POP, prolog.

Namaku Sakura Haruno, seorang gadis gendut yang sama sekali tidak menarik. Kacamata tebal bundar dengan lipatan lemak dan rambut lepek adalah ciri khasku. Cemooh maupun bully-an adalah hal yang biasa dalam hidupku.

Sekarang, usiaku menginjak enam belas tahun di tahun ketiga sekolah menengah atas. Tepatnya pada KHS, Konoha High School. Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah setelah libur musim dingin.

Meski telah memasuki awal musim semi, tapi, salju masih terlihat menumpuk di sisi kanan maupun kiri jalan. Aku yang gendut, obesitas, tentu saja kesusahan melangkah pada jalanan yang licin ini. Ku eratkan syal warna merahku kemudian, kembali berjalan dengan hati-hati menuju sekolah.

"Selamat pagi, gendut!" Teriak Shion keras tepat di telinga kemudian, menepuk kepalaku agak keras dengan buku tebalnya. Aku mengusap kepalaku yang sedikit sakit akibat perlakuan gadis populer itu kemudian, menolehkan kepalaku untuk sekedar menatapnya.

Oh, sial. Lihatlah senyuman mengejeknya itu. Aku benci.

"Sudah siap untuk hari-hari penuh kesengsaraan?" Tanyanya dengan suara yang terkesan sombong. Aku mendecih pelan, kemudian, menatapnya dari balik kacamata tebalku ini.

"Oke, aku pergi dulu. Bye, gendut." Ujarnya dengan anda yang centil kemudian, berlari kecil menuju seorang laki-laki dengan rambut mencuat ala pantat ayam, menggelayuti bahu lelaki dengan nama Sasuke Uchiha itu dengan manja.

Menjijikkan.

Aku menghela nafas kasar kemudian, kembali berjalan. Namun, baru beberapa langkah seseorang merebut kacamata dengan cekatan. Hal itu membuat mataku memburam dan tentu aku tidak bisa berjalan dengan seimbang dengan keadaan mata yang terlihat begitu blur.

"Heh, jelek." Oh, sialan. Satu lagi orang yang paling ku benci, terkutuklah kau Shimura Sai dengan segala mulut kotormu.

"Sai! Kembalikan kacamataku, aku tidak bisa melihat!" Teriakku sembari menggapai-gapai Sai yang terlihat ada dua di depan sana.

"Kalau begitu ambilah!" Katanya sembari melemparkan kacamata itu. Sehingga, berada beberapa meter di lantai tempatku berpijak. Aku meraba lantai itu. Namun, sebelum ku ambil. Sebuah sepatu meremukannya terlebih dahulu.

Aku mendongkak dan samar-samar melihat Uchiha Sasuke dengan segala keangkuhannya menatapku. Dia menunduk dan berbisik.

"Dasar babi jelek."

Amarah menguasaiku dengan cepat. Aku menegakkan diriku dan menatap sekeliling yang masih terlihat blur dengan mata yang memancarkan kebencian.

"Aku akan membalas semuanya dan pastikan kalau semua orang bertekuk lutut di hadapanku! Camkan itu!" Teriakku dengan suara lantang.

Kali ini aku tak akan kalah. Aku akan membuat semuanya menjadi milikku, dalam genggam tanganku.

Tbc