Uhh ternyata kemarin error ya ? (vixx mana vixx ayo joget)

Wkwkwk skarang udah bener~

Ahh terimakasih yang sudah membaca stylish ..

Aku tidak akan melanjutkannya :p

.

i told you.. itu aja, akan kubuat lain kali yg lebih baik

baiklah

.

.

.

Ahh baca ini sambil dengarkan

delinquent habits - return of the tres

i get feel from this song

:*

.

.

Slamat membaca~

.

.

.

.

.

.

.

.

"kau Kang Seungyoon tidak akan berubah menjadi manusia sebelum dia sendiri yang memintamu untuk menciumnya !"-Taehyun

.

"huh ?kau pikir aku peduli penyihir ? vampire murni seperti diriku tidak akan sudi menjadi manusia" –Seungyoon

"aku sudah mengutuk mu sialan !"

.

.

.

.

"hei Mino.. kau bisakan kerja malam ini sendirian ?"

Orang bernama Mino itu melihat kawannya datang menghampirinya denganwajah pucat. Tidakjuga, dia memang bewarna pucat. Mino selalu perhatian dengan orang yang baru bekerja 6 bulan bersama dengan dirinya.

"tak apa Jinwoo hyung.. kau kan masih sering sakit setelah operasi usus buntu mu itu .."

Jinwoo meringis mengingat penyakitnya mengangguk dan menyerahkan bingkisan krese k putih pada Mino. "kudengar Zico hyung akan kemari sebentar..dengan Kyung hyung.."

"ahh baiklah sudah sana pulang duluan .. aku takut kau pingsan dan diculik oleh pangeran malam." Mino tertawa lucu melihat Jinwoo mendelik kesal. Pasalnya ia sedikit takut mengingat pagi ini baru datang sebuahkotak kaca tua dan didalamnya berisi sebuah mayat mumi seekor kelelawar.

Kabarnya selalu ada kutukan yang mengikuti dimana barang ini ada. Mino ingin saja ikut pergi absen, namun ia sudah berjanji pada Jihoon untuk tidak absen lagi setelah 3x absen seminggulalu.

Mino mengantar Jinwoo berjalan keluar gedung museum ,ia melambaikan tangan pada hyungnya dan menguncinya. Berjalan dengan santai sambil menyalakan seluruh lampu ruangan. Mengingat ia tidak suka memakai lampu senter untuk penerangan ,salahkan kedua matanya yang tidak terlalu nyaman beradaptasi dengan kegelapan.

Mino berjalan mendekati kotak kaca itu memperhatikan apa isinya. Hanya mumi kelelawar. Sebuah kalung emas dengan liontin. Ada tulisan samar disana yang membuat mino tertarik.

"ada tulisannya.. umm.. The Sun looks like Moon after the blood cover my mouth... uh terdengarmengerikan.."Mino menyipitkan matanya membaca baris kedua. Ia semakin penasaran apakah itu kata-kata kutukan atau bukan.

"aku tidak akan melakukannya jika jadi kau.."

Mino terperanjat kaget dan hampir saja menyenggol jatuh kotak dihadapannya. Kedua matanya menyisir ke belakang dan menemukan seseorang dengan jubahnya berdiri menyandar di dinding aquarium berisikan mayat mumi hewan yang entahlah Mino tidak peduli. Ia menatap takut mahluk dihadapannya.

"kau siapa ? kau pencuri ya ?"

"tidak ada pencuri yang hanyadiam jika ketahuan."

"uhh kau benar , lalu kau siapa ?" Mino bergidik ngeri saat dia mendekatinya dengan itu meraih kerah kemejanya dan mendekatkan kepala, menghirup aroma Song Minho dengan lembut dan intens. Ia mengulanginya dankemudian menghirup aroma itu lebih dekat dengan menempelkan hidungnya ke leher jenjang MIno, menimbulkan gesekan yang membuat semua bulu roman Mino berdiri tegak.

"aroma mu .. seperti arak terakhir yang pernah ku minum.." Dia sedikit mendesah. Mino sedikit sudah menelan salivanya. Ia berharap tidak akan ada kejadian mutilasi atau pembunuhan sadis hanya karena aroma tubuh miliknya.

Mino menjadi menyesali membeli shampoo yang kemarin ia dapatkan. Salahkan gajinya yang seenak jidat Jihoon potong. Dan hati kecilnya menjerit ingin melebur detik ini juga karena sang mahluk itu makin membuatnya risih.

"hey s-siapa nama mu ?" Mino menyumpahi kebodohannya yang mendadak sok akrab ini. Ia hanya ingin orang itu mejauhi tubuhnya . ia tidak tahan dengan sentuhan terlalu intens ini. Membuatnya hampir gila.

"aku ? Kang Seungyoon.." ucap Seungyoon menjawab Mino dengan seringaian. Mino tidak ingin tau kenapa dia menyeringgai seperti itu. Mino memperhatikan Seungyoon melepas jubah hitam yang ia kenakan dan membuangnya keatas kotak kaca itu tadi.

"hati-hati kau bisa merusaknya .." desis Mino dan mengambil jubah milik Seungyoon dan memperhatikan gerak-gerik Seungyoon dia memperhatikan mumi hewan didalam aquarium sana. Dan mengetuknya dengan lembut tak lupa terus menampilkan seringaian licik disana. Tak lama kemudian Seungyoon terdiam.

"YA ! PENYIHIR SIALAN ! AKU TAU KAU ADA DISANA !"

Mino menutup telinganya saat Seungyoon mendadak berteriak keras dengan suaranya yang menggelegar dan mengetuk brutal kaca aquarium dihadapannya.

"ya ! Seungyoon kotrol dirimu ! hey !"Mino menarik Seungyoon. Dan ia bisa merasakan tubuh Seungyoon yang kecil itu begitu dingin. Ia menatap kedua mata Seungyoon yang bewarna hitam kelam dan bibir pucat tidak biasa itu. Perlahan ia melepaskan Seungyoon yang sudah tenang lalu memperhatikannya. "k-kau dingin sekali.."

"kau ingin menghangatkanku ?" Seungyoon menarik bibirnya membuat senyum itu lagi.

"huh ? caranya ?" Mino mengutuk dirinya lagi, entah kenapa kata menghangatkan bisa membuatnya berfikiran liar dengan membayangkan Seungyoon dan kedua kaki kecilnya mengait indah dipinggangnya dan bibir itu digigitnysa dengan lembut. Mino merasakan pipinya bisa meleleh sekarang.

"beri darah mu idiot ! aku tau kau berfikiran kotor !" Seungyoon membentak Mino dan menyentak kedua tangan Mino dari tubuhnya dankembali mendekati aquarium tadi dan sekarang dia mengeluarkan serbuk merah dari saku bajunya dan menyeringgai.

"belah tengah sialan aku bersumpah akan membakar raga mu sampai hangus sekarang.. " Seungyoon menutup matanya dan merapal mantra hingga serbuk itu kini menjadi kilatan api dan ketika Seungyoon hampir melemparnya dari arah mumi kupu-kupu muncul cahaya biru yang menyambar Seungyoon dan mematikan api itu.

"heh jidat lebar tak tau diri ! kau masih menyebalkan sejak 200 tahun lalu ya !"

Mino berjalan mundur melihat seseorang dengan belah tengah licin dihadapannya. Berpakaian tidak wajar seperti penyihir yang ia lihat di buku baca anak-anak milik adik temannya . Penyihir belah tengah itu mendorong kesal pundak Seungyoon dan seketika Mino merasa pusing.

Tengah malam ini ada sosok pucat mengerikan yang mungkin saja itu adalah vampire tapi sepertinya memang vampire , tapi akan lebih baik jika vampirenya sehebat Edward Cullen atau seperti Kim Woo Bin atau yang penting bukan vampire menyebalkan-mesum- dengan rambut mangkok itu. Dan apa tadi ?penyihir ?ahh Mino ingin bertemu dengan Doraemon saja.

BRUUK

Seungyoon dan Taehyun melihat ke sumber suara dan melihat Mino pingsan dilantai dengan tidak elitnya membuat kedua mata mereka membulat dan segera menghampirinya.

"ini salah mu !" bentak Seungyoon menyalahkan Taehyun yang mendengus kesal.

"heol ! sejak kapan kau peduli dengan manusia ? ehh ?" Taehyun memperhatikan Seungyoon dengan senyum penuh maksud dan jail." Kau sukakan dengan Mino ?"

Seungyoon mengigit bibirnya dengan kesal. Ia memang tau nama Mino barusan tapi menjengkelkan jika Taehyun sudah tau duluan mengingat Taehyun lebih dulu tinggal di musium ini. "t-tidak aku hanya kasian saja.. lagi pula dia beraroma arak alami.. akan menyedihkan jika dia pergi dan mati.." sanggah seungyoon dan membantu Mino untuk bangun.

"kutukan ku belum berubah lowh.."

"sialan !aku tau ! cepat bantu !"

.

.

.

.

.

.

.

.mau lanjut ?

.berikan review. Tapi maaf jika ceritanya tidak terlalu bagus T_T

trimakasih