Menma
Disclaimer :
Naruto © Masashi Kishimoto
.
.
Pairing :
Sasuke x Naruto
.
Sasuke Uchiha
Naruto Namikaze
Menma
Warning :
Yaoi (Boy x Boy), Mpreg, Typo dimana-mana, Bahasa tidak sesuai dengan tata bahasa yang baik etc.
Rate T
.
Kritik, saran apapun itu saya terima
.
.
Happy Reading
.
.
Sasuke baru saja pulang dari perjalanan bisnis luar negerinya selama dua minggu. Ketika sampai di manor dan disambut oleh "istri" nya tercinta, ia melihat sang anak yang berusia 8 bulan sedang duduk di lantai sembari memakan biskuit khusus baby dengan ditemani oleh seekor kucing Persia dan dua ekor Siberian Husky yang sedang tiduran di sekitar bocah imut tersebut. Sungguh pemandangan yang menggemaskan.
Menma adalah anak yang sepurna hasil perpaduan Sasuke dan Naruto. Secara keseluruhan sosok Menma merupakan duplikasi Sasuke, namun hanya matanya saja yang mengikuti gen sewarna biru laut milik Naruto. Menma juga anak yang tenang, jarang sekali menangis, jika Naruto sedang repot Menma akan bermain sendiri seperti sekarang ini.
"Menma, lihat siapa yang datang." Ucap Naruto memanggil sang anak yang sangat terfokus pada kegiatannya.
Mendengar suara sang ibunda memanggil dirinya, Menma segera menghentikan kegiatan menggigitnya dan menatap sang ibunda yang tak jauh dari tempatnya. Di samping ibundanya terdapat sosok yang sepertinya dia kenal? Menma pun menatap sosok tersebut dengan intens tanpa sedikit pun berpaling dengan kedua mata bulat sebiru lautannya tersebut.
Naruto tersenyum melihat ekspresi sang anak, kemudian ia meninggalkan sosok anak dan ayah tersebut berdua untuk melanjutkan urusannya yang belum selesai.
Sasuke yang ditatap sedemikian rupa oleh anaknya hanya menaikkan sebelah alisnya merasa heran. Perlahan Sasuke berjalan ke arah anaknya berada. Sedangkan Menma terus menatap Sasuke.
Kini Sasuke sudah berdiri di depan sang anak yang sedang mendongkak menatapnya dengan mulut terbuka. "Hai jagoan, kau tidak lupa dengan ayahmu, kan?" tanya Sasuke melihat anaknya yang masih terbengong melihat ke arahnya.
Menma yang sepertinya tidak mau mengingat sosok di depannya? hanya terus menatap disertai air liur yang mulai menetes dari mulut kecilnya. Sasuke merendahkan dirinya dan berjongkok di depan sang anak. Tetapi, setelah Sasuke berjongkok, Menma segera bergerak membalikkan dirinya dan merangkak pergi.
Merasa jaraknya cukup jauh dengan sosok dewasa tersebut, Menma menghentikan kegiatannnya dan kembali duduk menghadap sosok tesebut dan menatapnya kembali. Sekarang jarak antara Sasuke dan Menma terpaut enam langkah orang dewasa.
Sasuke tersenyum geli melihat tingkah sang anak yang terlalu banyak tingkah jika berhadapan dengannya. Untuk sekarang Menma bertingkah seolah Sasuke adalah sosok ayah yang tidak bertanggung jawab dan pantas untuk dilupakan. Menma berpikir bahwa dirinya serta sang ibunda yang baik hati berhak mendapatkan sosok ayah yang lebih baik dari Sasuke? Ayolah Menma, dilihat dari sudut manapun bukankah Sasuke adalah sosok paling sempurna?
Satu hal yang tidak akan Sasuke lupakan bahwa sifat sang anak mewarisi kebiasaan ber-drama ria milik Naruto.
"Kau tidak ingin menyambut ayahmu?" Tanya Sasuke dengan wajah yang dibuat sesedih mungkin tapi tidak berhasil karena ekspresinya masih sama saja.
Menma seperti sedang berpikir keras akan perkataan Sasuke, kemudian ia mulai bebicara. "Nanana nananana nanana~"
"Ayah harus bekerja. Kasihan para pegawai ayah nanti kalau perusahaan bermasalah." Ucap Sasuke meminta pengertian anaknya yang marah karena ditinggal dalam waktu lama untuk mengurusi perusahaannya yang berada di Swedia.
"Nana nanana nanana nanananana~"
"Hm, sekarang kita bisa banyak membaca buku lagi."
Menma yang sangat senang mendengar ucap sang ayah segera merangkak hingga melewati tubuh Siberian Husky yang sedang tertidur, tapi anjing tersebut tidak terganggu sedikit pun walaupun badannya ditindih sedemikian rupa. Menma terus merangkak dan menuju ke sebuah buku bergambar yang terletak di lantai dengan judul "Cars".
Menma menepuk-nepukkan tangannya pada bukur bergambar tersebut dengan antusias. Sasuke yang mengerti segera beranjak dari posisinya dan menghampiri sang anak. Sasuke menggendong anaknya dan mengambil buku tersebut. Ia berjalan ke arah sofa dan mulai mendudukkan dirinya dengan Menma di pangkuannya. Kini ia siap membacakan buku bergambar yang menceritakan kehidupan sebuah mobil balap.
Menma terus berceloteh mengomentari tokoh-tokoh kartun mobil dalam cerita tesebut dan menepuk-nepuk buku tersebut ketika ia tidak setuju dengan alur ceritanya atau pun saat merasa senang. Sasuke dibuatnya repot dan takut jika anaknya terjatuh dari pangkuannya ketika Menma begitu aktif. Namun Sasuke menikmatinya dan tetap menjaga dudukan sang anak.
"Nanana?"
"Benarkah?"
"Nanannana!"
"Hm," Sasuke memasang wajah berfikir yang membuat Menma sebal.
"Nanana~!"
"Baiklah, kita akan membeli satu mobil sport merah."
Inilah bagian terbaik dalam membaca buku dengan sang ayah. Hal apa pun yang ada di dalam buku jika Menma menginginkannya sang ayah pasti akan memberikannya.
"Nanana!" Tunjuk Menma pada buku bergambar koala lucu yang terletak di atas meja yang berada di depannya.
"Dan Koala."
Naruto yang sedang membawa secangkir teh hangat menyaksikan interaksi anak dan ayah tersebut merasa terharu dan heran. Kenapa Sasuke selalu nyambung berbicara dengan Menma, padahal bahasa anaknya begitu aneh dan tidak dapat dimengerti sedikitpun.
"Sasuke." Naruto sudah berdiri di depan Sasuke dan Menma dengan menyodorkan secangkir teh hangat. Sasuke perlahan menerima cangkir tersebut dan menyesapnya. Setelahnya ia memberikan kembali cangkir tersebut pada Naruto dan Naruto pun meletakkan cangkir tersebut ke atas meja.
"Nanana!" Memna melihat ke arah Naruto dan merentangkan tangannya meminta untuk digendong.
Naruto segera mengambil Menma dari pangkuan Sasuke dan mendekapnya. Menma menepuk-nepuk dada Naruto dan menggenggam kemeja putih yang dikenakan Naruto dengan tangan mungilnya. Mengerti keinginan sang anak, Naruto membuka kancing kemejanya dan mengekspos dada ratanya yang sedikit berisi. Tanpa menunggu waktu Menma mencari benda yang diinginkannya dan segera menyusu dengan rakus. Menma merasa haus setelah meladeni percakapan sang ayah?
Sasuke hanya diam menyaksikan pemandangan yang tersaji di depannya. Menma tidak pernah perduli dan bersimpati sedikitpun pada keadaannya.
"Sasuke, kau mau mandi dulu atau makan siang? Aku sudah menyiapkannya." Ucap Naruto sembari menggendong Menma yang sedang menyusu.
Sasuke beranjak dari duduknya dan berdiri di depan sang "istri". "Aku ingin mandi terlebih dahulu."
Cup
Sasuke mencium bibir ranum milik Naruto dan ia pun mencium surai navy anaknya yang tengah sibuk dengan kegiatannya. Kemudian ia berjalan pergi meninggalkan ibu dan anak tersebut untuk pergi mandi.
Seakan teringat sesuatu, Menma menghentikan kegiatan menyusunya dan menatap Naruto. "Nanananan nananana!" (Menma akan punya mobil sport merah dan Koala!) celoteh Menma.
Naruto yang tidak mengerti bahasa Menma hanya menaikkan alisnya dan memandang sang anak. "Iya, Sasuke tidak akan pergi lagi." Jawab Naruto asal. Sedangkan Menma kembali melanjutkan kegiatan menyusunya.
End
