CALL ME BABY ONE
.
SugarDevil Fanfiction
.
Kuroko No Basuke © Fujimaki Tadatoshi
.
Cast :
Shougo Haizaki
Shuuzo Nijimura
.
Sejujurnya aku hanya berpura-pura mengabaikanmu, mengacuhkan dirimu.
Andaikan kamu tahu rasa yang begitu menyiksaku ini..
Aku sangat merindukanmu.
.
.
CALL ME BABY
-II-
Di sebuah kamar bercat silver seorang laki-laki bersurai abu duduk di atas ranjangnya sambil menatap layar ponselnya dengan mata melotot, bibir di manyunkan mengikuti irama musik yang dia dengarkan di radio bututnya.
Lagu mellow yang menurut pemilik kamar sama sekali tidak menghibur hatinya yang sedang galau gunda merana bahkan terdengar menyindir. Hampir saja di tendangnya radio itu namun laki-laki itu merasa hampa jika tidak ada alunan lagu yang menemaninya saat sedih seperti ini.
Namanya Haizaki Shougo ( 21th ) seorang Mahasiswa Teknik di salah satu universitas yang cukup terkenal di Jepang. Haizaki memegangi ponselnya dengan erat , seakan sebuah ponsel sangatlah berharga daripada nyawanya sendiri. Sesekali Haizaki melirik layar ponselnya dan berharap panggilan dari nomor kekasihnya menghiasi layarnya. Haizaki terlihat seperti orang yang nafsu hidupnya sudah hampir di ujung tanduk, terlihat dari kerutan kerutan di dahinya menunjukkan kegelisahan yang amat dalam.
.
" Apaan ini. Sialan monyong brengsek ,sudah seminggu anjing ." Umpatnya seolah tidak senang dengan LDR yang di jalaninya.
" Dia bilang sibak sibuk terus. Memang apa yang dia lakukan disana." Kata Haizaki tidak terima dengan alasan setiap hari yang d berikan oleh kekasihnya.
Nijimura Shuuzo- mantan ketua basket saat dia SMP. Pria paling menyebalkan dalam hidup Haizaki dan setiap dia bermasalah pria itu selalu muncul dihadapannya untuk memukul bahkan membelanya. Pria aneh yang entah kenapa membuat Haizaki terus -terusan memikirkannya. Dan setengah tahun mengenalnya akhirnya Haizaki berpacaran dengannya. Hubungan awet yang masih terjalin sampai dia kuliah sekarang. Sudah bertahun-tahun lamanya rasanya menyenangkan bagi Haizaki. Meskipun keduanya berada di tempat yang berjauhan komunikasi keduanya masih terjalin baik. Hingga suatu hari Nijimura mengatakan kalau Minggu depan dia akan sibuk kegiatan. Dia tidak memberi penjelasan pada Haizaki kesibukan apa yang dijalani olehnya. Hal ini jelas membuat Haizaki uring-uringan dari kemarin.
" Atau aku yang menelfonnya duluan." Ucapnya singkat sambil memiringkan kepalanya.
"Cuih, kau gila Shougo dimana harga dirimu heh." Gumamnya sendiri seperti orang sinting.
" Kangen njing, aku beneran kangen Shuuzo." ucapnya kini dengan nada manja seperti anak kecil yang meminta di taboki ibunya.
.
Ucapan seperti itu jelas jarang dia tunjukkan di depan sang kekasih . Boro-boro mau bersikap manis yang ada Haizaki bersikap menyebalkan di depannya. Walaupun sebenarnya Haizaki tidak bermaksud seperti itu kecuali terpaksa.
Dan jangan di kira Haizaki tidak di notice oleh Nijimura, Nijimura sangat menoticenya dengan luar biasa . Terkadang satu tamparan maupun tendangan mematikan cukup membuat Haizaki meringis, tapi dia sama sekali tidak marah bahkan terlihat senang.
Sejujurnya Haizaki ingin mengakui bahwa dirinya memang Maso dan mungkin level kemasoannya sudah di atas normal. Kecintaannya pada sosok Nijimura Shuuzo membuatnya berubah 180 derajat dari yang dulu Maso biasa berubah semakin parah menjadi Tsundere Maso.
Kehidupan cinta mereka berdua selama ini penuh dengan warna , terkadang adem ayem mirip suasana kuburan waktu malem malem, kadang anget seperti tai ayam bahkan terkadang juga bisa berubah bak petir di siang bolong terjadi pertengkaran hebat mengalahkan perang dunia ke II hanya karena masalah sepele. contoh kecil saja seperti cemburu pada seekor kucing. Kadang Nijimura tidak habis berfikir kenapa juga Haizaki harus cemburu pada hewan yang kata orang lucu ini.
.
Aku hanya tidak terima jika Shuuzoku lebih banyak waktu membelai kucing kesayangannya daripada aku. Eh!
.
Walaupun terkadang terjadi pertengkaran yang tidak bisa di cerna akal sehat, Hebatnya kisah cinta mereka mampu bertahan selama 8 tahun hingga sekarang. *cie cie langgeng*
Haizaki mulai mengotak atik ponselnya lagi kali ini di tatapnya wallpaper handphonenya. Photo yang di ambilnya 2 tahun lalu saat perpisahannya dengan Nijimura. Saat itu Nijimura berkata menyuruh Haizaki untuk menunggunya sampai kembali dari Amerika. Setiap hari Nijimura juga akan berusaha menghubunginya.
Dia janjinya begitu.
Namun harapan itu harus sirna karena kenyataanya Bang Niji tidak pulang pulang sampai 7 x puasa 7 x lebaran , sampai-sampai Bang Toyib saja kalah lama. Haizaki hanya berharap setidaknya Nijimura mau menelfonnya setiap hari. Namun naas karena alasan harga pulsa naik dan tower di Amerika runtuh membuat keduanya jarang berkomunikasi.
" Dia yang bilang sendiri akan menghubungiku setiap hari dan apa-apaan ini sudah hampir 1 minggu Njing, Dasar monyong sialan! " gerutu Haizaki kesal sambil di gigiti bantal kesayangannya itu.
.
Selama ini Haizaki cukup bersabar dan mencoba setia kepada Nijimura. Bahkan banyak orang yang mengajaknya berselingkuh tapi selalu di tolaknya. Walaupun setelahnya Haizaki menyesal juga. Kan lumayan buat anget-angetan sebentar.
Hal itu di karenakan jumlah persenan cinta untuk Nijimura sangat besar melebihi dosis keinginannya untuk berselingkuh. Yang lain lewat mungkin seperti itu cara berfikir seorang Haizaki Shougo.
.
" Sepertinya aku memang harus menghubunginya duluan , lagipula sekarang sudah tidak ada jaman Emansipasi Uke." Ucap Haizaki meyakinkan diri, di raihnya ponselnya lagi dan berusaha menekan nomor Nijimura. Namun lagi-lagi Haizaki ragu dan tertunduk lesu.
" Ini salah ayolah Shougo otakmu bermasalah."
Haizaki menjambak rambutnya sendiri hingga rontok ditangannya.
.
" Memalukan , bagaimana kalau Si monyong tai itu menertawakanku. Ini benar-benar membuatku gila." Haizaki menggaruk rambutnya efek 3 hari belum keramas mungkin ketombe sudah menjamur di rambutnya. Haizaki meraih bantal piyo-piyo abu kesayangannya lalu di peluknya dengan sangat erat sampai bantal itu sedikit kempes.
.
" Shuu, kau sedang apa sekarang? Apa kau merindukanku di sana? Jujur saja Aku sangat me-rin-du-kan-mu sekarang." gumamnya terbata-bata dan terkadang terlihat menyedihkan.
.
Beberapa saat kemudian Ponsel Haizaki bergetar, dengan secepat kilat mengalahkan rudal nuklir yang di kirimkan rusia Haizaki mengambil ponselnya dan-,
Haizaki nyengir dengan anehnya. Wajah Haizaki yang semula kusut bak cucian yang belum di seterika langsung berubah berbinar mirip kucing kesetanan. Matanya menatap layar ponsel yang menunjukkan nama si penelfon –
.
My Lophe Shuuzo Call
.
" Kyaaa...! " Haizaki berteriak histeris, wajahnya memerah penuh nafsu. Degup jantungnya kembang kempis tak menentu mirip seperti korban yang mau di bunuh pembunuh di serial killer favoritnya.
.
Haizaki sengaja batuk untuk mengendalikan suaranya agar tidak terdengar gugup.
" Tes..tes..satu..dua."
Dengan wajah di buat datar sedatar panci gosong di dapurnya Haizaki menekan tombol on.
.
" Hallo." Ucapnya setenang mungkin.
" Apa aku sedang bicara dengan Miss Nijimura."
" Tidak ada ,salah sambung."
" Bisa bicara dengan Shougonya Shuuzo."
" Di bilangan gak ada,bawel anjing."
" Lalu aku bicara dengan siapa ini."
" Black Widow."
" Sexy dong. Aku kira Mak lampir."
" Kalau aku Mak lampir kau Grandongnya." Haizaki langsung cemberut ,sedangkan Nijimura diseberang telfon tertawa terpingkal-pingkal.
" Bagaimana kabarmu,Shou?" terdengar suara yang sangat di rindukan Haizaki selama seminggu ini . suaranya semakin hari semakin sexy mengingat usia Nijimura yang sudah menginjak 24 tahun.
.
" Baik." Ucap Haizaki dengan nada jutek.
.
" Maaf aku baru menghubungimu malam ini, jadwal kuliahku sedang padat sekali, Apa kau baik-baik saja disana Shou? "
Emang peduli lo?
Haizaki terdiam mau mewek tapi malu, mau ngamuk takut di putusin. Intinya Haizaki jadi serba salah.
.
" Aku benar-benar minta maaf Shou."
Haizaki tidak menyahut.
" Shou kau marah?"
Haizaki masih bersikeras diam.
" Shou aku merindukanmu. "
.
Habis sudah kesabaran Haizaki , mendengar ucapan Nijimura yang begitu menggelitik hati kecilnya yang dari luar terlihat sangar namun sebenarnya dalam hatinya sangat lembut selembut pewangi pakaian Motto.
.
" AKU KESAL PADAMU , AKU RINDU ...SHUUZO BAKA ... HIK HIK...AKU SANGAT RINDU PADAMU BODOH , MONYONG SIALAN "
.
Haizaki tidak mampu lagi menahan tangisnya, hingga mengeluarkan suara tangis cempreng bahkan tidak elit sama sekali untuk di dengar oleh Nijimura. Untung saja Nijimura yang terlahir dengan sikap baik hati pun masih menerimanya dengan berbesar hati.
Nijimura di seberang hanya bisa terkekeh walaupun dalam hati kecilnya dia juga sangat merindukan Haizakinya. Nijimura merasa sangat bersalah selama ini mengabaikan Haizaki namun ini semua demi kebaikan mereka berdua. Sebagai seorang Seme tentu Nijimura ingin membahagiakan Haizaki bagaimanapun caranya, meskipun harus mengorbankan waktu, uang maupun pulsa. Nijimura mencoba menenangkan Haizaki, andaikan saja dia berada di dekatnya mungkin Nijimura akan mendekapnya dalam pelukan sampai Haizaki berhenti menangis.
Setelah setengah jam Haizaki bisa mengontrol dirinya kembali. Rasanya Haizaki ingin sekali tertawa melihat wajahnya di cermin. Matanya sembab bahkan mungkin Haizaki tidak bisa membedakan mana matanya mana hidungnya sekarang. Sumpah wajah habis menangis yang perlu dia sembunyikan dari Nijimura . Bukannya apa-apa Haizaki hanya tidak ingin Nijimura nafsu melihat wajahnya yang astajim.
.
" Sudah lebih baik?" Tanya Nijimura sedikit khawatir.
.
" Iya " balas Haizaki lirih ,suaranya sedikit parau.
.
" Shou mungkin ini terdengar kejam tapi bisa kau menungguku sedikit lagi, Aku akan menyeleseikan kuliahku di sini dan kembali ke Jepang secepatnya."
.
Kali ini Haizaki terlihat berfikir, lagi?
.
" Berapa lama lagi Shuu?" tanya Haizaki,
.
" Setengah tahun lagi Shou. Aku berjanji padamu aku akan kembali."
.
bukannya Haizaki tidak ingin menunggu Nijimura, hanya saja sampai kapan dia harus menyiksa dirinya sendiri seperti ini. Mereka berpisah hampir 5 tahun lamanya. selama itu pula Nijimura tidak pernah datang bahkan hanya untuk menemuinya waktu ulang tahunnya, Nijimura hanya mengirimkan surat beserta hadiahnya. Terkadang mereka berdua hanya saling berbicara lewat telfon itupun karena gratisan dari operator.
Sanggupkah Haizaki menahannya lagi. Bahagiakah Haizaki jika orang yang di sampingnya bukan Nijimura? Sanggupkah Haizaki hidup tanpa sosok Nijimura disampingnya?. Pertanyaan –pertanyaan seperti itu selalu berputar di kepalanya.
Haizaki merenung beberapa saat,
.
Kata orang jarak bukan halangan, jodoh atau tidak semua ku percayakan pada Tuhan. Untuk sekarang aku hanya ingin bersamanya.
.
" Shuu..apapun yang terjadi aku akan menunggumu ,aku akan mendukungmu karena aku percaya padamu, dan aku.. aku..aku.. Aku Mencintaimu ." Haizaki tersenyum lembut, wajahnya merona najis setelah mengucapkan kata-kata barusan.
.
1...
.
2...
.
3...
.
loading Complete
.
BHAA! Apa yang barusan aku KATAKAN memalukan dasar mulut bodoh.
.
" Pfft.. aku merekamnya Shou."
Nijimura tertawa lepas mendapat hadiah istimewa dari sang kekasih tsunderenya. Hati Nijimura sangat bahagia mendengar ucapan Haizaki yang langka.
.
" Cepat hapus itu memalukan anjing. " teriak Haizaki dari seberang telfon hingga membuat Nijimura menjauhkan sedikit ponselnya karena teriakan cemprengnya mampu merusak gendang telinga.
.
" Cium dulu." Ucap Nijimura menggoda.
.
" Tidak mau." Tolak Haizaki , wajahnya semakin memerah.
.
" Kiss me Shou." Nijimura memohon , Haizaki yang mendengarnya mau tidak mau luluh lantah.
.
" Muaah. Sudah." Ucap Haizaki singkat.
.
" Apa? Aku tidak dengar"
.
" Kau pasti sengaja"
.
" Aku tidak dengar Shou?"
.
" Muaaaaahhh.." kali ini Haizaki lebih memonyongkon bibirnya , bahkan tidak peduli layar ponselnya kecipratan air liurnya.
.
" MUAAAH ..Muah ..Muahh.." balas Nijimura .
.
" EMmmmuahhh...muaahhh...muaahhh,,,,,"
.
Keduanya menghabiskan waktu hingga tanpa sadar Haizaki tertidur dengan wajah polosnya. Nijimura masih bisa mendengar suara dengkuran Haizaki dan beberapa saat samar-samar Haizaki terus memanggil namanya , Nijimura tersenyum.
.
" I Love you Shougo. " gumamnya sebelum mengakhiri panggilan telfonnya.
.
KLIK.
.
.
TBC.
.
.
Semoga kalian menyukainya .
