Disclaimer Naruto Masashi kishimoto

Genre : Romance/ Drama

Reted : T

Character: Sakura H & Kakashi H

Author: Shinju Hime Fadlila

Title: Permata yang beku

Warning: OOC/AUC

Sumary: Sakura adalah utara namun saat Kakashi adalah selatan Sakura adalah selatan, dan ketika Kakashi utara Sakura adalah Utara. Guru malang yang terkena akut siswinya sendiri. Akankah kebekuan yang terang dapat mencair atau bahkan pecah menjadi kepingan kecil.

Kakashi adalah salah satu sensei di KHS, yang pembelajarannya sama dengan sekolah menengah atas lainnya namun disini berbasis ninja dan sialnya dia adalah guru yang paling dibenci oleh seorang siswi berambut pink pucat yang tekenal cantik namun juga memiliki tenaga yang tak kalah dari seorang ninja muda hebat Nejie. Bahaya kalau sudah membuatanya marah Naruto saja teman sekelasnya yang sengaja menggoda dan tak tahu kalau yang digodanya sedang datang tamu bulanannya itu harus dirawat Di Pusat Pengobatan Konoha karena mengalami patah tulang dan memar parah dipunggungnya. Ya.. sebut saja siswi galak itu Sakura Uchiha dan beruntungnya lagi Sakura adalah murid kesayangan Tsunade sensei.

" waaaaa… kyaa… sensei…." ''Sensei. Aku mau menjadi kekasihmu.."

teriakan murid-murid membuat Sakura muak dan bosan sensei yang begitu saja dipuja-puja dan heboh bagai penobatan Hokage baru, tidak-tidak mungkin lebih dari itu. Tapi senseinya yang tidak minta itu terjadi malah kena imbasnya karena Sakura berpikir semua ini terjadi karena sensei Kakashi itu menurutnya terlalu sok kecakepan yang selalu tebar pesona pada siswi-siswi KHS.

Sedangkan siswa laki-lakinya hanya mendengus kesal karena kekacauan ini

BRAKKKK!

Sakura menggebrak bangkunya dan beranjak menuju pintu keluar kelas tanpa menghiraukan Kakashi sensei yang sudah di depan pintu segera akan masuk kelasnya.

" Brugg!"

Sakura dengan sengaja menabrak dada bidang milik senseinya yang berdiri disana, dengan cueknya Sakura pergi begitu saja. Kakashi yang diperlakukan seperti itu hanya menoleh kearah Sakura dan memandangi kepergiannya

''se..sensei ayo mulai pelajarannya" ucap sikecil imut Hinata.

''Iya sensei aku sudah tidak sabarrr….'' Tambah seorang gadis seksi berambut pirang,Ino.

''iya sensei… iya sensei…''

murid-murid yang lainnya ikut merengek seperti bayi yang memohon susu pada ibunya. Suasana kelas semakin gaduh. Tapi Kakashi malah pergi entah kemana tanpa menghiraukan bel yang sudah berbunyi dari tadi.

''lho sensei mau kemana, sensei…'' teriakan itu tidak terdengar lagi diikuti kakashi yang semakin berlalu.

Sakura POV

''hufffhh… menyebalkan sekali selalu seperti itu memangnya dia siapa seenaknya membuat jam pelajaran selalu tidak berjalan semestinya !

Sakura terus menggerutu dan melempar-lempar batu ke kolam yang ada di belakang sekolah

''dia pikir dia itu memang tampan ya..hnnn'' cengiran sinis sakura menyeringai menunjukan perasaannya yang sangat muak.

''kau tidak akan masuk kelas ku lagi gadis Uchiha?''

End Sakura POV

Sakura tersentak mendengar suara yang sudah tidak asing lagi, suara yang selalu membuatnya ingin mengepalkan tangan tapi tidak bisa meninjunya karena dia masih ingin menjadi murid terbersih di KHS tanpa bermasalah dengan guru manapun apalagi bukan hal yang mudah sudah bisa menjadi murid kesayangan Tsunade sensei

''aku..a..aku'' sakura membuang muka dengan sebal

'' kau boleh membenciku tapi kau tidak boleh mengorbankan cita-citamu, kau akan ketinggalan kelasku dari murid yang lainnya, bukankah kau ingin menjadi Jurnalist handal uchiha ?

walaupun Sakura membenci kakashi sensei tapi Sakura tidak pernah berani bersikap kasar terang-terangan dihadapannya.

''aku tahu !'' dengan ketus Sakura langsung ingin segera pergi dari hadapan orang yang dibencinya.

Sakura POV

''ekh..tunggu darimana dia tahu aku ingin jadi jurnalist. Ah.. ya sudahlah semua orang tahu aku ingin itu''

Bel sekolah sudah berbunyi jam sekolah telah berakhir murid-murid berhamburan di lihat langit yang tak secerah sore biasanya. Tidak halnya dengan seorang siswi yang dengan gelisah berdiri didepan gerbang sekolah yang semakin lama semakin sepi

''kau mau pulang sekarang Uchiha ?"

''sebuah motor besar silver berhenti disamping gadis pink yang semenjak tadi berdiri menunggu itachi senpainya menjemput.

''tidak. Aku menunggu kakakku !'' Sakura tanpa menoleh

''baiklah,, aku pulang duluan''

dengan melambaikan tangan kirinya dan senyuman yang sekilas namun tak sering dilakukannya berlalu dari hadapan sakura.

''hah ! memangnya siapa yang memintanya tersenyum begitu, sok kecakepan dasar !''

tak henti-hentinya Sakura mengatai senseinya dengan kata''sok kecakepan''.

Sakura menoleh kekiri dan kanannya dan tak ada siapapun lagi disana malah guru-guru yang biasa Pulang terlambat mungkin sekarang sudah merebahkan tubuhnya disofa empuk rumahnya, pikirannya itu membuat sakura semakin jengkel dengan senpainya yang tak kunjung datang.

From : my brother

Sakura adikku tersayang bisakah kau pulang sendiri, tadi kakak mendadak ada kuliah tambahan jadi tidak sempat memberi tahumu, dan sekarang kakak harus rapat penting dengan anggota BEM yang lainnya.

Lov u sakuchan…

''what ! aku nunggu dari tadi, kenapa baru ngabarin sekarang sih No Bhaka ! ikh…sitttt..''

Sakura benar-benar sudah meledak dan tak tahan ingin meninju sesuatu, ketika Sakura marah ia bisa melukai dirinya sendiri untuk melampiaskan. Itulah Sakura uchiha ‚gadis nekad.

'' aaaaaaaaaakh…..dug !dug !dug !''

berkali-kali Sakura meninju dinding gerbang dan darah segar keluar dari punggung telapak tangannya tidak ia perdulikan.

'..hah..hah…'' nafasnya sudah terengah-engah dan Sakura pun ambruk ditanah.

Matahari sudah hampir menyalesaikan tugasnya hari ini dan langit sudah mulai memancarkan warna indahnya dari arah barat burung-burung berterbangan menuju singgah sana. Suasana semakin sepi mengingat letak sekolahnya memang dipinggiran kota.

Dengan pasrah Sakura melangkah perlahan dan seketika berlari sekencang-kencangnya.

Tuk..tuk..tuk… suara kaki yang cepat tiba dirumah mewah namun nampak sepi dengan segera seorang pelayan tua menghampiri

''Tuan Uchiha muda sudah pulang..'' sapa pelayan yang sudah bekerja puluhan tahun dikeluarga Uchiha

''Sakura mana bibi Chiyo ?''

'' sepertinya ada dikamarnya tuan..''

dengan membukukan badan nenek tua itu menunjuk kearah kanan atas dimana kamar Sakura memang berada di lantai dua rumah mewah yang bernuansa Jepang namun bercorak Jerman klasik.

Yang semakin menampakan kemewahan rumah ini yang membuat teman Sakura ataupun Itachi takjub melihatnya, mungkun karena rumah seperti ini hanya ada satu-satunya di Konoha. Malumlah.. Kakek dari Ayah mereka adalah orang Jerman asli tapi ayahnya lahir di Jepang karena memilki bisnis di Negeri ini dan akhirnya menikah dengan ibu mereka yang orang Jepang asli makanya baik Sakura maupun Itachi dikaruniai wajah dan perawakan yang indah hasil perpaduan Jerman Jepang. Dan sekarang pun kedua orang tua mereka kembali ke Jerman untuk mengurusi bisnisnya, makanya Itachi begitu menjaga Sakura sesuai dengan pesan orangtua mereka selain itu Itachi sengat menyayangi adik satu-satunya itu.

''ya sudah terimakasih bi'' dengan segera Itachi beranjak menuju kamar Sakura

Tok…tok..tok…

''Sakuchan, apa kau sudah tidur? Kakak minta maaf ya…., kamu kan tahu kakak baru terpilih menjadi ketua BEM dan jadwal kakak sangat padat sekarang-sekarang…ayolah.. buka pintunya''

Ciri khas Itachi yang langsung pada intinya tidak suka basa-basi itu pula kesamaan Uchiha bersaudara ini

Cekkrek! Suara pintu terbuka dan nampaklah wajah murung Sakura yang semakin membuat pipi chabinya mengembang dihadapan Itachi

'' Sakura. Sudah kakak duga''

Itachi menoleh ke tangan dan lutut Sakura yang masih mengucur darah. Dengan segera menarik pergelangan tangan Sakura dan mendudukanya ditempat tidur darkpurple milik Sakura dan mengambil kotak P3K dilaci

''kalau begini caranya kakak akan memundurkan diri jadi ketua BEM'' sambil membersihkan dan membalut luka-luka Sakura

''jangan kak!, itukan keinginan kita berdua kakak menjadi ketua BEM dan satu tahun lagi aku kan akan satu kampus dengan kakak''

''apa gunanya kakak menjadi ketua BEM kalau kakak membuatmu terluka begini dan kakak tidak bisa melindungimu''

''iya dech… aku janji tidak akan begini lagi..''

''benarkah?''

Sakura menganggukan kepalanya

''sungguh?''

Itachi menempelken telapak tangannya dipipi sang adik

'' iya iya tapi besok-besok langsung kasih kabar dulu biar aku gak nunggu berjam-jam kaya tadi"

'' iya kakak janji''

Itachi mengacungkan jari-jarinya dengan membentuk hurup V.

''sudah selesai, cepat tidur istirahatkan!'' perintah Iachi yang mencium lembut kening adiknya sebelum berlalu dari kamar Sakura.

Sakura hanya tersenyum lega memandangi kepergian kakak kesayangannya itu.

Keesokan harinya Sakura bersekolah seperti biasanya dan sialnya lagi hari ini masih saja ada pelajaran Kakashi lebih parah malah, karena hari ini jadwalnya praktek jadi tidak bisa dihindari lagi kalau ia tidak ingin ketinggalan teman-temannya yang lain.

''ayo semuanya kelapangan jangan lupa memakai baju latihan kalian, ingat tidak boleh ada yang memakai seragam ''

''baik sensei'' seru semua murid kelas XIA

''Semua sudah berkumpul, karena latihan hari ini akan cukup berbahaya maka sebelumnya saya akan bertanya apakah ada yang tidak sehat atau terluka?''

dengan berdirinya Kakashi dihadapan semua murid dan mengenakan pakaian Shinobi lengkap dengan rompinya membuat para siswi berteriak histeris dan berbisik-bisik melihat keindahan badan tegap milik senseinya yang terlihat lebih tegep dan kekar

''siapa, tidak ada ya.., tidak ada,,?'' Kakashi memastikan

Sakura hanya mendelikan matanya Nampak bosan dengan situasi seperti ini.

''baiklah kalau tidak ada. Mari kita mulai''

Selang beberapa menit menuju satu jam penuh Kakashi terus memantau memastiakan semua mengikuti latihan sesuai dengan arahannya tadi

dan tertegun dia melihat sosok seorang gadis yang melakukannya dengan tangan diperban dan kain putih yang membalut tangannya kini sudah memerah pucat, segera Kakashi menghampiri gadis itu walaupun pada awalnya ada perasaan enggan karena pasti dia tidak akan dihiraukan oleh siswinya yang satu ini namun entah kenapa perasaan kawatir dan tanggung jawabnya sebagai sensei membuatnya sangat ingin menghampiri dan menanyakan keadaan gadis itu.

''Uchiha tanganmu'' dengan hati-hati Kakashi mengangkat tangan kanan siswinya itu

''kenapa? aku tidak apa-apa'' Sakura menarik tangannya acuh

seperti biasa Sakura selalu ingin menghindari Kakashi walaupun hanya beberapa meter saja.

''apa kau tidak mendengarku tadi, yang tidak sehat dan terluka tidak boleh mengikuti latihan ini.''

''hn..tidak apa-apa sensei..'' dengan malasnya menjawab

Sakura berusaha bersikap manis dengan menyunggingkan senyuman yang dipaksakan agar kakashi segera lenyap dari hadapannya.

Tiba-tiba SREETTT

''ah…''

balutan putih yang dari tadi memang sudah memerah terlepas karena sebuah pisau menyerempetnya dan bercucuranlah cairan merah gelap darinya.

BRUKKK ! Sakura amruk ketanah dengan menahan sakit dan memegangi lengannya yang terasa perih dan memanas

''Sakura'' dengan sigap dan tanpa meminta persetujuan Kakashi langsung menggendong Sakura

''apa yang kau, ah…'' Sakura semakin kesakitan sepertinya racun dalam pisau itu sudah menusuk dagingnya

''bisakah kau sekarang melupakan kebencianmu dulu, kau sedang terluka''

namun tidak ada jawaban lagi dari Sakura yang digendongnya

''Sakura kau..Sakuraa… tahanlah aku akan segera membawamu ''

nampaknya Sakura sudah tidak sadarkan diri murid-murid hanya memandangi tanpa berani berkata-kata

''dimana aku…''

rintih Sakura yang masih kesakitan namun sekarang tidak terlalu perih seperti sebelumnya, sesaat ia membuka matanya dengan pandangan yang masih samar-samar Sakura mendapati tangannya yang sudah dalam keadaan perban bersih tanpa darah dan betapa ia tersentaknya mendapati Kakashi yang sedang membalut lututnya yang mungkin tadi ikut terluka lagi.

dengan repleks Sakura menepis tangan Kakashi dengan tangan kirinya dan segera bangun dari kesadaranya tapi

''ah…''

Sakura merasa kakinya belum kuat untuk berjalan

'' jangan dulu bergerak, kau belum pulih''

'' diam kau !''

entah kenapa Sakura merasa amarahnya memuncak melihat sebagian kakinya disentuh orang yang dibencinya, jangankan oleh orang yang dibencinya hanya tersentuh sedikit saja oleh seorang laki-laki Sakura bisa menjadi-jadi bak singa betina yang anaknya akan diambil. Kakashi hanya terdiam melihat perlakuan Sakura padanya yang selalu membuatnya merasa sakit dibenci sebegitunya oleh muridnya sendiri. Segera Sakura berjalan rasanya ia ingin segera menenggelamkan dirinya dari sana agar tak dapat dilihat apalagi sedekat itu dalam ruangan yang hanya ada dirinya dan Kakashi.

Kakashi menahan Sakura tak perduli Sakura sekasar apa padanya dia hanya mengerti keadaan muridnya yang masih butuh perawatan

''lepaskan tanganku !''

''Sakura aku tidak perduli kau akan lebih membenciku setelah ini aku hanya ingin kau dirawat dulu sampai membaik''

''aku sudah membaik, dan sekarang lepaskan tanganku kakashi !''

pertama kalinya Kakashi mendengar Sakura memanggilnya dengan sebutan nama memang mereka hanya terpaut tiga tahun, Sakura yang sebentar lagi menginjak 17 tahun dan Kakashi yang baru menginjak 21 tahun terbilang guru muda yang sukses dia bisa jadi sarjana diusia 19 tahun, hanya mengalami SMP 2 tahun dan SMA 2 tahun dan dengan cepat menyelesaikan kuliahnya serta karena kejeniusannya ia sudah tercatat menjadi PNS semenjak masih duduk dibangku SMP.

Kakashi menatap tajam mata emerald milik Sakura dan ia melihat ada yang janggal dalam pandangannya. tiba-tiba setelah itu Kakashi menarik tangan Sakura dan membawanya dalam dekapannya dengan erat. Sakura kembali tersentak dan meronta melepaskan dirinya dari pelukan orang yang semakin dibencinya semanjak ini. Tetapi semakin Sakura meronta apalagi melihat dirinya yang sekarang sedang terluka Kakashi berhasil mengalahkan tenaga Sakura dan membiarkannya memukul-mukul punggungnya asalkan ia bisa mendekap Sakura lebih dalam dan semakin mengeratkan pelukannya.

''awww…''

rintih Kakashi hampir melepaskan pelukannya yang terasa gigitan mendarat dipunggungnya. rupanya gigitan Sakura tidak berhasil melepaskan dirinya dari pelukan kakashi.

''dan ..kau jangan sok akrab padaku memanggil nama depanku, hanya Tsunade sensei yang memanggilku seperti itu yang lainnya., me..mereka memanggilku Uchiha''

''jangan bicara lagi, kau belum pulih''

Kakashi mengelus lembut kepala Sakura penuh kasih

''lepaskan aku Kakashi Hatake. Apa yang akan kau lakukan padaku. Kau berani menyentuhku, hanya Kakaku selama ini yang berani menyentuhku. LEPASKAN…aaaann''

suara Sakura melemah dan ia tidak berusaha melepaskan dirinya lagi dari Kakashi yang masih mendekapnya erat.

''aku hanya ingin melindungimu Sakura.''

Keadaan menjadi hening beberapa detik

''Walapun kau sangat membenciku dan aku tidak pernah tahu kenapa kau begitu membenciku, aku selalu berpikir keras apa sebenaranya salahku padamu''

lanjut kakashi masih dalam mendekap Sakura. Kakashi merasa ada yang aneh. Tidak ada jawaban, tidak ada juga yang meronta lagi

''Sakura..Sakura''

Sakura kembali tak sadarkan diri. Kakashi dengan hati-hati merebahkan Sakura dan memandangi wajahnya yang pucat nampak kelelahan dengan lembut.

''maafkan aku Sakura, aku hanya.. apa kau mendengar ucapanku yang tadi Sakura'' Kakashi menyentuh lembut kening Sakura.

''Saku apa kau yakin ? tanya Itachi lagi

''aku yakin kak.'' ''baiklah ayo kita kesekolahmu ''

Sementara Itachi berada diruang Kepala sekolah Sakura berniat menunggunya dikolam belakang sekolah yang sudah menjadi tempat favoritnya.

''ekh..itu,itu orangnya. ku dengar dia berpelukan dengan sensei diruang UKS dan sensei malah mencium keninya''

''iya, ko bisa ya sensei tertarik pada Sakura yang jelas-jelas benci banget kan selama ini padanya''

''akh.. mungkin itu akal-akalanya saja untuk menarik perhatian sensei''

bisik-bisik siswi-siswi yang memandangi Sakura lebih tepatnya bukan berbisik tapi malah sengaja membuat Sakura mendengar lebih jelas. Sakura semakin muak tetapi masih bersikap acuh dan super cuek apalagi berhubungan dengan kakashi.

Dengan tanpa seorangpun yang tahu apa yang Sakura rasakan sekarang Sakura menatap ikan-ikan kecil berwarna-warni membuatnya berpikir kenapa warnanya kalah oleh ikan-ikan ini menurutnya dalam hidupnya hanya ada satu warna yang selalu melindunginya, menjaganya dan memahaminya adalah Itachi yang sangat ia sayangi bahkan ia tidak memiliki apa yang dikatkan sahabat, hanya sekedar teman sekelas yang mengerjakan tugas kelompok yang biasa main kerumahnya. tidak juga orangtuanya yang tega meninggalkannya hanya demi bisnisnya ketika ia sedang dirawat karena mengidam penyakit aneh sampai harus cek-Up selama empat bulan untunglah kami-sama masih sangat menyayangi Sakura sehingga Sakura bisa kembali pulih. Sambil melempar-lemparkan roti yang langsung disamber kerumunan ikan Sakura hanya menatap kosong ikan-ikan itu. Dan tangan hangat yang sudah dikenalinya menyentuh pundak Sakura yang sedikit mengagetkannya.

''sudah selesai, Besok kita tinggal mencari sekolah baru yang cocok untukmu ya..'' senyuman hangat yang Sakura lihat begitu menenangkanya.

Sakura memandangi gedung sekolahnya yang hampir dua tahun ia belajar disini dan sekarang karena kebenciannya pada seorang sensei membuatnya muak dan enggan melihat wajahnya dan memutuskan untuk pindah sekolah.

Setelah mendengar kepindahan Sakura, Kakashi sangat terpukul sebegitukah apa yang dilakukannya membuat Sakura semakin membencinya dan sampai pindah sekolah. Semenjak itu Kakashi berusaha mencari tahu keberadaan Sakura untuk sekedar minta maaf, namun usahanya tidak pernah membuahkan hasil. Dan ia tidak pernah bertemu lagi dengan Sakura.

Langitku, tak pernah ku memintamu meninggalkan hari..

Mengapa kau tunjukan tajam ubahmu

Membuatku enggan menatapmu, karena maluku

Aku tak bisa menatapmu, tak pernah !

Untaian bahasa tanpa disadari Kakashi yang terkenal lumanyan dingin, ia buat beribu-ribu kata tentang perasaannya. Sampai satu tahun berlalu ia pun tak pernah mengerti apa yang melanda perasaannya, hanya keinginan untuk bertemu yang ada dalam sadarnya tanpa memikirkan selain itu.

Namun tak ada yang dapat dilakukannya selain hanya setiap hari ketempat yang membuatnya mengkhayal seseorang berada disana. Kolam ikan belakang sekolah yang selalu sepi.

''maaf aku guru baru disini, apa kau bisa mengantarku ke ruang guru?''

''...''

''hei sepertinya kau juga seorang guru''

''wajahmu nampak manis guru muda ternyata.'' batin sang penanya

''hah...''

Napas beratnya nampak enggan menjawab

''tinggal kau lewati dua kelas lagi, disanalah ruang guru jika kau ingin tahu ruang kepala sekolah kau bisa tanyakan pada guru yang disana. Permisi''

Sensei berambut perak itu lalu pergi begitu saja

''hah...dia aneh sekali, baru kali ini ada seorang pria yang yang acuh tanpa melirikku awas saja kau''

BERSAMBUNG..,,

HahahaXD chapter pertama selesai.. HORE! HORE!HORE! walaupun GAJE n aga alay tapi jangan nyesel baca ya... * merengek! MAKASA!* GAPAPA YA… .HE COMENT YA…

Maaf ini chapter pertamaku, sebenarnya udah lama dibikin tapi baru bisa nekad publish sekarang, jadi mohon bantuan saran dan masukan juga ya,, apa aku sudah layak jadi author baru?. Mohon jangan terlalu pedas juga ya..soalnya aku . terimakashi buat semua yang udah baca.