EH?

Disclaimer : Karakter milik mereka sendiri, tapi Yixing punya sa—gak jadi, saya cuman punya cerita geje ini :')

Pair : SuLay?

Warning : Crossdress, Bahasa campur aduk, Typo(s), Light Shounen-ai, OOC (untuk kebutuhan cerita)

.

"AKU GAK MAUUUUUU"

Teriakan seorang pemuda manis berdimple itu bisa menyaingi suara letusan gunung berapi—tapi bohong, tapi tetap keras sampai-sampai orang yang ada di hadapannya menutup telinga dengan kedua tangannya sambil meringis.

"Biasa aja dong reaksinya" Ujar pemuda yang lebih tua di hadapannya setelah melepaskan kedua tangannya dari telinga.

"Ya habisnya permintaannya aneh-aneh sih" Yixing—nama pemuda tadi—mengerang frustasi. Beneran deh, ia gak habis pikir sama jalan pikiran kakaknya yang absurd ini.

Sebenarnya perasaan Yixing udah gak enak pas tiba-tiba kakaknya ini datang ngetuk-ngetuk pintu kamarnya, well karena biasanya Yifan—nama kakak Yixing—langsung nyelonong aja, gak pakai ngetuk-ngetuk segala.

"Uhm, Yixing, kamu udah makan?" adalah kalimat pertama yang keluar dari mulut pemuda berambut pirang itu. Yixing jadi tambah curiga, biasanya Yifan mana peduli Yixing udah makan apa belum.

"Mau apa sih sebenarnya?" Tanya Yixing curiga.

"Kamu ya, diperhatiin sama kakak sendiri kok malah masang tampang curiga gitu?"

"Kalau gitu, aku udah makan. Sana keluaaar" Yixing mendorong-dorong tubuh Yifan.

Yifan menahan tangan Yixing "Bentar-bentar" Yixing menghentikan acara dorong-dorongannya "Sebenernya, aku mau minta bantuan sih" Akunya sambil menggaruk-garuk rambut pirangnya.

Yixing menghela nafas."Tuh kan, ada maunya"

"Hehe" Yifan nyengir kuda "Tapi tenang, permintaannya gampang kok"

Yixing jadi tambah curiga. Gak mungkin kan kalau permintaannya gampang, Yifan sampe sok-sok-an perhatian kayak tadi?
"Apa emangnya?"

"Uhm" Yifan membuat bulatan-bulatan kecil di udara dengan kedua jari telunjuknya "Jadi, lusa kana da reunian temen SMA gitu"

"Terus?"

"Terus, aku harus bawa pasangan gitu"

Yixing memiringkan kepalanya. Terus kenapa kalau harus bawa pasangan? Kenapa minta bantuan Yixing? Emang apa yang bisa Yixing lakuin?

"Ah!" Yixing mengerti sekarang "Jadi gege mau aku kenalin sama cewek gitu?"

Yifan mengerjap

"Tapi NO!" Yixing menari-narikan jari telunjuknya di depan wajah Yifan "Kalau aku nemu cewek juga aku jadiin pacar duluan"

Yifan mengerjap lagi "Bu-bukan itu!" Ujarnya beberapa detik kemudian. "Lagian meskipun aku jomblo, aku gak mau kenalan sama cewek gak jelas"

"Lah terus?"

"Kamu temenin gege ke reuni ya"

"Hah?"

"Jadi pasangan gege"

"…."

"…."

"GEGE MAU DISANGKA HOMO GITU?" Yixing menatap Yifan horror "ATAU JANGAN-JANGAN?"

"Bukan gitu kampret"

"Lah terus? Masa bawa cowok buat jadi pasangan?"

"Ya makannya nanti kamu didandanin jadi cewek gitu, bahasa gaulnya itu apa ya—ah crossdress"

Yixing menatap Yifan horror. Apanya yang permintaan gampang?

"Mau ya" Yifan berpuppy eyes, Yixing malah tambah horror

"AKU GAK MAUUUUUU"

Jadi begitulah sekilas flashbacknya

"Ayolah Xing ! cuman kamu satu-satunya harapan gege"

Benar kan? Dugaan Yixing. Yifan itu absurd. Yixing kurang paham sama jalan pikiran kakaknya yang satu dan satu-satunya ini.

"Ogah ah, emang aku cowok apakah?"

"Apaan" Koreksi Yifan

"Iya itu pokoknya"

"Ayolah, ntar gege beliin CDnya ekso"

"Celana dalam?"

"CD album bego"

"Oh"

"…"

"Nggak ah" Yakali harga diri Yixing seharga CD album "Lagian se-nggak laku apa sih gege sampe punya ide absurd kayak gitu?"

"Ya, gege kan gak mau sembarangan pilih cewek. Gege gak mau terjebak cinta yang dangkal*"

"Alah, alesan, bilang aja gak laku"

"Jadi mau gak?"

"Nggak! Dan itu jawaban final!"

"Kamu cantik loh dek"

Muncul perempatan di dahi Yixing "Kalau mau ngebujuk kata-katanya yang bener kenapa?"

Yifan memiringkan kepala "Itu kan pujian?"

"PUJIAN NDASMU!" Yixing menoyor kepala Yifan "Mana ada cowok yang mau dibilang cantik!"

Yifan mengelus-elus kepala "Oh"

"…"

"Jadi, mau CD ekso?"

"Nggak"

"Yang limited edition?"

Limited edition? Yixing mendengus, nggak nggak, dia gak boleh tergoda.

Tapi limited edition loh

"Yang ada tanda tangan membernya"

"MAUUUUU"

Apa kabar harga dirimu Xing?

.

.

.

.

Yixing benar-benar mengutuk Yifan sekarang.

Ini semua salah kakaknya itu. Meskipun dianya sendiri yang tergoda sama sekeping CD, tetap saja pokoknya salah kakaknya yang meminta—memaksa, memohon—Yixing buat crossdress dan sekarang malah diganggu preman jalanan sementara kakaknya mencari toilet umum.

Yixing makin terpojok dan sekarang salah satu dari preman itu menarik tangan Yixing dengan paksa sambil berkata "Ayolah, gak usah malu-malu" . Yixing makin panik. Apa-apaan nih? Masa mereka beneran gak bisa bedain mana cewek asli mana cewek KW?.

Kemampuan make-up mamanya memang benar-benar jempolan. Sebenarnya ia juga pas pertama lihat juga pangling. Rambut cokelat sepunggung, dengan jepitan rambut di atas telingaya sebagai pemanis. dengan dress yang imut ditambah polesan make-up sang mama membuat penampilannya benar-benar manis. Ia juga sempat berkata "Wah, beneran jadi cantik, mungkin aku bisa keterima jadi salah satu anggota girlband" yang kemudian dapat hadiah jitakan dari kakaknya "Kamu gak secantik itu!"

Dan jangan tanya kenapa mamanya rela anak laki-lakinya didandanin begitu. Justru sang mama malah excited banget waktu Yifan minta tolong mamanya.

Mamanya bahkan bantu Yixing buat nyukur bulu kakinya. Makanya sekarang kaki Yixing jadi mulus.

Kembali ke preman tadi, Yixing dalam hati ngutuk kakaknya yang ke toilet aja lamanya minta ampun. Yifan buang air atau mau lahiran? Siapapun tolong-

"Dia bilang tidak mau, jadi tidak usah dipaksa" Tiba-tiba ada suara yang menginterupsi kegiatan paksa-memaksa si preman. Dan Yixing bersumpah ia rasanya pernah dengar suara itu.

Yixing menengok ke sumber suara. Ia makin lemas. Yixing tahu betul sosok itu, dia Kim Junmyeon, teman sekolah Yixing. Salah satu anak paling popular di sekolahnya.

"Lu siapa hah?" Tanya salah satu preman tadi

"Apa harus kenalan dulu?" Jawabnya santai "Ah, tapi aku udah telpon polisi duluan" Junmyeon memperlihatkan ponselnya.

Preman tadi jadi gelagapan. Mau pergi, gengsi, udah nampangin wajah sangar masa pergi gitu aja, kalau tinggal, wah ribet urusan sama polisi.

"Cabut" Ujar salah seorang dari preman itu. Mungkin leadernya. Akhirnya mereka memutuskan untuk pergi saja. Persetan dengan gengsi.

Setelah preman-preman itu menghilang dari pandangan, Junmyeon melangkah menghampiri Yixing sambil tersenyum "Kamu gak apa-apa?"

"A-aku gak apa-apa" Jawabnya salah tingkah. Antara terpesona sama senyuman Junmyeon atau takut ketahuan. Ah tapi Yixing gak yakin Junmyeon kenal Yixing, da Yixing mah apa atuh? Diinget guru aja udah untung :')

"Syukurlah" Ujarnya "Omong-omong, aku baru tahu kalau kamu punya hobi lain selain ngedance".

Sebentar. Yixing yakin ia lagi crossdress, kenapa ia tahu kalau Yixing hobi ngedance? Apa jangan-jangan dia tahu kalau ini tuh Zhang Yixing? Ah tapi gak mungkin, tadi saja ia berpapasan sama teman-teman anggota club dance mereka gak sadar kalau itu dia. Malahan Sehun—salah satu anggota club—malah blushing dikasih senyuman.

Lagian Yixing yakin kalau Junmyeon gak kenal sama dia.

"Ma-maksudnya?" Yixing memamerkan senyum—terpaksa—nya.

"Iya, ternyata selain suka ngedance kamu juga hobi bercrossdress ya, Zhang Yixing?"

Bunuh Yixing sekarang.

Wajah Yixing memerah sampai ke telinga. "Bu-bu-bukan gitu" Yixing pengen nangis. Gimana kalau Junmyeon nyebarin hal ini? Bisa malu tujuh turunan dia.

Yixing makin panik. Saking paniknya ia gak sadar diam-diam Junmyeon motret wajah merahnya.

"Tenang saja, aku tidak akan bilang siapa-siapa kok" Junmyeon menepuk-nepuk kepala Yixing. "Sampai jumpa, Zhang Yixing" Ujarnya sambil berlalu. Yixing mau pingsan.

END

.

.

.

Omake :

"Ah maaf lama, tadi toiletnya jauh" Ujar Yifan sambil menghampiri Yixing yang sedang membelakanginya.

Yixing menoleh kea rah Yifan dengan pandangan tajam dan suram. Sesuram-suramnya. Yifan menelan ludahnya dengan susah payah. Ia jadi merinding.

Yixing menghadap Yifan kemudian ia menepuk bahu pemuda yang lebih tinggi darinya itu "Gege, kalau nanti terjadi sesuatu sama aku, aku bakalan ngutuk gege jadi batu"

Dan Yifan melongo. Maksudnya apa nih? Tapi kemudian ia hanya mengangkat bahunya. Sebodo ae lah.

End beneran~~

(*)Kalimat itu aku dapet dari ftv yang waktu itu aku tonton subuh-subuh, tapi aku lupa judulnya :D

a/n :

*Meringkuk di pojokan.

Hai, aku Rin Haha apaan ya, publish ff geje gini, sebenernya udah lama ada di folder cuman gak pede buat publish, tapi kalau dibuang sayang, jadi publish aja deh haha *ketawa garing.

Udah ah

:D