NARUTO © Masashi Kishimoto

Warning AU, Indonesian!setting, drabble(s), rawan penistaan(?) dan hal lain.

Inspired by Oh, Mahasiswa! by sabun cair di fandom VOCALOID

a/n haloo! fiksi ini saya tulis murni karena keisengan /halah belaka. sekali-sekali pengen nyoba nulis humor... tapi apalah saya yang selera humornya retjeh:"D didedikasikan untuk seluruh pelajar SMA korban kurikulum 13 yang... adoh, sedih deh kalo diceritain mah:') fiksi ini tidak bertarget, jadi kalo saya lagi mood, saya lanjut. kalo engga, ya udah selesai hehe *ditimpuk*


Kisah (Kasih) di Sekolah

by azuramethyst


1! Adaptasi


Terkadang, butuh waktu bagi para anak kelas satu untuk beradaptasi.

"Ih, roknya kok ngetat? Itu pantat kemana-mana,"

"Duh, ga enak pake rok span. Jalannya udah kayak penguin aja. Ga boleh pake celana aja?"

— Tenten, 16 tahun, paling anti dengan rok.


2! Jurusan


Sekarang, semua sudah ada penentuan jurusan dari awal masuk sekolah.

"Kamu di jurusan apa?"

"Oh, aku jurusan sosial... kalau kamu?"

"Jurusan Ciawi–Bojong hehe,"

"Hehe."


3! Ekskul


Hari kelima sebagai murid kelas satu, sudah sepantasnya Akimichi Chouji memberi data tentang kegiatan ekstrakurikuler yang akan ia ikuti selama tiga tahun kedepan.

Namun, sampai detik ini ia belum memutuskan ekskul apa yang akan ia ikuti.

"Ino, menurutmu aku ikut ekskul apa, ya?"

Yang dipanggil, hanya menatap Chouji datar.

"Dance aja,"

Sepertinya Ino lupa bahwa Chouji masih menjabat sebagai pria tulen.


4! Guru Baru


Dua bulan telah berlalu. Guru kimia killer bernama Tobirama Senju harus cuti karena menjaga sang istri yang kini hamil. Desas-desus, katanya bakalan ada yang menggantikannya.

"Semoga ganteng, ya... kayak Luke Hemmings, lah." ujar Ino ga tahu malu.

"Enak aja. Harus cantik kayak Megan Fox, lah..." celetuk Kiba yang diamini para kaum adam.

Seketika, pintu kelas itu terbuka lebar. Semua murid telah berada di tempatnya masing-masing. Termasuk Lee yang tadinya sedang memanjat tembok.

"Permisi, anak-anak..." ujar orang yang kini mulai memasuki ruangan.

Kalau kaum hawa bersorak senang, kaum adam pundung seketika.

Orang itu menuliskan namanya di papan tulis. Uchiha Shisui.

Guru baru itu tampan. Berambut hitam ikal pendek, dan beriris hitam legam. Guru itu memakai kemeja maroon yang digulung pada bagian lengan. Dan juga memakai celana bahan hitam. Oh tak lupa dengan pantofel hitamnya yang mengkilap.

Di kala senyum sang guru mengembang, para siswi menjerit tertahan, sedangkan para siswa mendengus tak suka.

Kemudian yang terjadi adalah perkenalan, dan membuat semacam perjanjian selama belajar yang biasa dilakukan.

"Kira-kira begitu, ada yang ingin bertanya?" ujarnya lalu duduk di kursi guru.

Siswi berambut pirang pucat—Shion—itu berdiri dan mengangkat tangan, "Pak, bapak masih single atau sudah berkeluarga?"

Para penghuni kelas menatap gadis pirang pucat itu sampai menganga—yang paling tidak elit tentu saja Lee—Shion agresif sekali!

Namun, guru muda itu malah tersenyum mendengar pertanyaan dari muridnya.

"Saya sedang menunggu Shisui junior. Kira-kira empat bulan lagi kalau tidak ada kendala, mohon doanya ya."

KRETEKKKK–!

(sfx: brokoro para siswi)


5! Peminatan


"Bro, kesel deh gue."—Si pirang Uzumaki menepuk pelan bahu sang sobat, Uchiha Sasuke.

"Hn, kenapa?" jawab si pantat ayam tanpa mengalihkan atensi dari buku tulisnya.

"Udah tau gue gasuka sama matematika, masa tiba-tiba matematikanya ada dua, jadi pake peminatan segala. Kan bete,"


6! Grup


Gadis berambut cokelat sebahu itu terkikik pelan. Men-scroll secara perlahan layar ponsel pintarnya.

Mon, 8 Jul.

06:39 Sakura: gengs, udh ada gurunya blm?

06:39 Uzumaki Naruto: BURUAN UDH MSK

06:39 TenTen: boong, percaya sm naruto musyrik

06:40 Uzumaki Naruto: yeh, demi dah...

06:40 Kibaaa: tuhan lu banyak, nar

lagi-lagi, gadis bernama Matsuri itu tertawa pelan. Namun, tiba-tiba satu gelembung obrolan muncul dari grup kelas. Matsuri langsung menekan gelembung tersebut.

23:58 shishishion: gengs pr biologi yang bikin lampion pada udahan belom?

Matsuri berjengit. PR? Ia perlahan mengingat tugas hari ini, dan...

23:59 Matsuri: duh, besok gue gamasuk... sakit.

—Mama, Matsuri besok berencana sakit boleh, ya?


7! Kakak kelas


"Tjuy, liat deh, kak Hinata cakep, ga?" si pirang—Naruto—menyenggol sang sohib—Kiba—yang lagi asyik main game di ponsel.

"Ye bawel," jawab Kiba tanpa mengalihkan pandangannya dari layar tipis di genggamannya.

"Kak Hinata tuh, ya... udah cakep, ramah, ranking 1 paralel mulu..." cuap Naruto seraya memandangi senpai pujaan, lalu atensinya melirik seorang gadis berambut pirang pucat "Beda banget sama kak Shion."

Di sebelah Hinata, terlihat seorang gadis—Shion—yang kini sedang memakan bekal, sambil angkat kaki gitu...

Namun, Shion tetaplah seorang perempuan. Buktinya, iris violetnya menyalang tajam ke arah Naruto yang telah membandingkan dirinya dengan sang sahabat, Hinata.

"NGAPE LIAT-LIAT?!" teriak Shion—sambil gebrak meja, tentunya—pada kouhai badung satu itu.


8! Lintas Minat


"Bro, lintas minat kimia kalo remedial ngapain aja?"

"Biasa, nyatet gitu. Kalo biologi?"

"Disuruh botakin kepala terus khutbah,"

"... yang sabar ya, Kabuto-sensei emang gitu."


9! Adaptasi (2).


"Nagato, abis ini pelajaran apa sih di jadwal baru?"

"IPS bukan sih?"

"... kita kan emang jurusannya IPS,"

"... Oh iya,"

—Nagato, 16 tahun, masih kebawa masa putih biru.


10!Lintas Minat (2)


Hari itu, semua murid lintas minat biologi nampak lesu. Waktu menunjukkan pukul setengah tiga lewat delapan menit. Matahari terik bahkan masuk sampai ke ruang kelas. Belum lagi, Kabuto-sensei masih asyik menjelaskan ilmu cabang biologi yang demi apapun banyak itu di depan kelas.

Kalau yang siswi, kipas-kipas. Sedangkan yang siswa berebut duduk dekat kipas angin.

Kabuto-sensei menoleh ke belakang, mendapati para murid yang tidak mendengarkan dirinya. Bete, akhirnya ia berdeham.

"Berdiri!" teriak Kabuto-sensei yang membuat semua murid langsung berdiri.

Kabuto-sensei memasang musik di ponsel jadulnya. Terdengar musik aerobik di ruangan itu.

Perlahan, Kabuto-sensei mengangkat kedua tangannya. Memberi instruksi kepada murid-muridnya.

"Ikutin!" teriak Kabuto-sensei dan diikuti dengan setengah hati, tentunya.

Emang, deh... Kabuto-sensei paling beda.


a/n lagi HAHAHA APAAN NIH/dibekep/ oiya, rata-rata ini beneran saya alamin. sumpah, emang guru biologi di sekolah saya emang gitu:') tapi dia kena rotasi ke sekolah lain... jadi... lanjut apa engga, nih?