Cuma iseng bikin puisi, fanpoem dari lagu LOVELESS××× nyah VanaN'Ice. Dan puisi ini terus yang terngiang di otak. Pffffftt..~


Warning:

Unobvious POV. Sengaja banget tuh~

"…" (miring): untuk penerima puisi

"…" (biasa): dari penulis puisi *cailah~*

{di handphone mungkin nggak nampak sih~ uhehehehe~}

Enjoy~


Loveless×××

"Selamat tinggal…"

Kata-kata yang kejam menusuk hatiku.

Bukan, bukan telingaku, hatiku.

Kau tahu? Mudah bagiku untuk berpura-pura tidak peduli akan sakit ini.

Apakah rasa ini membuatmu muak? Apa rasanya tidak enak?

Air matamulah yang membuatku sadar akan semuanya.

Perasaan ini sungguh salah.

Semakin dekat jarak kita, semakin jauh kurasa.

Dengan gampangnya kau ucapkan, "Aku benci kau,"

"Aku tak mau lagi bicara padamu,"

Tapi tetap, "Aku baik-baik saja, percayalah…"

"Tak bisakah aku mencintaimu?"

Aku tahu, impian dan harapan kecilmu tersimpan rapat dalam sangkar hatimu.

Lagi dan lagi,

Aku hanya bisa berharap kau mau mengatakannya.

Mungkin sudah saatnya aku pergi.

Waktuku semakin sedikit di dunia fana ini.

Tahun berdetik meneriakkan batas waktuku.

Tentu, kau akan bahagia mendengarnya.

Percayalah, tak pernah aku menyesal kehilangan semuanya.

Bagian dari diriku, tak pernah kusesali.

Karena kaulah yang mendapatkannya, hanya untukmu kuberikan.

Sedangkan aku hanya bisa tenggelam dan lenyap, menyentuh dasar hati yang rawan.

Sungguh, detik-detik yang menyenangkan saat bersamamu.

Jemari yang menggenggam lembut tanganmu, rengekan yang tak pernah putus menarikmu ke dalam dekap hangatku.

Bodohnya aku, kau pasti tahu itu dari tatap mataku, bukan?

Impianku hanya bayangan belaka.

"Bisakah aku menjadi tenang, saat melihatmu mati di hadapanku?

Terngiang dalam pikirku…"

Jika kau tak ingin membalas cintaku ini,

Tak ada guna aku berdiri di sini,

Tak ada artiku dalam hidupmu, kukatakan pada malam nan dingin.

Ya, tak berapa lama lagi aku takkan bisa melihatmu lagi.

Tolong, hentikan aku jika aku menyakitimu lagi.

Hentikan aku saat aku mencoba dekat denganmu.

Karena saat aku merasa nyaman berada di sampingmu, maka kau akan menghilang lagi.

"Takkan kulepas lagi..."

Saat kurengkuh ragamu, aku merasa tubuhku tercabik-cabik.

Tercambuk oleh pikiran-pikiran yang berkecamuk.

"Waktu, berhentilah, kumohon…"

Desah bibir tanpa suara.

Adakah waktu mendengarku?

Sudah terlambat bagiku menyadari bahwa aku melanggar sumpahku.

Takkan kusentuh kau sedikit pun sebelum kau membuka hatimu.

Dan cukup, sudah cukup aku mendapat hukumanku.

Jangan siksa aku lagi dengan suaramu yang perlahan menghilang.

Langit yang robek di atas sana, menangis...

Hatimu masih tertutup untukku.

Tak pernah bisa kuketahui impian dan harapan kecilmu itu.

Terus dan terus, lagi aku berharap, kau mau mengucapkannya padaku.

Jika tak bisa lagi aku melindungimu,

Bukankah lebih baik bagiku untuk pergi?

Mungkin dengan itu aku bisa melihat senyummu lagi.

Suatu kali aku bermimpi, aku berjalan di sampingmu.

Kau dan aku.

Tak lagi ada pengkhianatan.

Tak ada lagi penyesalan.

Dan saat itulah, aku terlahir baru kembali…

Suatu hari nanti…


Sip~

Latest project done before Ome goes hiatus~

I'm gonna miss my days for week..~