Wew… akhirnya bisa juga ngikuti saran readers. Sesuai permintaan, saya buat sekuelnya 'Anggota Keluarga Baru'. Ini fic yang kedua, maafkan saya jika masih ada typo….

Semoga bisa terhibur dengan fic saya.

Disclaimer: Masashi Kishimoto

Rated: T

Genre: Family, Romance

Pair: Sasuke, Naruto

Warning: ancur, gak nyambung, alur kecepetan, Naruto adalah perempuan

Summary: Naruto yang diangkat menjadi anggota keluarga Uchiha, menyimpan perasaan pada Sasuke, Bagaimana caranya Naruto bisa menyampaikan perasaanya?

Chapter 1

Perkenalkan aku Naruto. Usiaku sekarang 15 tahun. Sudah 9 tahun aku diangkat anak oleh keluarga Uchiha, tapi meskipun aku hanya anak angkat keluarga ini sangat menyayangiku. dalam keluarga uchiha ini aku adalah anak perempuan satu-satunya sekaligus yang paling bungsu. Aku punya dua orang kakak laki-laki yang sangat ganteng, keren, pokoknya perfect banget.

Kakakku yang pertama namanya Uchiha Itachi, orangnya baik banget aku paling suka manja-manjaan sama Itachi-nii, selain itu dibandingkan sama kakakku yang ke dua Itachi-nii lebih perhatian, bahkan kadang-kadang sampai over protektif lho..

Nah, kalau kakakku yang kedua namanya Uchiha Sasuke. Sebenarnya aku sama Nasuke itu usianya sama jadi kalau panggil ya langsung namanya aja. Sasuke itu orangnya cuek, beda banget sama Itachi-nii, kalau aku sama Itachi-nii seringnya manja-manjaan, kalau sama sasuke pasti pukul-pukulan, tinju-tinjuan, pokoknya pasti berantem mulu. Tapi anehnya selalu saja habis berantem Sasuke jadi kayak Itachi-nii waktu lagi over protektif, aneh banget,kan?

"Hei, Naru ayo turun di tunggu Kaa-san di bawah." Kata sasuke padaku, lalu langsung jalan mendahuluiku.

" Sasuke tungguin…!" Balasku langsung berlari mengikuti Sasuke yang berjalan menuju ke ruang keluarga.

Um..jujur saja rumahku ini kelewat besar dan luas, dari kamarku ke ruang keluarga saja harus turun 2 lantai, melewati, kamar Itachi-nii, 3 kamar tamu, lalu turun tangga terus melewati ruang makan, baru sampe di ruang keluarga.

"Naru, ada yang ingin Tou-san dan Kaa-san bicarakan." Kaa-san mulai berbicara. 'kenapa serius banget sih?'

"iya, Kaa-san ada apa..?"

"Naru, kamu,kan sekarang sudah jadi anak gadis, Kaa-san khawatir kalau kamu tetap pisah sekolah sama Sasuke. Kaa-san sudah pindahin sekolah kamu, jadi mulai besok kamu satu sekolah sama Sasuke."

"eh….jadi aku satu sekolah sama Sasuke…?"

" Kenapa? Mau protes ?" tanya Sasuke langsung mendekat ke arahku, dan menatap tajam ke arahku.

"Ti…tidak… tidak apa-apa kok." 'Selalu saja begini, kenapa sih saat sasuke menatapku tajam aku jadi tidak bisa melawannya..? Padahal biasanya saja saat bertengkar juga tidak seperti ini.'

"Bagus… jadi anak yang baik ya… Naruto-chan…" 'Apaa? Chan? Sejak kapan Sasuke memanggilku Naruto-chan? Kesambet apa sih kakakku yang aneh ini.'

"hehehe…." 'Sial kenapa harus satu sekolah, Aku kan selama ini sengaja memilih sekolah yang berbeda. Lagipula aku kan bisa menjaga diriku sendiri…. Biasanya juga tidak terjadi apa-apa…Sial !'

Keesokan harinya

"Cepat bangun !" teriak Sasuke tepat di telingaku.

"iya…iya…sabar dikit kenapa…"

"aku tunggu di bawah cepat!" katanya lagi sebelum pergi meninggalkan kamarku. Segera saja aku mandi, takut-takut telat di hari pertama aku pindah sekolah.

Di Ruang Makan

Saat tiba di ruang makan seperti biasa, Itachi-nii selalu memelukku dan mencium pipiku, Itachi-nii selalu saja seperti itu setiap hari. Bukannya aku tidak mau tapi biasanya kalau sudah dicium Itachi-nii Sasuke langsung badmood.

"Cepetan, dasar lemot!" omel Sasuke. 'bener,kan?'

"Sabar…sabar sudah cepet ini."

"Kenapa Sasuke? Ingin mencium Naru juga?" kata Itachi-nii saat dilihatnya tampak Sasuke yang ladi badmood itu. 'jiah…mulai lagi nih.' Umpat ku dalam hati.

"Cih…Aku bukan aniki mesum sepertimu."

"Kan, sudah sering aku katakan, kalau punya adik manis itu harus di manja Sasuke… iya,kan naru?"

"iya…" 'em…pasti sebentar lagi juga di cium Sasuke.'

"Hn….Bilang saja kalau kau memang senang kucium."

"Memang senang kok….Kan aku sudah bilang dari dulu kalau Sasuke itu kakak kesayanganku.." jawabku santai. Memang benar Sasuke sering bertengkar denganku, tapi Sasuke bisa jadi lebih baik dari Itach-nii, kalau moodnya benar-benar baik.

"Fuh…."jawab Sasuke sebelum mencium pipi kananku.

"Biar bagaimana pun juga kau masih lebih manis dari peliharaan tetangga."

"Sasuke!" teriakku sambil menggembungkan pipiku.

"Hn…" kata Sasuke, sambil menybit kedua pipiku. "Kenapa…? Naru-chan?"

"a..kit…"kataku, wajarkan kalau aku ngomongnya jagi kayak gini, habis Sasuke menyubit pipiku gak pake perasaan, kan sakit.

"sudah….ayo berangkat…." Katanya setelah melepaskan cubitannya dari pipiku dan berjalan menuju mobil mendahului aku.

"Kaa-san, Tou-san, Itachi-nii, Naru berangkat." Kataku sambil menyusul Sasuke.

"hati-hati ya sayang." Balas kaa-sanku.

Aku menyusul Sasuke dan masuk ke dalam mobil duduk di sampingnya. Saat mobil berjalan aku menatap Sasuke terus entah karna apa.

"Apa..?"

"Eh..?"

"Apa yang ingin kau katakan? Dari tadi melihatku terus."

"Em…. Nanti Sasuke jangan kenalin aku sebagai adikmu ya…"

"Kenapa?"

"Memangnya Sasuke gak malu punya adik kayak aku, aku kan beda jauh sama Sasuke. Sasuke,kan keren gak kayak aku jelek…"kataku sambil menundukan kepala. 'memang ada rasa takut bagaimana kalau aku malah diejek tidak pantas jadi adik Sasuke…Aku tidak mau seperti itu.'

"Siapa yang mengatakan kau jelek? Kau itu manis sangat manis malah."

"Tapi, tadi kata Sasuke aku tidak manis.."

"Jadi karena perkataanku tadi..? dengar ya kau itu manis, aku sudah menarik kata-kataku tadi ,kan. Sudah tidak usah kau pikirkan lagi." Kata Sasuke sambil menarik kepalaku dan menyenderkannya di bahunya. "Kau itu gadis termanis yang pernah kutemui." Lanjutnya lagi.

"Tumben, kenapa Sasuke jadi baik padaku…?" tanyaku penasarn pada Sasuke.

"Karna aku sudah capek bertengkar denganmu."

"Hah? Kau itu kenapa sih aneh sekali."

"Hn…aneh ya… entahlah tapi rasanya aku lebih senang memperlakukanmu seperti ini daripada terus bertengkar denganmu."

'perasaanku atau memang aku jadi suka pada Sasuke…..Apaaa! enggak itu tidak mungkin terjadi…! Dia kan kakakku, walau cuman kakak angkat,tapi tetap tidak boleh….gimana ini…!' saat aku sibuk berpikir, mobilnya berhenti.

"Ayo turun, sudah sampai.." kata Sasuke padaku lalu turun mendahuluiku.

"Iya." Balasku dan langsung mengikuti Sasuke.

Sewaktu aku turun dari mobil, aku menatap pemandangan yang di depanku bangunan sekolah yang sangat megah dan juga banyaknya anak-anak yang baru saja datang dengan mobil pribadi mereka masing-masing. Aku tau sekolah ini memang sekolah yang paling elit di kota ini.

"Hei, jangan diam saja kau harus menemui guru dulu. Mau kuantar tidak?" Tanya Sasuke kepadaku.

"Tidak. Aku bisa sendiri."

"Hn. Aku masuk duluan, sampai jumpa nanti dalam kelas."

"Iya." Balasku, setelah itu Sasuke berjalan menuju kelasnya dan aku berjalan menuju ruang guru.

Setelah aku bertemu guru, aku di bawa ke kelas yang kuyakini pasti kelas Sasuke juga. Saat aku masuk hampir seisi kelas itu menatap sinis padaku, terutama siswinya tatapan mereka membuatku sedikit takut, tapi untunglah ada Sasuke yang memandangku lembut.

"Nah, anak-anak hari ada seorang murid baru yang juga akan sekelas dengan kalian. Tolong kau perkenalkan dirimu." Ucap guru yang mengajar kelas ini.

"Nama saya Naruto Uc-"

"Heh… anak kampung tidak ada yang tanya namamu." Sela anak perempuan berambutmerah dan berkacamata diiringi dengan suara sorakan yang meng-iya-kan pekataan anak itu.

"Hei…Hei…jangan ribut…! Naruto kamu bisa duduk di bangku kosong dekat Sasuke, anak berambut biru itu." Kata guru itu sambil menunjuk kearah Sasuke. Aku lalu berjalan menuju tempat Sasuke.

"Percuma saja sensei, paling-paling juga Sasuke nanti akan pindah tempat, tidak mau duduk dengannya." Kata anak berkacamata itu lagi.

Aku berhenti berjalan kalimat itu berputar-putar di otakku. 'memang benar pasti Sasuke tidak mau duduk denganku. Pasti Sasuke malu kalau teman-temannya tau aku adiknya, adik angkatnya.'

"Sayangnya aku lebih jijik duduk denganmu." Aku terkejut dengan perkataan barusan, perkataan dari Sasuke. Saat kulihat wajah Sasuke dia terlihat sangat marah pada anak berkacamata itu. Seolah mendapat kekuatan baru aku tersenyum lalu melanjutkan langkah ke tempat duduk kosong yang ada di samping Sasuke.

Setelah itu pelajaran berlangsung seperti biasa, karena Sasuke yang menjadi teman sebangku ku, aku jadi bisa dengan mudah mengikuti pelajaran.

Saat Istirahat.

KRINGG….

Bel baru saja berbunyi, sudah ada beberapa anak yang meninggalkan kelas ini, tetapi aku masih duduk, Sasuke pun masih duduk di sebelahku.

"Sasuke, ak-" kata-kataku terputus saat anak berkacamata tadi dan beberapa teman ceweknya mendatangi Sasuke.

"Sasuke temenin aku ke kantin ya… masa kamu mau berduaan dengan anak kampung itu sih." Kata cewek berkacamata itu.

"Hn…yang anak kampung itu kau..!" Kata Sasuke kasar kepada anak itu lalu menarik tanganku meninggalkan kelas.

"Sasuke kau mau bawa aku kemana?" tanyaku, tapi Sasuke tidak menjawabnya dan masih tetap menarikku. 'Sebenarnya aku mau di bawa kemana…?'

TBC

Gomen kalau harus diputus di sini, sudah rencana akan dibuat beberapa chapter. Ditunggu ya…. Jangan lupa REVIEW !