The Hardest

Disclamer : Masashi kishimoto

Cast : Naruto Uzumaki (FemNaru)

Genre : Romance-Drama-Adventure

Rated : T+ Semi M

Warning : Fanon, OOC, OC, kata kasar, maybe Typo and others.

This Chara not My Own

But this my story. :)

Note: Jika ada kesamaan cerita Saya Mohon maaf, tetapi ditekankan cerita ini Murni Ide/pikiran saya sendiri dan saya tidak mencopas/Plagiat cerita siapapun.

Summary : Kau dan aku, atau bisa ku panggil 'kita'?. Ternyata kita sama tetapi berbeda.

Happy Reading~

.

.

.

.

.


1…

2…

3…

Nyanyian lagu mulai terlantun dari bibirku, bisakah kau mendengarnya?. Ingatkan akan hari esok yang tak akan pernah muncul di mataku.

Aku menunggu, aku menunggu…

~. . . . . . .~

DUARR!

BLARR!

TRANG!

Suara ledakan dan dentingan kunai yang saling bergesekan terdengar didalam Hutan yang gelap. Terlihat sekumpulan Ninja yang sedang mengepung empat orang yang merupakan musuh dari kumpulan Ninja itu.

"Serahkan gulungan itu atau kalian akan mati!." Salah satu dari kumpulan Ninja itu mengancam.

"Heh!, kalian yang akan mati." pemuda bersurai Kuning membalas dengan tatapan tajam.

Empat Ninja yang berasal dari Desa Konoha itu tengah dikepung oleh segerombolan ninja dan tampak begitu kelelahan. Salah satunya pemuda bersurai kuning yang sudah begitu kehabisan tenaga karena melawan Sekumpulan Ninja itu.

"Naruto, Sakura dan Sai. Aku ingin kita berpencar dan buat mereka terpecah." Suara berat keluar dari Pria bermasker yang tengah meringis menahan sakit dilengannya.

"T-tapi Kakashi-sensei kita tidak bisa sendirian mengalahkan mereka yang sebanyak ini, itu berbahaya."

Satu-satunya perempuan bersurai merah muda yang ada diteam 7 itu menatap khawatir Gurunya.

"Tidak ada pilihan Sakura. Kubagi kita menjadi dua, Aku dan Sai kearah timur, kau dan Naruto kearah barat." Putus Guru team 7 itu.

"Tapi Kakash−."

"Tidak ada bantahan Sakura. Cepat kita tidak punya banyak waktu jika tidak ingin misi ini gagal. " Potongnya cepat sebelum ada bantahan dari murid perempuannya itu.

"Sekarang berpencar!."

Segera setelah mendapat perintah, kini mereka berpencar berlawanan arah. Hal itu sengaja dilakukan agar sekumpulan Ninja yang bisa dibilang agak kuat itu tercerai berai dan itu memudahkan mereka untuk melawan. Karena jujur saja, ini adalah misi tingkat S. jadi musuh mereka bukan lawan yang main-main.

BLASTT,

SYUTT…

BLARR…

'Argh, sial..bagaimana mereka bisa secepat itu.' Batin Sakura.

Pandangan Sakura masih terfokus kearah belakang, Hingga perempuan itu tak sadar bahwa ada sebuah kunai sedang melesat kearahnya dengan cepat dari arah depan.

"Sakura Awas!."

"!."

CRATTSS!..

~. . . . . . .~

4…

5…

6…

Alunan melodi mulai terdengar, sang bulan menyinsing diatas sana mengumandangkan kejayaannya. Akankah kau melihatnya?.

Aku tetap menunggu, dan Terus menunggu…

~. . . . . . .~

"Ugh.." Suara rintihan kesakitan terdengar dari pemuda blonde itu.

"N-naruto.."

Mata emerald Sakura membulat saat melihat Naruto Tengah melindunginya dari Sebuah kunai yang kini tertancap di punggung pemuda blonde itu.

"Kau tak apa S-sakura?…Ugh!." Darah mengucur deras dari punggung kokohnya.

"Naruto-Baka!, apa yang kau lakukan?!."

Sakura mencoba menahan tubuh Naruto yang hampir jatuh. mereka merasa beberapa kumpulan Ninja itu sebentar lagi akan mendekat. Sampai saat itu tiba Sakura mencoba menyembuhkan Luka Naruto dengan cakranya yang tersisa.

Sementara Naruto mulai merasakan Energinya perlahan mulai terkuras habis, hingga berdiri pun dia tak sanggup.

"Kumohon Naruto, kau harus bertahan. J-jangan disaat seperti ini." Suaranya menahan getar isak tangis yang mulai keluar dari bibirnya.

"S-sakura jangan menangis."

Naruto mengelus pipi Sakura dengan lembut dan masih terus berusaha mempertahankan kesadarannya.

"Baka!, Jangan khawatirkan aku…Hiks." Air matapun makin mengalir deras dipipi Sakura.

"A-aku…"

"Hahaha, lihatlah mereka sekarang." Sebuah suara mengintrupsi mereka.

Dan ternyata para Ninja itu berhasil menyusul mereka.

Seseorang yang terlihat seperti pemimpin kumpulan Ninja itu melangkah kedepan mendekat kepada Naruto dan Sakura.

"Mereka tidak bisa apa-apa sekarang Boro-sama. Lihat si Kuning itu sudah terluka dan tak berdaya. Hahaha."

Suara tawa jahat dan licik menggema disekitar mereka. Para Ninja itu merasa puas bahwa mangsa mereka sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi. sedangkan Naruto hanya bisa menggeram marah sambil menahan Luka dalamnya.

"Apa yang kalian inginkan,Brengsek?!."Tanya Geram Naruto.

"Kau itu bodoh atau dungu hah?, jelas-jelas kami menginginkan Gulungan rahasia yang ada di tangan kalian." Pemimpin mereka mengancungkan pedangnya kearah Naruto dan Sakura.

"Khe!, T-tidak akan kuberikan kepada kalian."

Luka di punggung Naruto mulai terbuka dan darah kembali mengalir dipunggungnya. Sakura yang melihat hal itu segera akan mengalirkan cakra penyembuhnya lagi dipunggung Naruto. tapi sebelum hal itu terjadi, Tiba-tiba tanpa diketahui Rambut Sakura ditarik dengan kasar oleh salah satu Ninja.

"AHH!,S-sakit lepaskan aku!." Sakura meringis sambil memegang rambutnya yang ditarik dengan kasar. Dia merasa beberapa helai rambutnya terlepas dari kepalanya.

Dirinya ditarik menjauh dari Naruto yang masih berlutut tak berdaya dan juga sedang meringis kesakitan.

"APA YANG KAU LAKUKAN, SIALAN?! LEPASKAN DIA!." Naruto meraung marah namun tak punya tenaga untuk bergerak.

"khu..khu..khu.. seberapa berhargakah gadis itu dimatamu, eh bocah?!."

Pemimpin Ninja itu berjalan melewati Naruto dan mendekati perempuan musim semi itu.

"N-naruto…Ahh!."

Mata Naruto memancarkan kemarahan dan kebencian Saat melihat Tangan Kotor pemimpin Ninja itu mulai memegang dada sakura.

"JANGAN SENTUH DIA, BRENG−"

DUAGH!.

BUAGH!

"Ugh..arghh!.."

Tendangan dan pukulan dirasakan Naruto oleh beberapa Ninja yang kini berada dihadapannya.

"Dasar lemah, hahaha." Cemoohan dan tawa terdengar begitu jelas.

~. . . . . . .~

7…

8…

9…

Suara detik jiwa jam telah Habis, Aku menunggu jawabanmu. Tidak inginkah kau berkata?.

Aku sudah menunggu dan akhirnya berada di ujung….

~. . . . . . .~

BUGHH…

Tubuh yang dipenuhi luka itu tersungkur tak berdaya di tanah. Kepalanya terasa begitu berat dan matanya seakan ingin tertutup.

"N-naruto.. ahh.. H-hentikanhhh." Suara lirih dicampur desahan sahabat musim seminya itu seakan memenuhi indera pendengarannya.

"S-saku-raa."

Pemuda bersurai kuning itu hanya bisa berbisik memanggil nama sahabatnya yang begitu dicintainya. Naruto merasa tidak berguna dan tak berdaya lagi dengan kondisinya yang seperti ini. Air mata perlahan mulai mengalir disudut matanya yang menandakan bahwa hatinya sakit dan hancur melihat sahabatnya disakiti dan dijamah oleh ninja-ninja kotor itu, sedangkan dia tidak bisa berbuat apa-apa.

"Buka Gulungannya."

Naruto tersentak saat mendengar suara bisikan wanita di telinganya. Pemuda itu yakin tidak ada wanita lain disini selain Sakura, sahabatnya yang kini tengah menangis dan mencoba memberontak.

Merasa tidak punya pilihan lain. Naruto mencabut Gulungan rahasia yang disimpan di pinggangnya, kemudian mencoba berdiri dengan tertatih.

"Heh!, masih bisa berdiri rupanya. Cepat habisi dia." Perintah Pemimpin Ninja itu.

Beberapa Ninja mulai berlari kearah Naruto dan bersiap memberikan serangan. Namun saat akan melancarkan serangan kepada Pemuda Blonde itu. Naruto membuka Gulungan rahasia itu yang memunculkan cahaya membuat Ninja-ninja itu terbakar tak bersisa.

"Sial, Beraninya kau!, Akan kulenyapkan kau bocah. Hyaa!."

"Matilah dan pergilah kalian semua ke Neraka!."

SINGG…

"ARGHHH!." Teriakan kesakitan menggema keras.

Seketika Gulungan rahasia itu memunculkan cahaya yang begitu terang dan membuat semua ninja yang ada disana terbakar, tak terkecuali Naruto yang memegang gulungan itu.

'Mungkin ini akhir hidupku. Aku tidak bisa memenuhi sumpah dan janji ku kepada semua orang. Maafkan aku semua dan maafkan aku…Sakura.'

Naruto menolehkan kepalanya untuk menatap Sakura yang berada jauh darinya, Yang kini juga menatapnya dengan linangan air mata dikedua pipinya. Tangan perempuan musim semi itu bergerak kedepan seakan ingin menggapai Naruto.

"Maafkan…aku." ucap Naruto lirih dengan senyum sendunya.

Yang kemudian semua menjadi Gelap bagi Naruto.

"NARUTOOOO!."

~. . . . . . .~

10…

Aku bahagia, karena semua berakhir. Kini kau bersamaku karena kita satu namun berbeda.

Datanglah kemari, peganglah tanganku dan akan kubuat Hidupmu berubah...


To Be Continue…

Hai Minna-san, kembali disini bersama Apikachudoodoll…

ini adalah Fic ku Pair Naruto yang bergenre Semi M pertama. Hehe. (Tolong jangan di Judge/Flame). Disini saya mencoba membuat cerita baru dengan bergenre Semi M. karena jujur saya belum bisa membuat yang genre M atau lebih diatasnya. Mohon dimaklumi karena saya baru belajar menulis.

Dan Gomenasai jika alurnya atau jalan ceritanya masih tidak teratur dan belum sempurna. Karena saya adalah author pemula. Jadi sekali lagi mohon dimaklumi.

Nah, ini adalah kisah awal dimana Naruto akan berubah menjadi Naru(femnaru). Di foto cover cerita ini, Naru dan Runa itu berbeda. Kalau Naru punya iris mata warnanya Sapphire/biru. sedangkan Runa dia punya iris mata warna kuning keemasan. jadi tunggu cerita selanjutnya ya..

Jangan Lupa untuk Read N Review ne minna~.

Sampai jumpa lagi di chapter depan. Bye bye ^^/ *Pikachu~.