Ok, disini author Leia balik lagi dengan judul yang baru, btw ini cerita khusus untuk Kaizo x Boboiboy, please jangan hina cerita ini, no power and just love relentionship, happy reading gaes!!!
Warning: Kaizo x Boboiboy
Di akhir semester, seluruh perawat ikut koas dari anak kedokteran. Kali ini Boboiboy diberi tugas untuk mengikuti keperawatan anak. Mengurus anak-anak yang berisik dan menyebalkan, apalagi jika sedang disuntik imunisasi, pasti bakal berteriak gak karuan dan sering berlari untuk mengaburkan diri, sungguh hari yang sangat berat bagi lelaki berumur 19 tahun sepertinya.
"ayo tenang saja, kakak bakal beri permen untukmu, ayo sini" rayu Boboiboy dari kejauhan bagaikan memanggil kucing. Anak kecil yang menyumput dibalik rok hijau ibunya akhirnya datang dan memberanikan diri untuk mendekati benda mengerikan itu. Satu menit berlalu, anak terakhir dari penyuntikan imunisasi akhirnya selesai. Uang Boboiboy ludas terpakai hanya untuk membelikan permen kepada anak kecil.
"duitku…padahal duit untuk kosan dah dikit, bahkan malam ini aku cuman makan pr*mag anti maag" keluh Boboiboy sambil membuka dompetnya yang sudah bersarang laba-laba dan sedikit nyamuk didalamnya.
"sudahlah, nanti aku traktir, kau mau makan apa?" tawar rekan setimnya Ying sang wanita cantik berkacamata bulat berketurunan cina itu.
"benarkah? Makasih!!" dengan semangat Boboiboy masuk kedalam ruang ganti dan mengganti bajunya, tidak lupa topi jingga ia pakai setelah selesai praktek karena ia hanya bisa memakai topi kesayangannya saat diluar praktek.
Akhirnya mereka berdua selesai memakan makan malamnya.
"fiuh... syukurlah, makasih Ying"
"em, sama-sama, btw katanya setelah ini tugas kita sudah selesai dan bakal libur panjang sampai dua bulan, yeey!!" Ying memperlihatkan kertas informasi kepada Boboiboy.
"beneran? Kau liburan kemana?"
"hmm, mungkin aku mau balik ke kampungku di Cina, kau tidak balik ke rumah? Orang tuamu pasti rindu"
"yah kalau bisa gitu, nanti aku mau beli tiket kereta untuk besok, dah lama gak makan masakan emak, dah Ying, lain kali aku yang meneraktirmu ya" Boboiboy memberikan salam dan pergi ke kosannya, sambil dijalan, ia memesan tiket kereta lewat aplikasi mudik. Boboiboy terlalu fokus memesan tiket hingga tidak sengaja menabrak lelaki yang lebih tinggi dibandingnya itu. Buku lelaki itu berjatuhan dijalan.
"ma, maaf, aku tidak sengaja, biar aku bantu" Boboiboy membantu lelaki itu mengumpulkan bukunya.
"terima kasih" lelaki tinggi itu memberikan senyuman manisnya kepada Boboiboy. Boboiboy temenung karena tersipu akan senyuman memikat dari lelaki beriris violet itu. Boboiboy bahkan berdiri ditempat hingga 10 menit. Boboiboy akhirnya sadar dari hipnotis lelaki berwajah menawan itu.
'dia siapa ya? Abang tingkat?' Boboiboy segera menyadarkan diri dan kembali ke kosannya. Boboiboy sudah menghubungi ibunya untuk pulang besok. Pakaian, oleh-oleh dan keperluan semua sudah dibawa. Sepertinya besok adalah hari yang indah untuk Boboiboy, karena itu ia berusaha untuk tidur lebih awal dari hari biasa tapi…
"kenapa aku belum mengantuk ya? Apa karena aku terlalu senang?" Boboiboy terus menyelimuti dirinya dengan selimut, tapi rasa kantuk tidak kunjung bertamu hingga jam 2 pagi, akhirnya Boboiboy tertidur.
...
...
Jam 6 pagi, Boboiboy terbangun karena suara nyaring jam alarm. Matanya masih dihantui rasa kantuk karena kurang tidur. Ia melihat pesan dari rekan setimnya.
"hmm? Siapa nih?"
For: Boboiboy
Katanya perawat gak jadi libur, kita disuruh jadi asisten dokter jantung sekarang, naseeeeb dah!!! Boboiboy nanti kumpul dirumah sakit lagi bareng aku #ludestiketliburan
Leia
"THE FU*K????????????"
Boboiboy datang dengan mata berkantung, ia sudah mengsms ibunya bahwasannya liburan indahnya dibatalkan. Ia melihat Ying yang juga ikut membantu dokter kampret yang mendadak menyuruh mereka kembali ikut praktek.
"Ying, kenapa kita balik lagi sih? Habis dah tiket liburan indahku'
"Yaelah, baru tiket balik ke Pulau Rintis, duitku ke Cina sebesar 15 juta dah melayang dah, ibuku marah besar" Ying terlihat sangat sedih. Boboiboy berusaha menenangkan Ying.
"sabar ya, btw memangnya siapa sih dokter jantung yang mendadak manggil kita? Kenapa gak anak koas aja yang bantuin? Pengen cabut"
"Woi, lu gila ya? Dokter tuh terkenal dengan kekasarannya, sifat membunuh, kejam, egois, dan tanpa ampun, tak ada satupun orang yang berani melawannya, bahkan jika pakaianmu lecek sedikit, dia bakal mengusirmu keluar"
"ye lah tuh, palingan cuman dokter yang bisa disuap dengan duit" saat mereka asik berbicara, perawat seangkatannya datang dan menyuruh mereka untuk menyiapkan posisi diruang UGD sebelum rumah sakit ramai didatangi pasien.
Ying dan murid lainnya sudah memakai pakaian rapi dan wajah gugup, sementara itu Boboiboy hanya memberikan wajah ngantuknya dan pakaian sedikit lecek ditambah rambut acakan. Sang dokter datang dari pintu kanan ruang darurat.
"selamat pagi para perawat" lelaki itu...
"Ka, kamu... " Boboiboy mengeluarkan jarinya kepada dokter itu. Semua murid termangap melihat kelakuan tidak sopan Boboiboy kepada dokter yang disebut dokter killer itu. Dengan cepat dokter itu mengangkat wajah Boboiboy dan mendekatkan wajah seramnya kepada Boboiboy.
"kau sangat pemberani ya, perawat" semua perawat hanya bisa diam dengan jantung yang sangat cepat geraknya, mereka berdoa agar Boboiboy bisa diampuni oleh dokter itu.
"anda pembina disini?" Boboiboy malah bertanya dengan nada yang amat tidak sopan (mampus dah Boboiboy). Dokter itu amat terkejut, yang dapat menyelamatkan Boboiboy hanyalah keajaiban.
"menurutmu? Apa jaketku belum melihay jaketku?" Boboiboy memperhatikan snelli (jaket dokter) yang tertulis 'Kaizo Prebet, dokter jantung'. Melihat tulisan itu, Boboiboy langsung terkejut.
"do, dokter…jantung…?" dokter yang bernama Kaizo itu langsung mendorong Boboiboy hingga terjatuh.
"dasar perawat kurang ajar, aku tidak butuh perawat sepertimu" emosi Boboiboy meluap. Boboiboy langsung berdiri dan mendekatkan wajahnya kepada dokter menyebalkan itu.
"Siapa juga yang mau membantu dokter kurang ajar yang mengambil waktuku dan waktu teman-temanku" Boboiboy tanpa rasa takut langsung membuat dokter memberikan tanggapan berbeda. Semua perawat termangap amat lebar bahkan lalat nyaris masuk kedalam mulut mereka. Kaizo sepertinya semakin kesal dengan perawat kecil ini. Kaizo langsung menggenggam tangan Boboiboy dan membawanya keluar dari ruang praktek menuju ruangan pribadinya dilantai 2. Semua teman Boboiboy berharap Boboiboy tidak dimutilasi atau semacamnya.
...
...
Dilantai 2, Boboiboy terus terusan ditarik oleh sang dokter keruangan yang mereka tuju.
"ac, auch, do, dokter, lepaskan! Sakit!" Boboiboy berusaha melawan, tapi usahanya sia-sia, genggaman dokter terlalu kuat.
Hingga sampai diruang pribadinya, Boboiboy didorong kuat keujung ruangan oleh Kaizo. Pintu ruangan dikunci oleh Kaizo dan Kaizo mulai memulai pengamatan.
"kau…berani melawan dokter ya?" Kaizo mendekati wajahnya dan sekarang bibir mereka hanya berjarak 1,2 cm. Wajah Boboiboy berhasil dibuat merah oleh dokter badass itu. Boboiboy berusaha melawan, tapi pinggangnya sudah berada ditangan sang dokter. "sepertinya aku harus membuatmu takut kepadaku" sang dokter mencium kening lelaki berambut coklat. Kancing pakaian Boboiboy perlahan terlepas satu per satu.
"sekarang bagaimana? Mau minta maaf?" Kaizo membisik lembut ditelinga Boboiboy dan membuat Boboiboy mengambil bendera putihnya.
"*blush*a, ah, aku minta, minta maaf dokter, aku tidak sengaja mengatakan hal itu" Kaizo akhirnya melepaskan Boboiboy dari lahapan gilanya. Boboiboy dengan cepat memasang kembali pakaiannya.
"pakaianmu lecek, rambutmu berantakan, matanya terlihat tidak segar, cepat lari diluar 50 keliling" perintah Kaizo sambil mengambil berkasnya.
"He, HEE? 50 KELILING??" Boboiboy memberikan nada terkejutnya.
"kenapa? Apa kau mau dihukum seperti tadi?" mata violet yang tajam dari Kaizo membuat Boboiboy hanya bisa menurut layaknya anak kucing yang ketakutan.
"ma, MAAF!! Sa, saya akan berlari sekarang!" Boboiboy berdiri dan segera menuju pintu keluar. Saat Boboiboy sedang membuka pintu, Kaizo kembali berbisik dibelakang telinga Boboiboy.
"oh ya, satu hal lagi, jangan beritahu siapapun tentang hal tadi, kalau kau memberitahukan hal itu, aku tidak akan sungkan menguncimu dalam ruanganku dan menurunkan nilaimu sekecil mungkin, paham?"
"pa, pa, pa, paham, pa, pah, paham dok" Boboiboy langsung berlari terbirit-birit keluar dari ruangan Kaizo. Kaizo tertawa kecil melihat tingkah lucu Boboiboy yang sangat jarang ia temui.
'perawat ke 102, Boboiboy, anak yang menarik' Kaizo sepertinya tidak bisa melupakan wangi, kelembutan tubuh Boboiboy dan tangisan penderitaan kecil Boboiboy yang menghantui telingannya yang terdengar seperti suara malaikat. (KAIZO YANDERE!!!!!!!)
TBC cug!!
Gimana pendapat kalian? Kaizo makin gila di cerita ini but I love it!! Berapa nilainya? 1/10 or 10/10 or 100/100? Tulis di reviews ya gaes! Tunggu kehadiran chapter 2 ya~ bye gaes!
