HUANG ZITAO, pria itu tampak konsen menyetir mobil sedannya. Dilihat darimana pun dia tetap tampan dan fashionable. Tapi ... pasti tak ada satu orang pun yang menyangka kalau cowok ini masih jomblo dan belum pernah , nggak ada suatu pun yang kurang pada diri Tao. Tampan, pintar, dan punya banyak bakat. Tengok saja hobi olahraga-nya yang seabreg. Begitu juga dengan kesukaannya menulis yang berbuah novel-novel yang sudah diterbitkan beberapa penerbit terkenal. Padahal, banyak juga kok cowok yang suka sama Tao. Tapi herannya sampai sekarang dia belum pernah ngerasain jatuh cinta. Kasihan kan ... ?! .

Tao sendiri tidak tahu kenapa dia belum pernah jatuh cinta seperti yang dialami oleh teman-temannya termasuk ... seperti sahabatnya, Luhan, yang kini sedang asyik-asyiknya bermesraan dengan Sehun, pacarnya yang warga negara Korea itu. Luhan dan Sehun tampak sangat mesra di jok belakang, seakan-tidak memperdulikan Tao. Mulanya sih Tao bisa cuek, tapi lama-lama dia jengah juga. Tao bukannya cemburu melihat sahabatnya bermesraan dengan cowok seganteng Sehun. Tao cuma merasa jengah dan berharap bisa menurunkan cowok Korea itu secepatnya .

"Hun ... Kenapa sih kamu harus berangkat ke Seoul hari ini? Udah deh, gak usah balik ke sana. Temenin aja aku di sini ya. Aku masih pengen kamu di sini. .. " kata Luhan manja, sambil memeluk tangan Sehun erat.

"Han, aku kan harus kuliah. Setahun lagi aku juga kan ?"

"Iya. Tapi ... aku ingin tetap kamu di sini. Aku bosan kalau cuma lewat telepon atau internet." kata Luhan manja.

"Sabar ya, honey. Kamu tunggu aja. Bulan depan aku pasti balik lagi kok. Jadi kamu sabar aja ya?" Sehun juga tak kurang mesra.

"Bener ya, kamu pasti pulang? Aku pasti kangen banget sama kamu."

"Iya, aku juga pasti kangen sama kamu. Nanti aku janji bakal sering telepon kamu deh." Sehun semakin merapat pada Luhan.

"Janji ... ?" Luhan juga merapatkan diri pada Sehun.

"Iya janji ... " Sehun dan Luhan semakin merapat. Mereka saling mendekatkan wajah.

.

.

.

Eh, apa-apaan ini? Jangan bilang kalau mereka mau ...

Tao mulai panik. Dia sama sekali enggak mau melihat pasangan itu berciuman .

"EH, HUN! LO NAIK PESAWAT JAM BERAPA SIH?" tanya Tao tiba-tiba.

Spontan Sehun dan Luhan kaget, mereka menggeser duduk agak berjauhan.

"Aku naik pesawat yang jam satu, Tao. Sekarang udah jam berapa ya?" tanya Sehun sambil melirik jam tangannya.

"Jam sebelas. Kayaknya masih keburu deh ... Pesawat Korean Airlines kan?"

"Yup ... Tapi aku narus cepet sampai di sana. Bisa lebih cepat enggak Tao ... ?"

"Sabar bro ... Ini lagi diusahain cepet ... Busyet dah, gue udah kayak supir pribadi aja ya? Jangan lupa ninggalin uang bensin ya?"

"Tenang... itu Urusan gampang. Aku takut nih ketinggalan pesawat lagi seperti waktu itu sampai mamaku udah ngomel lagi. .. Aduh, jangan sampai aku kena marah lagi deh."

"Ya ... Tuan." jawab Tao pura-pura menghormat dengan membungkukkan badannya sedikit.

"Tao ... lo gangguin orang yang lagi kasmaran aja deh ... " sindir Luhan.

"Permisi ya, Luhan yang manis ... Tujuan kita sekarang mengantarkan suami lo ini ke bandara kan ya? Jadi, enggak ada salahnya kalau lo tahan keinginan buat mesra-mesraan di mobiI gue sebentar aja ya ... Oke?! " jawab Tao cuek.

"Tapi kan wajar kan kalau gue mau mesra-mesraan sama pacar gue. Dia lan mau berangkat ke Seoul hari ini dan ... "

"Halah". bulan depan juga balik lagi. Terus kalian nyusahin gue lagi untuk nganterin." Tao memotong ucapan Luhan yang belum selesai.

"Aduh, Tao ... Kamu enggak ada berubah-berubahnya ya. Pantes aja belum punya pacar. Kamu harusnya lebih lembut sedikit, biar ada cowok yang mau - jadi pacar kamu ... " sahut Sehun.

"Oopss ... Jangan salah, hun. Begini-begini banyak cowok naksir sama gue kok. Cuma guenya aja yang enggak mau pacaran."

"Masa sih?" tanya Sehun enggak percaya.

"Bener hun. Banyak banget cowok yang ngejar-ngejar dia. Tapi dasar, si Tao bikin cowok-cowok itu patah hati dan nyerah semua." kata Luhan.

"Wow ... emang kenapa sih kamu segitunya enggak mau pacaran? Apa cowok-cowok yang deketin kamu enggak ada yang beres?" tanya Sehun iseng.

Tao hanya tersenyum simpul.

"Iya nih, aku juga bingung kenapa dia sampai segitunya enggak mau pacaran. Padahal... yang namanya pacaran itu enak Iho. Romantis banget! Seperti gue sama Sehun ... Iya kan sayang?" Luhan langsung merangkul Sehun. Kedua tangannya sudah melingkar di leher Sehun.

"Yes ... its true, honey." jawab Sehun sambi! membelai Luhan.

Wajah Luhan mendekat ke wajah Sehun.

"HAITTSS ... Jangan ciuman di mobil gue. Sehun kita udah sampai, cepat keluar dari mobil. Sekarang juga!" teriak Tao, mengusir Sehun dari mobilnya secepat mungkin.

"Eh, udah sampai ya?" Sehun segera mengambil barang barangnya dengan cepat. Untungnya dia tidak membawa banyak barang dan meletakkan semuanya tidak di bagasi mobil, jadi mempermudah dia untuk segera keluar dari mobil Tao.

"Honey, hati-hati di jalan ya ... " Luhan seakan tidak ingin berpisah dari pacarnya itu.

"Iya, tenang aja. Begitu sampai nanti aku pasti telepon kamu kok."

"Bener?"

"Iya. saranghae ... Aku pergi dulu ya?" Sehun dengan cepat mencium dahi Luhan.

"Eh, permisi bro ... Uang bensinnya mana ya?" Tao langsung mengulurkan tangannya minta setoran.

"oh, iya.. Thanks ya Tao ... " Sehun memberi sebuah amplop dari kantongnya pada Tao. Setelah Sehun turun, Tao dan Luhan pun langsung melesat pergi meninggalkan tempat itu.

"Eh, Tao ... lo beneran enggak minat pacaran ya? Kayaknya udah saatnya lo punya cowok deh." Luhan iseng ngobrol sepanjang perjalanan mereka pulang.

"Gimana ya? Gue belum punya cowok yang gue suka. Kayaknya susah deh."

"Biar gue bantu cariin deh. Kasihan banget sih lo enggak punya cowok.:."

.

.

.

Sejak itu, Luhan berusaha keras mengenalkan Tao ke teman-teman cowoknya yang masih jomblo. Tapi semuanya gagal. Terakhir kali Luhan mengenalkan Tao ke teman-teman kakaknya. Itu juga gagal. Masalahnya bukan pada cowok-owok itu karena rata-rata tertarik sama Tao. Justru Tao yang sama sekali tidak tertarik pada mereka. Luhan sampai kehabisan akal. Usahanya sebulan ini sia-sia.

Tao tetap memlih jadi jornblo.

"Tao ... sejujurnya gue enggak tahu harus gimana biar lo jatuh cinta. Kenapa sih lo enggak mau nyoba pacaran, sekali aja ... Siapa tahu aja lo bisa suka ... " kata Luhan sambil memasang muka memelas.

"Gue enggak bisa han. Cinta kan enggak bisa dipaksain?! Jadi, intinya, kalau gue emang enggak suka, ya sudah ... Sorry gue enggak bisa ... "

"Yah, gue pasrah deh ... Moga-moga aja lo cepetan dapat cowok. Eh, siapa tahu di tempat magang nanti lo bisa ketemu cowok impian lo. Ya?!"

"Yah ... semoga aja gue nemuin cinta pertama gue ... "

Doa Tao sambil menatap bintang di langit.