Something Called Love by LukeTan

Disclaimer : Cerita ini hanya fiktif belaka, Plot cerita punya author dengan gendre BoysLove apabila tidak menyukainya mohon jangan di baca. karena author juga manusia mohon maaf apabila ada kesalahan dalam pengetikan dan hal lainnya.

Prologue

"Appa? Untuk apa kita kemari?" tanya seorang anak kecil kepada seorang pria yang berkisaran pertengahan tiga puluh tahunan . "Kau kesepian bukan? Appa harus bekerja jadi aku ingin mengadopsi anak agar kau memiliki saudara." Balas sang ayah kepada anaknya dan memberi kode untuk keluar dari mobil. "terima kasih appa." , "kau bermainlah disini appa akan segera membawakan dia untuk mu."

Anak kecil tersebut segera berjalan ke sebuah bangunan yang terdapat di sebelah gedung yang baru saja dimasuki appanya. Sebuah bangunan yang cukup tua dimasuki anak tersebut dan ia melihat seorang anak kecil berdiri di tengah bangunan tersebut. Anak kecil itu menangis dan membuat anak kecil yang baru saja memasuki bangunan tersebut berjalan mendekat.

"Mengapa kau menangis?" ucap anak itu setelah sudah berada di belakang anak kecil itu. Anak kecil yang menangis itu segera mengangkat wajahnya dan terkejut dengan kehadiran seorang namja yang mungkin seumuran dengannya. "tidak usah takut, perkenalkan namaku Choi Seungcheol." Yang hanya dibalas dengan pandang anak kecil yang tadi menangis dengan memandangnya bingung.

"kau tidak baik baik saja?" tanyanya lagi karena tidak mendengar jawaban apapun dari anak yang berada di depannya yang kemudian hanya di balas dengan gelengan kepala. "apakah kau selalu menangis seperti ini? Itu tidak baik." Katanya lagi tetapi kali ini tidak dibalas oleh anak kecil itu.

Perlahan Seungcheol mendekat dan memeluk anak kecil itu. "apakah kau ingin ikut dengan ku?" tanya Seungcheol lagi tapi tidak dibalas lagi. Secara perlahan Seungcheol melepaskan pelukannya "sepertinya kau tidak suka dengan ku ya." Perkataan itu membuat anak kecil itu tiba-tiba memegang tangannya. "apa?" tanya Seungcheol dan hanya dibalas gelengan anak kecil itu. "aku tidak dapat mengerti maksudmu. berbicaralah." Balas Seungcheol, sebenarnya ia mengerti apa maksud dari anak kecil itu akan tetapi ia ingin membuat anak kecil di depannya untuk berbicara dengannya.

"aku... tidak membenci... scheol" kalimat pertama yang dikatakan anak kecil yang didengar Seungcheol.

"Seungcheol, bukan Scheol. Siapa namamu?" tanya Seungcheol lagi.

"Wonu" balasnya

"mengapa kau sendirian dan menangis di sini Wonu-ya?" tanyanya.

"Wonu di tinggal eomma." Balasnya sambil menangis.

"sudah jangan menangis, Aku juga tidak punya eomma. Kita memiliki kesamaan jadi ayo ikut dengan ku ke rumah. Aku akan bilang kepada appa untuk membawamu." Balasnya.

"Seungcheollie!" kata Choi Seung Ho memanggil anaknya.

"appa! Aku ingin dia menjadi adik ku. Apakah boleh?" tanyanya.

"wah, Sepertinya kita memiliki ketertarikan yang samaan. Saat appa melihat profil foto dengan kepala suster aku juga memikirkan dia untuk menjadi adik mu cheollie." Balas sang ayah dengan senyum.

"ayoo Wonu-ya, ikutlah aku ke rumah." Kata Seungcheol sambil menarik tangannya dan dibalas dengan anggukan.

"bukannya namanya Wonwoo?" tanya sang ayah.

"ah... mungkin karena dia sulit menyebut namanya sendiri. Dia memang masih sulit untuk berbicara" Balas sang suster kepala.

"jadi nama asli mu Wonwoo? Tidak apa, aku akan tetap memanggil mu Wonu karena manis seperti wajah dan kulit mu" kata Seungcheol dan hanya dibalas senyum oleh Wonwoo dan ia merentangkan tanggannya kepada Seungcheol.

"aish... kau manja sekali. Untung kau manis jadi aku akan memanjakan mu." Balasnya.

keluarga Choi bertambah satu anggota keluarga lagi akan tetapi sang appa memutuskan untuk tetap menggunakan marga Jeon yang disematkan oleh orangtua sebelumnya. Dan dengan terbuka kepada keluarga besarnya dan lingkungan sekitar bahwa mereka mengadopsi anak tersebut. Walaupun pada saat sekolah banyak hal yang ditanyakan teman teman mereka tentang mengapa memiliki nama keluarga yang berbeda tetapi dengan bangganya Seungcheol akan mengatakan bahwa mereka berbeda ibu dan sang ayah menggunakan marga ibu kepada adiknya karena ibunya sudah tidak ada sama seperti Seungcheol.

-LukeTan-

Merekapun beranjak dewasa, akan tetapi Seungcheol masih menganggap Wonwoo anak kecil sehingga selalu memanjakannya. Wonwoo memang lebih pendiam dari pada Seungcheol akan tetapi selalu banyak bicara apabila mereka bersama.

Saat Seungcheol memasuki sma, sang appanya memutuskan untuk mengirim Seungcheol ke sekolah asrama agar dirinya lebih mandiri dan juga sedikit memisahkannya dengan Wonwoo.

Appanya melihat Seungcheol selalu memanjakan Wonwoo sehingga ia tidak dapat melakukan segala sesuatu yang benar benar ingin dilakukan oleh Wonwoo. Karena memiliki umur yang berbeda satu tahun maka ada saatnya mereka terpisah sekolah dan di masa seperti itu maka sang appa akan mengajarkan Wonwoo untuk tidak selalu bergantung kepada hyungnya tetapi usaha appanya akan sia-sia, karena sifat Wonwoo akan kembali ke beberapa tahun sebelumnya pada saat mereka kembali bersekolah di tempat yang sama.

Saat Seungcheol memasuki sma karena dia bersekolah di asrama kali ini menyebabkan Wonwoo benar benar merasa kesepian. Walaupun appanya memiliki harta yang bisa mengabulkan permintaan Wonwoo, akan tetapi tidak membuat sang anak menjadi Wonwoo yang sama seperti saat bersama dengan Seungcheol. Wonwoo menjadi pribadi yang tertutup dan sering murung. Maka daeri itu sang appa memutuskan untuk menyekolahkan Wonwoo di sekolah asrama yang sama dengan Seungcheol.

Wonwoo memiliki teman yang bernama Lee Jihoon, ia baru mengenalnya saat ia menginjak sekolah menengah karena Jihoon berasal dari kota yang berbeda maka dia merupakan murid pindahan. Hanya Jihoon yang selalu bersamanya karena letak meja yang bersebelahan, sisanya hanya teman biasa saja. Kini mereka akan segera memasuki ujian kelulusan sekolah menengah yang akan diselenggarakan pada pertengahan Februari sedangkan saat ini masih diawal maka mereka berdua akan bertemu di rumah Woonwoo atau di perpustakaan umum untuk belajar bersama.

"Wonwoo, setelah ini kau akan bersekolah dimana?" tanya Jihoon saat mereka berada di rumah Wonwoo.

"Aku akan bersekolah di Pledis High School, Kau akan ikut bersamaku kan?" tanya Wonwoo.

"Iya, Eomma meminta ku untuk memilih sekolah yang sama dengan mu. Karena dia khawatir kalau kau tidak memiliki teman di sekolah barumu." Balasnya bercanda.

"Ya! Kau jahat sekali Hoon-ah. Tapi tak apa, aku akan senang asal kau memilih sekolah yang sama denganku." Balasnya.

"hahahaha... Kau tau Wonu-ya, aku memilih sekolah itu bukan hanya karna dirimu, tetapi karena sekolah itu berbentuk asrama sehingga kita tidak perlu pulang larut untuk kerumah." Balas Jihoon.

"sebenarnya aku tidak memikirkan itu, tapi benar juga pikiran mu Hoon-ah" balas Wonwoo lalu melanjutkan acara belajar bersama mereka.

*drrrrrt*

Seungcheol hyungie : 'Wonu-ya, aku akan pulang nanti saat kau selesai ujian dan aku membawa teman sekolahku untuk mengenalkan mu pada mereka.' Dan hanya di balas dengan 'terserah hyung saja, aku sedang belajar berhentilah mengirimkan aku pesan hyungie.'

*drrrrrt*

Seungcheol hyungi : 'baiklah wonu ku yang manis, belajar yang benar agar kau bisa masuk di sekolah hyung mu yang tampan ini. Semangat uri Wonu...' dan hanya di balas senyuman yang pastinya tidak akan dilihat oleh Seungcheol.

Saat Wonwoo ujian selama satu minggu maka Seungcheol tidak menganggu sama sekali ia hanya mengirimkan pesan agar Wonwoo tidak lupa makan dan istirahat agar dirinya bisa mengerjakan soal dengan keadaan yang sehat dan segera pulang saat Wonwoo menyelesaikan semua ujian.

-LukeTan-

"Wonu-ya, hyungie mu yang tampan ini sudah pulang." Teriak Seungcheol yang baru tiba di rumahnya.

"Ya! Hyungie, jangan teriak begitu. Kau tidak malu dengan Hoonie." Kata Wonwoo yang datang dari tangga yang terletak di dekat ruang keluarga dan melihat hyungnya bersama dengan dua orang teman hyungnya.

"maafkan aku Hoonie, kau tau aku sudah lama tidak bertemu dengannya. Bahkan sudah 3 minggu setelah aku kembali ke sini." Balas Seungcheol.

"Tidak apa hyugie. Aku sudah terbiasa semenjak kau bersekolah di asrama. kau selalu saja memanjakan adikmu ini" Balasnya.

"ah, perkenalkan teman ku. Namja yang cantik ini namanya Yoon Jeonghan, sedangkan namja yang lainnya bernama Wen JunHui, ia berasal dari china." Kata Seungcheol.

"Ya! Apa-apaan kau mengenalkan ku dengan kata namja yang satunya sedangkan Jeonghan kau diperkanalkan dengan namja manis." Balas JunHui.

"maaf sunbae, hyung ku memang terkadang sulit untuk di tebak pikirannya." Balas wonwoo.

"kau tidak perlu memanggil kami sunbae wonwoo-ya, Jihoon-ah. Cukup panggil hyung saja." Balas Jeonghan.

"benar Wonie dan Jihoonie kalian tidak perlu memanggil kami sunbae. Cukup panggil hyung saja." Balas Jun sambil tersenyum mengarah kepada wonwoo.

"ah... baiklah Jun hyung." Kata wonwoo sedikit malu-malu.

"Ya! Jun! Kau tidak perlu menggoda adik ku seperti itu. Aku tau Wonu memang manis tapi aku tidak akan membiarkan mu mendekati adik ku yang manis ini." Balas Seungcheol dan hanya dibalas tawa canggung yang lainnya.

Selama satu minggu mereka semua bersama, banyak hal yang mereka lakukan mulai dari bermain, jalan-jalan, baebeque party dan banyak hal yang lainnya sehingga mereka berlima sudah cukup dekat dan akan kembali bersama ke sekolah baru bagi Wonwoo dan Jihoon.