Captured


sebelumnya, aku mau minta maaf karena bukannya update in the dream sama wild, tapi aku malah dapet ide baru ini, maaaaafkaaaaaannn dan maafkan karena nanti updetnya bakal lamaaaaaaa pake banget, soalnya dunia nyataku lagi fokus. selanjutnya, aku mau minta maaf, sekaligus minta izin sama arq1127 (karena kau blom minta ijin) gegara aku mbaca "catch me!" (wajib baca lho ini, gegara ini aku jadi fansnya, wkwkwkwkwk) aku terinspirasi dari ceritanya, tapi jalan ceritanya beda kok. hehe. selanjutnya, Terima kasih, dan, selamat membacaaaaaa


Ini adalah semester kedua pada tahun kedua Kyungsoo di Seoul High School, tempat di mana ia menimba ilmu dengan dua ratus siswa lain yang seangkatan dengannya dan mulai merasakan cepatnya waktu yang menuntut mereka untuk segera lulus, juga tahun yang menentukan mau jadi apakah mereka di masa depan. Tahun ini sangat penting bagi Kyungsoo. Ia tak mau merencanakan masa depan yang buruk baginya, tapi ia juga tak menginginkan kehilangan waktu berharga bersama dengan teman-temannya saat ini, karena setelah ia lulus, mereka akan terpisah-pisah untuk mengambil langkah yang mereka pilih sendiri untuk masa depan mereka. Kyungsoo sendiri, memilih untuk mengambil kuliah di bidang sinematografi setelah lulus.

Menyenangkan memiliki waktu bersama teman-teman setelah di tahun pertama ia tidak memiliiki banyak teman karena ia memiliki penampilan yang menakutkan. Bukan salahnya sebenarnya, Kyungsoo adalah anak biasa yang baik, tapi matanya membuatnya benar-benar tampak buruk di mata orang lain. Kyungsoo memiliki astigmatisma yang buruk hingga ia akan menatap tajam pada orang yang sedang berbicara dengannya. Sejujurnya, ia membutuhkan waktu untuk meyakinkan teman-temannya kalau dia bukan psikopat seperti gossip yang beredar seminggu setelah tahun pertamanya dimulai. Dan itu, sekarang menjadi bahan guyonan teman-temannya yang dulu sempat "tertipu" dengan penampilannya, yang menyenangkan, ia menjadi lebih dekat dengan teman-temannya juga karena itu, gossip itu amat hiperbolis, tentu saja, tapi itu juga membuatnya menjadi guyonan yang tepat untuk membuatnya menjadi dekat dengan teman-temannya.

Kyungsoo menyayangi mereka, sebesar mereka juga menyayangi Kyungsoo saat ini. Mengetahui memiliki sedikit waktu untuk bersama itu membuat sedih, apalagi jika itu bersama orang-orang yang amat disayangi. Kyungsoo kadang melamun ditengah keributan yang sedang mereka timbulkan, menatap mereka dan kejadian hari ini, dan menyimpannya dalam memori otaknya kedalam file penting tentang hal-hal yang tak ingin dilupakannya. Tapi ia juga tahu, memorinya tak cukup baik untuk mengingat segala sesuatu dengan detail, meskipun ia tergolong siswa cerdas. Segala sesuatu memiliki waktu, tentu saja, tapi itu bahkan akan dapat bertahan hingga ribuan tahun kalau Kyungsoo mencatatnya. Tapi sebuah catatan tentu saja terbatas untuk menggambarkan sesuatu, hingga menjadikan foto dipilih sebagai sarana yang tepat untuk menutupi kekurangan itu.

Kyungsoo selalu memotret kejadian penting pada hari-hari yang dilewatinya dan menuliskannya dalam jurnalnya pada malam harinya, ke-esokan harinya, ia akan melakukannya lagi. Mengetahui hobi aneh Kyungsoo, teman-teman terdekatnya tak jarang selfie dengan gaya yang aneh menggunakan kamera Kyungsoo dan beralasan ini adalah hadiah untuknya, sebagai pengingat kalau Kyungsoo memiliiki teman-teman yang tak waras, dan Kyungsoo sendiri, juga termasuk didalamnya. Tak waras. Alias gila.

Kyungsoo memulainya di pertengahan semester pertama di tahun keduanya. Hingga saat ini, buku jurnalnya telah mencapai tebal lebih dari sepuluh senti, karena ia menempel foto pada deskripsi di halaman kejadian itu terjadi. Tak jarang ia mendapat omelan karena ia juga tak jarang memotret foto jelek seseorang, contohnya, ketika Namjoon tertidur dengan tidak elit saat pelajaran berlangsung, atau saat Gyuri cemberut berat karena tidak diperbolehkan turun kelapangan akibat cidera kakinya, yang berakhir dengan Gyuri merengek padanya untuk menghapus photo jeleknya. Tapi bagaimanapun, Kyungsoo tidak akan menghapusnya, karena semua orang juga tahu, Gyuri itu cantik, meskipun dalam mode jelek seperti cemberut.

Kyungsoo juga menambahkan deskripsi tentang orang-orang yang diamatinya. Tentu saja karena Kyungsoo juga tak ingin melupakan hal lain selain teman-teman terdekatnya. Misalnya saja, anak-anak Osis, seperti Bang Yongguk, yang meskipun terlihat sangar, ia memiliki sisi lucu yang tidak semua orang tahu. Kyungsoo mengetahuinya ketika ia mengamati anggota Osis yang sedang bercengkrama menjadikan Yongguk sebagai bahan olokan, dan wajah Yongguk memerah tertawa karena tak bisa membalas ucapan teman-temannya. well, bagaimanapun, wajah sangar Yongguk hampir terlihat setiap hari jika dibandingkan wajah tersenyumnya.

Atau, tentang anak-anak keren seperti Taecyeon, yang pada saat itu Kyungsoo menyadari, tak ada manusia yang sempurna di muka bumi ini. Bahkan jika itu Taecyeon, sesempurna pun dengan badan dan otaknya, jiwanya ternyata cacat, ia kadang bisa bertingkah aneh dengan tertawa meskipun tak ada kejadian lucu di sekitarnya. Itu sedikit horror bagi Kyungsoo ngomong-ngomong.

Atau anak-anak aneh seperti Oh Sehun, yang meskipun ia cukup baik untuk di jadikan teman, fashion anehnya, yang membuatnya memiliki poni rambut yang bahkan menutupi hampir setengah wajahnya, hingga matanya tak terlihat sama sekali, mampu mengenali sebuah pena didalam kolong counter kantin dalam jarak 15 meter, mengambilnya, dan menyerahkannya pada ibu kantin yang tampak kebingungan mencari penanya. Saat itu, bahkan Kyungsoo dan teman-temannya yang berada pada jarak 5 meter dari counter tak dapat mengenali kalau ada pena dalam kolong counter. Secara mengejutkan, meskipun dengan poni menutupi seluruh matanya, Oh Sehun, memiliki penglihatan yang sangat tajam.

Lain Sehun, lain pula dengan Baekhyun, yang meskipun pendiam dengan kacamata tebal bertengger di hidungnya, memiliki kegesitan dan kelenturan yang luar biasa, padahal dia hampir selalu di urutan terakhir ketika pelajaran olah raga. Hal itu tak sengaja Kyungsoo lihat saat Baekhyun memetik buah belimbing yang tumbuh di belakang kelas computer -pada pagi hari dipukul 6 saat sekolah masih sangat sepi-dengan tangannya sendiri. FYI, pohon itu memiliki tinggi 10 meter dari tanah, dan tak ada tangga atau apapun di bawah sana. Kyungsoo beruntung ia memiliki jadwal piket hari itu.

Selain Sehun dan Baekhyun, Kyungsoo juga mengamati anak aneh lain bernama Kim Jongin. Satu bocah ini dikenali memiliki penyakit dapat tidur dimana saja-kapan saja-dalam situasi apa saja. Si lelet tingkat dewa, begitu teman-teman Kyungsoo menyebutnya. Setelah mengamatinya dalam-dalam selama lebih dari tiga minggu, bertanya-tanya mengapa bocah itu memiliki penyakit "istimewa" tapi memiliki kecerdasan luar biasa, hal di luar dugaan malah ditemukan oleh Kyungsoo. Insting Jongin-Luar biasa. Jongin, memiliki insting tajam yang tidak banyak orang tahu. Hal ini, meskipun tersembunyi dengan cara yang sangat halus dan tidak kentara di mata banyak orang, dapat di tangkap oleh penglihatan Kyungsoo. Karena bocah itu, selalu dapat menghindari banyak tabrakan dengan orang-orang, atau bahkan benda-benda yang tak sengaja melayang ke arahnya. Satu dua kali melihat itu hanya seperti sebuah ketidak sengajaan, tapi Kyungsoo telah melihatnya lebih dari lima kali, Jongin bisa mengindarinya dengan baik. Meskipun benda itu terbang dari balik punggungnya.