Title: Hard of Hearin'

Characters/ Pairing: H. Kakashi & H. Sakura

Type: Drabble/ OS

Rated: T

Genre: Romance/ General

Disclaimer: Naruto © Masashi Kishimoto

(Kami tidak mengambil keuntungan dalam bentuk materi apapun atas pembuatan fic ini)

.

HARD of HEARIN'

.

"Hatake-sensei, apa kau mendengarkanku?"

Hatake Kakashi mengangkat wajah dari buku bersampul oranye yang sementara dibacanya. Dengan sepasang mata abu-abu gelap miliknya, dia menatap gadis 17 tahun yang duduk sekitar dua meter di hadapannya. Gadis itu berada di ruangannya, pada pukul—Kakashi melirik jam tangannya—lima sore untuk menyelesaikan detensi hari ketiga. Dahinya berkerut, nampak berpikir kalau mungkin dia telah melewatkan pernyataan atau mungkin pertanyaan dari Haruno Sakura, sebagai efek karena terlalu fokus pada bacaannya.

"Hm? Maaf, Haruno. Tadi kau bilang apa?"

"Tadi aku bilang 'Sebagian besar pria tampan ternyata sering kesulitan mendengar'." Sakura memberi penekanan pada setiap kata yang terlontar darinya, membuat bibirnya berkedut menahan senyum. Saat ini dia memang hanya bisa mereka-reka bagaimana ekspresi guru muda itu yang tertutup masker. Tapi dia akan mempertaruhkan uang jajannya selama sebulan kalau Hatake-sensei akan tersenyum padanya.

Dengan santai Kakashi meletakkan sikunya ke permukaan meja coklat mengkilap, meletakkan pipi kanannya di atas kepalan tangannya sembari menatap Sakura dengan senyup tipis tergaris di bibirnya. "Normalnya, aku tidak suka jika seorang murid atau rekan kerja merayuku, atau siapapun baik di sekolah atau di jalan. Tapi karena kau melakukannya dengan sangat halus, aku bahkan tak bisa marah padamu, Sakura-san."

Mata hijau Sakura tiba-tiba membesar seolah memenuhi wajahnya yang mungil, menyadari jika sensei telah memanggilnya dengan nama depan. Sakura-san. Darah semakin cepat mengalir di kedua pipinya lalu merambat pada telinganya. Butuh tiga hari agar sensei menyadari jika Sakura sedang melancarkan jurus-jurus berupa rayuan padanya, berupaya sekeras mungkin agar tidak terkesan flirting. Namun pria itu, hanya dengan dua kata, Sakura-san, telah membuat perutnya seolah penuh dengan kupu-kupu.

"Cepat selesaikan tugasmu. Kita harus pulang sebelum pukul enam." Kakashi kembali membaca namun tidak melewatkan sentakan kecil pada tubuh gadis itu.

"Ba-baik, sensei."

"Kakashi."

"Apa?"

"Panggil aku Kakashi-sensei."

"Bolehkah?"

"Kau tidak protes saat kupanggil dengan nama kecilmu. Jadi aku tidak keberatan kau melakukan hal yang sama padaku," ujar Kakashi kali ini tanpa mengangkat wajah dari buku.

Tangan Sakura bergerak-gerak di halaman buku tulisnya, menggambar seekor kupu-kupu. "Tidak, tidak apa-apa. Kau boleh memanggilku seperti itu, Hat—Kakashi-sensei."

"Hm. Bagus."

Sakura tersenyum. Rongga dadanya kini diliputi rasa hangat yang luar biasa dan dia tak terkejut sama sekali telah mendapati dirinya sendiri menunggu dengan tak sabar detensi esok hari.

.

END

.

Drabble KakaSaku lagi. Semoga kalian menikmatinya. Silakan ripyu, panjang-panjang juga boleh *bow*