NARUTO MASASHI KISHIMOTO
I FOUND YOU YOSHIRO NO YUKKI
PAIR: SHIKAHINA
.
WARNING!
DON'T LIKE DON'T READ!
.
Mmm ... kenapa dari semua panggilan yang ia lakukan ke kakaknya tidak ada satupun yang dijawab? Ke mana sih Neji? Ke mana ponsel yang kerap ia agung-angungkan sebagai pacar itu? Tahu begini Hinata memilih pulang dengan jalur umum, sia-sia sudah waktunya hanya untuk menunggu kakaknya sendiri. Neji kurang ajar memang.
"Ingat! Kau harus menelponku jika acaramu sudah kelar! " kata Neji mewanti-wantinya saat dalam perjalanan mengantar ia ke tujuan, "Ingat! Jangan berbicara dengan orang asing! ""Aku bukan anak kecil! " Hinata merengut kesal, Neji ini menyebalkan sekali sih. Begitu ia sampai, Hinata turun dan pamit. Namun Neji masih memberikan nasihat dan petuah lainnya. Lega juga saat mobil kakaknya itu lenyap dari pandangan tetapi ia juga jenuh jika setiap kali keluar harus dibeginikan.
Tempat menunggu bis tidak terlalu jauh, Hinata yang sudah lelah berjalan loyo. Tidak ada siapa-siapa di sana. Hinata menghela napas.
Jalanan lumayan sepi, sedari tadi Hinata mendapati hanya beberapa yang lewat. Ah, apa mungkin karena sekarang ia berada di kampung di bawah kaki gunung? Mungkin saja. Pepohonan membingkai indah sisi jalan. Kemurnian alam. Hinata menyebutnya begitu.
Hinata mengecek ponselnya, tidak ada pesan atau panggilan masuk. Hinata mencoba mendial nomor ponsel Neji sekali lagi. Kali ini tersambung agak lama sampai kemudian diangkat. Suara berisik, seperti musik dan ramai sekali?
"Ha-halo! Neji-nii kau di mana? " tidak ada suara Neji. Suara itu diselingi tawa renyah perempuan, Hinata mengerutkan alisnya yang rapi. "Neji-nii! Jawab aku! " sentaknya sebal.
Suara berisik itu perlahan tak terdengar, sebaliknya ia mendengar sapaan orang di telpon dan langkah kaki yang menggema di sebuah koridor. Sebenarnya Hinata mendial nomor ponsel siapa sih? Apa yang kakaknya lakukan di sana?
"Neji-nii.. kalau kau tidak menjeputku sekarang aku akan marah besar! "
"Heh...merepotkan! "
Eh?
Suara dengan nada malas yang kentara. hinata mengerutkan alis. Ini benar nomernya Neji kan? Terus siapa yang menjawab telepon Hinata sekarang? Suara Neji tidak sengantuk ini.
"Si-siapa kau! Di mana Neji-nii! " Hinata mencicit. Takut jika orang yang ada dibalik telepon kakaknya adalah orang jahat. Atau jangan-jangan kakaknya dalam bahaya sehingga ponselnya ada di orang lain? Atau jangan-jangan orang ini sedang menyiksa kakaknya dan berniat meminta tebusan saat ia menelpon. Pikiran Hinata bercampur aduk. Mendadak ia mual. Keringat sebesar biji jagung muncul di dahinya.
"Apa yang kau lakukan kepada Neji-nii? " dari seberang terdengar kekehan lirih. Benar-benar menyeramkan. Hinata meremas tangannya sendiri.
"Tetap di tempatmu atau aku akan melakukan hal yang kau takutkan! " Hinata mengerjapkan matanya kaget. sambungan terputus. Barusan itu ia diancamkan? Dugaannya benar, dia pasti bukan orang baik!
Nah... Hinata harus apa sekarang?
.
Sementara itu, begitu sambungan telepon ia matikan kemudian ia memakai jaket hitam yang tadi tersampir di pundaknya. Dia tersenyum. Ah... rasanya menyenangkan.
"Hei.. kau mau ke mana? Acara belum selesai! " ia menengok ke belakang, senyum miring tersungging. "Ada urusan kecil. " jawabnya lalu pergi.
"Astaga... apa maksudnya? " ia terperangah sendiri melihat kelakuan temannya yang sudah pergi.
Saya bikinnya pendek yah... lebih pendek lebih nge-feel dah.
Jangan lupa krisarnya yah... krisar kalian membantu kami para pemula.
Salken... Yoshiro no Yukki
