Hai, minna-san!

Saya akan mengisahkan tentang KuroPika lagi….!

Tapi gak terlalu banyak kayaknya….

Kurapika : Aku jadi cewek lagi?

Author : Tentu saja… Hohohoho *tawa ala santa*

Kurapika : Oh, baiklah… Terserah… Yang penting aku tampil

Author : Ceritanya kita mirip – miripin film Barbie in The Princess and The Pauper…. Yang tau gausah dibaca….

Killua : Jadi, aku ceritanya jatuh cinta sama kembaran Kurapika?

Author : He – eh. Yaudah, kita kebanyakan percakapan, jadi langsung aja…

YUK YA YUUUUK!


Dahulu kala, di sebuah kerajaan, ada sebuah keajaiban. Yaitu, lahir kedua bayi perempuan kembar, tetapi mereka kehidupan yang berbeda. Yang satu lahir dari Raja dan Ratu ia bernama Aya, dan satunya lagi lahir dari kedua orang tua yang berkehidupan sederhana (maaf kalo gak pas kata – katanya).

Di tengah kebahagiaan itu, boss kedua orang tua itu mengambil bayi mereka, yaitu Kurapika.

17 tahun kemudian...

Kurapika bekerja keras untuk kehidupannya sehari – hari bersama dengan bibi Helen. Ia sering bernyanyi saat menjahit baju pesanan. Bukannya bossnya, Nehelenia (Oalaaa…. Namanya norak amat! Tapi gak papa, yah, aku bingung soalnya) tidak menyukai suara Kurapika yang amat merdunya. Ia selalu memarahi Kurapika jikalau Kurapika bernyanyi.

Suatu hari, Kurapika bernyanyi di tengah masyarakat. Untuk menambah uangnya tentunya, dia harus ngamen. Tak lama kemudian, Nehelenia datang ke tempat Kurapika ngamen. Ia mengambil semua uang yang Kurapika peroleh.

"Kau masih bermimpi untuk menjadi penyanyi?! Hah! Lupakan saja impianmu itu!"kata Nehelenia dengan nada mengejek.

Ia lalu melemparkan kaleng yang sudah tidak ada isinya (alias uangnya) ke Kurapika. Tentu saja, Kurapika bersedih. Kebetulan,Aya sedang berkeliling dengan seorang pemuda, seorang penduduk Kerajaan Rukuso tentu saja.

"Aku akan membelikan minuman. Kau tunggu di sini, yah!" kata pemuda itu –Killua- lalu pergi.

Aya memandang sekitar. Matanya membelalak sempurna melihat Kurapika yang sedang jongkok di situ. Ia menghampiri Kurapika yang sedang berdiri dan memakai kerudungnya.

"Hey! Tunggu!" teriak Aya.

Kurapika tercengang melihat Aya. Kini mereka berhadapan. Mereka membuka kerudung mereka bersamaan.

"Waw…." Kurapika dan Aya kagum.

Mereka memiliki perbedaan memang. Rambut Kurapika berwarna pirang sepinggang, rambut Aya coklat sepinggang (juga). Mata Kurapika berwarna biru samudera, dan mata Aya berwarna kuning keemasan. Jadi, bayangin aja jikalau Kurapika jadi Aya.

"Siapa namamu?" tanya Aya dan Kurapika bersamaan.

"Panggil aku Aya" ucap Aya.

"Kau adalah putri. Aku Kurapika, Yang Mulia" ucap Kurapika menunduk hormat.

"Kenapa kau keluar istana?" tanya Kurapika.

"Aku akan menikah. Dan akan menjadi seorang Ratu" jelas Aya dengan nada pelan. "Nah, sekarang ceritakan kepadaku, apa kebiasaanmu saat pagi hari"

"Setiap kali aku membuatkan Boss sarapan dan tidak boleh mengambil telur dari kandang yang sangat jauh. Walaupun aku masih mengantuk. Aku selalu bangun cepat dan tidur terlambat" Kurapika menceritakan kebiasaannya setiap pagi dengan nyanyian.

"Benarkah?" tanya Aya dengan nada kecemasan.

"Ya, benar. Tapi itu tak apa. Aku sudah biasa. Bagaimana denganmu?"

"Yah…."

"Yah…?"

"Jika aku ingin telur, aku membunyikan bel. Dan pelayan aku datang. Aku makan, sementara mereka menggosok kakiku. Tapi aku lebih suka membaca di perpustakaan" Aya menceritakankebiasaannya setiap pagi dengan nyanyian (juga).

"Kau seorang putri?" tanya Kurapika.

"Ya. Kau penyanyi, kan?"

"Bukan, Aku bekerja di toko jahit Nehelenia"

"Oh, penjahit. Toko jahit Nehelenia? Aku suka rancangan baju mereka. Terutama yang kupakai ini." Kata Aya sambil berputar.

"Aku yang merancang bajumu ini" ucap Kurapika tersenyum tipis.

"Kau yang merancangnya? Wah, ini bagus, lho! Aku suka!" ujar Aya.

Di tengah perbincangan, datanglah Killua membawa dua gelas jus anggur.

"Ah, itu dia!" seru Killua. "Ini, aku bawakan-" kata – kata Killua terputus saat melihat mereka berdua. Yah, dia terkejut melihat mereka berdua yang memiliki wajah kembar. Sampai – sampai ia menjatuhkan kedua gelas berisi jus itu.

Kurapika dan Aya tertawa melihat tingkah Killua. Sementara, kucing Aya ketakutan melihat anjing puddle dan kucing itu berlari menjauh dari pelukan Aya.

"Serafina!"

Wolfy juga ikut berlari mengejar Serafina dan anjing itu. Wolfy adalah anjing yang bentuk tubuhnya mirip kucing.

"Wolfy!"

Kejar – kejaran antara anjing, kucing dan anjing (walah! Bolak balik dah!) berlangsung mengacaukan tempat yang damai itu. Wolfy lelah. Lalu, ia menatap ke atas. Ia melompat kea tap. Sementara, Serafina malah menemukan jalan buntu. Anjing ganas itu berkata (namanya juga dongeng, hewan pun bisa berkata), "aah… Aku akan mencabikmu sekarang, Serafina-ku…!"

"Oh, tapi aku bisa melawan…! Kau sekarang akan merasakan sakitnya cakaranku ini!" kata Serafina dengan nada mengejek.

Wolfy pun sampai. Ia menggonggongi anjing puddle itu dan berkata, "pergi lah! Atau mati kau!". Anjing puddle itu pun mundur. Wolfy terus menggonggonginya. Serafina ke atas kotak kayu besar. Di atasnya ada seember tulang ikan, ia menendangnya sehingga ember itu mengenai kepala anjing puddle itu. Anjing itu pun pergi. Serafina menghampiri Wolfy.

"Terima kasih banyak, yah!" kata Serafina. "Aku Serafina. Siapa namamu?"

"Ah… Aku Wolfy…" Wolfy gugup.

Di tengah pembicaraan….

"Ah, akhirnya kau kutemukan!" Aya mengangkat Serafina. Begitu juga Kurapika, ia mengangkat Wolfy.

"Terima kasih, yah! Anjingmu hebat!" kata Aya.

"Haha! Dialah satu – satunya kesayanganku" ujar Kurapika.

Killua datang dengan kereta kuda istana. "Aah…Maaf, Yang Mulia. Kita harus pulang sekarang"

"Baiklah" Aya naik kereta kuda itu. "Suatu hari nanti, kita akan bertemu lagi"

Kurapika hanya mengangguk. Kereta kuda itu berlalu. Serafina menunjukkan wajahnya yang imut – imut. Tampak kesedihan di wajah Wolfy.

"Ayo, Wolfy…!" ajak Kurapika.

Wolfy melamun malah.

"Wolfy?" Kurapika heran. Ia menatap kereta kuda yang sedang berjalan itu. "Eh?! Oh, Hehehe…! Kau pasti suka pada Serafina, yah?"

Wolfy memiringkan kepalanya.

"Ayo, Wolfy!" ajak Kurapika sambil berjalan. Wolfy mengikutinya di belakang.

.

.

& Skip Time &

.

.

Aya tertidur di depan mejanya. Sementara, Serafina tertidur di ranjangnya. Ia mendengar sesuatu. Sebuah tikus mainan yang dia kira adalah tikus sebenarnya.

"Aku memang anggun. Tapi aku tetaplah seekor kucing!" gumam Serafina melompat dari ranjang kecilnya.

Ia mengejar tikus mainan itu sampai keluar istana. Di luar istana, Serafina tertangkap oleh dua orang pria kembar. Yang satu berambut pirang dan yang satu lagi berambut coklat.

"Ya, kita mendapatkannya!" ujar pria berambut pirang memasang muka bodoh.

Pria berambut coklat memutarkan bola matanya. Ia memanggil pria berambut pirang itu.

"Kemarilah!"

Pria berambut pirang itu menurut. Lalu pria berambut coklat memukul kepala pria berambut pirang itu dan berkata, " Itu bukan Tuan Putri, bodoh!"

"Jadi?" tanya pria berambut pirang memasang muka innocent.

"Yang harus kita tangkap itu Tuan Putri bukan kucingnya!"

"Tapi…"

"Ya sudah! Kita bisa memancing Tuan Putri dengan kucing ini!"

Pria berambut coklat itu mengguncang – guncang kotak yang di dalamnya Serafina sehingga Serafina mengeong. Aya pun terbangun.

"Serafina?" ia mencari Serafina ke ranjang Serafina.

Tak ada Serafina di situ.

"Serafina? Kau di mana?!"

Ia keluar memanggil Serafina.

"Serafinaa? Kemari, sayang! Kemari, manis!"

Aya menemukan Serafina di kotak kayu yang berlubang – lubang besar.

"Sedang apa kau di sini?" tanya Aya ke Serafina dan mengeluarkan Serafina dari perangkap itu.

Aya tertangkap oleh kedua pria yang menangkap Serafina tadi.

.

.

& Skip Time &

.

.

Di sebuah rumah, pria berambut coklat melempar Serafina keluar.

"Itukah cara yang baik untuk mengusirku?!" ujarnya.

Di sebelahnya tampak seekor kuda. Kuda itu berkata, "Yaah… Seperti itu orang – orang yang tidak menyayangi binatang".

Serafina menghampiri kuda itu, "Siapa namamu?"

"Aku Harvey"

"Senang bertemu denganmu, Harvey. Aku Serafina"

Di dalam….

"Aku sendiri Putri dan buka pintunya!" teriak Aya.

"Berteriaklah sepuasmu, Tuan Putri!" ujar pria berambut coklat.

Di luar….

"Aku tak percaya ada yang sejahat ini kepada putriku…" ujar Serafina yang saat ini di kepala Harvey.

"Hm, semacam itulah…."

"Dia sangat kesusahan saat ini. Putriku membutuhkanku saat ini"

"Mereka melakukan semuanya karena boss mereka!"

Boss?! Siapa boss mereka…!?"

Datanglah Perdana Menteri Kerajaan, Preminger. Pria berambut coklat membukakan pintu.

"Tuan Putri sudah di sini, Boss!" ujarnya.

"Oh, bagus! Jangan sampai dia lari…! Kalau dia lari kekayaan lari dariku" kata Preminger dengan nada lebay.

Preminger pergi lagi.

"OH! Tenyata dia memakai cara licik!" kata Serafina setelah menguping percakapan tadi."Kau bisa membantuku naik ke sana?"

"Tapi itu terlalu tinggi!"

"Aku akan mencakar bokongmu. Tak apa, kan?"

"Eh…Eh?!" Serafina menampakkan cakar – cakarnya.

Serafina mencakar bokong Harvey.

"WUOOOOOWWWH!" jerit Harvey menunggingkan bokong.

Serafina sampai di atap. "Terima kasih, Harvey….!"

Serafina ke cerobong asap. "Aku harus melakukannya demi Putri!" ia melompat ke dalam cerbong asap. Ia sampai di tempat Aya dikurung. Aya kaget melihat kucingnya yang kotor dan ia tertawa geli melihatnya.

"Serafina? Hihihi…."

.

.

& Skip Time &

.

.

"Aya? Aya sayang?" Ratu memanggil Aya.

Diikuti dengan Preminger di belakangnya. Preminger memasang seringai di wajahnya.

"Kemana dia?"

"Anda lihat ada sebuah surat di sana?" ujar Preminger.

Ratu menghampiri meja Aya. "Tampaknya, surat ini untukku" ia berkata.

"Heeeegh!" ia kaget membaca surat itu. "Dia minggat!"

"Heeeegh!" Preminger kaget yang dibuat – buat dengan lebay.

"Dia tidak mau menikah dengan Raja Kuroro… Heeegh!Oh… Kita harus menemukannya!"

"Aku akan membantu anda…."

"Preminger, aku sangat memerlukan bantuanmu…."

Preminger menampakkan seringainya lagi.

.

.

& Skip Time &

.

.

"Apa?! Kau pasti bercanda!" kata Perdana Menteri dari Kerajaan Bintang Jatuh sambil mondar – mandir.

"Aku serius, Perdana Menteri. Dia hilang…." Kata sang Ratu.

"Tapi…. Kenapa dia pergi?" sahut Killua.

"Kau bisa lihat surat ini…!" kata Preminger sambil menyodorkan surat.

Killua mengambilnya.

"Aya… Dari mana kau dapat surat ini?"

"Aku menemukannya di meja miliknya"

Agar Yang Mulia Ratu tidak gelisah, aku harus mencari pengganti Aya untuk sementara pikir Killua.

.

.

& Skip Time &

.

.

Nehelenia sedang menata rapi gaun – gaunnya. Datanglah Killua, Nehelenia menyambutnya dengan hormat.

"Oh, apa kau ingin membuat gaun untuk Tuan Putri lagi?" tanya Nehelenia.

"Bukan… Aku mencari gadis yang bernama Kurapika" ujar Killua.

Muncullah Kurapika….

"Ya?"

Mereka keluar dari toko itu. Di luar….

"Apa?! Aya… hilang?!"


TBC


Chap 1 abeeees!

Yeeeeeey! *semangat '45*

Gon, Killua, dan Kurapika lagi pergi…. Jadi saya sendiri yang minta review…..

Gimana ceritanya? Bagus atau makin Norak?

Bilang aja lewat REVIEW

REVIEW PLEASE!