Not A Cinderella Story

.

Rated : T (untuk chap ini)

Pairing : Wonkyu (YAOI)

.

Summary: Kisah Kyuhyun, namja malang yang terjebak hidup menjadi seorang pembantu. Akankah hidupnya berakhir bahagia seperti kisah Cinderella?

.

CHAPTER 1

.

"Yak Cho Kyuhyun! Cepat siapkan sarapan! Aku sudah lapar!" teriak seorang namja tinggi, tampan, dan punya suara high pitch yang bisa membuat merinding. Sayangnya, kali ini ia sedang duduk di meja makan dengan wajah tertekuk karena tidak menemukan sarapan paginya.

"Aigoo Changminnie, kenapa pagi-pagi sudah teriak-teriak? Ada masalah apa dengan anak pembantu itu, eoh?" tanya eomma Changmin, Kim Heechul. Ia seorang yeoja cantik tapi sayangnya punya sifat sangat teramat judes.

"Bocah sialan itu belum menyiapkan sarapanku, Eomma."

"Jinja?" Kim Heechul segera berteriak tak kalah kerasnya dengan teriakan anaknya. "Yak! CHO KYUHYUN MANA SARAPAN CHANGMIN?!"

"Tunggu sebentar nyonya….." Tak lama, seorang namja manis tampak tergesa-gesa menuju ruang makan dengan memakai apron dan memegang sepiring kimchi fried rice.

"Lama benar kau ini! Aku sudah lapar tau! Apa kau bangun kesiangan lagi? Apa kami perlu membelikanmu 10 jam weker baru?" ucap Changmin ketus.

"Mianhe. Aku memang terlambat bangun… Lain kali tak akan terulang lagi."

Kali ini Heechul gantian bersuara. "Lain kali? Ini sudah kesekian kali kau terlambat memberikan Changmin sarapan."

"Mianhe…" Kyuhyun hanya menunduk.

"Tak akan ada lagi uang jajan untukmu bulan ini. Ara?"

Kyuhyun masih menunduk. "Ne," jawabnya lemah.

.

Kyuhyun berlari sangat tergesa-gesa menuju sekolahnya. Untung saja ia sampai di kelasnya sebelum bel berbunyi.

Hosh…hosh… ia tampak mengatur napasnya yang masih terengah-engah. Kyuhyun berjalan perlahan menuju tempat duduknya yang berada di dekat jendela. Saat berjalan, ia bisa melihat Changmin yang sedang bergurau dengan Yoochun dan Junsu. Mereka bertiga dikenal dengan sebutan geng DBSK, singkatan dari DongBangShinKi.

Raut iri tampak dari wajah lelah Kyuhyun. Bagaimana bisa Changmin bisa sampai duluan di sekolah dan sempat bercanda, sedangkan dia harus berlari-lari seperti dikejar orang gila begini? Padahal Kyuhyun merelakan tidak sarapan melainkan langsung buru-buru ke sekolah ketika Changmin sedang asik menikmati makanannya.

Tapi ya sudahlah, Kyuhyun sadar dengan posisinya. Dia hanyalah anak dari seorang pembantu keluarga Kim. Tuan besarnya, Kim Hankyung dan Nyonya besarnya, Kim Heechul sudah berbaik hati mau menampungnya. Sudah sewajarnya ia tak iri dengan Changmin yang notabene anak majikannya.

Eits, jangan dilupakan juga, keluarga Kim yang kaya raya dan pemilik Kim Coorp itu pun bersedia membiayai pengobatan eomma Kyu yang sedang terbaring di rumah sakit. Ya, eomma Kyuhyun mengalami stroke. Tak bisa bergerak dan tak mampu bicara. Hari-harinya hanya berkutat dengan selang infus dan berbagai macam alat-alat kedokteran. Tentu saja biaya yang dikeluarkan untuk perawatannya sangat besar. Untunglah keluarga Kim yang kaya raya itu bersedia membiayainya, mengingat eomma Kyu sudah bekerja dengan keluarga Kim sejak 30 tahun yang lalu.

Kyuhyun juga sudah sangat bersyukur masih diperbolehkan tinggal di rumah keluarga Kim, bisa mendapat makan, dan juga masih diperbolehkan sekolah walaupun sebenarnya keluarga Kim tidak menyetujui dia sekolah. 'Untuk apa anak pembantu sekolah?' pikir mereka. Namun karena Kyuhyun memohon, dan karena dia juga berhasil mendapatkan beasiswa di sekolah Changmin, akhirnya majikannya mengijinkannya.

"Pfiuh…" Kyuhyun menghela napas. Untung saja tempat duduknya dekat jendela. Jadi, angin semilir bisa mengeringkan tubuhnya dari keringat akibat berlari-lari.

'Tak ada alasan bagimu untuk iri dengan Changmin, Kyu,' ucap Kyuhyun dalam hati sambil melamun melihat ke arah jendela luar. 'Biarkan dia naik mobil sport mewahnya. Kau cukup naik bus saja.' Ia melamun ke arah jendela sambil bertopang dagu.

"Kyu?" Tiba-tiba saja sebuah tangan mengelus rambut halusnya. Kyuhyun mendongak dan menemukan sosok sunbae-nya. Sosok namja tinggi dan berlesung pipit, sungguh sangat tampan dan menawan. Bisa didengar pula jeritan-jeritan tertahan dan pandangan tajam dari anak-anak di sekeliling Kyuhyun.

'Omo Siwon sunbae…' bisik mereka. Ada yang buru-buru mengambil HP nya untuk memotret Siwon.

'Aigoo…kenapa Siwon sunbae menemuiku lagi?' sungut Kyu dalam hati. Ia memperhatikan seisi kelasnya yang sudah seperti fans bertemu idolanya. Baik yeoja maupun namja, semuanya akan histeris melihat sosok Choi Siwon, pangeran sekolah mereka.

Tentu saja, itu karena sosok itu Choi Siwon, anak laki-laki satu-satunya keluarga milyuner Choi. Karena ia anak laki-laki satu-satunya di keluarganya, saat ini dapat dipastikan ia akan menjadi pewaris tunggal perusahaannya beserta anak-anak perusahaannya yang jumlahnya sangat banyak dan tersebar di seluruh dunia. Siwon sebenarnya punya kakak perempuan, namun yeoja itu memilih menjadi dokter ketimbang bergelut dengan urusan perusahaan.

Oke, melihat kekayaan keluarganya saja sudah membuat semua orang berebut perhatian seorang Choi Siwon. Namun bukan hanya kaya, Siwon juga pintar, tinggi, tampan, dan baik hati. Ia bahkan menjabat sebagai ketua student council di sekolahnya dan berhasil membuktikan bahwa ia bisa mengatur sebuah organisasi bukan karena latar belakang, melainkan memang karena kemampuannya.

Singkatnya, Choi Siwon adalah sosok ideal semua orang. Daebak! Daebak! Daebak!

Jadi, untuk apa sosok ideal itu mengunjungi Kyuhyun pagi ini?

"Hyu…hyung?" sapa Kyuhyun tergagap-gagap. Bagaimanapun ia tak tau harus berbuat apa dengan sosok sempurna di depannya itu.

"Kau sedang melamun? Apa yang kau lamunkan?" Tanya Siwon dengan santai tak menghiraukan pandangan 'lapar' dari teman-teman Kyu. Bahkan, Siwon menarik kursi di sebelah Kyuhyun dan duduk di sebelah namja itu dengan santainya.

"Aaa…ah tidak… Aku hanya sedang menikmati angin pagi," jawab Kyuhyun.

"Aigoo…kau tampak manis hari ini." Sambung Siwon sambil mengacak-acak rambut Kyuhyun, membuat jeritan histeris terdengar lagi di kelas Kyuhyun. Kyuhyun berusaha menghindar dari tangan Siwon yang asyik mengacak-acak rambutnya.

"A…...ada apa hyung menemuiku?" tanyanya sambil berusaha menetralkan detak jantungnya. Siwon hanya tersenyum. Tampak sekali ia ingin menggoda namja imut di depannya ini.

"Choi Siwon! Teganya kau meninggalkanku!" Tiba-tiba saja kelas Kyuhyun kedatangan sesosok makhluk lagi yang membuat suasanya kelas makin histeris. Seorang namja tak kalah tinggi dan tak kalah tampannya dengan Siwon tampak berjalan ke arah Siwon dan Kyuhyun.

"Dan satu lagi Choi Siwon, kau berani sekali mengunjungi Kyunnie tanpa sepengetahuanku!" Kini, namja itu ikut menggeret kursi dan duduk di samping Kyuhyun. Jadilah Kyuhyun diapit 2 namja tinggi-tampan-menawan ini.

Siwon tersenyum kecut. "Aku hanya ingin membicarakan masalah pentas seni, Yun. Aku sedang membujuk babyKyu untuk tampil di pentas seni."

"Tapi itu harusnya tugasku, ketua pentas seni, Jung Yunho. Jadi, serahkan itu padaku! Kau tak perlu membantuku." Yunho membalasnya dengan tak kalah kecut. "Benar kan, Kyu?" suara Yunho berubah lembut saat berinteraksi dengan Kyuhyun.

"Pe…pentas seni? I..itu…aku…aku sepertinya tak bisa berpartisipasi. Bukankah aku sudah bilang berkali-kali?" jawab Kyuhyun.

"Pikirkanlah sekali lagi Kyu. Kau tak mau mengecewakan ketua student council yang malang ini kan?" bujuk Siwon.

"Benar. Kau juga tak mau mengecewakan ketua pentas seni yang tampan dan manis ini bukan?" lanjut Yunho.

'pletak' sebuah penggaris langsung menghantam kepala Yunho. Entah darimana penggaris itu bisa muncul. ^ ^

"Yak Choi Siwon!" seru Yunho sambil mengusap-usap kepalanya. Ia berusaha membalas perbuatan Siwon dengan mencari penggaris di sekitarnya.

'Teeeeet…' sayangnya acara 'kencan' ketiga namja itu keburu harus berakhir karena bel masuk berbunyi.

"Pikirkan matang-matang tentang pentas seni ini, Kyu," sahut Siwon sambil berdiri.

"Pikirkan diriku saja Kyunnie. Bye-bye my Kyunnie!" seru Yunho. Siwon buru-buru menyeret Yunho. Mereka berdua pun meninggalkan Kyuhyun sambil diiringi jeritan histeris teman sekelas Kyuhyun, dan oh…tentu saja jeritan anak-anak kelas X ketika melihat keduanya berjalan melewati lorong kelas X.

Tak jauh dari bangku Kyu…

"Dasar anak pembantu tak tau diri!" cibir Changmin pelan.

"Berani sekali bocah itu mendekati pangeran kita," seru Yoochun.

"Kau harus memberinya pelajaran, Minnie," sambung Junsu.

Changmin tersenyum evil. "Tentu saja teman." Ia menggenggam tangannya kuat sekali. 'Beraninya kau menarik perhatian Siwon hyung dan Yunho hyung. Dasar anak pembantu tak tau diuntung,' serunya dalam hati.

.

Jam istirahat yang seharusnya tenang bagi Kyuhyun terpaksa menjadi riuh kembali saat sosok Choi Siwon kembali mengusik kelas Kyuhyun.

"BabyKyu…" Siwon kembali duduk di samping Kyuhyun tanpa disuruh. Membuat teman di belakang Kyu menutup mulutnya agar tak histeris melihat punggung Choi Siwon yang menawan.

"Hyung? Kenapa kesini lagi?" Kyuhyun tampak sebal. Tentu saja ia sebal. Gara-gara Siwon, hampir semua murid SM High School membencinya.

"Aku ingin mengundangmu mendiskusikan masalah pentas seni. Jika kau tak mau tampil drama, mungkin kau bisa bernyanyi. Bernyanyi tak butuh latihan se-intens drama bukan?"

"Aku akan memikirkannya. Aku akan memberikan jawaban ke kotak surat student council. Jadi, jangan kemari lagi. kau lihat kan teman-temanku…." Mata Kyuhyun melirik ke arah di sekitarnya.

Siwon tersenyum sambil mengacak-acak lagi rambut Kyu. "Salahkan dirimu yang tak punya ponsel. Jika kau punya ponsel, aku akan mengirimu pesan. Tapi karena kau tak punya ponsel, aku terpaksa harus ke kelasmu."

"Kau bisa mengirim surat ke lokerku."

"Dan menunggu balasannya keesokan harinya? Itu buang-buang waktu saja, baby. Menemuimu langsung itu akan lebih efisien." Siwon kembali mengelus rambut Kyuhyun. Sebenarnya Siwon ingin memeluk namja manis di dekatnya ini. Tapi karena itu tidak mungkin, akhirnya ia hanya bisa mengelus-elus rambut Kyu. "Dan aku pun bisa melihat wajah manismu," sambung Siwon.

Kyuhyun menunduk menyembunyikan rasa malunya. "Sudahlah. Aku akan memberikan jawabannya di kotak surat student council."

"Araseo." Siwon menggangguk tapi belum beranjak dari tempatnya. "Apakah kau sudah makan siang?" tanyanya.

Kyuhyun menggeleng. "Aku akan makan sepulang sekolah nanti."

"Apakah ahjuma judes itu tidak memberikanmu uang jajan lagi?" tanya Siwon. Hei, bagaimanapun, Siwon tau kondisi Kyuhyun dan siapa Kyuhyun itu. Ia tau semuanya.

Kyuhyun menggeleng lagi. "Bukan. Aku yang lupa membawa dompet hari ini."

Siwon akhirnya berdiri. "I see…. Kalau begitu…." Ia mendekatkan wajahnya ke wajah Kyu. "Datanglah ke ruanganku jam istirahat berikutnya. Kita makan siang bersama. Ara? Tak ada penolakan, baby," bisik Siwon di telinga Kyuhyun. Semua yang melihat adegan ini hanya bisa meringis, merasakan sakit hati sekaligus iri.

"Tapi hyung…"

"Sudah kukatakan tak ada penolakan…. Kau akan tau akibatnya jika menolakku. Sampai jumpa…." Siwon berlalu dari kelas Kyuhyun. Ia sempat menyapa beberapa teman sekelas Kyuhyun, membuat teriakan histeris lagi-lagi tak terelakan.

.

Pulang sekolah…

"Kya! Kyaaaa….!" Suara teriakan lagi-lagi terdengar mendekati kelas Kyuhyun.

"Jebaaaal… jangan mereka lagi….," seru Kyuhyun pelan sambil merapikan bukunya. Sudah sangat sering Siwon dan Yunho berkunjung ke kelasnya sepulang sekolah untuk mengantarnya pulang. Mereka juga tau kebiasaan Kyuhyun yang menjenguk eommanya dahulu sebelum pulang ke rumah. Namun, dengan senang hati mereka berdua bersedia mengantar Kyuhyun ke rumah sakit dan setelah itu baru mengantarkan Kyuhyun pulang ke rumah keluarga Kim. Sudah berkali-kali menawarkan tumpangan, sudah berkali-kali pula Kyuhyun menolak. Baru saja kemarin ia menolak untuk pulang bersama. Kyuhyun beralasan mau mampir ke perpustakaan dulu. Kemarinnya lagi Kyuhyun juga menolak dengan alasan mau konsultasi dengan guru BP. Kemarin kemarinnya lagi ia juga menolak karena kebetulan dapat jatah tugas piket. Lalu, apa yang harus jadi alasan untuk menolak ajakan dua pangeran itu hari ini?

"Aish…eotokhe?" gumam Kyuhyun. Ingin rasanya ia sembunyi di balik meja. Namun itu tak akan berhasil. Atau haruskah ia berlari keluar secepat kilat? Aish…itu akan sangat ketahuan. Dengarkan saja suara teriakan yang semakin keras itu. Pasti mereka berdua sudah dekat.

"Apa aku benar-benar harus ikut mereka pulang?" Saat Kyuhyun sedang asik berpikir, kedua pangeran SM itu sudah berada tepat di depannya.

"Omo!" seru Kyuhyun kaget.

"Ayo pulang Kyunnie. Aku akan mengantarmu." Seru Yunho sambil menyambar tangan Kyuhyun. Buru-buru saja Siwon melepaskannya.

"Apa-apa an kau ini, Yun? Kyu akan ikut aku pulang hari ini. Aigoo…kita akan mengunjungi eomma mu dulu baru pulang. Kau setuju kan?" tanya Siwon sambil menatap mata bulat Kyuhyun.

Kyuhyun menghela napas panjang. Apa yang harus dikatakannya?

"Umm…." Ia bisa merasakan tatapan marah anak-anak SM yang melihat mereka. "Kurasa aku bisa pulang sendiri hari ini."

Siwon tersenyum. "Bukankah kau bilang bahwa hari ini kau tak bawa dompet?"

"Eh..itu… Tapi aku bawa kartu naik bus."

"Sudahlah. Kau bisa berhemat jika kuantar pulang. Kajja!" Siwon menggandeng Kyuhyun tanpa rasa takut. Yunho mengekor di belakangnya dengan wajah masam. Sedangkan anak-anak SM lainnya berteriak-teriak keras. Ada yang senang, ada juga yang tak rela.

.

di rumah keluarga Kim

"Baru pulang bocah sial?" tanya Changmin dengan pandangan tak suka ketika melihat Kyuhyun baru pulang.

"Aaaargh….Changmin-ah hentikan. Jangan menggeretku," seru Kyuhyun sambil menahan sakit akibat cengkeraman Changmin yang kuat di tangannya. Sedari tadi Changmin memang sengaja menunggu-nunggu Kyuhyun pulang. Changmin mengepalkan tangannya erat ketika melihat mobil Siwon berhenti di depan rumahnya. Ia makin geram saat melihat Siwon dan Yunho melambai-lambaikan tangannya kepada Kyuhyun dengan senyuman manis, membuat darah Changmin mendidih seketika.

"Aaaa….appo…." Kyuhyun meringis kesakitan. Saat ini Changmin sedang menggeret Kyuhyun ke kamar Kyuhyun yang kecil dan pengap. Sebenarnya kamar itu adalah gudang. Yup, Kyuhyun tidur di gudang rumah keluarga Kim. Sebenarnya masih banyak kamar kosong di rumah Kim Changmin. Sayangnya, karena keluara Kim membenci Kyuhyun, mereka menempatkan namja malang itu di gudang.

'Bruk!' Changmin mendorong Kyuhyun ke kasur kerasnya.

'Awww' Kyuhyun meringis kesakitan karena badannya membentur kasur keras.

"Sudah kukatakan berkali-kali. JAUHI CHOI SIWON DAN JUNG YUNHO! KAU TAK PANTAS DI DEKAT MEREKA!" triak Changmin.

"Aku sudah berusaha menjauh Changmin-ah. Tapi…kau lihat sendiri kan kalau mereka yang mendatangiku."

Changmin menarik sudut bibirnya tanda marah. "Jadi dengan kata lain, KAU BILANG BAHWA KAU MEMILIKI PESONA YANG BISA MENARIK MEREKA BERDUA?"

"Aku tak berkata seperti itu, Changmin."

'Plak!' sebuah tamparan mendarat di pipi pucat Kyuhyun.

"Kalau otakmu memang pintar, seharusnya kau bisa menghindar. Tapi nyatanya, KAU HANYA BISA DUDUK DIAM DAN MENERIMA SEMUA PERLAKUAN DARI MEREKA BERDUA. Dan…oh…KAU BAHKAN TAK BISA MENOLAK AJAKAN MAKAN SIANG DAN ANTAR JEMPUT DARI CHOI SIWON! DASAR BABO! APA KAU TAK SADAR SIAPA DIRIMU DAN APA STATUSMU?"

'Plak!' tamparan lain kembali bersarang di pipi Kyuhyun. Kyuhyun hanya bisa diam. Changmin tak akan mengerti apa yang ia alami. Sebenarnya tadi siang Kyuhyun sudah menghindar dari ajakan makan siang Siwon. Ia tidak ke ruang student council melainkan menghabiskan waktunya bersembunyi di perpustakaan. Sayangnya, seorang Choi Siwon bukanlah seorang yang mudah putus asa. Menemukan Kyuhyun adalah hal yang mudah baginya. Entah mungkin saja ia menempelkan GPS ke tubuh Kyu sehingga dengan mudah menemukan namja itu. Alhasil, terpaksa Kyuhyun makan siang bersama Siwon. Dan malangnya, Changmin melihat semua ini. Belum lagi peristiwa diantar pulang oleh kedua pangeran SM baru saja dilihatnya dengan jelas. Changmin semakin naik pitam saja.

"Apakah hukuman dariku waktu itu tak membuatmu jera?" Changmin mendekat ke arah Kyuhyun dan memegang kedua tangan namja itu kencang sekali. Changmin mendorong Kyuhyun, membuatnya berbaring di kasur kerasnya. Tubuh Changmin berada di atas Kyuhyun, menghimpit Kyuhyun yang tampak ketakutan.

"Ingat baboKyu, kau sudah kotor! Kau tak pantas bagi siapapun. Kau hanya sampah yang tak berguna. Tak ada yang mau menampungmu selain keluarga Kim."

"Changmin-ah….," desah Kyuhyun pelan.

"Apa kau memikirkan apa yang akan Siwon hyung lakukan jika ia tau baby kesangannya sudah tak suci lagi eoh?"

Kyuhyun menggeleng berkali-kali. "Jangan sebarkan itu Changmin. Jebal…"

Changmin menyibakkan poni Kyuhyun dan mengelus pipi namja itu. "Aku memegang banyak rahasiamu, Kyu. Jadi, turuti perintahku. Kau mengerti?"

Kyuhyun mengangguk mati-matian.

"Tapi hari ini kau mengecewakanku. Sangat mengecewakanku," kata Changmin sambil masih mengusap pipi Kyuhyun.

"Aku minta maaf. Aku tak akan mengulanginya lagi. Jinja!" jawab Kyuhyun buru-buru.

"Tapi hari ini kau benar-benar mengecewaanku, Kyu. Terpaksa aku harus menghukummu." Changmin merogoh kantung celana seragamnya dan mengeluarkan seikat tali.

"Jangan…. Changmin-ah… kumohon…"

Changmin menggeleng. "Mianhae. Hari ini aku tak bisa memaafkanmu."

.

TBC