Disclaimer : 'Bleach' punyanya Tite Kubo.. *sembah-sembah

Warning : Ancur, tidak jelas, masih suka kejebak typo dan bla blab bla -_-"

Spik dari Author kikuk : Selamat datang kembali di fic saiya yang pertama ini! karna fic ini sebelumnya sangat terlihat kacau dan tak enak dibaca (dibagian chap 1&2) maka saiya berfikir untuk memperbaikinya. Yak, mungkin jalan ceritanya udah pada tau... hahaha.. *malu berat. Tapi, semoga kalian pada enjoy dengan fic pertama saiya yang udah berevolusi. *perasaan evolusinya gak besar-besar amet. Yaa... pokoke selamat menikmati saja. hhha.. :D


.

.

Hebohnya festival olahraga

By : Mrs Goldenweek

.

.

-Rukia's POV-

Hai, perkenalkan namaku Rukia. Lebih tepatnya Kuchiki Rukia. Sekarang aku sedang berjalan menuju sekolahku tercinta, Karakura high school. Hari ini sedang musim semi, bunga sakura yang berjatuhan menimbulkan bau yang sangat khas. Mengingatkanku pada Kak Byakuya yang amat sangat mennyukai bunga sakura. Dia sedang bekerja keluar kota sekarang. Yup, kakakku itu seorang executive muda yang berbakat dan selalu berpergian di luar kota. Karna aku masih sekolah, jadi dia tidak bisa mengajakku bersamanya.

"Kuchiki-san!" tiba-tiba terdengar suara familier memanggil namaku, membuatku sedikit terkejut.

"Ah kamu Inoue... Pagi.." jawabku

Ini dia si perempuan cantik berambut orange kecoklat-coklatan dengan dadanya yang super big size, Orihime Inoue. Sahabat baikku di Karakura High School. Dia sangat polos, baik, dan aneh. Ya, sebenarnya yang aneh bukan orangnya. Tapi selera makannya.

"Pagi! Kamu udah bikin PR Kimia dari Aizen-sensei?"

"Sepertinya sudah.. klo kamu sendiri Inoue?"

"Tentu saja sudah! kemarin aku di tolong Ulqui-kun mengerjakannya.. diluar dugaan dia baik sekali lho kuchiki-san.. " dengan wajah yang berbinar-binar dia memuji si ketua kelasku yang dingin. Astagah yang benar saja? dia memuji si pucat, dingin dan bermata horror itu? (Author : maafkan aku Shiffer-sama!)

"Si ketua Ulquiorra maksudmu ?" tanyaku sedikit ragu.

"Yup.. kemarin aku ketemu dia di perpustkaan trus di ajari bkin PR deh.. Dia pintar sekali ya?" mendadak wajah Inoue menjadi tersenyum-senyum sendiri. Hello Inoue? kamu suka padanya ya?

"Tentu saja.. dia kan si peringkat satu di semester ini... nilainya melebihi Ishida kan?" entah mengapa kok aku jd ikut-ikutan Inoue memuji si ketua dingin itu.

"Wah iya, aku baru ingat.. Dia kan saingan beratnya Uryuu-kun.. hmmm.." mendadak sekarang dia jadi melamun. Dasar gadis polos. Aku hanya tersenyum-senyum melihat wajahnya yang polos dan ingin sekali menggodanya.

"Woy! lamun deh.. lamunin sapa? Ulqui-kun apa Uryuu-kun hmm?" ujarku jahil.

"Ahhh... Kuchiki-san? kamu itu ngomong apa? aku gak ngapain kok... aku cuman ya.. hmm.. a.. itu..." tiba-tiba wajah Inoue berubah jadi merah dan bicaranya mulai ngelantur. Benar-benar gadis polos.. Siapa yang dia lamunin ya? jadi penasaran.

"Hahaha.. wajah mu merah tuh.. ayo katakan siapa yang kamu lamunin? haha.. " ujarku tambah jahil.

Aku memang suka menggoda Inoue yang polos ini. Apa lagi kalau sudah menyangkut hubungannya dengan si ketua yang dingin dan si wakilnya yang kaku Ishida Uryuu. Selama perjalanan ke sekolah aku terus menerus menggodanya. (Author : pendek-pendek kok jahil? :p *ditebas shirayuki.) Lalu setibanya di sekolah dan meletakan tasku, aku langsung menemui Aizen-sensei untuk mengumpulkan tugas. Namun sialnya, saat aku ingin memasukin ruang guru. Aku bertemu dengan pria yang sering menjahiliku dengan rambutnya yang berwarna merah ;

"Hey, Rukia! Pinjam PR mu sebentar dulu dong.. aku belum ngerjain PR nih!"

"Kerjain aja sendiri!" dengan wajah acuh aku berusaha meninggalkan Renji sendirian. Yup, Cowok iseng itu bernama Renji Abarai. Si cowok yang nyebelin dengan alis aneh dan tato aneh di sekujur tubuhnya.

"Heh, Rukia.. ayolah.. jangan pelit.. nanti kamu jadi tambah pendek lho..hhe"

"Apa maksud dari 'pendek' yang td kamu sebutkan Alis aneh.. " ujarku mulai kesal

"Aaahh.. itu.. bukan maksud untuk menghina.. hanya saja MEMANG DEMIKIAN kan? lalu, ap maksudmu dengan 'alis aneh'?" ujarnya yang juga terlihat kesal.

BUAAGH!

Sebuah pukulanku mendarat di hidung renji dengan cukup keras. Melihatnya meringis kesakitan membuatku mengeluarkan seringai manis andalanku. Dia hanya menatapku geram dan mengelus-elus hidungnya. Lalu dengan acuh kali ini aku benar-benar meninggalkan Renji yang masih kesakitan akibat tinjuku tadi.

"Aww.. sakit Rukia! awas kau nanti.. ck"

.

~Di ruang Guru~

"Senseii.. ini Tugas saya..." ujarku seraya meletakan buku miliku di atas tumpukan buku teman-teman yang lain.

"Oke bagus Kuchiki-san. Oiya Boleh sensei minta batuanmu sedikit?"

"Kalau saya bisa kenapa tidak? ada apa Sensei?"

"Suruh si Abarai menemuiku pada jam istirahat nanti.. sudah 5x dia tidak membuat Tugasku..." mendadak wajahnya berubah dengan kesal pada saat menyebutkan nama Renji. Renji, Renji... kau itu bodoh apa gimana sih? lihat tuh wajah sensei.

"Baik sensei saya permisi dlu.." ujarku Sopan. Sebelum aku benar-benar meninggalkan ruangan, terdengar Aizen-sensei memanggilku lagi.

"Oiya satu lagi..."

" Apa lagi sensei?"

"Berjuanglah untuk memenangkan festival olahraga nanti... bawa nama baik kelas kita, sebagai wali kelasmu aku sangat menaruh harapan..."

"Pasti sensei.."

-End Rukia's POV-

.

.

-Normal's POV-

~Di kelas Rukia~

"Hey Ichigo.. kamu udah ngumpulin PR?" ujar Renji seraya mempermain-mainkan kursinya yang menghadap ke Ichigo yang sedang asik membaca majalah Olahraga.

"Sudah, tapi kukerjakan asal-asalan... kau?"

"Belum.. tadi sebenarnya ak hampir berhasil meminjam Rukia (maksa) tapi gak jadi dan hasilnya aku malah dapet ini! argghh!" ujarnya depresi seraya menunjuk Luka lebam di hidungnya.

"Rukia?" mendadak Ichigo menghentikan kegiatan membacanya. Matanya kali ini tertuju pada luka lebam pada hidung renji.

"Yaa.. memangnya kenapa?"

"Ng.. gak papa.. cuman kaget aj.. masa cowok betubuh besar seperti kamu bisa kalah dengan cewek bertubuh mungil seperti Rukia..." ujarnya dengan senyum ngeledek.

"Apa! heh, kepala dandelion! mau nantangin berantem ya?" ujar Renji naik pitam.

"Ke..kepa..kepala dandelion kau bilang? kalo mau berantem ayo di luar alis anehh!" ujar ichigo yang juga mendadak mulai naik pitam.

"Aa.. alis? Argghh baka! bisa gak sih berhenti memanggilku seperti itu? sudah 2 orang menyebutkan hal itu.. mengesalkan.. siaall kau Ichigoo!"

"2 orang?" mendadak Ichigo jadi tenang dan penasaran.

"Ya ya... Kau dan si pendek Rukia.. kalian ini.. bisa2nya menyebutkan hal yang mengerikan itu bersamaan..ck.." ujar Renji yang juga mendadak mulai calm down.

Mendengar perkataan Renji wajah ichigo mendadak panas, dan salah tingkah. Jujur saja, sudah lama dia menaruh hati pada gadis mungil itu. Tapi setiap dia ingin mengungkapkan perasaannya, momentnya pasti selalu gak tepat. Menyadari wajahnya mulai memanas, reflek dia langsung menjatuhkan wajahnya ke meja dengan keras. (Author : yaahh maaf ya ichigo.. wajahmu yang tampan jd korban cerita. -_-)

"Hey, kau kenapa Ichigo?" tanya Renji bingung

"Ahh ngga papa.. cuman mengantuk" ujar Ichigo mencari-cari alasan.

"Hoi hoi, ngantuk sih ngantuk.. tapi gak perlu berlebihan begitukan?"

Ketika kedua cowok itu sedang asik mengobrol (ngobrol? bukanya td berantem?) tiba-tiba tatsuki datang menemui mereka berdua.

"Woy Abarai! Kuchiki-san nyariin kamu tuh di lorong.."

"Si pendek itu nyariin aku? pasti dia mau minta maaf atas pukulannya tadi.. lalu dia pasti akan melakukan apa saja agar aku memaafkannya.. lalu aku.."

BUAGH!

Sebelum Renji meneruskan ucapannya, entah mengapa Ichigo memukulnya tepat di hidung dan berkata;

"Udah gak usah kebanyakan lalu.. lalu... lalu... pergi sana..." ujar ichigo seraya bangkit dari kursinya dan berjalan pergi keluar kelas tanpa dosa.

"BRENNGGSEEKK kau! ICHIGO!"

-End Normal's POV-

.

.

-Rukia's POV-

~Di Lorong~

"Oi Rukia.. ada apa? mau minta maaf? kalo gitu ayo cepat minta maaf..." ujar Renji sambil sedikit meringis. Ada apa dengannya kenapa lukanya jadi besar gitu? bukannya tadi dia cuman luka lebam? sekarang jadi mimisan gitu?

"Siapa yang mau minta maaf hah? aku tuh nyari kamu buat ngasih tau klo Aizen-sensei mau ktemu kamu pas jam istirahat.. ngomong-ngomong kenapa tuh hidung? kok jd mimisan?" ujarku penasaran.

"Aizen-sensei? glek.. aah yasudahlah.. Mimisan? oh ini, tadi abis kamu jotos, Ichigo jotos lagi. Trus dia juga bilang aku ini 'alis aneh' sama kaya kamu... bener-bener kalian ini. Memangnya kalian ini soulmate? bisa-bisanya melakukan dan mengatakan hal yang sama begitu.. dah aku mau ke UKS bentar.. bisa-bisa aku kena anemia. cih." Setelah mengatakan demikian dia langsung pergi dari pandanganku.

Tapi bagiku itu menguntungkanku. karna jika dia tidak pergi, dia pasti sudah melihat wajah memerahku ini. Memerah? tentu memerah. Bagimana tidak memerah jika digoda seperti itu dengan cowok yang disukai. Ya, aku sudah lama menyukai Ichigo. Tapi untuk mengakuinya, aku sangat malu. Masa cewek duluan yang ngomong?

"So..ul..ma..te..?" ujarku mengulang kata-kata Renji tadi.

"Apanya yang Soulmate Kuchiki-chan?"

Tiba-tiba seseorang mengagetkanku dari belakang. Reflek aku menoleh untuk melihat siapa orang yang telah membuatku kaget.

"Ahhh kau Matsumoto!"

"Hallo! hehe... Oiya kamu gak ganti baju olahraga? sebentar lagi kita kan mau latihan buat festival Olahraga."

"Hah? bukannya pelajaran pertama Biologi? kok olahraga?"

"Pelajaran hari ini di tiadakan, kau lupa ya? kan 7 hari lagi festival. Lalu di tambah lagi karna..."

"Karna Ketua Panitia Festival kali ini wali kelas kita Aizen-sensei jadi kelas kita di beri tambahan waktu untuk latihan! Yeahh!" ujar Inoue tiba-tiba menimbrung, Di belakangnya sudah ada Tatsuki, Chizuru yang menempel di lengan Inoue dan di sebelah mereka ada Hinamori.

"Lho kalian gg buru-buru ke ruang ganti?" tiba-tiba Tatsuki mulai bertanya.

"Ayo buruan, nanti kita bisa terlambat.. Kenpachi-sensei sudah menunggu di lapangan." Chizuru juga mulai ikut berbicara.

"Ayo Hime sayang.. kita cepat-cepat ganti baju.." ujarnya lagi.

"Heh bodoh lepaskan tanganmu dari Orihime! dasar upnormal!" ujar Tatsuki kesal ketika melihat chizuru yang terus menempel dan bergelayutan (monyet apa?) di lengan Inoue.

"Heh tatsuki! aku tau kamu pasti cemburukan?"

"Apa? siall kau chizuru!"

"Tuh kamu marah. berarti kamu cemburu... weekk..."

Mendadak di tengah-tengah obrolan, mereka membuka ring bertarung. Saling adu mulut satu sama lain. Melihat tingkah mereka, kami hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala.

"Sudah-sudah.. ayo kita ganti..." dengan gesit Inoue melerai keduanya yang sedang cekcok.

"Ayoo hime sayangg..."

"Ahh iiya ayo.."

Inoue benar-benar seorang bos dan mereka berdua adalah anak buahnya. Buktinya saja begitu Inoue melerai mereka, mereka langsung berhenti. Aku jadi curiga sama Tatsuki, jangan-jangan dia juga sama 'upnormal'nya kayak Chizuru. Waahhh...

"Kalian gak ikutan? Kuchiki-san? Matsumoto-san?" tanya Hinamori membuyarkan fantasy gak jelasku.

"Ahh iiya.. ayo Matsumoto-san.."

"Fufufufu.. Oke!"

Setelah selesai berganti baju, kami langsung berkumpul di lapangan. Disana para cowok sudah menunggu. Mereka menatap kami para cewek dengan garang. Seperti kesal karna sudah dibuat menunggu lama.

"Maaf kami sedikit terlambat pak." ujar Tatsuki

"HUUUUUUU!" semua cowok menyoraki kami semua kesal.

"Kalian ini berisik tau gak?" mendadak Kunieda Ryo si maniak atletik di kelasku berbicara. Dia juga mengeluarkan death glare mematikan yang sanggup membuat kaum adam itu tak berkutik lagi. Melihat kami yang sempat cek cok dengan para cowok, Kenpanchi-sensei selaku guru olahraga kami mulai berbicara.

" Ya ya ya.. cepat langsung bergabung dengan pria di barisan."

"BAIK!" jawab semua cewek

"Hari ini saya akan menjelaskan Lomba-lomba apa saja yang akan diadakan nanti. Pertama lomba lari tiga kaki pasangan, kedua lomba lari sambil menggendong pasangan, ketiga lomba maraton berpasangan, keempat lomba mencari pasangan (what the heck? heheh), lalu..."

" Tunggu-tunggu sensei.. kok dari tadi ngomongnya pasangan-pasangan.. maksudnya apa?" Kunieda si maniak atletik lagi-lagi mulai berbicara.

"Lho kalian tidak tau ya? tema festival kali ini adalah pasangan."

"APA?" semua murid termasuk aku menjerit tak karuan.

"Sepertinya kalian bahagia ya, dengan tema kali ini.. haha bagus.. semangat kalian boleh juga. Langsung saja... kita undi untuk pasangan-pasangannya ya. Oke mulai dari Nomer absen 1 cowok untuk mengambil nama pasangannya." ujar Kenpanchi-sensei lagi.

-End Rukia's POV-

.

.

-Normal's POV-

Tema festival olahraga kali ini adalah 'pasangan'. Mungkin ini adalah tema yang paling unik dan seru yang tak terfikirkan semua guru. Namun, lain guru lain muridnya. Ini adalah perakataan batin mereka masing-masing. Dimulai dari para kaum hawa;

"Pasangan? what the heck banget nih tema.. mudah-mudahan pasanganku bukan si Renji idiot itu.. idihh.." batin Rukia

"Pasangan? waahh.. romantisnya.. siapa ya pasanganku?" batin Inoue

"Temanya Pasangan? manisnya... semoga My darling Gin pasanganku.. ffufu.." batin Matsumoto

"Semoga pasanganku bukan orang bodoh yang lemah.. awas saja nanti.. cih." batin Tatsuki

"Pasangannya harus cowok ya? kenapa gak cewek aja? biar aku bisa sama Hime-chan.. buff.." batin Chizuru

"Aizen-sensei.. aku cuman mau sama dia.. huh." batin Hinamori

"Cih merepotkan.." batin Kunieda

"..." batin Halibel.

Lain kaum hawa, lain kaum adam;

"Well, sebenarny siapa saja boleh. Tapi, kalau boleh berharap sedikit.. aku pengennya sama dia.." batin Ichigo

"Hahaha pasangan? Mudah-mudahan si Rukia pendek itu pasanganku.. biar ku buat dia kapok berpasangan denganku..haha..." batin Renji

"Honey tunggu aku ya.. aku pasti bakal menangin undian ini dengan namamu di kertas itu." batin Gin

"Aaahh.. semoga saja perempuan itu yang menjadi pasanganku. hanya dia yang tidak takut padaku." btin Ulquiorra

"Merepotkan. Tapi kira-kira siapa yang jadi pasanganku ya? hmm..." batin Ishida

"LUCKY! ayo wanita-wanita cantik.. prince keigo datang!" batin Keigo

"Well, aku tadinya berharap festivalnya di campur ama senior.. biar aku bisa pasangan dengan senior yang cantik.. tapi ya sudahlah.." batin Mizuiro

"Hhmm..." batin Chad

-End Normal's POV-

.

.


Spik dari Author kikuk : Oke kelar juga hasil evolusi yang pertama... hehehe.. semoga kalian suka. *ngarep baget yey? -_-"

Oke jangan lupa buat kirimkan kritik, saran, komentar, apapun itulah... di PO BOX REVIEW... oke oke oke? Saiya slalu menunggu kalian.. cup cup.. :*

Sampe ketemu di chap 2 yang juga udah berevolusi... bye.. (^_^)/