~Thanks To You~

-YUKKA CHOLEE-

Rate : T

Cast :

Cho Kyuhyun

Lee Sungmin

Lee Donghae

Sub Cast :

Lee Hyukjae

Kim Kibum

Kim Heechul

Tan Hankyung

Pairing : KyuMin, little HaeMin

WARN! YAOI, Typo(s), Gaya bahasa yang acak-acakan, alur yang gaje dan sebagainya(?)

Summary : Sungmin selalu merutuki nasib hidupnya. Dilahirkan sebagai manusia yang berbeda dari manusia lain yang ada disekitarnya. Mampukah ia menghadapi semua itu?

Disclaimer : FF ini murni dari pikiran saya, kecuali para cast yang milik diri mereka masing-masing, SMent, Ortu, juga Tuhan YME ^^

Hope you enjoy it ^^

~Thanks To You~

Seperti biasa laki-laki berparas cantik nan manis itu duduk di kantin sekolahnya sambil mengaduk milkshake strawberry yang ia pesan tadi. Lee Sungmin namanya. Ia tak berniat apalagi mau melihat keadaan sekitarnya. Ia terlalu takut. Ia lebih memilih diam, menunduk, dan melihat milkshakenya yang sedari tadi ia aduk. Ia melirik jam tangannya. Masih menunjukkan jam setengah satu. Ia harus menunggu setengah jam lagi disitu. Menunggu kapan kelasnya masuk dan ia bisa pergi dari kantin yang membosankan itu.

"Hey, itu Lee Sungmin,"

Sungmin tersentak saat mendengar seseorang menyebut namanya. Ia sudah terlalu kenal dengan suara ini. "Astaga! Jangan bilang dia akan mengerjaiku lagi bersama teman-temannya!" mohon Sungmin dalam hatinya. Ia pura-pura tidak tahu dan menyeruput milkshakenya sebentar lalu segera beranjak dari situ.

"Yak! Lee Sungmin, kau mau kabur?" tanya orang yang menyebut namanya tadi. Sungmin berhenti dengan wajah takut. Disekitarnya sudah banyak siswa-siswa yang berdiri disitu dengan perasaan ingin tahu apa yang akan terjadi setelah ini.

"Hahaha…" orang itu berjalan menuju Sungmin dengan angkuhnya, dan didampingi oleh dua temannya. Sungmin berbalik perlahan dan menatap kedatangan orang yang dijuluki sebagai "Iblis Sekolah" itu.

"Ma… Mau apa lagi kalian!?" Sungmin sedikit membentak tiga laki-laki yang sudah ada di hadapannya itu. Si Iblis Sekolah hanya menarik salah satu ujung bibirnya guna memperlihatkan senyum sinisnya.

"Hey, jangan marah dulu, Lee Sungmin. Kau masih belum sadar sekarang kau sedang berhadapan dengan siapa, huh!?" kata Kyuhyun dengan nada meremehkan.

"Y… Yaakk!" Sungmin mulai berteriak. Ia tak mau bermasalah dengan sang Iblis Sekolah dan hendak mengambil langkah seribu. Namun, langkahnya terhenti saat sebuah tangan mencengkeram lengan kirinya.

"Yaakk! Cho Kyuhyun! Lepaskan aku!" pinta Sungmin sambil menyebut nama orang itu. Cho Kyuhyun—si Iblis Sekolah. Kyuhyun tidak menghiraukan teriakan Sungmin.

"Yaakk! Iiishh!" Sungmin terus berusaha agar tangannya bisa lepas dari genggaman Kyuhyun yang semakin mengerat. Sementara Kyuhyun menyeret Sungmin agar ikut bersamanya.

"Ayo, pergi," kata Kyuhyun pada kedua temannya—Lee Hyukjae dan Kim Kibum—sambil tetap menarik tangan Sungmin yang sekarang tengah meronta untuk dilepaskan. Para siswa-siswa yang penasaran dengan apa yang akan Kyuhyun lakukan pada Sungmin segera mengikuti langkah Kyuhyun.

"Yak! Jangan ikuti aku!" bentak Kyuhyun. Sebentar saja, para siswa kepo(?) itu berhenti dan kembali ke kegiatan masing-masing. Walau ia tak melihat ke belakang, tapi derapan kaki para siswa yang akan mengikutinya terdengar jelas di telinga Kyuhyun.

"Ya Tuhan, aku akan diapakan lagi oleh mereka!" rasanya Sungmin mau menangis, melihat ia sudah kehabisan tenaga untuk menarik tangannya kembali. Selebihnya ia pasrah. Ia memohon agar hal buruk tidak terjadi lagi.

Flashback ON

"Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Namanya Lee Sungmin. Sungmin-sshi, silahkan perkenalkan dirimu," ujar Kim seonsaengnim dan mempersilahkan Sungmin yang masih berstatus murid baru disitu untuk memperkenalkan diri.

"Annyeonghaseyo, jeoneun Lee Sungmin imnida. Bangapseumnida," hanya perkenalan diri singkat yang diajukan Sungmin ia membungkuk untuk memberi salam perkenalan.

"Baiklah, Sungmin-sshi. Kau bisa duduk di sebelah kursi paling pojok itu. Kau tahu?" Kim seonsaengnim menunjuk ke arah bangku kosong di sebelah bangku paling pojok kelas itu. Mata Sungmin terbelalak saat melihat siapa pemilik bangku di pojok itu. Ia kenal orang itu. Dia adalah tetangga Sungmin yang sangat nakal. Sungmin tahu itu. Anak itu selalu mengolok-olok Sungmin dan suka membuka aibnya. Tapi, kenapa dia biasa saja melihatku? Begitu mungkin pikir Sungmin. Tapi, bagaimana jika ia membeberkan rahasiaku, seperti yang biasa ia lakukan? Bagaimana ini? Batin Sungmin resah.

"Sungmin-sshi? Apa kau baik-baik saja?" tanya Kim seonsaengnim sambil melambaik-lambaikan sebelah tangannya di depan mata Sungmin. Sungmin pun segera sadar dari lamunannya.

"Ah, nan gwaenchanha, seonsaengnim… Ng?" Sungmin masih bisa diam.

"Ah, kukira kau kenapa. Baiklah, silahkan menuju tempat dudukmu," ujar Kim seonsaengnim.

"Aaa… Baiklah…" dengan langkah biasa seolah takkan terjadi apa-apa ia berjalan menuju tempat duduk di sebelah orang yang ia takutkan itu—Cho Kyuhyun. Semoga tidak terjadi hal buruk padaku! Batin Sungmin lagi.

Sekarang jam istirahat. Sungmin tidak berniat untuk keluar kelas. Ia hanya duduk diam di kelas. Tapi tidak sendiri. Masih ada Kyuhyun yang juga duduk di kelas, ah… Lebih tepatnya tidur di kelas. Sungmin melirik sekilas ke arah Kyuhyun. Kyuhyun sedikit menggeliat. Cepat-cepat Sungmin mengedarkan pandangannya ke arah lain dan berniat untuk ke kantin saja. Ia sudah berjalan sampai pintu kelas tapi…

"Hey, bocah!" Kyuhyun mulai bersuara. Sungmin menghentikan langkah kakinya. Ia melirik sekilas ke belakang. Tapi, Kyuhyun tidak terbangun dan masih dengan posisi yang sama. Ah, mungkin dia mengigau… Pikir Lee Sungmin. Sungmin ingin melanjutkan langkahnya, namun…

"Kupastikan kau tidak akan aman di sekolah ini, Lee Sungmin tetanggaku yang baik… Hahaha," suara Kyuhyun lagi. Jantung Sungmin berdetak cepat. Ia takut hal buruk akan terjadi padanya.

Sampai suatu hari, Sungmin merasa ada hal yang aneh di sekitarnya. Setiap Sungmin melangkah, siswa-siswa yang berada di sekitar situ melihat atau melirik Sungmin dengan tatapan aneh. Ada yang berbisik –bisik sambil melihat ke arahnya. Ada juga yang melemparkan tatapan sinis pada Sungmin.

"Kenapa mereka?" gumam Sungmin pelan. Sampai di kelas, Sungmin tak bisa memungkiri keterkejutannya. Kyuhyun baru saja menulis di papan tulis di hadapan banyak siswa. Dan apa yang ditulisnya. Sungmin membaca kalimat itu sambil menutup mulutnya. Jahat sekali kau, Cho Kyuhyun! Jerit Sungmin dalam hati.

"LEE SUNGMIN ADALAH ANAK YANG TERLAHIR OLEH LAKI-LAKI. Jadi kalian mengerti 'kan, maksudku? Eommanya adalah seorang laki-laki, appanya juga laki-laki. Jadi, menurut kalian, apakah Lee Sungmin juga akan seperti itu?" Kyuhyun membaca dengan keras tulisan yang baru ia tulis itu sambil menjelaskan secara detail kehidupan Lee Sungmin. Rasanya Sungmin mau menangis. Ia kemudian berlari tak tentu arah. Cho Kyuhyun yang sedari tadi memang menyadari kedatangan Sungmin, hanya menatap sinis kepergian Sungmin.

FLASHBACK OFF

Kemudian di atap sekolah…

"Lihat, laki-laki macam apa kau! Seperti ini saja kau menyerah. Apa karena kau memang…"

"Cukup, Cho Kyuhyun! Aku bukan gay! Aku tidak gay! Aku normal! Kenapa kau selalu megolok-olokku dengan hal menjijikan seperti itu! Asal kau tahu, dibalik semua ini, aku sangat membenci orang tuaku! Cih… Atas dasar apa mereka menikah dengan sesama jenis. Itu menggelikan, bodoh!" kali ini Sungmin membentak Kyuhyun. Wajah Kyuhyun semakin memerah.

"Berani sekali anak ini membentakku. Kau sudah mulai kasar ya, Lee Sungmin!" Kyuhyun sepertinya sudah kehilangan kesabaran. Harusnya, Sungmin yang memarahi Kyuhyun. Sungmin telah berkata yang sebenarnya, tapi kenapa Kyuhyun malah akan memarahinya. Sungmin mulai menciut lagi.

"Hyukjae, Kibum… Berikan padaku!" Kyuhyun menengadahkan tangannya ke belakang dan meminta sesuatu dari kedua soulmatenya itu tanpa mengalihkan pandangannya dari Sungmin. Sebuah telur mentah sudah ada di tangan Kyuhyun dan… PLAARR!

Kyuhyun memecahkan telur mentah itu ke kepala Sungmin dengan kasarnya. Satu lagi… PLAARR! PLAARR! PLAARR!

Sudah empat buah telur yang Kyuhyun pecahkan tepat di ubun-ubun Sungmin juga di kening Sungmin. Sungmin hanya memejamkan matanya dan menangis. "Bodoh! Kenapa aku menangis! Bodoh! Bodoh!" pekik Sungmin dalam hatinya. Tangannya hanya mengepal menerima perlakuan kejam tetangganya itu.

"Apa itu sudah cukup untukmu, Lee Sungmin? Kau mau lagi?" Kyuhyun baru saja ingin memecahkan satu telur lagi ke kening Sungmin. Sungmin makin memejamkan matanya tanpa menjawab.

"Yaakk! Cho Kyuhyun! Kurang ajar kau!" seseorang muncul dari balik pintu masuk atap sekolah. Mata orang itu memancarkan kekesalan. Dengan cepat ia menghampiri Kyuhyun yang masih memegang telur mentahnya. Dengan cepat, orang itu merebut telur yang ada di tangan Kyuhyun dan… PLAARR!

Telur itu mendarat di kening Kyuhyun. Kyuhyun tidak percaya apa yang dilakukan oleh orang itu. Begitu juga Hyukjae dan Kibum. Kemarahannya sudah di atas puncak. Sungmin menatap ngeri Cho Kyuhyun tapi menatap heran ke arah orang yang baru datang dan melemparkan telur ke kening Kyuhyun.

"Kaauu…" geram Kyuhyun sambil mengepalkan tangannya.

"Apa kau mau lagi, Kyuhyun-sshi?" tanya orang itu santai namun dengan tatapan mengerikan.

"Yaaiiisshh! Kau… Awas kalian… Yaaiissh!" Kyuhyun segera mengajak kedua temannya itu untuk meninggalkan Sungmin dan sang penyelamat Sungmin berdua.

"Kau tidak apa-apa?" tanya orang itu pada Sungmin yang sudah kotor dan bau telur mentah saat Kyuhyun dan kawan-kawannya sudah benar-benar hilang dari situ.

"A… Aku baik-baik saja… Gomawo," jawab Sungmin ragu. Padahal, dirinya jauh dari kata baik-baik saja. Bau amis, kotor, lengket. Euuh… Semuanya sudah melekat di tubuh Sungmin terlebih lagi kepalanya.

"Tapi kau kelihatan tidak baik-baik saja," kata orang itu dengan sangat lembut. "Huh? Bagaimana orang ini tahu keadaanku sebenarnya?" batin Sungmin sambil menatap sang penyelamat dirinya.

"Yasudah, ayo… Kau harus membersihkan dirimu dulu. Kau bau, Sungmin-sshi," ajak orang yang tak dikenal Sungmin itu. Sungmin hanya mengangguk. "Ba…Bahkan, ia tahu namaku?"

Tangan orang itu meraih tangan Sungmin dan membawanya pergi dari tempat itu.

"Nah, sudah… Kau tidak seburuk tadi," orang itu mengelap rambut Sungmin yang sebelumnya sudah dibilas tanpa mengenai pakaiannya dengan beberapa tissue. Selanjutnya, laki-laki itu membersihkan bagian-bagian kotor baju Sungmin yang terciprat atau terkena tetesan isi telur mentah yang menmepel di kepalanya. Sungmin hanya diam walau sesekali menggerakkan tubuhnya juga agar laki-laki itu dengan mudah membersihkan bajunya.

"Selesai. Kau bisa kembali ke kelas," ujar orang itu tersenyum.

"Go… Gomawo," tutur Sungmin. Laki-laki itu tersenyum.

"Cheonmaneyo… Haah, si iblis Cho Kyuhyun itu memang menyebalkan! Ohiya… Namaku Donghae. Lee Donghae," kata laki-laki—bernama Lee Donghae itu. Sungmin mengangguk sambil tersenyum.

"Ah, namaku…" kaat-kata Sungmin terpotong dengan suara Donghae yang tertawa.

"Aku sudah tahu,"

"Kau… Sudah tahu?"

"Ne…"

"Darimana kau tahu namaku, Donghae-sshi?" tanya Sungmin.

"Heeemm… Itu rahasiaku," jawab Donghae sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Aaaa…" Sungmin mengangguk mengerti.

"Kita berteman?" tanya Donghae. "Ne?"

"Yaah… Kau tidak mau berteman denganku, Sungmin-sshi?" Donghae membuat raut wajah pura-pura kecewanya.

"A… Anni, bukan begitu, Donghae-sshi," Sungmin melambai-lambaikan kedua tangannya.

"Hahaha… Jadi, kita bisa berteman?" tanya Donghae sekali lagi. Sungmin tersenyum lalu mengangguk. "Te… Tentu saja,"

"Baiklah, mulai sekarang kita berteman. Aku akan menjadi pengiringmu setiap kau berjalan. Jadi, kalau kau merasa terganggu lagi oleh si tengil Cho Kyuhyun itu, aku bisa segera menghajar bocah itu," kata Donghae sambil menunjuk dirinya sendiri dengan jari jempolnya. Sungmin tersenyum.

"Anni… Itu hanya akan merepotkanmu saja. Yang tadi saja aku sudah cukup berterimakasih. Yang lainnya, aku bisa mengatasi Cho Kyuhyun sendiri," Sungmin menolak tawaran Donghae yang akan menjadi penyelamatnya. Pernyataan Sungmin membuat raut wajah Donghae sedikit khawatir.

"Ne? K… Kau yakin?" tanya Donghae. Sungmin mengangguk. "Walau sepertinya aku tidak yakin…" batin Sungmin lagi.

"Ba… Baiklah. Tapi ingat, selama kita menjadi teman, kau pasti membutuhkan pertolonganku, Sungmin-sshi," ujar Donghae yang bersikeras tetap ingin melindungi teman barunya—Lee Sungmin.

"Heem… Baiklah,"

.

.

.

Annyeong, readers ^^

Nan Yukka imnida, newbie di ff.n ~

Huuhh… Selama ini aku hanya menjadi readers bagi FF-FF keren yang pernah aku baca ^^

Akhirnya, aku berani mengeluarkan karya *hah!? Karya!?-_-* yang murni dari pemikiran anehku ini XD

Eotte?

Alurnya gaje? Cerita pasaran? Atau bagaimana?

Aku butuh kritik dan saran kalian

Dan, FF gaje ini patut TBC / END?

Finally, mind to review? ^^ gomawo