Afterlife Apocalypse : When Angel Become Devil
Author : Shirokami Khudhory
Genre : Adventure, Friendship, Action, Romance
Rating : M (buat jaga-jaga, aslinya cuma T)
Disclaimer : Bleach by Tite Kubo & Highschool DxD by Ichisei Ishibumi

Warning! AR, gaje, OOC, typo, dsb.


Note :

Well... Sebelumnya perkenalkan saya Shirokami Khudhory, kebetulan saya adalah author baru nan newbie disini serta ini adalah fanfic pertama saya. Kali ini saya akan menghadirkan crossover Bleach dan Highschool DxD. Di cerita ini, Hitsugaya akan menjadi seorang iblis muda utusan para Yondai Maou yang ditugaskan ke dunia atas untuk mempelajari pekerjaan iblis di dunia manusia serta membasmi para iblis liar yang berkeliaran mengancam keselamatan manusia. Di cerita ini Hitsugaya akan memakai sebuah senapan laras panjang dan juga sepasang dagger. Oh ya, disini Hitsugaya juga akan memakai zanpakatou Hyourinmaru yang merupakan pedang suci sekaligus sacred gear khusus miliknya. So, enjoy reading the story...


Summary :
Hitsugaya Toushirou, seorang iblis muda tereinkarnasi yang diutus ke dunia manusia untuk membasmi iblis liar sekaligus mempelajari cara hidup iblis di dunia manusia. Apakah dia bisa? Dan apa tantangan terberat yang akan menunggunya kelak? Serta bagaimana dengan masa lalunya yang terus menghantuinya hingga sekarang? Hitsugaya x ?, Issei x Asia, dll.


Chapter 1 : Welcome to Kuoh City

~ Pagi hari ~

Di depan pintu gerbang Kuoh Academy, berdiri seorang pemuda tampan bertubuh mungil berambut spiky berwarna putih perak dengan iris mata berwarna kehijauan, ia memakai kemeja berwarna sky-blue yang dilapisi blazer hitam strip putih di bagian lengan yang merupakan seragam pelajar Kuoh Academy serta celana katun panjang berwarna gelap yang menutupi bagian bawah tubuhnya. Tak lupa ia menjinjing tas gitar akustik di tangan kanannya serta merangkul tas ransel besar di punggungnya.

"Huft... Jadi disini rupanya." ucap pemuda tersebut saat melihat memo yang terselip diantara jari tangan kirinya.

Namun tiba-tiba, seseorang menabrak bahu kanannya hingga menyebabkan tas gitar yang ia pegang terjatuh ke tanah. Dengan geram pemuda itu sontak berteriak sarkastik "HEY BUNG, APA KAU TAK PUNYA MATA HAH?".

"Ahh maaf-maaf, aku sedang terburu-buru." Pemuda bersurai coklat tersebut berbalik badan dan menundukkan kepalanya, namun beberapa detik kemudian ia menyadari bahwa ia tak pernah melihat pemuda itu sebelumnya dan berbalik bertanya "Apa kau murid baru disini? Aku tak pernah melihat wajahmu sebelumnya."

Pemuda berambut perak tersebut mengambil kembali tas gitar yang terjatuh lalu menatap mata lawan bicaranya dengan intens "Ya, aku adalah murid baru disini. Jadi, apa kau bisa mengantarku ruangan OSIS? Aku ingin mengurus kelengkapan surat kepindahanku ke sekolah ini."

"Bisa, aku akan mengantarmu kesana, ayo ikut aku! Anggap saja ini sebagai permintaan maafku karena sudah menabrakmu tadi."


Di dalam sebuah ruangan yang cukup luas, seorang wanita berambut hitam dan berkacamata serta mengenakan seragam siswi Kuoh Academy tengah duduk di meja kerjanya berjibaku bertempur melawan tumpukan dokumen yang berada diatas mejanya. Sesaat kemudian wanita tersebut berteriak "Masuklah..." setelah ia mendengar bunyi ketukan pintu dari arah luar ruangannya.

"Ahh, Hyoudou-kun rupanya." sapa wanita berkacamata itu dengan hangat pada sesosok pemuda bersurai coklat yang telah memasuki ruangannya. "Ada urusan apa kau datang kemari?" wanita itu kembali pada ekspresinya yang terkesan kaku, datar dan serius.

"Maaf bila aku mengganggu pekerjaanmu Sona-Kaichou, ada murid pindahan baru yang ingin bertemu denganmu."

"Murid baru? Siapa? Mengapa aku tak mengetahuinya?" Sona terkejut atas ucapan Hyoudou, namun Hyoudou langsung melanjutkan ucapannya "Entahlah, aku juga tak mengenalnya sama sekali Kaichou, namun dia telah menunggu di luar ruangan ini."

"Kalau begitu suruh dia masuk, dan kau Hyoudou, kembalilah ke ruang kelasmu."

"Baik Kaichou! Kalau begitu aku pamit pergi dulu." Hyoudou menundukkan kepalanya lalu pergi meninggalkan ruangan tersebut.

Tak lama berselang, sesosok pemuda berambut perak memasuki ruangan tersebut. Sona langsung menatap pemuda tersebut dengan intens karena ia merasakan sesuatu yang tak wajar dari pemuda tersebut dan berkata "Jadi kau murid pindahan yang dimaksud Hyoudou-kun, tapi mengapa aku tak mengetahuinya?"

Sebenarnya, pemuda berambut perak tersebut sangat risih dengan tatapan tajam yang diberikan Sona kepadanya. Namun ia tetap mengulum senyum di bibirnya dan berkata "Ya, aku murid baru disini. Maaf bila aku tak memberitahu pihak sekolah ini sebelumnya karena aku tak mengetahui sistem perpindahan murid baru di negara ini."

Sepintas, Sona tampak dapat memaklumi hal tersebut walaupun sebenarnya ia tetap penasaran pada identitas pemuda tersebut. Namun sebelum ia sempat menanyakannya, pemuda itu mengeluarkan sepucuk amplop dari balik seragamnya dan menaruhnya diatas meja kerja Sona sembari berkata "Namaku Shiro, dan ini surat pengantar kepindahanku, mohon dibaca."

Sona pun mengambil amplop yang berada diatas meja dan membukanya. Namun alangkah terkejutnya ia saat mengetahui isi surat tersebut kosong dan hanya tergambar sebuah lingkaran sihir dibalik surat tersebut, sontak saja ia langsung menaruh surat itu diatas meja kerjanya. Sesaat kemudian lingkaran sihir tersebut bersinar dan menampilkan proyeksi holografik 3 dimensi seorang pria tampan berambut crimson.

"Ma-Maou Lucifer-sama!" ucap Sona yang terkejut.

"Ahh... Sona-san, lama tak bertemu." sapa pria berambut crimson yang ternyata adalah Maou Sirzechs Lucifer, salah satu dari 4 Yondai Maou yang memimpin bangsa iblis. Sesaat sebelum Sirzecsh melanjutkan ucapannya, tiba-tiba seorang gadis loli berambut hitam dengan ukuran dada yang cukup besar muncul dari balik punggung Sirzecsh sambil menekan bahu kirinya dan menyapa "Yaahoo... Levi-tan juga ada disini lho."

"Onee-sama!"

"Leviathan-sama!"

Sona terkejut, sedangkan pemuda bersurai perak itu langsung menundukkan kepalanya untuk kedua kalinya saat melihat gadis loli yang ternyata merupakan Yondai Maou lain, Serafall Leviathan. Namun Serafall berusaha mencairkan suasana dengan bertanya "Bagaimana kabarmu So-tan, Onee-chan rindu tau... Onee-chan jadi sedih karena So-tan jarang menghubungi Onee-chan lagi."

"Bu-Bukan begitu Onee-sama." Sona berusaha membela diri, namun Serafall langsung memotong ucapannya "Shiro-chan juga, bagaimana kabarmu? Onee Levi-tan juga kangen banget lho."

"Ya ampun Leviathan-sama, bukankah aku baru pergi 2 hari yang lalu?" Serafall mengangguk sejenak, lalu Shiro melanjutkan ucapannya "Kalau begitu, biarkan aku menyelesaikan pendidikanku disini, oke!"

"Oke Shiro-chan, tapi jangan lupa untuk kembali kesini ya kalau Levi-tan butuh bantuanmu Shiro-chan." ucap Serafall sambil mengangkat dua jari tangan kanannya membentuk tanda peace didepan mata kanannya yang berkedip.

"Hmm... Serafall-san, bisakah kau menyingkir dari bahuku, tubuhmu itu berat." keluh Sirzechs.

"Mou, Sir-chan jahat sama Levi-tan. Huueee..." Serafall menggembungkan pipinya lalu pergi meninggalkan Sirzechs sambil menangis tersedu-sedu yang malah terkesan seperti dibuat-buat. Ketiga orang lainnya yang mendengar tangisan Serafall hanya bisa sweatdrop melihat kelakuan yondai maou satu ini.

"Lucifer-sama, maafkan saya atas kelakuan onee-sama tadi." Sirzechs menganggukkan kepalanya, lalu Sona melanjutkan ucapannya "Jadi ada urusan apa Lucifer-sama menghubungiku?"

"Seperti yang telah Shiro-kun ucapkan sebelumnya, saya ingin mendaftarkannya ke akademi ini agar ia bisa belajar kehidupan seorang iblis di dunia manusia, terlebih mengingat ia adalah iblis reinkarnasi yang masih belum banyak mengetahui seperti apa pekerjaan iblis itu. Jadi kuharap anda bisa membimbingnya selama ia berada disana." jelas Sirzechs.

"Kalau itu adalah perintah dari Lucifer-sama, saya akan melaksanakannya sepenuh hati." Sirzechs tersenyum dan berterimakasih saat ia mendengar jawaban dari Sona lalu memutuskan hubungan komunikasi.

...
~ Afterlife Apocalypse : When Angel Become Devil ~
...

Saat ini di ruang kelas 2B, seorang pemuda bersurai coklat bernama Hyoudou Issei sedang duduk berkumpul dengan kedua temannya yang salah satunya botak, dan yang satu berkacamata. Kedua temannya itu mulai membicarakan hal-hal mesum kepada Issei secara blak-blakan hingga membuat semua gadis di kelas itu menatap tajam kearah mereka bertiga. Alih-alih mendengarkannya, Issei justru sedang termenung, ada beberapa hal yang sedang ia pikirkan. Salah satunya adalah fakta bahwa ia sekarang telah menjadi seorang iblis, dan yang satunya mengenai pertemuannya dengan pemuda bersurai perak yang ia temui di depan gerbang akademi.

Saat ia terus memikirkan kedua hal tersebut, mendadak suasana kelas menjadi gaduh dan tak lama berselang salah satu guru memasuki ruang kelas lalu duduk di kursi guru.

"Ini mungkin sedikit ganjil, namun hari ini kita kedatangan murid baru. Hitsugaya-san, silahkan masuk dan perkenalkan dirimu."

Tak lama berselang, seorang pemuda tampan bersurai perak memasuki ruang kelas. Sontak saja terdengar suara riuh dari para siswi di kelas yang mendadak menjadi fangirl, terdengar pula beberapa suara umpatan dari beberapa siswa lain yang mengutuk kehadiran bishonen ini. Ketimbang mengutuk kehadiran bishonen itu, Issei justru terkejut karena murid baru tersebut adalah orang temui di gerbang tadi pagi.

"Perkenalkan, namaku Toushirou Hitsugaya, tapi biasa dipanggil Shiro. Salam kenal..." ucapnya sambil sedikit membungkuk dan mengulum senyuman layaknya seorang butler.

Sesaat setelah perkenalan singkat itu, para siswi di kelas itu berteriak semakin histeris layaknya telah melihat seorang pangeran tampan kedua hadiri di sekolah itu. Sang guru sendiri hanya bisa menghela nafas dan mempersilahkan Shiro duduk di kursi kosong tepat dibelakang Issei.

~ Malam harinya ~

Di salah satu jalan setapak di pinggiran kota Kuoh, Shiro berjalan dengan santai sambil merangkul tas punggungnya dan menjinjing tas gitar di tangan kanannya.

"Hah, benar-benar hari yang membosankan." umpatnya sambil menendang-nendang batu kerikil dihadapannya, ia kemudian sepucuk kertas dari dalam saku celananya dan melihatnya "Ngomong-ngomong, dimana apartemen yang Sirzechs berikan padaku itu? Aarrgghh, aku benar-benar tidak tau letaknya dimana?"

DEG DEG

Jantung Shiro tiba-tiba berdegup dengan kencang, ia merasakan hawa jahat tak jauh dari tempatnya berada. Dengan cepat ia berlari menuju sumber hawa jahat tersebut yang menuntunnya ke halaman depan sebuah gedung pabrik tua yang sepertinya lama tak terpakai serta dikelilingi oleh tembok beton.

'Sudah kuduga, ada iblis liar didalam sana. Pintunya terkunci, tapi... ada sebuah jendela yang terbuka di lantai dua dibagian belakang gedung.' gumamnya sesaat setelah ia berjalan kebagian belakang gedung dan melihat jendela tersebut, 'Mungkin ini bisa menjadi tugas pertamaku selama aku tinggal disini.' gumamnya dalam hati.

Memang, salah satu tugas yang diberikan oleh Maou Lucifer padanya selama berada di dunia manusia ialah untuk membasmi iblis liar yang terdapat disana. Ia kemudian menaruh tas punggungnya tersandar disalah satu sisi pagar tembok didekatnya, lalu memanjat tembok gedung tersebut sambil membawa tas gitar yang ia kalungkan di bahunya untuk meraih jendela yang tingginya sekitar 5m dari dasar tanah.

Setelah berhasil masuk kedalam gedung, ia berjalan di bagian pinggir gedung yang terletak di lantai dua, lagi-lagi ia kembali merasakan hawa jahat tersebut semakin kuat sehingga membuatnya menekan aura miliknya secara maksimal. Ia kemudian menaruh tas gitar miliknya di dasar lantai dan membukanya yang ternyata berisi sebuah senapan laras panjang dengan seri XM-2010 yang belum terakit dengan sempurna. Dengan telaten ia memasang silencer, scope, serta magazine berisi peluru senapan tersebut. Dengan satu bunyi pelatuk yang telah ia tarik, senapan tersebut siap digunakan, ia kemudian mulai membidik kearah asal hawa jahat yang ia rasakan.

"Buahahahaha, aku bisa mencium bau iblis yang sangat lezat. Apakah itu manis? Ataukah pahit?"

Mendadak Shiro dikejutkan dengan suara wanita yang menggema didalam gedung tersebut, tentu saja hal itu membuatnya semakin siaga dalam bidikan senapan miliknya. Tak lama berselang ia melihat siluet makhluk raksasa dalam bidikan senapannya yang tampak semakin besar.

"Owh shit..." umpatnya.

BUUUUMMM...

Suara benturan yang amat keras menggema didalam gedung tersebut, beruntungnya Shiro sempat melompat menjauh walau ia tetap terkena efek hembasan tersebut dan terdorong mundur ke depan pintu utama gedung tersebut. Walaupun ia tak mendapatkan luka yang berarti, namun sial baginya karena senapan miliknya tertinggal di reruntuhan tempat ia berpijak sebelumnya. Dibalik reruntuhan tersebut, tampak seorang wanita telanjang dengan tubuh bagian atas yang cukup seksi. Ehh, apa-apaan wujud itu? Wanita itu punya tubuh bagian bawah seperti banteng setinggi 4m dengan empat kaki yang luar biasa besar serta ekor yang menyerupai ular.

"Jadi ini yang dimaksud dengan iblis liar itu? Dasar Sirzechs sialan, ternyata kau menyuruhku melawan monster seperti ini." umpat Shiro dengan nada ketus.

...

to be continue...


AN:

Maaf kalau chapter 1nya masih belum seru, soalnya disini saya buat ceritanya tak begitu cepat.
Dan mengenai nama Shiro yang saya pakai, itu karna menurutk nama itu cukup manis dan sesuai dengan nama panjangnya Toushirou Hitsugaya

Oh ya satu lagi, disini Hitsugaya sudah menguasai Bankai miliknya, tapi karena suatu alasan ia tak bisa menggunakannya untuk saat ini.
Lagipula jika diawal-awal cerita Hitsugaya sudah terlihat overpower kan "gak ada gregetnya", jadi bisa dikatakan kekuatan Shiro bakal terungkap secara perlahan


Bagaimana fanfic crossover pertama saya, semoga memuaskan anda selaku reader...
Overall, Shirokami Khudhory logout dulu...