Bab 1
Universe
Taehyung; Yoongi; brothercomplex
.
.
.
.
"Tata surya berjumlah sembilan planet sudah tidak berlaku lagi, ada yang tau alasannya?"
Seorang siswa ber name-tag Kim Taehyung mengangkat tangannya.
"Pluto telah dihapus. Sekarang mereka menyebutnya planet nomor 134340. Ini karena letaknya terlalu jauh dari matahari, dan memiliki orbit yang tidak stabil. Juga, ini tidak bulat seperti planet-planet lain, dan massanya terlalu kecil."
"Dasar pecundang"
Siswa lainnya menyahuti perkataan Taehyung dengan nada sarkasme sambil membenarkan letak kacamatanya.
"Lalu menurutmu apa alasannya, Park Jimin-sshi"
"Jika terlalu jauh dari matahari adalah alasannya, apakah itu berarti jika datang lebih dekat maka statusnya akan dikembalikan? Ini tidak masuk akal untuk mengevaluasi bintang dari bentuknya, massa, atau jarak dari matahari. Bintang lahir dan mati, seperti halnya manusia. Matahari sudah tua. Tidak ada yang abadi didunia ini."
Alis Taehyung berkerut tak suka. Dengan beraninya si Park―sialan itu menentang pendapatnya tentang penghapusan planet Pluto dari tata surya. Ini seperti pro dan kontra. Taehyung dikubu kontra dan sebaliknya Jimin dikubu pro. Sepersekian detik kemudian Taehyung tersenyum meremehkan.
"Itu sungguh menarik, tapi matahari akan tetap ada untuk 5 milyar tahun lagi. Bahkan setelah Kau mati. Jadi kenapa Kau peduli? Jika Kau benar-benar merasa malu, tetaplah hidup sampai saat itu dan ubah teorinya. Teori tidak akan berubah jika Kau mati."
"Sains berdiri sendiri, tak peduli jika kita mati atau tidak."
Brengsek. Si kacamata tak mau kalah juga ternyata―
―"Kau juru bicara Pluto atau apa?"
.
.
.
Taehyung mengemasi bukunya dan memasukkannya kedalam ransel. Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam, waktu yang harusnya para remaja seumurannya menikmati indahnya kasur dan gemerlapnya malam. Namun tidak untuk Taehyung. Setelah jam perkuliahan berakhir ia harus mengikuti kelas khusus .
Untuk informasi bahwa kelas khusus yang dimaksud adalah kelas yang diperuntukkan untuk mahasiswa yang dipersiapkan untuk gelar doktoral. Dan hanya mereka yang berada diperingkat 10 teratas yang bisa ikut megikuti kelas khusus.
.
.
Taehyung memasuki apartemen yang ia tinggali bersama dongsaeng laki lakinya. Guratan lelah tercetak jelas pada air muka Taehyung. Saat ia menutup kembali pintu apartemennya, suara yang beradu antara langkah kaki dan lantai terdengar keras dari arah belakangnya sejurus kemudian kedua tangan putih dan kurus itu menggantung sempurna dileher Taehyung.
Taehyung yang belum siap menerima beban itu terdorong sedikit kedepan karena kaget. Kemudian ia tersenyum.
"Tae-hyuuuunggggg"
Taehyung melepas kedua tangan yang bertengger dilehernya dan berbalik menghadap dongsaeng laki lakinya. Sosok itu mempunyai tinggi yang hanya sebatas dagu Taehyung, memiliki rambut hitam legam, kulit yang putih seperti mayat hidup, oh dan jangan lupakan senyuman lima jarinya.
"Belum tidur, huh?" tangan Taehyung mengusak dengan lembut surai hitam milik adiknya.
Yang ditanya hanya menggelengkan kepala dengan lucu, oh man dia seperti anak anjing tetangga sebelah. Taehyung tersenyum lembut melihat tingkah sang adik, ia mengapit leher sang adik dengan lengan kanannya dan mengajak masuk kedalam.
.
Taehyung memutuskan berjalan kearah dapur saat dirasa kerongkongannya kering dan ugh rasanya haus sekali. Saat ia akan membuka lemari pendingin tersebut, ia menemukan sticky notes berwarna kuning cerah menempel pada pintu lemari pendingin tersebut.
Setelah membaca tulisan di sticky notes tersebut wajah Taehyung mengeras. Entah sudah keberapa kalinya pengasuh Yoongi―adik kesayangannya itu mengundurkan diri tanpa alasan yang cukup jelas. Sepertinya kali ini Taehyung benar benar harus mengurus adik spesialnya dengan tangannya sendiri. Taehyung mengusap wajahnya dengan kasar, ugh mulai besok dan mungkin akan seterusnya aku harus bangun pagi.
Setelah meminum beberapa teguk air dingin yang berada di lemari esnya, ia beranjak menemui adiknya yang berada di ruang tengah. Terlihat Yoongi asyik bermain dengan lego dan beberapa biscuit tercecer disebelahnya. Taehyung menghela nafas, ia menghampiri adiknya dan memberitahunya kalau ini sudah waktunya untuk tidur. Yoongi menurut ajakan Taehyung untuk tidur, ia berdiri dan mengusap dengan kasar remahan biscuit yang tertinggal di pinggiran bibirnya dengan telapak tangannya yang kecil.
Taehyung memegang pergelangan tangan Yoongi dan mendekatkan kepalanya ke telinga yang lebih muda, "Lain kali gunakan tissue, ok?" Yoongi merespon dengan memiringkan kepalanya dengan lucu. Oh Taehyung lupa kalau adiknya yang satu ini tidak mengerti seperti apa benda yang bernama tissue tersebut.
Taehyung menarik pergelangan tangan Yoongi sembari bergumam tentang ;ah lupakan tentang tissue, dan mereka berjalan kearah kamar yang ditempati mereka berdua.
Saat tangan Taehyung akan memutar knop pintu kamar, ia seperti melewatkan sesuatu untuk ditanyakan kepada Yoongi.
"Kenapa… Tae-hyung…?" setiap kata yang keluar dari mulut Yoongi seperti tersendat sendat.
.
.
.
.
"Yoongi-ya, apa kau meminum air keran. Lagi?"
.
.
Tbc;
Setelah terbebas dari masa penjajahan re; uts. Akhirnya bisa duduk anyem gitu didepan leptop sambil berimajinasi cukup liar.
SEBEL BANGET INI ANAK BANGTAN TISERNYA KAGAK MUNCUL MUNCUL. YHA TRUS SI TAEGI TAMBAH MESRA AH NIKMAT DUNIA.
Esp for partner nge-gosip abt taegi w/ nyonya WithYoongi. Special pake telor for u. g
Udah gitu aja, bye
rapperteplon
