan Prussia mulai bergerak dengan sendirinya
"Aiyah!"
"Kesesese...kita dalam masalah."
Di saat bayangan mereka bergerak dengan bebasnya, bayangan nation yang lain pun juga
Jalan 2:
"Apa ini?! Kenapa bayangan kita-" France menatap bayangannya serta bayangan Russia bergerak menjauh dari mereka tiba-tiba,
"Canada da?!" Russia melihat ke arah Canada yang berlari ke arah mereka
"Canada! Kenapa kau ke-! Awas!" France berlari dan melindungi Canada dari bayangannya sendiri yang ingin membunuh Canada
"Apa itu..?!" Canada melihat bayangan France dan Russia yang mulai terbentuk sebuah badan, tidak lupa juga merasakan pelukan papa France
"Lihat, bayangan Canada juga" Russia telah siap mengeluarkan pipa keran untuk melindungi France dan Canada yang tak sempat berdiri
Jalan 3:
"Iggirisu! Bukankah itu bayanganmu?!" America menunjuk bayangan Iggy yang bersembunyi di balik pilar tersebut
"Jangan bodoh, bayangan kita seharusnya ada di- APA?!"
"Ini bukan ulahmu kan?!"
"BUKAN!"
Jalan 5:
"Espana! Itu apa?!"
Tidak menjawab pertanyaan Romano, Spain hanya terdiam dan mengeluarkan senjatanya lalu tiba-tiba berkata, "Romano, mundur"
Sebenarnya ingin protes, tetapi karena ia tau apa yang akan kemungkinan terjadi, ia hanya mundur dalam keheningan
Sementara para Axis? Apa yang terjadi?
.
.
"Doitsu-san, apa mungkin kita harus membuka pintu ini atau..?"
"Aku tak tahu... pintu ini terlihat mencurigakan..."
"Ve~ ini terlihat seperti pintu menuju ke tempat raja seperti yang dikatakan France di dongengnya"
Hmm? Kenapa mereka tenang saja? Sepertinya para Axis telah beruntung, dan melewati jalan yang tidak mendapat serangan apapun, bahkan mereka tidak mengalami kejadian seperti yang lainnya, hanya saja mereka telah melewati jalan tertutup, terhalangi oleh pintu yang masih tak diketahui dalamnya
"Baiklah, kita buka, persiapkan diri kalian, kemungkinan ada sesuatu di balik pintu." Germany meletakkan tangannya di pintu yang berukuran cukup besar itu dan mendorongnya perlahan
"V-ve! Gelap!" Italy bersembunyi di belakang Japan yang memegang senter
"Sepertinya kita kedatangan tamu."
Tiba-tiba di dalam ruangan itu, yang awalnya dari gelap sekarang menjadi terang, berkat obor yang menyala entah bagaimana, dan memandu mereka hingga... kursi sang raja?
Dan serta dua penjaga, yang mirip sekali dengan Germany dan Japan, hanya berbeda bajunya
"Ada dua Japan dan Doitsu?!" Italy kahget sementara Germany dan Japan masih terdiam
"Kalian bingung dengan siapakah kami? Kami adalah 'bayangan' kalian, sisi lain kalian, tidak hanya kami, bahkan teman-temanmu." Japan atau kita panggil bayangannya itu melirik ke arah nation lain yang terperangkap di dalam sel penjara dan juga ada 'bayangan' mereka menjaga diri mereka masing-masing
"Yang dimaksud dengan 'sisi lain' itu bahwa kami adalah kalian, hanya sifat kami adalah kebalikan kalian" Bayangan Germany ikut menjelaskan
"Itu sangatlah bodoh! Bagaimana kami punya 'bayangan' atau apapun itu, tetapi Italy tidak!?" Germany dan Italy melindungi Italy karena takut bahwa Italy nantinya akan diculik oleh bayangan mereka sendiri
"Itu karena.." Sisi lain Japan melangkah maju, "Karena... sisi lainnya adalah raja kami, raja yang kami hormati"
Italy hanya membeku di tempatnya, Germany dan Japan tidak berhasil melindungi Italy sebab mereka ditangkap oleh sisi lain China
"Kau, akan kami jaga, sedangkan kalian, akan kami hukum." 'bayangan' Germany memborgol Italy yang masih membeku di tempatnya, dan menyeretnya
Seketika itu Italy mulai sadar, "Kalian- apa yang akan kalian lakukan pada mereka!?"
"Kemungkinan mereka akan dihukum mati, atau tetap hidup, tetapi dengan beberapa persyaratan, kau tidak perlu tau akan itu."
"I can't run away again. My only choice is to face them, what should I do...?"
Italy didudukan dan diikat ke kursi raja yang telah tersedia di ruangan itu
"Tuanku, tenanglah, karena kami tidak akan membunuh mereka di hadapan anda kecuali dengan persetujuan anda."
"Baiklah, sekarang, aku ingin bertanya kepada kamu.." 'bayangan' Japan mengangkat dagu Japan yang terperangkap dalam sel penjara tersendiri, serta terikat.
Selagi semua pandangan menghadap ke sang pemimpin, 'bayangan' Japan-atau kita panggil saja 2p!Japan- Italy sedang berusaha melepaskan diri dari ikatannya itu
Saat Italy sibuk sendiri, pintu tiba-tiba terbuka dan oh! Ternyata itu sang butler
Tapi pertanyaannya adalah, untuk apa dia disini?
"Untunglah kau datang.." 2p!Germany mempersilahkan sang butler masuk dan berjalan ke arah Italy yang masih terikat
"Tolong kami!" Germany yang terkurung mencoba mematahkan gerigi sel itu tapi gagal, begitu juga America, tapi tetap saja gagal
"Tuanku," Kata sang butler sambil memberi hormat, "Seseorang telah menunggu anda di ruangan lain"
"Sepertinya.." 2p!America sepertinya telah menyadari sesuatu
"Dia sudah.." dilanjutkan oleh 2p!Canada
"BAGAIMANA KAU BISA MEMBANTU MEREKA!?" Germany berteriak pada si butler yang hendak membawa Italy entah kemana
"Dia itu sejak awal telah membantu kami" jelas 2p!Germany dengan santainya
"Austria-san! Hungary-san!" Lambai Indonesia di daerah kedatangan ke arah Austria dan Hungary yang sedang bermesraan di tengah banyak orang
Tunggu, berarti selama sejam Indonesia menunggu di sana? Lupakan saja itu
"Katanya Prussia juga datang, dia dimana?" Indonesia mengangkat koper-koper Austria yang isinya alat musik serta baju itu ke mobil yang menunggu mereka juga selama satu jam
"Dia... dia meninggalkan kami, naik taksi, dan pergi ke hotel secepat kilat.." Austria bergaya cool sambil jalan dengan Hungary yang juga membawa koper miliknya sendiri
"Indonesia-san! Aku ingin tanya, tadi waktu kita keluar, kenapa semua penerbangan di delayed? Bukankah itu sedikit aneh, maksudku, biasanya hanya 1 atau 2 atau lebih tapi ini semua penerbangan, apa yang terjadi?" Tanya Hungary sambil meletakan koper di dalam bagasi mobil
"A..Aku juga tak tau, biasanya tak pernah terjadi seperti ini, aku mendapat laporan, tidak hanya disini saja, seluruh penerbangan di Indonesia juga, dan yang aneh..."
"Apa?" Tanya mereka berdua serempak
"Saat aku menelepon yang lainnya di hotel, mereka mengangkatnya, tetapi saat itu juga, telepkn mereka dihancurkan..."
"Apa maksudmu?!" Tanya Hungary sambil menghentakan kakinya ke tanah
"... Aku juga tidak tau... apa mungkin... mereka ke.. lantai itu..."
"Lantai itu?! Indonesia! Cepat jelaskan!"
"Bila mereka dalam masalah, sebaiknya kita jangan disini saja, ayo pergi ke hotel!" Austria menaiki mobil di sebelah supir, diikuti Hungary dan Indonesia yang duduk di belakang, "Bisakah kau mengantarkan kami ke hotel dengan cepat? Kita dalam krisis sekarang!"
Indonesia keluar dari tempat duduknya dan ikutan Austria, "Kuberi kau tip nanti bila kau bisa ke hotel dalam waktu 5 menit"
"Baiklah." Setelah mendengar kata yang berhubungan dengan uang, sang supir menginjakkan kakinya pada gas dan langsung saja jalan hingga hampir dikejar polisi, begitulah, orang Indonesia kalau dipancing pakai uang, langsung sifatnya keluar tuh
" 'Open your eyes!' only that what I want to hear, I've got enough for this.."
"Kalian akan disini selama semalam, nikmati tidur kalian, di dalam kandang." 2p!Japan meninggalkan mereka serta 2p! Lainnya lalu mengunci pintu itu
"Doitsu-san" Japan memanggil Germany yang hanya berhasil membengkokkan jeruji sel itu walaupun hanya beberapa senti
"Aku tahu, kita harus menyelamatkan Italy sebelum mereka melakukan sesuatu ke dia"
"Doitsu-san, kau seharusnya tenang dahulu."
"TENANG BAGAIMANAA!?"
"Doitsu-san."
Panggilan terakhir dari Japan itu akhirnya menenangkan Germany dan dia juga sedikit malu karena dia dan Japan ribut sendiri di antara semuanya
"Guk guk"
"Su-suara itu, Japan! Bukankah itu anjingmu?" America mencari darimana asal suara itu
"Pochi?! A-ah, aku lupa kalau aku membawanya kesini, dan lupa kukeluarkan dia dari tas ku"
JDUAAKK
Suara pintu terbuka dengan ganasnya itu mengambil banyak perhatian orang disana
Dan yang membuka adalah Hungary.
Apa, Hungary?
Mungkin Hungary begitu manly-nya sampai dia bisa membuka pintu yang terkunci itu
"A-Apa ini!?" Indonesia kaget dengan mereka yang terkurung di dalam 'kandang'
"A-ah, tunggu, bagaimana kalian bisa tau kita ada disini?" England bertanya setelah lepas dari kandangnya yang dirusakan oleh Hungary
"Pochi yang membawa kami, kami menemukannya di dalam kamar Japan-san, dan tiba-tiba saja dia berlari ke sini" Austria menjelaskan sambil mengembalikan Pochi ke pemiliknya, Japan
"Ah sou.. arigatou ne Pochi" Japan memberi elusan pada Pochi sebagai hadiah terima kasih
Tunggu, tetapi mereka hampir saja melupakan sesuatu.
"Veveve~ sepertinya kita kedatangan tamu baru~"
"... I...ITALY!?" Semuanya berteriak dengan kompak saat mendengar suara Italy, tapi..
Seseorang berjalan ke arah pintu itu dan bayangannya dapat dilihat para nation, "Veveveve~ memanggil?" Hanya saja, itu bukan Italy.
"... A-Apa yang kau lakukan padanya!?" Kali ini Romano yang marah dan ingin menarik kerah baju 2p!Italy tetapi itu tak terjadi karena Spain dan Germany menghalanginya
Saat semuanya ribut sendiri, 2p!Italy berjalan ke arah Indonesia
"... Aku tak percaya ini... ternyata..." Indonesia berjalan mundur menjauh dari yang lainnya, tetapi masih diikuti 2p!Italy
"Terima kasih karena kau telah membawa mereka kemari~ veveve~" 2p!Italy memberi Indonesia senyuman, hanya dengan maksud yang berbeda
Seusai memberi senyuman yang berbeda arti itu, 2p!Italy mengeluarkan pisau dan ingin membunuh Indonesia
Pisau itu semakin mendekat ke Indonesia dan-
"!" Semua pandangan menuju ke mereka berdua ketika... ketika...
"My head's spinning, everything makes me confused. Until someone grabbed my hand. I woke up and I see them, everything's back to normal... all of that... just a dream?"
"I-Italy!" Indonesia menatap Italy yang merelakan tangannya untuk ditusuk pisau tersebut dengan muka kaget campur muka takut
"Fratello!" Romano berteriak dan menerobos mereka yang menghalanginya serta berlari ke arah Italy, kita panggil Veneziano saja
"Mau kemana kau?" 2p!Romano mengahalngi dirinya sendiri
"Veneziano!"
Suara teriakan ada dimana-mana, para nation bertarung dengan 2p! Mereka. Saat Veneziano menutup mata dan membukanya, dia melihat darah ada di dinding, lantai, dan di tubuh temannya, bahkan upayanya untuk menyelamatkan Romano, serta Indonesia, dan dia sadar bahwa...
.
.
"Fratello! Bangun!"
"Italy!"
Suara Germany dan Romano mulai membuat Italy terbangun
Apakah itu semua... hanyalah mimpi?
"F-Fratello? Doitsu?"
"Syukurlah, dia tak apa-apa..." Germany menghela napas lega
"A-apa yang terjadi..?" Veneziano bangkit dari tidurnya dan melihat sekeliling, hanya ada Germany dan Romano
"Seharusnya kami yang bertanya! Fratello, apa kau tadi bermimpi?" Tanya Romano
"Mimpi? . . ."
"Fratello, jawab!"
"Jadi... semua itu hanya mimpi..?"
"Apa maksudmu, HEI!"
"Ah tidak, tidak apa-apa.."
"Doitsu-san, apakah Italy-san sudah bangun?" Japan yang menunggu diluar bertanya tanpa masuk ke kamar
"U-uh, iya.." Jawab Germany dengan sedikit ragu-ragu entah kenapa
"Kepala kentang, bisakah kau keluar sebentar?" Tanya Romano dengan nada pelan tetapi dengan kata-kata yang menyakitkan. Setelah Germany keluar Romano mengambil sesuatu dari tas yang dibawanya dan berkata, "Fratello, cepat pakai ini." Romano memberi Veneziano baju yang dipakainya saat pesta
"U-untuk apa-"
"Sudah pakai saja!"
"V-ve... Fratello, kita mau kemana..?" Veneziano bertanya sambil ditarik oleh Romano keluar kamar
"Lantai 3."
"Fratello! Kita mau ngapain disana..." Kali ini nada suara Veneziano berubah menjadi pelan dan Romano dapat merasakan bahwa adiknya itu bergetar
"Lihat saja nanti..."
.
.
"Ah, Feli! Kami sudah menunggumu, ayo masuk!" Indonesia mempersilahkan Veneziano aka Feliciano dan Romano aka Lovino masuk
"E-eehh?!" Veneziano kaget begitu melihat semuanya mengadakan pesta besar di ruangan yang dalam mimpinya adalah ruangan dimana semua temannya itu tertangkap oleh 2p! Mereka, tetapi jauh berbeda, ruangan yang ini dilengkapi dengan hiasan mewah bagaikan itu adalah sebuah kerajaan
"Saya sangat terima kasih atas kedatangan kalian hari ini, sekarang, mari kita rayakan untuk hari ini." Indonesia memberi senyuman manis kepada semuanya dan dimulailah pestanya
Semuanya berakhir, apa yang dialami tadi hanyalah sebuah mimpi Veneziano aka Feliciano, tetapi, Feli masih curiga akan butler yang ada disitu, siapakah dia? apakah akan berakhir begitu saja?
Hola minna~ gimana fanficnya? Gaje? Kalo anda review begitu nggak apa-apa, ini memang gaje banget, oke deh, minta review aja, mau follow nggak apa-apa juga, saya senang *lah ((harap baca Warningnya dulu ya ))
