~ PANGERAN IMPIAN ~
Part 1
Pangeran, satu kata dengan delapan huruf yang mengandung penuh makan itu selalu menjadi sorotan penting. Pemutaran dunia, dalam setiap sejarah, bahkan didalam fantasi nyata semua wanita. Meski tidak selalu menjadi objek utama dalam setiap panggalan cerita tetapi itulah pusat dari si tokoh utama dalam mencapai dunianya.
Aku, Byun Baekhyun. Apa aku pernah mengenalkan diriku kepada kalian? Oh jika tidak mari berkenalan dan anggap saja kita berteman.
Sampai mana tadi?
Ah yah pangeran. Percaya atau tidak selama hampir hidupku ini selalu dihabiskan dengan membayangkan siapa kelak yang akan menjadi pangeranku. Akankah dia setampan Edward Cullen atau seseksi Jacob. Jangan tertawa, aku memang penggemar film itu dan andai aku bisa meminta aku ingin menjadi Bella swan walaupun nanti harus digigit Vampire. Lupakan. Aku masih waras dan ingin hidup normal.
"Baekhyunnnnnn~".
Kalian dengar teriakan itu. nyaring sekali bukan? Dia suara ibuku tercinta, wanita didunia ini yang paling cantik setelah diriku. Jangan bilang kalian ingin tertawa dengan ucapanku yang percaya diri ini, tentu saja aku cantik meski mereka bilang aku ini pendek. Tapi, hei diluar sana bahkan banyak yang mengantri jadi pacarku.
itu bohong. Siapa itu yang biacara? Oh suara hatiku. Dengar yah, terkadang memang aku merasa tidak singkron dengan suara hatiku sendiri. saat aku mengatakan jika aku gadis paling cantik diseluruh dunia maka suara hati sialan itu akan bilang. Itu bohong. Kalian dengar? Menyebalkan sekali.
"BYUN BAEKHYUNNNNN~".
Oke nenek sihir itu mulai berteriak lagi. Dan aku tentu tahu jika aku tak segera datang menemuinya maka sesuatu yang buruk akan terjadi.
"CEPAT TURUN ATAU EOMMA BUANG SEMUA KOLEKSI EYELINERMU".
Lihatlah dia mulai mengancam. Picik sekali ibuku itu. kalian jangan menganggap aku ini anak durhaka, yah karna sebenarnya aku bukan anak durhaka hanya malas saja meladeni tingkahnya. Kalian bisa tau nanti setelah bertemu dengan ibuku yang cantik itu.
"EOMMA TIDAK BERCANDA BAEKHYUNNN".
Dia suka sekali mengancam. Baiklah mungkin sampai sini saja semoga kalian bisa senang menyaksikan kisah hidupku ini. Tentu tidak lupa dengan pangeranku...
.
.
.
...by: Ayu Fatma Diana ...
Tittle : CERITA CINTA BAEKHYUN (C.C.B)
Cast : Byun Baekhyun, Park Chanyeol, Kris Wu
Other Cast : Kim Jong in, Do Kyungsoo, Byun Luhan, Byun Baekbeom, Byun Jihoon (ayah), Byun Nara (ibu), and other.
Genre : Romance and Humor
Rating : T
Warning : GS, OOC, Typo, Bahasa campur sari(?), alur tidak berjalan baik, dan beberapa kesalanan penulisan lainnya yang mohon dimaklumi. :D
Disclaimer : Cast milik TUHAN, ORANGTUA dan AGENCY mereka. Disini saya Cuma meminjamnya sebagai tokoh yang akan membuat ceritanya jauh lebih menarik hehehe.. jika ada kesamaan jalan cerita atau apalah itu mohon maaf mungkin ini hanya bentuk ketidak sengajaan belaka. Tapi semoga saja tidak soalnya cerita ini sungguh hasi dari otak saya tanpa berniat menjiplak apalagi memplagiati cerita orang lain.
.
.
.
SELAMAT MEMBACA...
.
.
.
Seorang gadis berpawakan mungil menuruni tangga dengan sedikit malas. Raut wajahnya seolah ingin berkata 'aku sedang malas'. kalau pun keningnya tak tertulis ucapan itu tapi dari wajahnya saja sudah sangat ketara. Gadis bermata sipit itu sedang dalam mode bermalas-malasannya.
"ada apa dengan wajahmu? Cantik sekali?".
Pertanyaan laki-laki yang melintas didepannya itu tidak sama sekali membantu. Bahkan gadis dengan nama lengkap Byun Baekhyun itu mengkerucutkan bibirnya, membuat si lelaki menjadi tertawa terpingkal-pingkal entah kenapa.
"lihat. Wajahmu menjadi seperti bebek yang kehilangan mainannya hahahaha..".
"jangan meledek bodoh". Jemari lentiknya menggeplak si lelaki tepat dibelakang kepalanya. Membuat si objek sasaran mengaduh kesakitan.
"EOMMA LIHAT BAEKHYUN MEMUKULKU LAGI" teriakan yang hampir menyamai nyaringnya suara wanita itu membuat baekhyun memutar bola matanya malas. Gadis itu selalu tau jika sang kakak, Byun Baekbeom akan selalu merasa tertindas. Padahal siapa disini yang memulai duluan? Rasanya tangan baekhyun sudah gatal ingin mencakar wajahnya yang sok tampan itu.
"BEOM BERHENTI MENGGANGGU ADIKMU". Teriakan sang ibu berhasil membuat baekhyun gembira ria dan baekbeom bermuram durja.
"BAEKHYUN CEPAT BANTU EOMMA".
"NE EOMMA~".
Sebelum pergi untuk menemui ibunya, baekhyun memeletkan lidah untuk mengejek kakaknya yang berwajah kusut, sepeti baju yang tak disetrika selama sebulan. rasanya senang bisa menang dari kakaknya kali ini.
"apa yang harus baekki bantu eomma~?" tanya baekhyun dengan tanganya yang dilingkarkan pada pinggang sang ibu.
"cepat cuci piringnya. Eomma kerepotan nih". Jawaban dari nyonya byun membuat bibir baekhyun berkerecut. Dia sudah senang bisa terbebas dari kakaknya yang menyebalkan, tapi sekarang lebih parahnya dia dihadapkan dengan cuci piring yang jauh lebih menyebalkan.
"tidak mau. Nanti kuku baekki yang sudah dirawat ini jadi rusak eomma~".
Baekhyun merengek dengan menggoyang-goyangkan tubuh ibunya.
"baekhyun jangan berulah. Sudah cepat cuci piring. anak gadis harus belajar mencuci piring. Masih bagus eomma tidak menyuruhmu memasak". Ucapan nyonya byun yang menekan itu seolah memojokannya.
Seorang wanita harus terbiasa dengan dapur dan membersihkan rumah. Baekhyun selalu ingat kata-kata ibunya yang sering dikeluarkan setiap menesehatinya. Dan lihatlah Wanita setengah baya itu malah acuh dengan menggoreng ikan di wajan. Tanpa perduli wajah kusut melebihi baju lecek yang terlukis diwajah seorang Byun Baekhyun.
"Tidak mau!". Sekarang baekhyun terlihat seperti seorang gadis yang merajuk pada kekasihnya. Dengan kakinya yang dihentak-hentakan ia kembali menuju kamarnya yang damai.
"wajah kamu kenapa lagi tuh? Makin jelek aja". Baekbeom kembali meledek saat dirinya berpapasan dengan baekhyun lagi saat menuju dapur.
Karena merasa diacuhkan baekhyun yang sama sekali tak menoleh kearahnya, lelaki itu mengerut heran dengan menggaruk tengkuknya.
"baekki kenapa eomma?".
"biasalah adikmu".
Baekbeom mengangguk angguk sok mengerti. Padahal dari raut wajahnya masih ketara lelaki itu bingung, bahkan mungkin kadar bingungnya bertambah karna sok paham.
"tapi..".
"cepat cuci piringnya".
"hah?".
Lelaki berwajah manis itu mengangah tak percaya. Masa iya dia disuruh mencuci piring, terang dia seorang lelaki. Ingat LELAKI. Mana ada sejarahnya lelaki mencuci piring.
"cepat beom. Atau eomma akan potong uang jajanmu". Ancaman dari nyonya byun itu membuatnya bungkam sekaligus kesal. Ini sudah pasti gara-gara satu orang, siapa lagi kalau bukan..
"BAEKHYUNNNNN~".
.
.
.
.
.
"BABY KYUNGGGGG~".
Teriakan nyaring itu berhasil membuat seorang gadis bermata bulat menggosok-gosok telingannya. Rasa dengung hasil dari teriakan nyaring itulah alasannya. Siapa yang tidak akan takut tuli jika mendnegar suara yang bahkan nyaringnya melebihi microfon rusak –menurut kyungsoo-.
"kenapa kau teriak-teriak begitu? Ini bukan hutan baekki sayang". Ucapan malas penuh penekanan itu hanya ditanggapi baekhyun dengan cengengesan.
"kau tau kyung.. joonmyeon sunbae mengajakku makan malam bersama. Ah ya ampun kyung aku harus bagaimana? Ini berarti sama dengan kencan bukan? Oh ya ampun aku harus bagaimana? AKH! Kyung kenapa kau menjitakku".
Baekhyun mengelus kepalanya, hasil dari jitakan cantik kyungsoo. Bibir tipis itu mengerucut lucu, terlihat seperti tengah merajuk.
Kyungsoo memutar bola matanya malas. Tadi gadis itu bertingkah seperti orang gila, sekarang seperti seekor anjing yang tertindas. Dasar Byun Baekhyun.
"kau tidak perlu seheboh itu, aku juga diundang".
"HAH?".
Ucapan kyungsoo itu berhasil membuat mata sipit baekhyun membola, meski tidak akan pernah terlihat bulat, karna pada dasarnya mata bulan sabit itu tidak akan berbentuk bulan purnama sampai kapanpun. Berbeda dengan kyungsoo yang tentunya bermata bulat.
"he'em.. dan bukankah satu club musik diundang semua olehnya? Katanya sih mau merayakan hari jadiannya sama kakak senior dari club tari itu. cih dia benar-benar..". kyungsoo menghentikan ucapannnya setelah sadar akan sesuatu yang salah terucap dari bibirnya.
Wajah baekhyun yang tadinya terlihat sangat sumringah sekarang jadi masam seolah tadi itu bukan dirinya yang berteriak seperti orang gila.
"baek kau tidak apa-apa?" tanya kyungsoo agak khawatir dengan wajah sendu baekhyun. Terangnya gadis bermata sipit didepannya menunduk seolah menyembunyikan sesuatu yang menggenang dipelupuk matanya.
"tidak kok. Hehehe.. benar juga yah seharusnya aku jangan senang dulu. Belum tentu kan ini kencan? Kan joonmyeon sunbae sudah mempunyai pacar hehehe.. aduh kenapa mataku jadi berair yah? Pasti karna kena angin".
Baekhyun berusaha tegar meski sesuatu dalam hatinya terasa sesak dan nyeri. Jemarinya menghapus air yang keluar dari sudut matanya, menyekanya agar tidak keluar.
"baek..".
"aduh kyung, sepertinya aku mau ketoilet dulu. Aku harus cuci muka hehehe..". baekhyun berusaha mengeluarkan tawanya meski terdengar miris ditelinga kyungsoo. Gadis mungil itu mulai beranjak untuk pergi menuju toilet.
Sementara kyungsoo Cuma menatap punggung baekhyun yang perlahan menjauh dan hilang saat berbelok. Rasa miris dan kasihan terpatri diwajahnya. Kyungsoo merasa sangat bersalah telah mengucapkan sesuatu yang bahkan sekejap menghilangkan tawa dan senyum baekhyun.
.
.
.
.
Entah sejak kapan mulainya kini baekhyun sudah menangis dalam toilet. Berdiri dipojok dengan menangkup wajahnya menggunakan kedua tangan. Entah kenapa ia harus menangis saat mengetahui kenyataan yang menyesakan hatinya. Rasa bahagia yang tadi sempat menyulut sekarang padam begitu saja mengubahnya menjadi rasa sakit.
"hiks.. k-kenapa hiks.. a-ku bodoh hiks.. a-ku hiks hiks hiks".
Baekhyun merancau sendiri dengan isak tangisnya yang semakin menggema ditoilet yang sepi itu. beruntung tak ada orang lain disana selain dirinya, jika tidak mereka akan terheran kenapa baekhyun menangis. Dan jika mereka bertanya baekhyun mungkin akan malas meladeninya.
"TIDAK!". Tiba-tiba gadis itu berteriak dengan tubuhnya yang menegak.
Kepalanya ia geleng-gelengkan.
"aku ini cantik jadi tidak usah khawatir" ucapnya berbicara dengan bayangan dirinya dicermin. Tangannnya mengibas seolah menyingkirkan sesuatu padahal tak ada apapun kecuali udara kosong.
"Byun Baekhyun. Kamu cantik dan sudah pasti masih banyak lelaki yang mencintaimu diluar sana. Iya pasti. Jadi jangan khawatir tentang itu oke". Sekarang ia berbicara seolah kepada temannya, padahal ia hanya berbicara dengan cermin mengebu-gebu seolah sedang memberi semangat kepada temannya.
"jadi jangan sedih. Kamu kuat, kamu kuat. Fighting". Tangannya mengepal diudara, memberikan semangat dan dorongan untuk dirinya sendiri. Airmata mengenaskan tadi kini sudah berganti dengan senyuman cerah penuh tekad.
"apa kau sudah gila sekarang?". Suara seorang gadis dibelakannya membuat baekhyun terbelak.
Gadis dengan surai madu sebahu itu tengah memicing menatap baekhyun. Tidak lama ia berdiri disana tapi cukup jika menyaksikan tingkah baekhyun yang aneh.
Baekhyun membalikan tubuhnya dan menghampiri sigadis yang sekarang tengah menyeringai kearahnya.
"ah kau ditolak lagi rupanya". Gadis itu mengangguk-angguk seolah memahami sesuatu. Seringai dibibirnya tak pernah lepas.
Baekhyun Cuma bisa menatap malas sepupunya itu. Byun Luhan, sepupunya yang cantik luar biasa –menurut semua orang dan tidak untuknya. Ingat baekhyun selalu menganggap ia adalah gadis tercantik didunia-.
"tumben sekali kita berjumpa disini. Ah apakah sekarang princess luhan sedang bolos pelajaran? Mengaggumkan sekali ya?". baekhyun menyeringai dengan tatapan mengejeknya.
Luhan tentu kesal mendengar nada bicara baekhyun yang mengejek itu.
"aku tidak sepertimu yang suka bolos dan tidur saat pelajaran berlangsung. Dan ah kau lupa siapa aku dan kau disini? Tidakkah seharusnya kau memanggilku sunbae seperti teman-temanmu yang lain?".
Baekhyun tertawa renyah mendengar penuturan luhan. Membuat gadis dengan mata rusa itu mengerutkan dahi. Dalam benaknya ia berfikir baekhyun mungkin sudah benar-benar gila karna penolakan para pria terhadapnya.
"kau mungkin memang sudah benar-benar gila". Luhan melenggang pergi untuk memasuki salah satu bilik toilet. Rasanya tak guna meladeni baekhyun karna ia mempunyai urusan yang jauh lebih penting, mentuntaskan hajatnya.
"SELAMAT BERHAJAT RIA PRINCESS LUHAN SUNBAENIM HAHAHAHA~".
Setelah berteriak dengan balasan geraman luhan dari balik bilik toilet itu baekhyun segera melesat pergi dengan tertawa terbahak-bahak. Memegangi perutnya yang teramat geli. Bayangan luhan yang sedang berada ditoilet menggeram dengan sesuatu yang ingin dikeluarkannya itu membuat baekhyun tak kuasa menahan tawannya. Sungguh lucu, apalagi fantasi dalam fikirannya lebih menambah kesan lucu adegan itu.
"hahahahaha~".
Karna terlampau asyik tertawa ia sampai tak fokus berjalan dan berakhir menabrak sesorang yang berjalan berlawan arah dengannya. Baekhyun limbung dan hampir jatuh, tetapi sebuah tangan berhasil menahan tubuhnya dengan tarikan ditangannya.
Baekhyun melongo saat menatap seseotrang yang menolong sekaligus menabraknya itu. pria berambut pirang yang ditata kebawah dengan aksen acak-acakan yang terlihat seksi. Posturnya tinggi, tatap matanya tajam dan terlihat sangat keren dimata baekhyun. Laki-laki itu luar biasa tampan apalagi gaya pakaiannya yang menunjukan kesan pria-pria badboy itu. jelas mampu membuat baekhyun membeku disana, dan ingat ia sampai tak berkedip beberapa saat sampai suara berat itu menyadarkannya.
"kau tidak apa-apa?".
Seperti terbang diatasa awan, melayang jauh bersama para bidadari dengan ribuan bintang yang gemerlap meyambut kedatangannya. Itulah penggambaran baekhyun pada dirinya saat ini, terlampau berbunga bisa bertemu dengan seorang –PRINCE CHARMING-nya. Bisa tolong jangan bangunkan baekhyun sekarang kalau ini memang mimpi. -Tapi tidak, ini kenyatakan Byun Baekhyun dan kamu harus sadar-.
Baekhyun mengerjapkan matanya setelah pria itu melepaskan tangannya dan dia sudah bisa berdiri dengan tegak. Memang sepintas tak ada yang aneh pada baekhyun, tetapi dirinya yang terdiam sepeti patung itu membuat lelaki didepannya mengerutkan dahi.
"hei.. hei.. apa kau tidak apa-apa?". Kali ini sang lelaki mengibas-ibaskan tangannya untuk menyadarkan baekhyun.
Berhasil, baekhyun sadar dan segera mengangguk menjawab pertanyaan lelaki itu. jangan tanya, lidahnya keluh sekarang seolah tak bisa berucap apapun.
"oh baguslah. Kalau begitu aku permisi". Lelaki itu berucap canggung, pasalnya ia merasa risih dengan tatapan baekhyun yang tak lepas darinya. Kaki panjangnya ia langkahkan untuk kembali melanjutkan tujuannya.
Bola mata baekhyun terus mengikuti lelaki itu hingga lelaki itu masuk kedalam sebuah kelas. Bibir baekhyun melengkung keatas membentuk sebuah senyuman saat matanya menangkap tulisan diatas pintu ruang kelas tersebut.
.
.
.
"kelas 2B?" tanya kyungsoo yang langsung diangguki Baekhyun dengan senyum tak pernah lepas. Sejak baekhyun masuk dan berteriak padanya penuh gembira kyungsoo dibuat heran, padahal setahu dirinya tadi baekhyun ijin ketoilet dengan wajah sendunya tapi sekarang, gadis itu datang kembali dengan wajah sumringanya. Sebenarnya apa yang terjadi? Fikiran kyungsoo seolah bertanya-tanya terlebih saat baekhyun menanyakan seorang pria tinggi berambut priang di kelas 2B. Membuat dirinya semakin dibuat bingung.
"dia tampan dan bermata tajam. Hidungnya mancung, rahanya tegas dan kyung kamu harus tau bibirnya sangat seksi ah aku tidak tau ada Prince Charming disekolah kita". Baekhyun terlampau semangat saat mengatakannya.
Kyungsoo memutar bola matanya malas. Bukan satu kali baekhyun mengatakan prince charming kepada seorang pria. Karna faktanya hampir semua pria yang ditaksirnya pasti disebutnya sebagai prince charming.
Sebelumnya joonmyeon, Kim Joonmyeon. Sunbae kelas 2A si ketua club musik yang tampan dan ramah itu yang terakhir disebut baekhyun Prince charming. Katanya joonmyeon itu pribadi yang seperti malaikat, seperti pangeran impiannya. Sekarang lelaki kelas 2B yang katanya tampan luar biasa itu disebut Prince charmingnya, jadi kyungsoo berfikir siapa sebenarnya Prince charming baekhyun itu?.
"aku heran padamu baek. Baru beberapa menit lalu kau patah hati dan menangis ditoilet dengan sangat menyedihkan. Sekarang kau seperti seorang gadis yang baru saja merasakan jatuh cinta".
Perkataan kyungsoo itu membuat bibir baekhyun berkerucut.
"siapa yang menangis dengan menyedihkan eoh?".
"entahlah siapa? tapi seseorang yang sekarang tengah menceritakan prince charmingnya mungkin". Perkataan kyungsoo seolah menyindirnya, dan tepat sekali. Tetapi baekhyun tak ambil pusing, sekarang dirinya ini tengah kasmaran jadi kyungsoo termaafkan kali ini.
"terserah kau bilang aku apa. Tapi aku sekarang sedang jatuh cinta kyung. Ah prince charmingku~".
Kyungsoo memutar bola matanya malas saat melihat tingkah baekhyun yang menurutnya menggelikan itu.
"hei apa yang kalian bicarakan? Sepertinya asyik sekali?". Sebuah suara terdengar. Kyungsoo menolehkan kepalanya kepada sipemilik suara.
"cinderella kita yang sedang berkhayal tentang prince charmingnya". Kyungsoo mengatakan itu dengan nada malas dan menekan bersamaan. Pria dengan kulit tan itu mengangguk seolah maklum.
Tubuhnya ia dudukan didepan bangku kyungsoo dan baekhyun. Jika ada yang bertanya kenapa sepertinya mereka tenang sekali, apakah sekarang sedang waktu istirahat?. Jawabannya tidak. karena sebenarnya itu waktu jam masuk, hanya saja salah satu guru yang mengajar kali ini berhalangan hadir jadilah mereka diabaiakan seperti tak terurus. Tapi bukannya sedih, kebanyakan siswa tentu merasa senang seolah dibebaskan dari eksekusi hukuman mati.
"jadi kali ini siapa lagi prince charming cinderella byun?" tanyanya dengan melirik baekhyun yang masih senyum-senyum sendiri tak jelas.
"lelaki berambut pirang yang setinggi tiang listrik".
"YAK! Bukan tiang listrik. Tingginya itu menganggumkan kyung~ dia seperti para atlet NBA. Dan dia sangat tampan~". Kyungsoo kembali merotasi matanya atas sangkalan baekhyun yang menganggung-agungkan si prince charming.
"siapa namanya?".
"tidak tau. Tapi dia berada dikelas 2B apa kau tau namanya kai?".
Baekhyun menatap pria bernama Kai itu seperti penuh harapan. Siapa tau teman lelakinya ini tau nama prince charmingnya. Biasanya pria akan tau nama pria lain meski mereka tidak kenal, yah walau itu tergantung si prianya.
"mungkin yang kau maksud kris sunbae. Karna satu-satu yang seperti kalian tunjukan ciri-cirinya hanya dia. Berambut pirang, tinggi dan yah tampan".
Seperti mendapat sebuah hadiah menganggumkan baekhyun bersorak senang dengan menggoyang-goyangkan tubuh kai terlampau semangat sampai si empu merasa bingung serta sakit sekaligus.
"terimakasih kai terimakasih kau memang sahabatku, aku mencintaimu~".
"YAK!". Itu teriakan kyungsoo yang sepertinya tak terima baekhyun mengucapkan kata-kata terakhir yang baginya sakral itu.
"kenapa?". Baekhyun menghentikan aksi absurdnya dengan menoleh kearah kyungsoo. Jangan lupa wajah polos tanpa dosanya itu seolah mengejek kyungsoo, membuat gadis bermata bulat itu ingin mencakar wajahnya jika tak ingat siapa gadis disampingnya ini.
"berhenti bertingkah berlebihan bodoh!" ketus kyungsoo kemudian berpura-pura fokus pada sebuah buku yang dipegangnya. Ia tentu merasa malu atas teriakan tak langsung yang seolah menyuarakan tak terimanya jika lelakinya dicintai wanita lain. Entahlah, tetapi itu juga berhasil membuat pria didepannya itu senyum-senyum sendiri seolah mengartikan sesuatu dalam fikirannya.
"dasar aneh" gumam baekhyun. Tanpa sadar siapa yang lebih aneh, kemudian kembali dalam mode menghayal prince charmingnya yang kini sudah ia ketahui namanya KRIS. Yah dia akan cari tau siapa kris itu dan bagaimana sifatnya. Pokoknya harus, harus dapat. Tekad baekhyun dalam hatinya.
.
.
.
"YA TUHAN BAEKHYUN!". Sang ibu langsung berteriak saat memasuki kamar anaknya. Bukan karna kamar anak gadisnya yang berantakan seperti kapal pecah, karna itu sudah menjadi hal biasa. Tetapi karna sang putri yang tengah asiknya bergulung dalam selimut.
Sang ibu mulai menyibak selimut yang menutupi tubuh baekhyun, menarik tangan anaknya itu agar bangkit. Tapi bukannya bangkit baekhyun malah menarik selimutnya dan menutup seluruh tubuhnya.
"YAK GADIS MALAS CEPAT BANGUN!". Teriakan sang ibu yang menggelgar bagai petir disiang bolong itu berhasil membuat baekhyun menutup telinganya, bukannya banngun dia malah semakin asyik memejam matanya kuat-kuat, jangan lupa telinganya ditutup erat-erat oleh kedua tangannya itu.
"aish anak ini". Sang ibu mulai terlihat jengah karna anaknya belum juga bangun, dengan tak berperi kemanusiaan kakinya menedang bokong baekhyun membuat si empu langsung berteriak nyaring.
"AKHHHHHHH~" teriakan mendramatisir itu hanya membuat sang ibu memutar bola matanya.
Ternyata yang dilakukan sang ibu tak sia sia karna akhirnya baekhyun mau bangun sambil mengelus bokongnya yang sebagai korban kekerasan sang ibu.
"aish eomma kenapa menendangku sih?". Bibirnya berkerucut sebagai bentuk protes.
"cepat bangun dan serahkan ini kepada tentangga depan kita".
Sang ibu terlihat menunjukan sebuah rantang berwarna putih, sepertinya didalam terdapat makanan. Dan dari yang dicium baekhyun itu seperti bau daging. Apa itu samgyupsal? Baekhyun bertanya dalam benaknya.
"sudah cepat. Eomma masih punya kesibukan lain". Sang ibu terlihat tak sabaran, karna putrinya itu malah asyik dengan pandangannya menuju rantang bukannya cepat-cepat mengambil dan memeberikannya kepada sang tetangga.
"tapi bukannya tetangga depan rumah kosong?".
"kita kedatangan tetangga baru, jadi eomma sengaja ingin membagi makanan dengan tetangga kita. Sudah sana cepat".
Sang ibu langsung mendorong tubuh baekhyun karna anaknya ini belum juga beranjak pergi. Dengan malas baekhyun akhirnya menurut saja, membawa rantang itu kepada tetangga depan.
Sebenarnya dalam benak baekhyun terus bertanya. Tentangga baru? Sejak kapan mereka pindah? Bukannya tadi pagi bahkan belum ada tanda-tandanya kepindahan mereka? Ah sudahlah tidak perlu difikirkan?. Fikiran-fikiran dalam benaknya itu bisa membawa baekhyun cepat kedepan rumah tetangga tanpa disadarinya.
"tinggal berikan rantangnya, lalu pergi. Yah begitu saja byun baekhyun. Fighting!". Ia berbicara sendiri sebelum jemarinya menekan bel rumah sang tetangga.
Meski ada sedikit rasa gugup dalam hatinya baekhyun berusaha tenang dengan menghembuskan nafasnya berulang kali. Bayangan akan tetangga galak, berbadan besar dan berkumis membuatnya bergidik ngeri. Bagaimana jika tetangganyan ini seorang psikopat? Itu semakin membuat baekhyun ngeri, bagaimana tidak. Mendengar berita di televisi dimana seorang psikopat yang menyamar menjadi tetangga yang baik dan pada akhirnya membunuh para tetangganya membuat baekhyun merasa sedikit was-was. Bagaimanapun dia harus tetap waspada dengan yang namanya tetangga baru.
Cklek..
"siapa?". suara berat itu membuat baekhyun tertegun. Terlebih melihat sosok sempurna didepannya.
Pria tinggi, berwajah tampan dan manis, hindung mancung, bibir seksi, mata bulatnya yang tajam serta rambut gaya keatasnya yang berwarna hitam itu terlihat cocok untuknya. Tampan, itulah kesimpulannya. Dan baekhyun berhasil dibuat blank beberapa detik sampai si suara maskulin itu kembali berbicara.
"ada perlu apa?".
Baekhyun segera mengerjap-ngerjapkan matanya, merasa jika ia sedang tak bermimpi sekarang. Ternyata tak bermimpi setelah ia menepuk pipinya sendiri dengan sedikit keras.
"aw!".
"kau kenapa?".
Baekhyun menggeleng-geleng bermaksud menjawabnya. Ingatlah byun baekhyun ini akan selalu keluh lidahnya jika bertemu dengan makhluk tampan yang menganggumkan. Apalagi ini, dia terlihat lebih tampan dari kris si sunbae yang di anggap prince charmingya. Jika kris prince charming maka pria didepannya ini apa? Raja tampan? Ah rasanya baekhyun telalu berlebihan. Tetapi sungguh dia sangat tampan.
"kau bawa apa?".
Karna belum juga ada jawaban dari baekhyun, lelaki itu tetap menyuarakan pertanyaannya. Ia sedikit terheran karna baekhyun sejak tadi diam saja.
"i-ini d-dari e-eo-ma-ku" ucapan terbata itu sedikit membuat lelaki didepannya mengernyit. Memandang baekhyun dengan heran.
"ah terimakasih". Karna tak perlu memusingkan baekhyun, lelaki itu akhirnya mengambil rantang yang diserahkan baekhyun.
"k-kalau begitu a-ku masuk dulu". Lelaki itu juga agak terbata karna ia sungguh merasa canggung sekaligus heran karna gadis manis didepannya hanya diam seperti manekin dengan mata yang tak berkedip itu.
Baekhyun hanya bisa mengangguk samar, sambil tubuhnya dibalikan untuk kembali kerumahnya. Langkah dengan pandangan kosong itu berhasil mebuat baekhyun menabrak tembok pagar tinggi rumah tetangganya.
Dukk..
"akhh!".
Akhirnya baekhyun bisa sadar, tangannya mulai mengelus dahinya yang sedikit nyeri akibat benturan dengan tembok. Si lelaki yang belum masuk merasa geli melihat tingkah gadis konyol itu, rasanya ingin tertawa tetapi tak enak jadi dia hanya bisa menggelengkan kepalanya sebelum dirinya kembali menutup pintu untuk masuk kedalam rumah.
"aish sial. Memalukan saja". Runtuk baekhyun sambil memukul dahinya, namun karna dahinya yang sebelumnya sudah sakit, jadi setelah ditepuk menjadi lebih sakit.
"akhh! Tembok sialan" geramnya dengan melangkah kesal meninggalkan tempat itu.
.
.
.
"bagaimana? Sudah diserahkan?". Sang ibu mulai bertanya saat baekhyun memasuki rumah. Herannya baekhyun memasuki rumah dengan tersenyum-senyum sendiri tidak seperti saat berangkat kerumah sitetangga, wajahnya terlihat masam dan kusut. Hal itu tentu membuat sang ibu mengernyit bingung, terlebih baekhyun yang mengabaikan pertanyaannya.
"yak! Eomma berbicara padamu, kenapa tidak jawab?".
Baekhyun yang mulai menyadari keberadaan ibunya langsung memeluk sang ibu erat, terlihat sangat gembira seperti mendapatkan sebuah hadiah. Tentu ibunya semakin bingung.
"yak! Yak! Kau mau membunuh eomma hah!".
Baekhyun langsung melepas pelukan eratnya saat mendengar perkataan ketus sang ibu yang nyaring itu. tetapi karna moodnya sangat bagus, jadi bukannya marah merajuk atau apa, baekhyun malah mencium pipi ibunya setelah berucap dengan penuh kegembiraan.
"terimakasih eomma.. terimakasih sudah melahirkan baekki kedunia ini, terimakasih sudah membuat baekki menjadi gadis cantik, dan terimakasih atas segalanya".
Ucapan ngelantur dari baekhyun itu tentu semakin membuat sang ibu bingung, dahinya mengerut apalagi saat melihat anaknya berjalan kekamar dengan riang dan menari-nari kecil dengan sesekali melompat.
"baekki kenapa eomma?" tanya baekbeom yang heran saat adiknya tiba-tiba memeluk dan mencium pipinya saat berpapasan. Hal itu tentu mengundang tanya lelaki manis itu, bagaimana tidak baekhyun yang sama sekali tidak pernah berlaku manis padanya itu tiba-tiba berubah, apalagi saat baekhyun memanggilnya 'oppa' tadi, itu semakin menambah kecurigaannya.
"entahlah, eomma menjadi khawatir beom. Sepertinya obat adikmu itu habis".
"YAK! Eomma fikir baekhyun gila".
Ctakk.. baekbeom yang berteriak didepan ibunya itu langsung dijitak sang ibu.
"tidak sopan berteriak kepada eomma dasar anak nakal".
Setelah berucap sang ibu langsung menuju dapur untuk melanjutkan kegiatannya. Baekbeom hanya menatap heran ibu dan anak gadis yang seperti sama-sama aneh itu.
"sepertinya semua keluargaku aneh kecuali diriku yang tampan ini" ucapan baekbeom kepada dirinya sendiri itu berhasil membuat beberapa tikus pingsan disana hehehe..
.
.
.
.
.
To Be Continute...
.
.
.
.
