"Terima kasih sudah mengantarku, sayang." Baekhyun berujar sembari melepas sabuk yang mengikat tubuhnya. Pintu mobil ia buka dan pada saat yang bersamaan, Sehun menarik lengannya dengan cepat.

"Hanya dua hari bukan?" Sehun menatapnya dengan mata ditekuk lesu. "Aku takut merindukanmu." Gumannya.

Baekhyun terkikik dan mengecup bibir Sehun sekali.

"Manjanya suamiku ini. Iya sayang, hanya 2 hari dan kau akan melihatku lagi setelah itu."

Sehun masih dengan binar mata yang sama, menganggukkan kepalanya tak rela. Kini berbalik dirinya yang mencuri ciuman pada bibir Baekhyun dan melepas cekalan tangannya kemudian.

"Aku mencintaimu."

"Aku juga mencintaimu."

...

Chanyeol mengacak pelan surai basahnya dengan handuk sembari berjalan pelan mendekati nakas dan mengambil ponselnya disana.

Ia menemukan satu panggilan tak terjawab dari Kyungsoo dan berbalik menghubunginya.

"Chan!" Suara teriakan Kyungsoo terdengar ketika sambungan mereka tersambung. "Kau tak mengangkat panggilanku!"

Chanyeol tertawa seolah ia tengah berhadapan dengan laki-laki mungil itu-lengkap dengan rengutan menggeman disana. "Aku baru saja selesai mandi. Maaf sayang."

Kyungsoo terdengar mendengus walau sebenarnya tak benar kesal karena hal kecil seperti itu. "Aku sedikit terkejut saat sekretarismu bilang kau harus ke Tokyo hari ini. Kau tak memberitauku."

Chanyeol mengabaikan handuknya dan beralih menatap pintu ketika bagian itu dibuka oleh seseorang yang lain. Chanyeol menatapnya dan ia mengulas senyum melihat siapa pelaku dibalik daun pintu sana.

"Aku baru saja akan menghubungimu. Well, aku harus bersiap-siap sekarang, aku memiliki rapat satu jam lagi."

"Ah, baiklah. Jangan bekerja terlalu keras suamiku sayang. Kesehatanmu tetaplah yang utama, kau dengar?"

"Aku tau. Aku mencintaimu."

"Hm. Aku juga mencintaimu."

...

"Oh romantis sekali." Baekhyun mencibir ketika ucapan penutupan sambungan itu berakhir. Langkahnya pelan mendekati Chanyeol dan masuk ke dalam pelukan laki-laki itu.

"Akan memang pria romantis, Baek." Chanyeol menyahut dengan kekehan. Pelukan mereka, ia lepas pertama kali dan mengusap wajah Baekhyun dengan sayang.

"Aku merindukanmu." Nada bicaranya sarat akan dambaan. Mendengarnya Baekhyun tersenyum dan ia berjinjit guna mencapai bibir yang lebih tinggi.

"Aku juga merindukanmu."

Belahan bibirnya lembut Chanyeol kulum. Decakan terdengar ketika dua lunak itu terpisah setelahnya.

"Kapan kita terakhir bertemu?"

"Hm... seminggu yang lalu?" Baekhyun berpikir.

"Tapi rasanya seperti lebih dari seminggu."

"Salahkan si mata besar yang selalu menempelimu seperti lintah yang membuatku tak bisa menemuimu." Baekhyun berdecak. Terdengar sekali tak suka.

"Oh, aku bahkan tak lupa bagaimana si muka datar itu memonopolimu setiap saat." Chanyeol membalas dengan nada bicara yang sama.

Keduanya malah terkikik di akhir dan berciuman kembali.

"Well, untuk 2 hari ini... ayo kita lupakan si mata besar dan si muka datar. Bagaimanapun kita memiliki hal yang lebih menggaraihkan dibandingkan 2 hal itu. Benar?"


Pada saat yang bersamaan...

"Sehun kau jadi ke tempatku hari ini bukan?"

"Tentu saja BaeBae sayang. Aku sedang di perjalanan menuju apartemenmu."

...

"Akhirnya si tiang listrik itu pergi juga."

"Dan akhirnya aku bisa berduaanmu Kyung baby..."

"Ah, Kai... jangan gigit leherku!"


Catatan: jadi intinya adalahnya... hahahahhahahaah

Dan makasih lagi yang udah nyempetin baca ini, yok jangan bosan2 ya...