Heartache, Prolog.

Sebenarnya, untuk apa aku menunggu sampai sejauh ini? Apakah dirinya juga mencintaku seperti aku mencintainya? Apa dia juga pernah berfikir tentangku hingga tidak bisa tertidur? Apakah dia juga mengkhawatirkanku tatkala aku jatuh sakit? Bagaimana perasaannya yang sebenarnya terhadapku? Begitu banyak pertanyaan dalam kepalaku hingga rasanya ingin pecah saja. Seolah memang akalku mengatakan bahwa lelaki itu tak akan pernah bisa jadi milikku. Tetap saja, hatiku menolak pikiranku tersebut.

'Sasuke-kun mencintaimu!' Begitu hatiku menjerit.

'Sasuke tak pernah bilang begitu.' Sanggah akalku.

Kepalaku terasa berdenyut sakit dan hatiku tersayat nyeri. Aku bimbang dalam gejolak emosi yang menerpa. Mendongkakkan wajahku dan melihat langit yang bertabur bintang dari atas patung hokage keenam, Kakashi-sensei dengan sendu.

"Hei, bintang." Kataku dengan suara yang sedikit serak. Menahan air mata yang akan jatuh karena tak kuasa menahan kedua inti tubuhku yang mulai beradu emosi di dalamnya. Hati dan pikiranku sama sekali tidak sejalan.

"Apakah kau bersinar hanya untukku?" Tanyaku dengan suara tercekat karena melelehnya air mata secara perlahan. Liquid-liquid itu menetes ke patung hokage yang tengah dia pijak, menimbulkan bekas tetes air di sana.

Angin menerbangkan helai rambut merah mudaku perlahan. Dengan kasar, ku usap air mata yang mengalir di pipi. Telah ku putuskan untuk mengakhiri semuanya, aku telah lelah. Akan ku lupakan semuanya tentang lelaki itu.

Walau, ku tahu cintaku telah sepenuhnya miliknya. Tapi, setidaknya aku akan berusaha membuka hati untuk yang lainnya. Yang benar-benar mencintaiku. Tentu, hal itu akan sangat sulit untuk di lakukan untuk saat ini. Namun, aku yakin kalau suatu saat aku bisa melupakannya.

Perlahan, ku hembuskan nafasku panjang. Meyakinkan kalau semuanya akan baik-baik saja.

"Daijobu, Sakura." Hiburku pada diri sendiri. Menepuk-nepuk jantungku pelan kemudian, berusaha tersenyum.

"Cinta adalah sebuah pengorbanan'kan? Inilah pengorbanan terbesarku untuk Sasuke-kun. Melepasnya dan membuatnya terbebas dari belenggu menyebalkanku."

Tbc