"Naruto"
Disclaimer : Masashi Kishimoto
"Gunslinger Girl"
Present by : Maira 'milly' Kanzaki a.k.a Mai-chan
Inspired : "Gunslinger Girl" by Yu Aida
Rating : T
Pairing : SasuNaru/SasuFemNaru
Genre : Romance, Angst
WARNING : OOC –dikit-, AU , Shounen-ai (sementara)
Tidak suka? Jangan Baca!
Summary : "Dia yang jadi bodyguard baruku? Tou-san pasti bercanda. Tingginya saja kira-kira hanya mencapai hidungku."
ENJOY!
Chapter 1 : New Mission
Sabtu siang yang tenang di pertengahan musim panas adalah waktu yang tepat untuk orang-orang mengistirahatkan badannya dirumah dengan alasan 'hari libur' atau 'diluar sangat panas'. Namun kata 'libur' adalah kata tabu di lingkungan "Namikaze's Quarantine and Military Exercises" atau biasa disebut Namikaze's Millitary . Dimana semua penghuninya sangat jarang berkata libur, dan jauh dari kata tenang.
BUAGH!
CREK. DOR..DOR..DOR
DHUAAARR!
"FOKUS!"
"LARI! LARI!"
"Hosh..hosh"
"Push Up seratus kali karena kelalaianmu!"
CTAAARR
"ARRGGHH!"
Suara-suara macam itulah yang setiap hari terdengar di Namikaze's Millitary. Penghuninya bahkan sudah 'akrab' dengan suara-suara tersebut.
Ya. Sesuai namanya. NM (Namikaze's Millitary) adalah tempat latihan yang berhubungan dengan militer, senjata, pertahanan dan kekuatan. Pelatihan utama disini adalah latihan semi-militer dan militer, material arts, dan latihan tembak. Tentara ANBU (anggap ANBU semacam TNI) terbaik 80% lulusan dari sini. Bahkan tak sedikit lulusan NM menjadi bodyguard andalan Kage (gelar pemimpin Negara) dan orang-orang penting di lima negara Hi karena keakuratan menembak mereka dan ketanggapan mereka terhadap musuh. Ruang latihan indoor di NM juga kedap suara yang memungkinkan berbagai suara yang ditimbulkan tidak akan terdengar dari luar.
Orang-orang yang dilatih di Namikaze's Millitary adalah orang-orang yang berlatih sejak mereka berumur 6 tahun. Selain latihan militer, disini juga diterapkan home schooling khusus para murid NM. Agar mereka tidak tertinggal pengetahuan luar.
Murid-murid di NM terdiri dari laki-laki dan perempuan. 11 tahun cukup untuk membuat para murid menjadi jenius dan sangat kuat. Lulusan NM selalu menjadi polisi, tentara ANBU, ahli bela diri, bahkan bodyguard yang tentunya berkualitas.
NM sangat populer di berbagai kalangan karena lulusan mereka sangat ahli dalam memakai berbagai jenis senjata. Baik laki-laki maupun perempuan. Maka tak heran, memiliki bodyguard wanita berumur 17-19 tahun sangat trend di kalangan pejabat negara. 'Kapan lagi kita melihat wanita muda cantik nan seksi yang ahli memainkan senjata dan selalu mendampingi kami setiap saat?' mungkin begitulah pemikiran beberapa orang.
Sistem pembayaran sekolah di NM pun sangat praktis. Para siswa yang telah lulus dan bekerja hanya menyerahkan semua gaji pertama, kedua dan ketiga mereka ke NM. Dan setelah itu tidak ada pembayaran lagi. Mengingat mereka bekerja untuk kalangan atas, maka jumlah tiga kali gaji mereka yang pertama tidak bisa dibilang sedikit. Praktis bukan?
Namun sistem pengajar disini sangatlah keras dan mendidik. Untuk home schooling, mereka punya hari libur Jum'at sampai Minggu. Namun untuk latihan militer, material arts, dan latihan tembak tidak ada kata libur. Maka tak heran, banyak orang yang gugur di sekolah ini jika mereka tidak kuat dengan sistem pengajaran disini yang terkenal 'keras'.
Pemilik NM ini adalah keluarga Namikaze turun temurun. Keluarga ini terkenal dengan kedisiplinan tingkat tinggi dan semua anggota keluarga minimal sudah sabuk hitam ketika mereka berumur 17 tahun. Baik laki-laki dan perempuan.
Kini, NM telah di jalankan oleh Namikaze generasi ke empat. Yang menjadi 'pewaris tahta' NM mendapat gelar Master dan nama julukkan. Seperti generasi ke empat ini, beliau biasa di panggil 'Yellow Flash Master'. Yang menjadi Master tentunya orang terkuat. Dia juga yang menentukkan peraturan 'latihan setiap hari'.
Dan seperti hari ini, di stand tembak, terdapat sepuluh orang yang memegang pistol Barreta (1) dan menembak pada papan sasaran yang berbentuk menyerupai manusia (maaf, saya gak tau namanya). Lengkap dengan kacamata google dan penutup telinga yang telah menjadi bagian 'seragam' mereka. Di lain sisi, terlihat dua orang pengawas sekaligus pelatih sepuluh orang tersebut.
"Barreta telah teruji keakuratannya untuk menembak sasaran. Sangat kelewatan jika kalian tidak dapat menembak titik target. Yang kalian lakukan hanya fokus! Maka tidak akan meleset" teriak sang pelatih yang mempunyai beberapa garis luka di wajahnya. Morino Ibiki memang terkenal keras dalam mendidik.
"Bodoh! Jangan pernah lengah dalam menembak! Lihat ke sasaran! Atau kau yang mati!" teriak pelatih yang satu lagi yang notabene adalah perempuan 'keji' dalam melatih. 'Cantik dan Kejam', julukan yang pantas untuk Metarashi Anko.
Setelah latihan berlangsung selama dua jam, mereka –sepuluh orang tersebut- di izinkan istirahat oleh Ibiki.
Seorang pemuda berambut pirang terlihat sedang duduk di sudut stand tembak dengan minuman isotonik di tangannya. Dia adalah salah satu dari sepuluh orang yang latihan tembak. Ia menyenderkan kepalanya di dinding dan menutup mata birunya, kelelahan. Sampai sebuah suara mengusiknya.
"Naruto-sama" panggil seseorang.
Pemuda yang dipanggil Naruto menengok. Ia mendapati Iruka –orang yang memanggilnya tadi- berdiri dibelakangnya.
"Ada apa, Iruka-san?" tanyanya dengan nada dingin.
"Master memanggil Anda keruangannya sekarang juga, Naruto-sama" jelas Iruka.
"Hm, baiklah"
-GunsLinger GirL-
'Mau apalagi Master tua itu? Apa tidak cukup dia menyiksaku setiap hari?' gerutu Naruto dalam hati. Ia sedang berjalan keruang sang Master. Akhirnya berhentilah Naruto di depan sebuah ruangan berpintu besi dengan plang "Master Namikaze" . Naruto memencet bel yang ada dipintu, tak lama kemudian, terdengar sebuah suara dari intercom.
"Password?"
"Focus on the target, and win a succes"
"Silahkan masuk"
Pintu besi itu terbuka. Sistem terbukanya seperti lift. Masuklah Naruto kedalam ruangan yang bergaya modern-klasik yang begitu rapi. Disekeliling ruangan terdapat banyak pemuda-pemudi yang sebaya dengannya, 17 tahun. Pemuda-pemudi ini adalah bodyguard pribadi sang Master 'Yellow Flash'.
Naruto berjalan menuju kursi kebesaran sang master yang duduk membelakangi dirinya, "Ada apa memanggil saya, Master?"
Sang Master memutar kursinya, dan berhadapan langsung dengan Naruto, anak murid sekaligus anak kandungnya. Ia memakai kemeja putih berdasi merah. Memakai jas dan celana panjang yang berwarna sama, yaitu hitam. Lengkap dengan jubah 'kebesaran' sang Master, berwarna putih dengan hiasan api di bagian bawahnya. Tak ketinggalan lambang spiral di bagian tengah di belakang jubah. Lambang spiral api adalah lambang Namikaze's Millitary. Panjang jubahnya sampai lutut. Tangannya bertumpu dimeja. Meja tempat tumpuan tangannya terdapat tulisan "Yellow Flash Master".
"Duduklah", perintah sang Master.
Naruto pun duduk dikursi yang berhadapan dengan Master, sekaligus Ayahnya, "Ada apa, Minato-sama?" tanyanya dingin.
"Aku punya misi untukmu" balas sang Master dengan nada yang tak kalah dingin.
-GunsLinger GirL-
Mobil Ferrari berwarna hitam memasuki kawasan rumah yang tidak bisa dibilang biasa. Setelah memarkirkan mobilnya di garasi, turunlah seorang pemuda yang kelewat tampan. Mata hitamnya tajam menusuk. Rambutnya biru donker-nya berdiri melawan gravitasi. Ia melangkah masuk rumahnya. Biasanya para maid datang menyambutnya, namun kini yang menyambutnya adalah sang kakak yan sama sekali tak ia tak mengharapkan kehadirannya.
"Darimana saja, Sasuke?" tanya sang kakak yang duduk d sofa sambil membaca koran.
"Tentu saja kuliah" jawab pemuda yang bernama Sasuke.
"Kau tau 'kan, kalau kau tidak boleh pergi tanpa pengawalan?" jelas Itachi, sang kakak.
"Aniki, aku bukan anak kecil lagi!"
"Tapi diluar sangat berbahaya. Kau tau sendiri kalau saingan Uchiha Corp sangat banyak. Mereka tak segan-segan membahayakan dirimu kalau kau tak di kawal".
"Persetan dengan Uchiha!" teriak sang adik. Lalu ia segera berlari ke lantai dua menuju kamarnya.
"Jaga bicaramu, Tuan Muda Sasuke!" teriak sang kakak dari bawah.
-GunsLinger GirL-
"Klien kita kali ini adalah Tuan Muda Uchiha, calon penerus perusahaan besar Uchiha Corp. Pribadi yang pendiam, tidak suka keramaian, dingin" jelas Minato.
"Laki-laki?" tanya Naruto.
"Ya, kenapa?"
Naruto menunduk, "Entahlah, aku tidak siap dengan kondisi fisikku..."
"KAU HARUS SIAP, TUAN MUDA!" teriak Minato sambil menggebrak meja. Salah satu bodyguardnya, Shino –umur 17 tahun- berusaha menenangkan sang Master. Naruto menunduk semakin dalam. Ada rasa sakit di dadanya.
"Ingat! Kau itu kuat, kau adalah laki-laki 'kan, Namikaze Naruto?" lanjut Minato dengan penekanan kata 'laki-laki'.
"Aku..."
"Angkat kepalamu saat bicara!"
Naruto mengangkat wajahnya. Dua sapphire bertemu, seakan menantang satu sama lain. Dua sapphire yang berkilat tajam, menahan semua emosi yang tertahan di jiwa mereka. Keheningan tercipta lama disana.
"Aku siap, Master. Jadi kapan aku mulai bekerja?" tanya Naruto akhirnya.
Sang Master sekaligus pemilik 'Namikaze Millitary' tersenyum tipis, "Besok kita akan bertemu klien. Senin kau mulai bekerja. Sekarang kembali ke ruanganmu dan persiapkan segala yang kau butuhkan" suruhnya.
"Baiklah. Saya permisi dulu, Master" kata Naruto sambil beranjak dari kursinya.
"Naruto"
Langkah Naruto terhenti, ia menoleh, "Ada apa, Master?"
Sang Master terdiam sejenak. Sorot matanya berubah jadi sedih, "Jangan kecewakan Tou-san dan Nii-san mu. Kau tentu tidak mau membuat Nii-san mu kecewa kan? Dan jadilah bodyguard yang baik, anggap saja pekerjaan ini sebagai penebusan 'hutang' mu padaku. Bila kau gagal lagi, jangan pernah muncul dari hadapanku" lanjutnya. Sorot mata sang Yellow Flash berubah menjadi benci. Seakan tak ragu membunuh anaknya sendiri.
Naruto sedikit tersentak mendengar pernyataan sang Ayah, namun ia dapat mengendalikkan perasaannya lagi, "Baiklah, Tou-san. Aku akan berusaha" lanjutnya dengan suara yang nyaris tergetar.
"Satu lagi. Suruh kelima anak buahmu untuk membantumu menjalankan misi ini" lanjut Minato
Naruto terdiam di ambang pintu. Dia menengok ke belakang, "Aku mengerti. Master. Dan satu lagi, mereka bukan anak buahku. Mereka sahabat-sahabatku, Master" kata Naruto dengan nada menusuk, sampai akhirnya ia meningalkan ruangan sang Master
-Naruto, Gunslinger Girl-
"Aku sudah menyewa enam orang untuk pengawalanmu. Besok kita temui mereka" jelas sang Tuan Besar Uchiha pada anak bungsunya.
"Hn, maaf saja, aku tidak butuh" jawab Sasuke asal sambil melipat tangannya di dada. Mereka berdua sedang berada di ruang kerja Fugaku, ayah Sasuke.
"Maaf sekali Tuan Muda Uchiha, kali ini keputusanku mutlak" jelas Fugaku.
Sasuke menatap Ayahnya dengan pandangan benci, tangannya mengepal sampai buku-buku jarinya memutih
"Persetan. Gara-gara para bodyguard brengsek itu, aku tidak mempunyai teman. Mereka semua menjauh karena takut pada bodyguard pilihanmu. Aku menyesal dilahirkan di keluarga ini!" kata Sasuke setengah berteriak, menahan amarah. Ia siap akan di 'siksa' ayahnya lagi lantaran berkata kasar. Ia tidak peduli! Sakit 'siksaan' ayahnya tidak sebanding dengan sakit hatinya.
"Sudah kuduga kau akan berkata seperti itu. Kau bisa tenang. Karena mulai hari Senin besok, kau pasti punya teman tanpa mereka takut dengan bodyguard barumu" jelas Fugaku santai.
Mata Onyx Sasuke agak terbelalak. Ayahnya tidak marah? Apa yang di rencanakan Ayahnya? Namun sayang, otak Sasuke yang jenius kini seakan tak berguna.
MairaKanzaki
Lima orang –empat pemuda dan satu gadis- berumur 17 tahun, salah satu pemuda berumur 18 tahun. Mereka berjalan beriringan. Para pemuda memakai kemeja putih berdasi merah, dengan jas dan celana bahan berwarna hitam lengkap dengan sepatu pantofel hitam. Sang gadis memakai pakaian yang sama, namun bawahannya memakai rok remple hitam sepuluh senti di atas lutut lengkap dengan sepatu pantofel dan kaus kaki hitam yang hampir mencapai lutut.
"Tidak biasanya 'dia' memanggil kita" ucap pemuda tampan berambut coklat jabrik dengan tato segitiga merah di kedua pipinya.
"Kau benar, Kiba. Ck, mendokusei~, aku baru saja mau tidur, malah di ganggu" gerutu pemuda berambut seperti nanas, wajahnya yang tampan tertutupi dengan ekspresi malasnya.
"Hei, jangan gitu Shika! Siapa tau 'dia' punya masalah yang rumit, makanya 'dia' memanggil kita" sahut sang gadis cantik berambut coklat di cepol dua.
"Aku setuju sama Tenten. Perasaanku tidak enak" lanjut pemuda yang berwajah datar, dengan hiasan eyeliner hitam di sekitar matanya, kesan gothic yang di timbulkannya tidak menutupi kesan tampannya, rambutnya merah darah dengan tato di jidatnya.
"Waow, Gaara cemas pada 'dia' ya? Otouto ku sudah mengenal cinta rupanya" goda pemuda berambut merah kecoklatan, tampangnya paling imut di antara mereka, mengingat usianya yang paling tua.
"Aku masih normal, Sasori-nii. N-O-R-M-A-L"
"Cieee~~"
"Diam!"
Kiba, Shikamaru dan Tenten hanya geleng-geleng kepala melihat dua sepupu tersebut.
"Diamlah kalian berdua! Kita sudah sampai di di ruangan'nya'. Bersikap profesional" tegur Shikamaru, mukanya mendadak serius.
Keempat rekannya mendadak diam. Karena sibuk dengan pembicaraan mereka, mereka tidak sadar jika mereka sudah sampai di ruangan'nya'. Kiba maju dan mengetok pintu.
Tok Tok Tok
"Masuk"
Kiba memutar kenop pintu yang terbuat dari kayu. Mereka berlima memasuki ruangan bernuansa biru gelap. Bau khas citrus yang menenangkan menyeruak. Disana telah duduk seseorang yang memanggil mereka. 'Dia' duduk membelakangi mereka sambil memandang ke luar jendela.
"Kenapa kau memanggil kami?" tanya Shikamaru.
Orang itu memutar kursinya. Rambut pirang dan kemejanya terlihat berantakan. Mata birunya terlihat suram. Mukanya terlihat lelah.
"Duduklah" perintahnya.
Kelima orang tersebut duduk di kursi yang sofa berwarna merah yang telah di sediakan. Lama mereka terdiam, sampai akhirnya Sasori –yang lebih tua dari mereka- memecah kesunyian.
"Sebenarnya kenapa kau memanggil kami, Naruto?"
Naruto sedikit tersentak karena dari tadi dia sedang melamun.
"Ehm, aku punya misi untuk kalian berlima" jawab Naruto
Mereka –minus Sasori- sedikit terkejut mendapat pernyataan Naruto. Terang saja, mereka belum pernah mendapat misi sebelumnya. Kecuali Sasori yang sudah menjalankan dua misi sebagai bodyguard sementara untuk pejabat dan direktur.
"Misi apa itu?" tanya Kiba dengan semangat, matanya berbinar-binar
"Menjadi bodyguard untuk Tuan Muda Uchiha"
"U-Uchiha katamu?" seru Tenten
"Hm, kau mengenalnya?" tanya Naruto
"Emmhh.. yah. Aku sering membaca koran, kalo tidak salah ada sebuah nama perusahaan 'Uchiha Corp', salah satu perusahaan sukses di lima negara besar" jelas Tenten.
"Menarik, jadi klien kita 'orang penting' , benar 'kan?" tanya Gaara
"Begitulah" jawab Naruto, "kalian siap?"
"Ya" jawab mereka serempak.
Mendengar pernyataan mereka, Naruto mengehela nafas. Tatapannya menuju bingkai foto yang ada di meja kerjanya. Foto mereka berenam. Foto itu diambil ketika mereka berumur 10 tahun (Sasori 11 tahun), saat ulang tahunnya. Wajah mereka belepotan krim kue dan ekspresi mereka ceria sekali.
"Naruto" panggil Shikamaru
Naruto mengalihkan pandangannya, "Ya?"
"Jujurlah, apa kau sendiri siap dengan misi kita kali ini?"
Naruto mengepalkan tangannya. Memang susah menyembunyikan perasaannya di hadapan pemuda Nara yang kelewat jenius ini, "Sejujurnya, tidak" jawabnya
"Kenapa?" tanya Gaara
"Aku tidak yakin dengan 'kondisi fisik'ku ini" jawab Naruto pelan, ada sedikit kesedihan di suara dinginnya.
Kelima temannya saling berpandangan. Mereka sangat mengerti dengan 'kondisi fisik' seorang Naruto
Tenten mengelus bahu Naruto dengan lembut, "Kau tak perlu cemas, Naruto. Kami akan membantumu semaksimal mungkin" hiburnya
Sinar mata Naruto agak melembut, "Benarkah?"
"Tentu saja, benar 'kan teman-teman?" tanya Tenten pada Kiba, Shikamaru, Gaara dan Sasori. Mereka berempat mengangguk, bahkan Kiba mengacungkan jempolnya.
"Terimakasih atas bantuan kalian" kata Naruto dengan intonasi datar, namun tulus.
"No problem. Sahabat harus saling membantu 'kan?" kata Shikamaru.
Naruto tersenyum, dia bangkit dari kursinya dan memeluk lima orang sahabatnya, dan mereka membalas pelukkan Naruto.
-GunsLinger GirL-
Mobil Toyota Fortuner hitam baru saja terparkir manis di halaman depan sebuah cafe. Keluarlah dua orang bertampang stoic, bermata hitam dan tampan. Mereka adalah Ayah-Anak Uchiha. Hari ini, Fugaku Uchiha mengajak anaknya, Sasuke Uchiha untuk bertemu 'seseorang'
Sasuke POV
'Kenapa Tousan mengajakku kesini?' Seingatku, hari ini Tousan akan mengenalkan bodyguard baruku. Dasar aneh, mau ketemu calon bodyguard saja sampai ke cafe sebagus ini' gerutuku dalam hati.
Aku mengikuti Tousan masuk ke dalam cafe. Aku tak menghiraukan tatapan nakal gadis-gadis pengunjung cafe.
"Cih! Dasar genit" umpatku
Aku terus melangkah memasuki cafe, mengikuti Tousan ke 'Private Room'. Ya, cafe ini mempunyai semacam ruang 'pribadi' khusus untuk orang-orang yang ingin meeting rahasia. Minimal, 'Private Room' di booking 3 hari sebelum hari H.
Tousan memutar kenop pintu dan membukanya. Di dalamnya adalah ruang ber AC dengan dinding berwarna krem dan hiasan tanaman pakis di sudut ruangan. Di hadapanku, terdapat meja panjang dari tempatku berdiri –di dekat ambang pintu- sampai ke mentok ke dinding pojok. Ada pula kursi di sepanjang meja.
Dan di salah satu kursi, terdapat seorang laki-laki tampan berambut kuning terang dengan mata biru langit yang menusuk. Ia di temani dua orang pria dan seorang wanita yang memakai jas, sepertinya mereka bodyguardnya. Hanya melihatnya saja, aku tau kalau orang ini mempunyai wibawa yang kuat. Ia memakai setelan jas yang rapi yang di lapisi jubah putih panjang dengan hiasan spiral api di tengah bagian belakangnya.
S-spiral api?
Aku tersentak. Lambang spiral api seperti itu hanya satu yang punya, yaitu sekolah militer Namikaze. Dari info yang pernah ku baca dan ku dengar, orang-orang yang berada di bawah bimbingan Namikaze's Millitary adalah orang-orang yang tidak di ragukan lagi kehebatannya. Aku tau, Tousan selalu mencari orang yang kuat untuk menjadikannya bodyguard. Tapi aku tidak menyangka kalau Tousan sampai menyewa orang-orang Namikaze's Millitary.
Normal POV
"Maaf membuatmu menunggu, Namikaze-san" sesal Fugaku.
"Tidak masalah, Uchiha-san. Silahkan duduk" ujar sang Namikaze sambil tersenyum, senyum bisnis.
Fugaku dan Sasuke duduk berhadapan dengan Namikaze senior itu. Sasuke, walau benci harus berbasa-basi tapi ia tidak ingin di cap 'tidak sopan'
"Konnichiwa, saya Uchiha Sasuke" ucap Sasuke sambil menyodorkan tangan.
"Ah, ya. Saya Minato Namikaze, pemilik Namikaze's Millitary. Salam kenal Sasuke-san" katanya sambil berjabat tangan dengan Sasuke.
"Hn"
"Konnichiwa Fugaku-sama dan Sasuke-sama. Saya Aburame Shino, bodyguard pribadi Namikaze-sama" kata seseorang yang berdiri di belakang Minato sambil membungkuk a la Jepang.
"Saya Hatake Kakashi, Fugaku-sama dan Sasuke-sama. Mulai hari ini, saya di tugaskan untuk menjadi bodyguard pribadi Anda, Fugaku-sama" kata seseorang yang satu lagi sambil membungkuk a la Jepang.
"Saya Rin. Saya sama seperti Kakashi, mulai hari ini saya menjadi bodyguard Anda, Fugaku-sama" kata wanita cantik tersebut sambil membungkuk
"Hn. Jadi mereka ini bodyguard untukku, Namikaze-san?" tanya Fugaku.
"Betul sekali, Uchiha-san. Kakashi berumur 24 tahun. Ahli menembak dan selalu tepat sasaran. Berpengalaman selama 10 tahun menjadi bodyguard. Misi pertama menjadi ninja sewaan Sandaime (Pemimpin Negara) ketika ia berumur 14 tahun" jelas Minato
"Hn, jadi dia jenius?"
"Benar sekali"
"Kau yakin bisa melindungiku?" tanya Fugaku pada Kakashi.
"Dengan taruhan nyawa saya, Tuan" jawab Kakashi mantap.
"Kau di terima bekerja mulai detik ini, Kakashi"
"Ha'i, Fugaku-sama" Kakashi membungkukkan badannya.
"Dan ini Rin, 23 tahun. Meski wanita, dia sudah sabuk hitam dan pandai bermain katana. Dapat membunuh lima orang dalam satu kali tebas. Berpengalaman lima tahun. Misi pertama ketika berumur 18 tahun. Tidak pernah gagal dalam misi dan pintar membaca situasi serta mendeteksi musuh" jelas Minato.
"Kau di terima" kata Fugaku.
"Arigato, Fugaku-sama" jawab Rin
Sasuke POV
Ternyata Tousan pun mempekerjakan bodyguard untuk dirinya sendiri. Orang yang bernama Kakashi ini sangat aneh. Rambutnya berwarna silver mencuat ke atas, dan wajahnya di tutupi masker hitam. Dia selalu tersenyum kepada Tousan, tapi aku bsa merasakan aura yang kuat dari Kakashi ini.
Dan wanita yang bernama Rin. Rambutnya berwarna coklat panjang dan sekilas ia hanyalah wanita cantik yang biasa saja. Perempuan jadi bodyguard? Yang benar saja! Ternyata Namikaze's Millitary tidak main-main dalam mendidik, walaupun muridnya perempuan.
Jadi, mana bodyguard untukku?
"Namikaze-san, mana bodyguard untukku?" tanyaku.
"Ah, benar juga. Shino, panggilkan mereka!" perintah Minato pada bodyguardnya.
"Ha'i" jawab Shino. Ia menghadap pintu samping dan tangannya tiba-tiba bertepuk tiga kali.
Prok! Prok! Prok!
Pintu samping itu terbuka. Munculah lima orang dari balik pintu tersebut. Semuanya memakai setelan jas dan jubah yang sama seperti Minato-san. Lima orang laki-laki dan seorang perempuan.
Perempuan?
Jangan bilang kalau bodyguardku seorang perempuan. Hell no! Aku benci perempuan berisik!
Enam orang itu berhenti di salah satu sisi meja, menghadap kami. Aku tertegun melihat mereka. Mereka masih sangat muda. Inikah calon bodyguardku? Aku berani bertaruh, umur mereka bahkan lebih muda dariku-aku berumur 20 tahun-. Selama hidupku, bodyguard yang menjagaku pasti pria kekar, memakai baju serba hitam dan bertampang sangar. Itulah mengapa aku tidak mau punya bodyguard, karena teman-temanku selalu takut pada bodyguardku. Tapi, sekarang sepertinya beda.
"Nah, Sasuke-san, mereka ini adalah bodyguard baru mu" jelas Minato, "Perkenalkan diri kalian!" perintahnya.
Salah satu dari mereka yang berambut coklat dengan tato di pipinya maju ke hadapanku.
"Saya Inuzuka Kiba" katanya sambil membungkuk
Rekannya yang berambut seperti nanas juga memperkenalkan diri.
"Saya Nara Shikamaru, Sasuke-sama dan Fugaku-sama"
Dua orang yang berambut merah pun memperkenalkan diri mereka
"Nama saya Akasuna no Sasori, dan ini Sabaku no Gaara" jelas pemuda bernama Sasori.
"Salam kenal, Sasuke-sama dan Fugaku-sama" lanjut pemuda yang bernama Gaara.
Dan yang terakhir, si gadis berambut coklat.
"Namaku Tenten. Senang berjumpa dengan Anda" katanya sambil tersenyum manis.
Yeah, manis. Sayangnya aku tidak tertarik.
"Hn, Uchiha Sasuke" jawabku singkat. Aku memperhatikan mereka dengan seksama. Tampang mereka masih sangat muda. Seperti remaja labil pada siapa sangka kalau mereka semua adalah 'orang berbahaya'?
"Biar ku perkenalkan mereka. Inuzuka Kiba, 17 tahun. Mempunyai penciuman yang melebihi anjing pelacak. Hantaman dan pukulannya sangat mematikan, ahli menyamar dan humoris.
Nara Shikamaru, 17 tahun. Sangat cerdik dan mampu mengelabui penjahat, pandai menyusun strategi yang selalu 90% berhasil, sigap dan cekatan.
Akasuna no Sasori, 18 tahun. Sangat ahli bermain pedang dan sejenisnya, berpengalaman menjadi bodyguard untuk pejabat dan direktur, selalu berfikir matang, tidak gegabah dan murah senyum.
Sabaku no Gaara, 17 tahun. Pendiam dan sedikit misterius, tembakan selalu tepat sasaran, memakai sabuk hitam ketika berumur 13 tahun dan pintar 'menyusup'.
Terakhir, Tenten, 17 tahun. Tomboy dan kekuatannya sebanding dengan tiga laki-laki dewasa, menguasai taekwondo dan wushu" jelas Minato.
Hm, sesuai dugaanku. Umur mereka bahkan lebih muda dariku, aku berumur 20 tahun. Yeah, mereka berlima tidak pantas di remehkan.
Berlima?
Aku menaikkan alis.
"Minato-san, kau bilang akan memperkerjakan enam bodyguard untukku?" tanyaku.
"Ya, kau benar. Masih kurang satu. Shino! Panggilkan si Kitsune" perintah Minato.
"Ha'i"persisi seperti yang tadi di lakukan sebelumnya, Shino menepukkan kedua tangannya, memberi isyarat. Dan pintu samping 'Private Room' itu terbuka.
Muncullah seorang pemuda yang di panggil 'Kitsune'. Ia memakai setelan jas seperti lima orang temannya, namun perbedaanya, ia memakai jubah orange panjang dengan hiasan api hitam di bawahnya lengkap dengan lambang spiral khas Namikaze.
Pemuda itu berdiri di hadapanku. Rambutnya berwarna kuning cerah, matanya biru langit, kulitnya kecoklatan dan ada seperti tandalahir berupa tiga garis halus di kedua pipinya yang berjumlah masing-masing tiga.
Dia mirip Minato-san.
Atau mungkin dia anaknya?
Jujur, aku sendiri tidak bingung apakah dia wanita atau pria. Karena wajahnya terlalu 'cantik' dan 'manis' untuk ukuran seorang pria. Tubuhnya pun lebih pendek dari teman-teman pria-nya.
Tadi, kubilang apa?
Cantik dan manis?
Aku sudah gila rupanya!
"Konnichiwa, nama saya Namikaze Naruto. Yoroshiku, Uchiha-sama"
Suaranya merusak lamunanku. Bahkan suaranya saja seperti anak kecil, walaupun terkesan dingin dan datar.
"Hn" jawabku.
"Nah, Sasuke-san. Perkenalkan ini Namikaze Naruto. Dia adalah anak laki-lakiku. Dia adalah leader daripada calon-calon bodyguardmu. Umurnya 17 tahun, ahli menembak menggunakan pistol jenis apapun, pandai melacak bahaya, ahli menggunakan katana, sabuk hitam dan yang terpenting, dia yang paling kuat di antara lima orang rekannya ini." Jelas Minato.
'Dia yang jadi bodyguard baruku? Tou-san pasti bercanda. Tingginya saja kira-kira hanya mencapai hidungku.' batinku
Aku tidak tau, apakah Minato-san memuji pemuda yang bernama Naruto ini, hanya karena statusnya sebagai anak, atau memang kenyataan dia memang yang paling kuat?
Entahlah.
"Perlu ku jelaskan. Naruto adalah bodyguard pribadimu yang akan menemanimu kemana saja dan kapan saja. Sedangkan lima orang lainnya hanya membantu Naruto dalam mengawalmu. Bisa di bilang, lima orang ini tidak selalu mengikutimu. Sasuke" jelas Tou-san.
Terkejut juga aku ketika mendengar kalimat yang panjang keluar dari mulut Tou-san. Untunglah, yang menemaniku kemana pun hanya satu orang saja. Jadi aku tidak akan khawatir teman-temanku akan takut. Karena dulu, minimal ada tiga orang bodyguard yang menemani ku kemana saja.
"Kalian akan bekerja mulai besok, mengawal Sasuke ke kampusnya sampai dia pulang" kata Tou-san.
"Ha'i, Fugaku-sama" jawab mereka berenam.
"Tunggu dulu, mereka akan setiap hari menungguku di depan kampus?"tanyaku panik, namun ku usahakan suaraku tetap datar.
"Tenanglah, Sasuke-san. Aku sudah mengurus semuanya. Mereka berenam akan menyamar jadi mahasiswa di kampus Anda. Jadi mereka akan mengawasi Ada di luar maupun di dalam kampus" jelas Minato.
Aku sedikit lega, namun aku protes lagi, "Hn, sebenarnya kenapa kau menyewa enam orang untuk jadi bodyguardku? Tiga saja sudah cukup 'kan?" protesku pada Tousan.
"Keadaan ini berbeda, salah satu pesaing bisnis ku makin menggila. Dia akan melakukan apapun untuk menjatuhkanku. Dia bahkan menyewa sepuluh orang untuk membantai keluarga kita" jawab Tousan.
"Darimana Anda mengetahui semua itu?" tanya Minato.
"Dari bawahan yang sangat ku percaya. Sepuluh orang bawahan'nya' sangat berbahaya, nama mereka sudah sangat terkenal" jelas Tousan.
"Memangnya siapa mereka?" tanyaku.
Tousan terdiam sebentar, dia menjawab, "Perusahaan itu bernama 'Hebi Corp'"..
Sempat ku lihat, Minato dan Naruto membelalakkan mata mereka.
End Sasuke POV
Chapter 1 : New Mission
COMPLETE.
Fict Fact :
Barreta adakah jenis pistol yang pada umumnya berwarna perak yang berasal dari Itali. Pistol ini termasuk kategori '10 Pistol Terbaik di Dunia'. Yang penasaran sama gambarnya, search aja di search engine XD.
Note :
Fict ini terinpirasi dari komik lawas berjudul "Gunslinger Girl" karya Yu Aida. Saya hanya menjiplak judulnya, namun isi, tokoh, setting dan alur fict ini SANGAT BERBEDA dari komik "Gunslinger Girl" aslinya. Jadi, kalau ada yang bilang saya copycat, itu SANGAT SALAH. Karena fict ini MURNI imajinasiku sendiri ^^
Review, please?
