Chapter 1 : Prolog

Ohayou Minnna!

Aaaah! Viizu udah ngga ditemenin Mii-chan lagi… uhuuu….

Be Te We, Viizu dapet Ide lagi niiih! Mau tau?

(Fic lo yang laen belon kelar, Viizuuu~)

*pura-pura nggak peduli* Jangan salahkan kalo idenya GaJe ya, Je-Ge-eN eL-Pe! Viizu Cuma njiplak karya orang laen di fic ini!

(huuuu~~ *author ditimpukin microwave*)

Lumayan dah ni microwave! Gue gade-in, dapet dah tu duit! Eheheheh….

UDAH LAH! Viizu makin Gila kalo begini teruuuus!

Yo E! Muleee!

….(-_-)V….

:::100 kali:::

:::By : Viizuki Mikami:::

….(-_-)V….

Disclaimer : Masashi Kishimoto-senju!

Pairing : SasuNaru! O yeah! O yeah! O— *digiles*

Rated : Te!

Genre : eeerr…. Horror? Kayaknya ngga kerasa…. Romance? Woookeee! Viizu bikin romance!

Warning : Maybe ada sedikit typo…. Sorry kalo ada ya? Yaoi everywhere! Kecuali LeeTen, dan SakuHina

Summary : "….kalau cegukanmu sampai 100 kali…. Maka kau akan mati…"

….(-_-)V….

Pagi hari di asrama nomor 201

"Temeee~ mau apa kita di seminggu ini? Boseeeeen! Liburan di asrama tidak enaaak….." seorang bocah pirang duduk selonjor di kasur oranyenya sambil ngipas-ngipas kepanasan. Sementara di kasur sebelahnya, terdapat bocah pantat ayam *digeplak* eer—maksudku "Bocah berambut RAVEN" sedang sibuk di depan laptop hitamnya, sedang mencoba -mungkin— membobol rahasia kasus perdagangan gelap.

"Hn… mana kutahu, Dobe…. Waktu kubilang kita pergi kepantai bersama Hinata dan Sakura, kau menolak…" jawab si Raven, atau yang dipanggil TEME itu.

"Aaah… mereka kan perempuan teme… mana mungkin kita ke pantai berdua, HANYA berdua bersama mereka?" jawab si pirang, atau yang disebut sebagai DOBE itu….

"….Kau mau apa jadinya?" tanya si Raven itu, aagh! Sudahlah! Pake kata-kata "pantat ayam" aja ya? Kebagusan kalo RAVEN!

"Yah…. Usulmu ke pantai memang bagus….. tapi JANGAN BERSAMA PEREMPUAN DONG! Ajak yang lain juga! Yaah… kalau bersama Shikamaru, Kiba, Neji, Gaara, dan Lee… nggak apa apa ngajak perempuan juga!" protes si Pirang.

"…Baiklah…. Siapa yang mau kau ajak?"

"Shikamaru, Kiba, Neji, Gaara, Lee, Sakura, Hinata, Tenten, dan…."

"…dan?..." tanya si Raven. Oke ini typo pertama. Coret kata Raven itu dan ganti "pantat ayam". *dichidori*

"…"

"Dobe?"

"GURU GAII!"

"tidak."

"Aaaaah… Temeee~ ayolaaaah…." Rengek si Pirang pada temenya itu.

"Tidak Dobe."

"Hmp! Ya Sudah! Guru gai tidak usah ikut!"

'Haaa…. Amaan… tidak ada jogging 100.000 putaran…' pikir si pantat ayam itu.

"OKE TEMEE! AYO KITA BERKEMAAASS!"

"Urusai.."

….(-_-)V….

"Iruka-senseii! Kami berangkat!"

"Ya! Selamat jalaan!"

.

.

"Hh! Haruskah kita naik sepeda?" tanya Naruto.

"Hn. Tidak usah protes Dobe. Yang harusnya protes itu aku.." ralat Sasuke.

"Siapa suruh mau memboncengku?" balas Naruto protes juga.

"Hei Naruto! Nikmati saja! Toh kau menghemat energi!"

"Diam kau Kiba! Kasihan tuh Shikamaru!" ceplos Naruto sambil mendelik ke arah Rambut nanas tersebut.

"…Mendokusei…." Gumam Shikamaru sambil terus mengayuh pedal sepeda.

"Hm… ada betulnya juga perkataan Kiba itu, Naruto." Gaara mah enjoy-enjoy aja dibonceng Neji.

"Gaaraaaa~ kau malah memihak si bocah anjing ini— aww! Sakit Kiba!" Protes Naruto saat Kiba menjitak kepalanya.

"Urusai… lalu kenapa para perempuan ini pakai sepeda berpedal 2?" tanya Neji yang sedang membonceng Gaara.

"Hei! Jangan banyak bertanya Neji! Aku dengar itu! Lagipula… kalian terlihat serasi kok berpasangan seperti itu! Kyaaa~" dasar Fujoshi akut… fujoshi tapi yuri… Ce-Ka-Ce-Ka-Ce-Ka…

"Sa-Sakura-chan… hati-hati… aku tidak bisa melihat depan…"

"Jaga adik sepupuku baik-baik!"

"Ya, ya, ya Neji….. Iya kan Hinata?" Hinata hanya mengangguk pasrah.

"Mana Tenten dan Lee?" tanya Kiba. Yang lain hanya menggeleng.

"Tauk! Mereka berdua mungkin udah di depan!" jawab Naruto.

"Ah, iya ya! Mereka kan punya…. SEMANGAT MASA MUDA YANG GEMILAAANG!" kata Kiba sambil menirukan Lee saat berbicara.

"Ahahahahaa!" yang laen ketawa kecuali kwartet "nggakpunyarasahumor". (ShikaSasuNejiGaa)

"Hoooi! Kalian semuaaaa~!" teriak Paman pemilik penginapan pantai tersebut sambil melambai-lambaikan tangannya secara horisontal. Diketahui author itu adalah Jiraya, kakek dari Naruto.

"Aih? Kita udah sampai di pantai ya?" tanya Naruto pada Sasuke.

"Hn…. Tentu saja, Dobe…. Jarak pantai dan asrama kita kan Cuma 3 Km! jelas sudah sampai.." jelas Sasuke sambil tetap mengayuh sepeda memasuki daerah pantai. Terlihat Lee dan Tenten udah sibuk naro barang-barang mereka di kamar masing-masing.

"Hn. Ayo turun Dobe… kau kira nggak berat apa ngeboncengin sampai 3 km?" perintah Sasuke santai.

"Huh! Iya, Iyaaa!" dengan berat badan… eh, berat hati, Naruto turun dari sepeda, dan menaruh ransel super besarnya di pasir pantai yang lembut.

"Ne~ Pantai itu indah ya, teme?" tanya Naruto sambil memandang sekelilingnya, dan Sasuke menatap Naruto dalam-dalam.

"…. Ya…. Indah sekali…. Sangat cantik…." Jawab Sasuke.

"Hei, SasuTeme! Kau melihat apa? Sampai melamun begitu… hei? Teme? Teme? TEMEEEE!"

"Hah? Apa?" Tanya Sasuke yang baru sadar dari lamunannya.

"Kau hanya melamun kerjanya! Ayo turunkan barang-barang!" perintah Naruto. Sasuke sweatdrop.

"Barang-barang yang mana lagi, Dobe? Semua barang kita hanya ransel ini!" Sasuke menunjuk 2 tas besar berwarna Biru dongker (sasuke) dan Oranye (naruto).

"Oh iya ya… ehehehehe~ gomenna Teme! Ehehehe~" Naruto Cuma cengengesan sambil menunjukkan cengiran 12 jarinya (lu kata usus, 12 jari!).

'Ja-jangan mimisan! Jangan mimisaaan! Tahan Sasuke!' batin Sasuke sambil menahan darah yang akan keluar melalui hidungnya. Efek yang dasyat dari cengiran setriliyun dollar itu. Ckckckck….`

"Hei kalian semua! Berkumpullah!" perintah paman ppemilik penginapan itu.

"Satu kamar ada 2 tempat tidur! Ada ruangan khusus yang tempat tidurnya 3, tapi sepertinya ruangan itu khusus untuk gadis-gadis yang manis ini…."

BLETAG!

"Jangan bercanda, Jii-chan!" Naruto –yang tadi ngejitak pala Jiraya— memarahi kakeknya itu.

"Itte… sakit ta—"

DUAK!

"jangan coba-coba mendekati nona Hinata…"

"Su-sudahlah, Neji-san…" Hinata mencoba menenangkan kakak sepupunya itu.

"Ba-baiklah…"

DUAAAK!

"Wah! Maaf-maaf! Aku salah melempar bonekaku! Tadinya mau kulempar ke arah Lee! Maaf ya?" Tenten meminta maaf pada semuanya kecuali Jiraya yang sedang tergeletak lesu dengan 3 buah bejol di kepalanya.

"Wah, tenten… apa isi boneka beruang ini?" tanya Naruto sambil mengangkat boneka laknat yang agak berat tersebut.

"Oooh… isinya kamus inggris 3 biji… plus buku memasak 'Tonton the Pig'…."

GUBRAAK!

Ternyata isinya kamus en buku masak! ! Pantesan berat!

"Ooooh…" semuanya ber-oooh ria kecuali Hinata dan kwartet "gakpunyarasahumor".

"Ba-baiklah… aku akan mengumumkan pembagian kamar… Naruto… kau sekamar dengan Sasuke, Shikamaru Nara dengan Kiba Inuzuka, Hyuuga Neji dengan Sabaku no Gaara, dan Lee bersamaku. Dan nona-nona ini sekamar bertiga…" GABRRUUK! Jiraya tepar lagi.

"Haah? Sekamar dengan Teme lagi? Aaaah… Jii-chaaan! Masa sekamar sama Teme lagi?" Protes Naruto keberatan.

"Haah… Sudahlah Dobe… yang lain saja tidak protes!" ujar Sasuke datar. Padahal hatinya udah berbunga-bunga dari tadi.

"Ya elaaah! Mereka kan udah jadian Teme! Lagian, aku bukan HOMBRENG!" jelas Naruto sejelas-jelasnya pada Sasuke.

"Hn…."

'Ya, akhir liburan ini, kita juga akan seperti mereka… Naruto Dobe….' Batin Sasuke.

"…me… Teme!" lamunan Sasuke buyar lagi.

"Kau kenapa sih? Dari tadi ngelamun mulu!" tanya Naruto. Terselip nada khawatir di kalimat itu. Dan hal itu tentu saja membuat Sasuke senang.

"Hn… tidak apa-apa Dobe… ayo pilih kamar…" ajak Sasuke sambil berjalan ke penginapan tersebut.

"Yosh! Ayooo!"

….(-_-)V….

Sori Cuma dikit! Ntar Viizu tambah deh…

BeTeWe… Gimana? Gimana? Keren ga?

*nggak! Masa gue munculnya dikit sih!*

Ah! Diem lu, "Gue"!

*ck! Chapter depan masukin ItaKyuu dong!*

Hm? ItaKyuu? Masih mending ItaDei…

*KAGAK! ItaKyuu pokoknyaa!*

Yang buat fic siapa?

*elo…*

Kok elo yang protes?

*… ya dah! Tserah lo!*

Nah gitu dong… Review please!

*yap! Ripiu, ripiu!*

Review, "Gue"… bukan Ripiu…

*oh…*

Gue & Viizu : REVIEEEW!