Pairing : Krilay / FanXing dan Krisyeol.
Cast : Kris, Lay, Chanyeol, Luhan, BaekHyun, Tao, Sehun.
Genre : Hurt/Comfort, Family Drama.
Introduce :
Wu Yifan(39). Atau lebih sering dikenal dengan nama Kris. Adalah CEO dari Galaxy Corporation. Satu-satunya perusahaan terbesar di Korea, yang bergerak dibidang Antariksa. Sejak kecil, Kris terobsesi menjadi Astronot. Ia juga tertarik dengan rasi bintang, planet-planet, meteor, dan benda-benda luar angkasa lainnya. Meskipun dalam kenyataan, saat dewasa Kris tidak berhasil menjadi Astronot. Kris berharap salah satu dari empat penerusnya akan menjadi Astronot. Seperti cita-cita nya saat kecil.
Kris juga menyukai seni. Terutama seni dua dimensi. Kris sering menyalurkan 'bakat seni'-nya. Lalu dengan bangga Kris memajang 'mahakarya'-nya di mansionnya yang bak istana itu. Maka jangan heran, jika kita berkunjung ke kediamannya. Lukisan Kris. Yang lebih pantas disebut 'gambar anak TK' itu. Bertebaran disetiap sudut dinding rumah. Ketika ada waktu luang, pasti Kris gunakan untuk melukis atau bermain basket bersama ke empat jagoannya atau bermain dengan boneka-bonekanya.
Dan yang paling utama. Kris seorang kepala keluarga. Tepatnya, Kris adalah seorang suami dari dua istri dan ayah dari empat orang anak. Dua Istri? Yaa. Dua istri.
Istri pertama Kris adalah Zhang Yixing(38). Atau lebih sering disebut dengan nama Lay. Lay adalah namja China yang hidup dari keluarga sederhana. Ia memiliki perangai lemah lembut, baik hati, penyabar juga santun. Kris menikah dengan namja manis ini sudah 20tahun. Mereka dikaruniai dua putra-Wu Luhan(20) dan Wu ZiTao(17).
Istri kedua Kris adalah Park Chanyeol(37). Atau akrab disapa dengan nama Yeol. Yeol adalah anak dari rekan bisnis Ayahnya Kris. Maka tak heran jika Kris dijodohkan dengan Yeol. Ia berasal dari keluarga berada dan berkecukupan. Chanyeol sangat hyperactive, keras kepala, baik hati dan ceria. Kris menikah dengan namja yang berpredikat 'Happy Virus' ini sejak 19tahun yang lalu. Mereka dikaruniai dua putra-Wu BaekHyun(18) dan Wu Sehun(16).
Lalu apa yang terjadi, sampai Kris dapat menikah dengan dua namja yang sifatnya bertolak belakang ini?
*Flashback 21 years ago Boy Who Cried Wolf High School
"Kris~ tangkap bola nya!"
Hap
"Shoot Kris! Shoot! Kami akan menjaga mereka agar tidak ada mengecohkan gerak mu!"
*bola masuk ring. Nilai di papan score bertambah*
"Waahhh kau hebat Captain!"
"Karena keberhasilanmu, kami menang lagi!"
"Bro! Kau sangat Keren!"
"Congrats Kris!"
"KRIIIISS GEGE.. WO AI NI~"
"KRIIIIIS OPPA.. SARANGHAE~"
"KRIIIIS HYUUUNG.. I LOVE YOU~"
"MY BULEEEEE I LOVE YOU~"
"MY PRINCEEEEEE SARANGHAE, WO AI NI, I LOVE YOU~"
"TONGGOOOOSSS AKU PADAMUUUU~"
"KRIIIIS.."
"BULTOOONG~"(buletonggos)
"KRIIIIIIIIIIIIS.."
"TIANG LISTRIK SARANGHAE~"
"KRIIIIIIIIIIIIIIIIIS.."
"YIFAAAAAAAAAAAAN~"
"NGGOOOSSS NENGOK DOOONG!"
"WUYIFAAAN GANTEEEENG~"
"KRIIIIIIIIISS~ WOI KERIIIIIIS"
"WUFAAAAAAAN~"
Gemuruh suara cempreng itu, berasal dari para namja maupun yeoja genit yang berkumpul di lapangan basket.
Seperti biasa. Setiap jam istirahat kedua, para murid BWCW High School berkumpul mengitari lapangan basket. Untuk sekedar melihat pertandingan basket antar kelas. Yang mereka adakan untuk mengisi kekosongan di jam istirahat kedua.
Tetapi alasan sebenarnya bukan itu. Para murid berkumpul untuk melihat sang Superstar sekolah. Yang merangkap menjadi Captain basket. Setelah bel istirahat kedua berbunyi, mereka berbondong-bondong mendatangi lapangan basket.
Tak jarang tubuh mereka harus menahan sakit, akibat dari gencetan teman mereka dan pagar pembatas. Berdesak-desakan berebut tempat, agar dapat berdiri paling depan. Hanya untuk melihat sang idola dengan jarak yang tidak terlalu jauh.
Yaa.. Berdiri diposisi paling depan, bagaikan mendapat undian berhadiah. Siapa cepat, dia dapat. Meskipun akses mereka terhalang oleh teralis besi yang mengitari lapangan basket.
Para siswa tersebut juga rela menyakiti pita suara mereka. Ada yang berteriak. Bahkan ada pula yang membawa pengeras suara. Berteriak sekencang dan sekeras mungkin. Agar dapat menarik perhatian dari namja dingin itu. Menoleh saja sudah untung, apalagi mendapat lambaian tangan.
Mereka berteriak menyerukan satu nama. WU YIFAN. A.k.a KRIS. Namja China, blasteran Kanada yang sangat tampan, berkharisma dan . . . bodoh.
Kris adalah namja China-Kanada. Ayahnya adalah Pria China, dan Ibu nya adalah Wanita Kanada.
Kris juga seorang anak tunggal. Ayahnya adalah CEO dari Galaxy Corporation. Satu-satu nya perusahaan terbesar di Korea yang bergerak dibidang antariksa. Kabarnya, setelah Kris lulus dari sekolah bulan depan. Kris akan di training oleh Ayahnya- bagaimana cara menjadi CEO yang baik dan bertanggung jawab. Karena setelah dewasa, Kris yang akan menggantikan tugas ayah nya jika pensiun nanti.
Lalu bagaimana dengan wajah nya? Kris memiliki wajah perpaduan Asia Timur dan Amerika Utara. Dua ras berbeda yang berbaur menjadi satu. Menjadikan Kris memiliki wajah diatas rata-rata. Alias Super duper tampan. Bayangkan saja, Alis nya yang tebal melengkung, bagaikan ulat bulu. Mata elangnya yang indah dengan double eyelid. Tidak sipit, juga tidak terlalu besar. Tatapan nya yang tajam, seperti pedang samurai ninja. Hidung nya yang mancung dan proposional. Bibir nya yang merah ranum, sedikit tebal dan seksi. Gigi nya yang putih bersinar dan . . . Sedikit 'offside'. Yaa.. Kris memang memiliki wajah yang mendekati 'sempurna'.
Bagaimana dengan bentuk tubuh? Kris memiliki tubuh yang sangat atletis. Bagaimana tidak? Dengan tinggi 187cm, membuat Kris semakin mencolok diantara yang lainnya. Darah barat yang mengalir dalam tubuh nya, membuat Kris memiliki tinggi yang tak biasa.
Kris juga seorang metrosexual. Ia sangat perduli terhadap penampilan dan tubuh nya. Tak jarang Kris dapat menghabiskan waktu 1jam hanya untuk perawatan wajah, kulit dan menata rambut nya. Bukan hanya itu, Kris juga fashionista. Kris adalah penggila branded, dan barang-barang berkelas lainnya. Tak bisa dipungkiri setiap pakaian dan accessories yang menempel pada tubuh Kris. Setara dengan uang gaji pegawainya selama 1tahun.
Kris sangat menyukai olahraga. Bahkan semua bidang olahraga dapat ia kuasai. Maka dari itu, ia tidak mendapatkan tubuh atletisnya dengan cara yang cuma-cuma.
Karena ibu nya seorang wanita Kanada, maka tidak heran jika Kris sudah menguasai bahasa inggris sejak kecil. Tak hanya bahasa Internasional. Kris juga dapat berkomunikasi dengan tiga bahasa lainnya-Cantonese, China, Korea.
Karena kesempurnaannya itu, membuat Kris banyak digandrungi oleh 'semua mahluk'(?) disekolah. Baik itu Yeoja, Namja, maupun gabungan dari keduanya(?).
Bayangkan saja. Meskipun Kris hanya berjalan di koridor sekolah, tetapi gesture tubuh nya terlihat seperti ia berjalan di catwalk. Tatapan mata nya yang tajam, dan sikap nya yang dingin dapat membuat para mahluk yang ada disekitarnya meleleh(?) Suara bariton, yang Kris miliki membuat nya semakin manly. Tak jarang siapapun yang mendengarnya dapat membeku seketika.
Memang.. Tak akan ada habis nya jika membahas kesempurnaan Kris. Karena butuh waktu 1001malam untuk menjabarkan semuanya.
Tetapi.. Tuhan Maha Adil. Meskipun Kris dikaruniai wajah tampan, kaya raya dan tubuh yang proposional. Pada dasar nya dibalik kesempurnaan Kris, ia hanyalah manusia biasa. Tak banyak yang tahu sisi lain dari 'image cool' yang sering Kris tampilkan.
Kris sebenarnya adalah bocah 5tahun yang terjebak dalam tubuh remaja 18tahun. Ia bodoh, suka bertingkah aneh, childish namun baik hati. Yaa.. Hanya segelintir orang yang tahu bahwa Kris yang mempunyai julukan 'Prince Ice' disekolah, bukanlah Kris yang sebenarnya.
Dalam kenyataan, Ia hanyalah kolektor mainan berbentuk binatang, yang berisi kapas dan berbulu halus itu. Tak banyak yang tahu bahwa disetiap sudut mansion Kris, terdapat puluhan boneka dari berbagai negara, bermacam bentuk dan ukuran.
Tak banyak yang tahu bahwa Kris menjuluki dirinya sebagai 'Kriscasso'-Kris Picasso. Bukan 'Prince Ice', yang menjadi panggilan nya disekolah selama ini. Karena menurut Kris, terdapat darah seni yang mengalir dalam tubuhnya. Khusus nya seni dua dimensi yang sejak TK ia tekunni. Kris juga sering mengutarakan pendapatnya, tentang mahakarya-nya itu. Menurut Kris, lukisannya sangat indah dan artistik. Persis seperti pelukis ternama, Pablo Picasso.
Juga tak banyak yang tahu jika hari minggu Kris, ia habiskan dengan menonton Kartun Animasi kesukaannya-Angry Bird.
Hanya Lay, ChanYeol-kekasihnya. Dan dua sahabat nya- Suho dan D.O. Yang mengetahui siapa Kris yang sebenarnya . . .
Taman Belakang Sekolah
Terlihat seorang namja berambut pirang, tengah duduk leluasa dibangku taman. Ia hanya ditemani oleh boneka burung berwarna merah, yang selalu memasang ekspresi marah.
Kris menyenderkan kepala nya disandaran bangku, sambil memejamkan mata. Ia menikmati kesunyian taman belakang sekolah, sambil menggenggam boneka angry bird yang selalu setia berada dikantongnya sejak tiga tahun terakhir.
Yaa.. Kris sedang bersembunyi. Menghindari hingar bingar teriakan teman-teman sekolahnya, atau lebih tepat disebut para fans nya. Yang tak kenal lelah memanggil namanya, atau sekedar meminta berfoto dengannya. Bukan bermaksud sombong, Kris hanya lelah dengan semua kebisingan itu. Yang satu bulan lagi akan ia tinggalkan.
Tetapi tiba-tiba saja, seorang namja jangkung berambut merah, yang notabene adalah 'salah satu kekasihnya' datang menghampiri Kris.
"Sudah kuduga. Kau pasti berada disini. Ini untukmu." Chanyeol menempelkan sebotol air mineral dingin dipipi Kris.
"Aku tahu, kau pasti lelah.."
"Thank you Baby.." Kris membuka tutup botol itu dan langsung meneguk isinya, sampai tersisa setengah botol.
"Sini.. Duduklah. Ada suatu hal yang harus ku katakan padamu.." Kris menepuk-nepuk bangku kosong yang berada di sisi kiri nya.
"Apa?"
"Ummm... Kau tahu kan, aku hanya satu bulan lagi berada disekolah ini?"
"Lalu?"
"Lalu setelah aku lulus sekolah.. Ummm.."
Kris terdiam sejenak. "Aku bingung mengatakannya. Tapi ku harap kau jangan kaget, Yeollie. Karena kau sudah mengetahui hal ini sebelumnya."
"Ia.. Apa~ Jangan buat ku penasaran Kris!"
"Aku akan menikah dengan Lay.."
Glek.. Chanyeol menelan saliva nya, yang terasa seperti sebongkah batu.
"B-bbenarkah?"
"Yaa. Benar. Lay mengandung bayiku, dan usianya sudah dua minggu."
"Ooohh" Chanyeol menyunggingkan senyum dibibir nya, yang entah kenapa sekarang menjadi kaku untuk digerakkan.
Rasa nya saat itu juga Chanyeol ingin kabur dari hadapan Kris. Berlari keruangan musik. Karena hanya disanalah tempat yang kedap suara. Agar ia dapat menangis meraung-raung sepuasnya. Tanpa didengar oleh siapapun.
Namun itu semua tidak akan ia lakukan. Karena ia tidak ingin menyakiti Kris dan membuatnya bingung.
'Ini sudah perjanjian, Chanyeol! Cepat atau lambat, Kris-mu memang akan menikahi namja itu! YAK! Bodoh! Kenapa airmatamu harus keluar disaat seperti ini? Chanyeol-ah uljimma pabbo! Uljimmma!'
"Baby, kau menangis?"
"T- Tten Tentu saja tidak, pabbo! Chukkae Krisseu! Kau akan menjadi seorang Ayah!"^^ Chanyeol menangkup pipi Kris.
Ia tersenyum miris menahan rasa sakit yang ada dihatinya. Bagaimana tidak, kekasihnya akan menikah dengan 'Kekasihnya'.
Meskipun ia sudah mengetahui hal ini sejak dua tahun lalu. Bahwa suatu saat Kris akan menikah dengan Lay. Tetap saja hati nya terasa sakit. Memikirkan nya saja membuatnya sakit. Apalagi jika hal itu terjadi sekarang. Saat ini.
"Kau tidak bisa membohongiku, Yeol. Aku tahu pasti ini sangat menyakitimu.." Kris menyapu lembut sisa airmata dipipi Chanyeol dengan ibu jarinya.
Kris melanjutkan kata-katanya lagi. "Lagipula.. Kau tidak perlu mengkhawatirkan apapun. Ini semua hanya masalah waktu, Bukan? Kau tahu. Setelah kau lulus, tahun depan kita akan mengucapkan janji suci bersama dialtar. Pernikahan yang sakral dan mewah. Kau kan pernah bilang, ingin merancang semua dekorasi pernikahan kita nanti. Bunga, gedung, jas pengantin, catering, undangan, souvenir. Semua nya kuserahkan padamu. Tanpa bantuan WO. Kau yang mengatur semuanya. Bagaimana?"
"Yaahh.. Aku tahu Baby, aku tahu..^^"
Kris merangkul Chanyeol. Membawa tubuh jangkung itu kedalam dekapannya. Dengan lembut Kris terus mencium pucuk kepala Chanyeol bertubi-tubi. Mereka persis sekali seperti sepasang jerapah, yang sedang memadu kasih.
Terlihat seorang namja yang sedari tadi berdiri dibelakang mereka. Ia tersenyum getir, sambil mengelus perutnya yang masih rata.
"Rupanya sejak tadi kalian disini.. Aku mencari kalian hampir keseluruh sudut sekolah.." Lay datang menghapiri Krisyeol, sambil tersenyum manis memamerkan dimple nya.
"Sedari tadi kami disini, Hyung." Chanyeol menjawab pertanyaan Lay, tanpa berniat memindahkan kepalanya yang menyender nyaman dibahu Kris.
"Duduklah Baby. Jangan terlalu lama berdiri. Kasihan bayi kita." Kris menepuk-nepuk bangku kosong yang berada di sisi kanannya.
"Hyung.. Kata Kris kau sedang hamil?" Chanyeol menolehkan kepalanya ke arah Lay yang duduk disebelah Kris.
"Ia Channie^^ dan usia nya sudah 2minggu.."
"Benarkah? Boleh ku pegang?"
"Silahkan^^"
Chanyeol buru-buru berpindah tempat duduk disamping Lay dan membelakangi Kris. Ia mengelus perut rata Lay, dengan lembut dan sangat hati-hati. Bahkan Chanyeol juga menempelkan telinga nya diperut Lay.
"Annyeong Baby~^^ Apakah kau dapat mendengarkan suara-ku? Perkenalkan, namaku Park Chanyeol. Si Happy Virus. Panggil aku Yeol Ahjussi, nee?"
Kris menepuk kepala Chanyeol agak keras. Ia sedikit gemas dengan tingkah kekasihnya itu. "Yaa! Caplang! Bayiku itu masih zigot. Tidak mungkin ia akan bergerak atau mendengar suaramu!"
"Apa salahnya, Angry bird! Aku hanya ingin memperkenalkan diriku padanya. Aishhh.."
"Channie~ Mengapa kau perkenalkan dirimu sebagai Ahjussi? Apa kau lupa? Kau kan juga ibu dari anak ini. Anak ku, anak mu juga. Ia akan memiliki dua ibu nanti." Lay memegang tangan Chanyeol yang berada di perut nya. Dan menatap lurus ke arah caramel hazel Chanyeol yang besar.
"Yaa.. Kau benar. Kita adalah partner Hyung. Dan kita akan merawat bayi ini bersama-sama.." Chanyeol tersenyum, membalas senyum dimple Lay.
"Andwae Channie. Bukan. Bukan seperti itu maksudku. Bagiku, kau adalah dongsaengku, aku Hyungmu. Kau adalah ibu dari anak ini, dan kau adalah calon istri dari calon suamiku. Bagaimana bisa kau menyebut dirimu hanya seorang partner, eoh? Kau membuat Hyungmu ini sedih.." Lay memasang wajah sedih dan kecewa. Ia benar-benar tidak menyangka, jika calon madu nya ini hanya menganggapnya partner-sesama calon istri Kris. Padahal Lay sudah menganggap namja bersurai merah itu sebagai dongsaengnya sendiri.
Lay memang menyayangi Chanyeol sepenuh hati. Meskipun dalam kenyataan, ada sedikit rasa sakit. Jika mengingat bahwa ia bukanlah satu-satu nya namja yang berada di hati Kris. Bahwa ia bukanlah satu-satu nya namja yang mendapat gelar nyonya Wu. Juga ia bukanlah satu-satunya istri sah dari namja blasteran itu.
"Hyung.."
"Hmmm?"
"Kenapa kau baik sekali? Kenapa kau tidak pernah membenciku? Padahal aku yang tiba-tiba muncul di kehidupan kalian, dan menghancurkan hubunganmu. Menjadi orang ketiga. Membuat orang yang kau sayang, harus berbagi kasih dengan orang lain. Aku juga yang membuat Kris jadi memiliki istri lebih dari satu. Apakah kau tidak dendam kepadaku Hyung? Karena seharusnya, kau menjadi milik Kris seutuhnya, tanpa harus berbagi dengan siapapun. Jangan-jangan, kau malaikat Hyung? Kau seperti bukan manusia?" Chanyeol mencubit pipi Lay cukup keras.
"Appooo~ Apa yang kau lakukan Channie? Mengapa kau mencubitku? Aisshh.." Lay mengelus pipi nya yang sedikit bertanda merah, karena cubitan Chanyeol.
"Aku hanya mengetes mu, Hyung. Apakah kau manusia, atau malaikat. Dan ternyata kau adalah manusia berhati malaikat. Hehehehe.."
"Taukah kau, Channie? Awalnya aku merasa sakit, saat mengetahui Kris akan dijodohkan dengan orang lain. Seorang namja yang memiliki tingkatan ekonomi yang sebanding dengan Kris. Itu membuatku kurang percaya diri. Tetapi setelah bertemu denganmu, entah kenapa rasa sakit itu mulai berkurang. Kau berbeda jauh dari yang ku bayangkan. Kau baik, ceria, humble, dan tidak sombong. Tidak seperti orang kaya lainnya."
Pipi Chanyeol berubah menjadi merah padam, mendengar pujian demi pujian yang dituturkan Yixing untuknya.
"Aku juga bersyukur kau tidak mendepakku, atau menyuruh Appa mu, agar Kris memutuskan hubungannya denganku. Sebenarnya, kau bisa saja melakukan semua itu Channie, tetapi kau tidak melakukannya.."
Lay berusaha menahan kedipan mata, agar airmatanya tidak jatuh.
"Seiring berjalannya waktu, aku mulai nyaman denganmu. Bahkan jika tidak ada kau rasa nya sepi sekali. Aku sudah terbiasa dengan kehadiranmu, Channie. Kau yang berisik, konyol, membuatku ingin selalu tertawa. Kau selalu membuat mood-ku jauh lebih baik. Dan menurutku, bertiga juga tidak terlalu buruk. . Terimakasih telah hadir dalam hidup kami, Park Chanyeol..."
Mendengar tuturan Lay, Chanyeol menjatuhkan bulir-bulir bening itu untuk yang kesekian kali.
"Hyung~ ter.. Terimma hikss.. kas.. Sih hikkss.. sudah men.. Nerima hikss.. kehadi.. Hiksss.. ran-ku.. Hiksss.." Chanyeol memeluk Lay dengan erat. Mereka persis seperti kakak adik yang terpisahkan, dan baru bertemu 10th kemudian.
"Ya Lay. Maafkan aku juga. Jujur. Sebenarnya aku tidak ingin menduakan mu. Aku terpaksa melakukan ini. Kau tahu kan, aku anak tunggal. Hanya aku satu-satunya harapan Appa. Aku yang akan menjadi penerus Appa. Mau tidak mau, aku harus menerimanya. Maafkan aku karena telah menerima perjodohan ini.." Kris terdiam sejenak.
"Dan juga.. Maafkan aku karena telah jatuh cinta kepada Park Chanyeol.." Kris menundukkan kepala. Setelah pengakuan nya tadi, ia bahkan tidak berani menatap wajah Lay langsung.
Lay tersenyum secerah mungkin. Ia sama sekali tidak menunjukkan rasa sedih atau kecewa dengan pengakuan Kris tadi. Padahal jauh dalam lubuk hatinya, ia merasakan perih yang teramat dalam.
Bagaimana tidak, Kris dan Lay sudah menjalin kasih sejak kelas 2 JHS. Kris adalah cinta pertama Lay. Begitu juga dengan Kris. Lay adalah cinta pertamanya. 5tahun menjalin kisah cinta. Sampai pada akhirnya Kris memberitahukan berita buruk itu. Bahwa ia akan dijodohkan dengan anak partner bisnis ayahnya-Park Chanyeol.
Awalnya Kris menentang perjodohan itu. Namun karena satu alasan dan lainnya. Akhirnya Kris menyetujuinya. Dengan satu syarat. Lay juga menikah dengannya.
Maka dari itu Kris sengaja menghamili Lay, agar sang Ayah menepati janjinya. Lambat laun waktu berlalu, Park Chanyeol namja yang setahun ini mengisi hidup nya, juga seolah-olah menggeser tempat Lay dari hatinya.
Kris memang masih mencintai namja China itu. Tetapi sekarang, ia juga mencintai namja yang dijodohkan dengannya..
"Lay? Apa kau baik-baik saja?" Kris menggerak-gerakkan tangan nya dihadapan wajah Lay. Lay masih tersenyum cerah, tetapi hanya menatap kosong ke arah Kris tanpa bergerak sedikitpun.
"Yaa~ tentu saja aku baik-baik saja Kris^o^ Kau tahu? Aku sangat senang mendengarnya. Dengan begitu kau tidak menjalani perjodohkan ini dengan terpaksa^^ Untuk apa kau meminta maaf kepadaku? Dasar naga bodoh! Apa kau lupa? Aku kan sudah menyetujui semua ini sejak awal..^^"
Kris dan Chanyeol hanya terpaku mendengar tuturan Lay. Bagaimana bisa, ada orang yang teramat sangat pasrah dimadu seperti ini. Jikalaupun ada, mungkin ia adalah malaikat yang menyamar menjadi manusia.
"Baby~/Hyung~"
Kris dan Chanyeol memeluk Lay bersamaan. Tanpa mereka sadari, orang yang mereka peluk itu sibuk menyapu airmatanya dengan kasar. Dan tak lupa, senyum dimple nya yang terlihat jelas dipaksakan.
'Yaa.. Ini semua kulakukan untukmu Yifan. Sesakit apapun itu, pasti akan kujalani. Asalkan kau bahagia..'
Satu bulan kemudian..
Lay Pov
"Apakah kau gugup baby?"
'Yaa.. Aku gugup melihat ketampanan-mu yang overdose Kris..'
Bagaimana tidak? Calon ayah dari bayi yang kukandung, saat ini memakai kemeja putih, dibalut dengan tuxedo putih, juga memakai jas dengan warna senada. Gagah. Jangan lupakan wajah blasteran nya yang merupakan magnet bagi para yeoja maupun namja yang memandangnya. Sempurna.
"Aku gugup Kris, sangat gugup. Karena beberapa menit lagi, aku akan menjadi milikmu..."
"Dan aku juga akan menjadi milikmu, Yixing-ku.."
'...Meskipun tidak seutuhnya.' Lanjutku dalam hati.
Aku tersenyum teduh memandang wajah tampannya.
"Yaa. Begitupun dengan ku baby. Aku. Benar. Benar. Gugup."
Kris duduk berlutut didepan kursiku. Lalu ia mengelus-ngelus lembut perutku yang masih rata.
"Annyeong baby^^ Taukah kau, hari ini adalah hari besar kami berdua? Untuk pertama kali nya, kami akan mengikat janji sebagai sepasang suami istri. Doakan mama dan daddy-mu, baby. Semoga semua berjalan dengan lancar. Wo Ai Ni my baby.." Kris mencium perut ku dengan penuh kasih sayang. Tak lupa ia juga mencium keningku.
Mata elang Kris menatap intens ke bibirku. Aku tahu ia menginginkannya. Perlahan Kris menundukkan kepalanya, menyamakan tinggi dengan ku. Lidah nya mulai menyapu lembut bibirku. Menyesapnya perlahan. Sampai aku terbuai dan mendesah. Lama kelamaan ciuman kami memanas. Pertempuran lidah pun dimulai. Aku dapat merasakan saliva Kris. Begitupun dengan Kris yang menengguk saliva ku. Bahkan aku tidak perduli dengan, jas kami yang sedikit basah karena tetesan-tetesan dari saliva kami. Kris memiringkan kepalanya, agar lidah nya dapat leluasa menjelajahi dalam mulutku. Tangan kirinya mencengkram keras bokongku, menekan-nekan rectrum-ku yang masih dibalut celana. Sampai-sampai aku harus mengangkat sebelah kakiku. Tangan kanannya menahan kepalaku agar tidak bergeser. Desahan demi desahan dari mulut kami mulai terdengar. Sesekali Kris melepas tautan kami, memberi kesempatan kepadaku untuk bernafas.
"Sshhhhh.."
"Ummmmmhhhh"
"Aahhhhhh Krissshhhh~"
Ceklek.. *pintu terbuka*
Kulihat Chanyeol berdiri tepat didepan pintu ruangan kami. Wajahnya memerah seperti kepiting rebus.
"K-Kris, Lay Hyung. Ummm.. Maaf mengganggu waktu kalian. Tetapi acara sudah mau dimulai. Dan . . Ummm.. Hehehe.. Aku jadi lupa harus menyampaikan apa. Hehehe.."
Chanyeol tertawa kikuk sambil menggaruk-garuk kepalanya. Begitu pun dengan wajah Kris tak kalah merahnya. Kris hanya menatap kesegala arah, tanpa memandang Chanyeol dan aku sekalipun. Rasanya tidak nyaman sekali suasana seperti ini.
'Apakah hal ini yang akan terjadi, jika kita tinggal bertiga nanti? Jika salah satu dari ku atau Channie bermesraan dengan Kris, apakah ini yang akan terjadi?'
Aku buru-buru memecahkan suasana yang tidak mengenakkan ini, dengan menghampiri Chanyeol yang masih berdiri dengan wajah bingungnya.
"Apakah Appa Hyung sudah menunggu dibawah, Channie?"
"Ya. Itu maksudku Hyung. Sejak tadi aku ingin mengatakan itu. Namun tiba-tiba saja aku lupa. Hehehe."
"Mianhae Channie. Maaf membuatmu bingung. Aku tahu, kau pasti kaget, bukan? Maafkan kami. Tidak seharusnya kam-" Chanyeol menempelkan telunjuknya, didepan bibir ku yang sedikit membengkak.
"Ssssttt.. Ini harimu dan Kris, Lay Hyung. Aku tidak ingin merusak mood kalian. Lagipula, jangan salah sangka. Aku menjadi lupa karena melihat kalian ciuman. Bukan. Bukan seperti itu." Chanyeol memegang tangan ku erat, dan menatap intens langsung ke dalam mataku.
"Aku hanya ingin memberitahu, sepertinya aku tidak dapat menghadiri pernikahan kalian. Tadi Umma menelpon kalau ia tidak enak badan. Sebenarnya aku datang kesini untuk berpamitan kepada mu dan naga bodoh itu^^"
'Jangan berbohong Channie. Kau benar-benar tidak pandai berakting..'
"Be- benarkah?"
"Tentu saja Hyung^^ untuk apa aku berbohong^^ Oh ia ini untuk kalian." Chanyeol menyelipkan amplop karton berwarna gold ke tanganku.
"Apa ini?"
"Buka nya nanti saja, setelah aku pergi. Hyung, aku pulang yaa. Maaf tidak bisa menghadiri pestamu. Kuharap, semua berjalan lancar.."
Chanyeol memelukku erat, setelah itu ia berteriak kearah Kris.
"Yaa! Naga bodoh! Kenapa kau tidak berkata sepatah katapun sejak tadi, eoh? Jangan mengira aku cemburu melihatmu. Aku tidak cemburu sama sekali. Jangan terlalu mudah percaya diri!"
Kris masih mematung, menatap lurus kearah Chanyeol.
"Aku pergi Lay Hyung, dan kau naga bodoh.."
Chanyeol berlari sambil melambaikan tangan ke arahku. Aku juga melambaikan tangan sampai bayangan nya hilang, ditelan pintu lift.
Aku menghampiri Kris, yang masih diam mematung menatap lurus kearah pintu tadi.
"Lihat Yeobbo, Channie memberikan ini untuk kita. Kira-kira isi nya apa yaa?" Aku membuka amplop karton berwarna emas itu. Dan kulihat isinya dua lembar tiket pesawat ke Ceko, check senilai $200.000 untuk akomodasi hotel, jalan-jalan dan keperluan lainnya.
"Chanyeol memberikan kita hadiah honeymoon selama satu bulan di Praha, Kris^^"
Kris hanya berjalan lesu melewatiku dan duduk ditepi tempat tidur. Ia menutup wajah tampannya, dengan kedua tangannya yang big size itu.
"Aku jadi takut Lay. Aku takut, aku tidak bisa adil dengan mu dan Chanyeol. Aku takut pada akhirnya, aku hanya akan menyakiti hati kalian.." Aku hanya menatap lesu mendengar tuturannya. Ku tarik tangan Kris perlahan. Dan kulihat pipi nya basah, Kris menangis.
'Mengapa di hari special kita kau malah menangis, sayang?'
Aku tidak mau hari yang bersejarah kita. Yang satu kali terjadi dalam hidupku ini, dihiasi oleh airmata. Terutama airmatamu. Kecuali itu adalah airmata kebahagiaan.
Aku merangkulnya. Ku bawa Kris kedalam dekapanku. Aku mencoba menenangkannya. Mengelus surai blonde nya juga punggungnya. Tak lupa aku terus mencium pucuk kepalanya. Ia merengkuhkan tubuh bongsor nya, dalam dekapan ku. Kris menangis sesegukan, hingga jasku sedikit basah. Kris 5tahun muncul disaat yang tidak tepat..
"Kau tahu, alasan mengapa aku ingin dimadu olehmu? Karena aku percaya kau dapat berlaku adil, Kris. Dan ku yakin Channie juga mempercayaimu. Aku yakin. Kau tahu apa yang harus kau lakukan. Kau tidak akan menyakiti hati kami. Kau tidak akan mengecewakan kami. Dan kau akan menjadi Appa yang baik untuk anak-anak kami. Jadi jangan mematahkan kepercayaan kami, dan merendahkan dirimu. Arrachi?"
Kris hanya mengangguk kecil. Ia percis seperti bocah 5tahun, yang berada dalam kungkungan ibunya.
Gereja Santa Lucia
Pernikahanku sangat sederhana dan jauh dari kata mewah. Lain hal nya dengan pernikahan Chanyeol dan Kris, yang digelar tahun depan nanti. Hotel bintang lima di Hawaii. Dengan ribuan tamu, selama dua hari satu malam. Megah dan mewah.
Pernikahan kami hanya digelar di gereja, dan kebun belakang gereja. Dengan hiasan bunga lily putih yang mendominasi gereja ini. Tak lupa juga kain-kain putih ditengah ruangan gereja yang membentuk pita. Semakin mempercantik dekorasi ruangan ini. Sederhana namun indah.
Kursi-kursi kayu yang biasa diisi para jema'at sudah hampir penuh. Kulihat semua kursi itu didominasi oleh keluargaku juga teman-teman sekolah kami. Semua kerabat dan keluargaku datang. Terkecuali keluarga calon mempelai pria. Tak ada satupun dari keluarga Wu yang menunjukkan batang hidung nya.
Sedih memang. Pernikahan ini hanya diinginkan oleh sebelah pihak. Bukan kedua belah pihak. Meskipun Kris sudah mengantongi izin dari sang Appa. Tetapi tetap saja, kedua calon mertua ku tidak memberi dukungan secara fisik.
Meskipun sederhana, aku ingin pernikahan yang hanya terjadi sekali seumur hidupku ini. Berjalan sakral dan hikmat..
Tibalah waktunya...
Aku melangkahkan kaki tanpa beban menuju altar. Ditemani Appa yang merangkul tangan kiriku. Dan satu buah bucket bunga yang ku genggam ditangan kananku. Appa mengantar ku kepada Kris, yang sudah berdiri dengan tampan didepan pastor.
Semua mata tertuju padaku. Ku lihat para kolega dan keluarga yang tersenyum kearahku. Sahabat kami Suho dan D.O juga datang. D.O melambai-lambaikan tangan kearahku, dan Suho kekasih nya tersenyum cerah kepadaku.
Tiba didepan Altar, Kris menjulurkan tangannya, untuk menangkupku. Dan sekarang kami sudah berada didepan pastor, yang mengikat janji suci kami.
"Wu Yifan. Apakah kau bersedia menerima Zhang Yixing sebagai istrimu. Melindunginya dalam senang maupun susah, kaya atau pun miskin, sehat atau pun sakit?"
"Ya. Saya bersedia menerima Zhang Yixing sebagai istri saya. Dan melindunginya dalam senang maupun susah, kaya atau pun miskin, sehat atau pun sakit." Jawab Kris mantap dan tegas.
"Zhang Yixing. Apakah kau bersedia menerima Wu Yifan sebagai suamimu. Mendampinginya dalam senang maupun susah, kaya atau pun miskin, sehat atau pun sakit?"
"Ya. Saya bersedia menerima Wu YiFan sebagai suami saya. Dan mendampinginya dalam senang maupun susah, kaya atau pun miskin, sehat atau pun sakit."
Kris memasangkan cincin pernikahan kami dijari manisku. Dan tak lupa akupun juga memasangkan cincin pernikahan kami dijari manisnya.
"Beruntungnya diriku memilikimu Wu Yixing.."
Aku hanya tersipu malu mendengar ia mengganti marga ku, dengan marga nya. Meskipun agak pahit jika mengingat, setahun kemudian Chanyeol juga akan mengganti marga nya, dengan marga calon suamiku..
Author Pov
Satu tahun kemudian..
Hilton Hawaiian Village Waikiki Beach Resort
Via Telephone
"Kris.. Luhannie demam! Tubuh nya panas sekali. Sejak tadi ia kejang-kejang. Luhan terus menangis. Tidak biasa nya ia seperti ini" terdengar samar-samar suara baby Lu menangis.
"Bawa ia kerumah sakit chagi.."
"Tidak bisa Kris. Luhan tidak mau dibawa kerumah sakit. Sepertinya Baby Lu hanya ingin bertemu denganmu." Kris masih mendengar suara aegya nya menangis.
"Aku tidak bisa Yeobo. Kau tahu kan, lusa adalah hariku dan Yeol.."
"Kris~ Mian jika aku lancang. Tetapi bisakah kau pulang malam ini?" Kris mendengar suara uri Luhannie nya semakin membesar.
"Mianhae~ tidak bisa chagi. Appa tidak akan mengizinkan.."
"Kris~ Aku takut terjadi sesuatu pada uri Luhan. Aku takut menghadapi ini sendirian. Aku benar-benar takut Kris. Kumohon.. Pulanglah.."
"Kris~ Kumohoooon.. hiksss" Lay mulai terisak.
Terdengar dari ujung telephone, tangisan bayi yang baru berusia 4bulan itu semakin membesar. Sebagai seorang ayah. Kris tidak tega mendengar tangisan aegya sulungnya. Ingin rasa nya Kris meninggalkan Hawaii malam ini juga. Tetapi semua itu tidak mungkin ia lakukan. Mengingat pernikahan nya yang kedua sudah didepan mata. Apalagi ia tidak akan diizinkan, oleh Tuan Wu untuk pulang ke Seoul.
"Mianhae Baby aku tetap tidak bisa.."
"ini demi Luhan Kris. Ini demi anakmu. Apakah benar-benar, tidak bisa?" Lay semakin terisak. Lay tahu ia menelepone Kris, disaat yang tidak tepat. Tetapi Lay benar-benar membutuhkan bantuan Kris saat ini. Hanya Kris yang dapat menenangkan anak semata wayangnya.
"Hufffttt.. Baiklah Chagiya. Tunggu aku besok.."
"Khamsahamnida Kris. Khamsahamnida Jeongmal Khamsahamnida.."
"Nee Baby.. Wo Ai Ni"
Tuuut.. Tuut.. Tuuut.. *telepon terputus*
Krisyeol's Room
Chanyeol baru saja selesai perjamuan dinner bersama orangtuanya dan calon mertuanya. Setibanya dikamar Hotel. Ia dikagetkan oleh Kris yang sibuk mengeluarkan pakaian dari lemari hotel.
"Kau mau kemana Kris?"
"Mianhae Baby. Aku harus pulang ke Seoul malam ini." Kris membuka kopernya yang kosong, lalu memasukan beberapa pakaian nya kedalam koper tersebut.
"Ap- Apa kau bilang? Pulang? Kau tidak boleh pulang Kris! Kau tidak bisa pulang begitu saja!"
"Nee. Pulang. Baby Lulu demam. Ia terkena step. Dan ia terus memanggil namaku. Jadi aku harus pulang."
"Bagaimana kau tahu?"
'Lay Hyung~ kenapa kau setega ini? Kau tahu. lusa adalah hariku dan Kris? Mengapa kau malah menghubunginya, disaat yang tidak tepat? Mengapa kau tidak menyelesaikan maslahmu sendiri?'
"Tadi Lay menelpon ku. Maafkan aku Yeollie, tapi aku harus pergi. Anakku membutuhkanku.." Kris terus memasukkan barang-barang nya kedalam koper.
'Tapi aku juga membutuhkanmu Kris'
Jengkel dengan pengakuan Kris yang tidak masuk diakal menurutnya. Chanyeol mulai emosi dan meninggikan suaranya.
"Bagaimana bisa seorang bayi berumur 4 bulan dapat berbicara? Kau mencoba membohongiku, eoh?"
"Baby.. Luhan tidak akan berhenti menangis, jika bukan aku yang menenangkannya.."
"Lalu bagaimana dengan pernikahan kita?" Chanyeol tertunduk lesu duduk dipinggir tempat tidur.
"Baby.. Mianhae.. aku harap kau akan mengerti. Aku janji. Besok sore aku sudah berada di Hawaii." Kris berlutut dihadapan Chanyeol. Sambil menggenggam tangannya.
"Kau pikir jarak Hawaii ke Seoul dekat? Bagaimana jika setelah pulang dari Seoul, kau malah jatuh sakit? Aku tidak ingin kau pergi, karena aku ingin kau fit dihari jadi kita. Dua hari satu malam. Apakah kau tidak lelah, Kris?" Chanyeol menahan emosi sekaligus tangisnya. Disisi lain ia ingin Kris tidak berfikir macam-macam tentang larangan nya pulang ke Seoul. Chanyeol takut Kris berfikir bahwa ia tidak simpatik terhadap anak tiri nya itu. Padahal dalam kenyataan Chanyeol hanya ingin Kris tidak lelah ataupun sakit ketika pernikahan mereka.
"KENAPA KRIIISSS~ KENAPA, AKU SELALU DINOMOR DUA-KAN OLEHMU?" Chanyeol mulai terisak. Ia menepis tangan Kris yang berada dalam genggaman nya tadi.
"Baby.. Ak- Aku..
TO BE CONTINUE
Apakah Kris akan tetap pergi menemui Lay dan Luhan di Seoul? Ataukah Kris memilih untuk menetap bersama Chanyeol di Hawaii?
