R.I.P
Namikaze Mamoru
November 1st 20xx
Our son, our grandson, our beloved
.
.
.
Leukimia...
Penyakit yang telah merenggut nyawa bocah Namikaze yang baru menginjak 8 tahun tersebut. Buah hati pasangan Namikaze Naruto dan Hyu- ah bukan, Namikaze Hinata ini telah pergi untuk selama-lamanya.
.
.
.
Naruto belongs to Kishimoto Masashi-sensei
Pair : Naruto x Hinata
Genre : Hurt/Comfort, Romance and Family
Story by Uchiha Shige
Uchiha Shige proudly present Always Beside You
Chapter 1 : The Sadness
.
.
.
Sedih...
Perasaan yang paling dirasakan oleh pasangan Namikaze itu saat ini juga, terutama oleh Hinata. Di luar masih terlihat rintik-rintik hujan yang tumpah, seakan-akan ikut menangisi kepergian Mamoru yang dirasa sangat tidak adil bagi Hinata.
Sanak saudara yang berdatangan untuk sekedar melayat dan berdo'a pun mulai merangkak untuk pulang ke rumah mereka masing-masing. Adapun sahabat-sahabat mereka yang masih tinggal untuk sekedar menghibur keluarga kecil tersebut dari kesedihan walaupun-
Hinata masih saja sesenggukan di dalam pelukan sahabatnya, Uchiha Sakura dan Namikaze Sara, sang adik ipar.
Terlihat pula Naruto, sang kepala keluarga, masih bersedih pula walau tidak menangis. Disampingnya, berdirilah sang Uchiha bungsu yang menepuk punggung si 'Dobe' tersebut agar tak terlarut dalam kesedihan.
Seminggu telah berlalu...
Hinata masih duduk terdiam di pinggir ranjang mereka.
Ya, mereka-
Ranjang Naruto dan Hinata.
Wanita bermata amethyst lavender tersebut duduk diam dan merenung sambil menatap sebuah figura dengan gambar dirinya, Naruto dan pangeran kecilnya yang memiliki paras hampir seperti Naruto masa kecil dengan manik sapphire blue dan surai indigo yang mirip dengan Hinata, Namikaze Mamoru.
Air mata telah menganak di pipi putihnya. Ia mulai terisak hingga Naruto terbangun karena mendengar sebuah isakan kecil dari wanitanya-
Ya, wanitanya.
"Hinata..." panggilnya.
"Aa, go-gomen, Na-Naruto-kun," ucap Hinata sambil mengelap air matanya.
Naruto mendekat kearah Hinata yang masih mengelap wajahnya dari air mata dan ikut mengelap air mata sang istri. Setelah kering -walau belum terlalu kering- Naruto memandang sejenak wajah sang istri yang sedang tersenyum dengan terpaksa dan mengetahui bahwa itu senyum palsu dari sang istri langsung memeluk Hinata karena sedih memandang Hinata untuk beberapa lama.
"Na-Naruto-kun! Sarapan sudah siap," teriak Hinata halus.
Walau teriakan Hinata tergolong pada frekuensi nada yang sangat rendah, Naruto tetap dapat mendengarnya.
"Ohayou, Hime," sapa Naruto ketika disamping Hinata.
"O-ohayou, Naruto-kun," balas wanita bersurai indigo tersebut dengan semburat merah di pipinya ketika pria bermanik sapphire blue tersebut memanggilnya dengan panggilan 'Hime'.
Akhirnya, mereka pun memakan sarapan mereka masing-masing dalam diam.
Walaupun dalam suasana hening, tetapi Naruto merasa bahwa Hinata sedang melamun.
Hingga sarapan selesai, Hinata masih terlihat melamun.
"Hinata.."
Hening.
"Hinata..."
Masih tetap hening.
Perlahan namun pasti, Naruto beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri Hinata. Hinata yang tidak menyadari gerak Naruto, masih tetap melamun.
"Hime..." panggil Naruto sambil menyentuh pundak Hinata.
"Na-Naruto-kun. Ma-maaf a-aku melamun," ucap Hinata merasa bersalah.
"Kau kenapa?" tanya pria bermata sapphire blue tersebut.
"A-aku ti-tidak kenapa-kenapa. Ka-kau mau berangkat sekarang, Naruto-kun?"
"Ya. Kau baik-baik saja 'kan?" tanya Naruto masih khawatir.
"A-aku baik-baik saja, Naruto-kun," jawab Hinata dengan semburat merah di pipinya.
"Baiklah, aku berangkat sekarang. Ittekimasu," pamit Naruto.
"I-itterashai, Naruto-kun,"
Hinata mengantar sang suami sampai ke depan pintu rumah mereka. Pria bermata sapphire blue itu menunduk dan mencium kening wanita bermata amethyst lavender tersebut.
"Jaa," salam Naruto sambil masuk ke mobilnya.
"Jaa, Na-Naruto-kun," jawab Hinata.
~TSUDZUKU~
Maa~
Konnichiwa minna-sama !
Shige-kun datang dengan fic baru di fandom Naruto :D
Terlalu dikit ya ?
Cuma 500n karakter sihh :D
Tapi, Insya Allah saya akan buat yang lebih panjang ^^`
Yosh, boleh saya minta Review dari senpai-senpai ?
Kalo mau flame juga boleh, tapi diutamakan konkrit yang membangun ^^`
Maaf kalo misalnya ada kesamaan alur cerita dengan cerita lain..
Hontou ni gomenasai *ojigi 90 derajat*
Arigatou minna-sama ^^`
