Strawberry Milk
2 Oktober 2015
by Esile the Raven, Characters by Yuusei Matsui, else this would be Canon, DUH


Hari yang panas, dan sesi istirahat yang terlalu membosankan. Karma dan Nagisa duduk di bawah pohon seusai jam olahraga. Nagisa dari tadi melirik susu karton rasa strawberry yang Karma minum sambil memandangi hutan di seberang lapangan.

"Karma-kun, kau dapat susu itu dari mana?"

"Tiap pagi aku beli di stasiun, dan titip di lemari es ruang guru."

Cerdik. Nagisa mencatat secara batin untuk melakukan hal yang sama besok. Semester musim panas ini merebus otaknya. Karma melirik padanya, bibir mengatup di sedotan, tatapannya tak bisa ditebak.

Si biru langit membasahi bibir.

"Boleh aku minta?"

Cengiran.

Karma segera menghisap seluruh isi kotak susu strawberry-nya sampai tak tersisa, suaranya keras, hingga karton itu mengerut karena udara di dalamnya dihisap oleh si rambut merah. Nagisa ternganga.

"K-Kalau tidak mau memberi ya tidak usah seperti itu…ugh…" dia menghela napas, merasa sedikit sakit hati.

Karma tidak bilang apa-apa, tersenyum, kotak karton kerut itu diletakkan di atas rerumputan. Tangannya yang panjang meraih teman sekelasnya itu. Jari-jarinya menyusup ke bagian belakang kepalanya yang tertutup serumpunan helai biru langit.

Sebelum Nagisa bisa bereaksi, Karma menarik wajahnya, menyatukan bibir mereka, dan menyusupkan lidahnya ke dalam bibir lawannya. Mata biru langit melebar dan bergetar. Merah menjalar ke wajahnya bagai thermometer yang dipanasi.

Rasa manis susu strawberry mengalir dari mulut Karma, didorong oleh lidahnya, memasuki kerongkongan Nagisa, memaksanya minum. Tentu juga suatu modus untuk menggagahi rongga mulut si cantik biru langit itu.

"Mmm!?" Nagisa akhirnya sadar apa yang terjadi dan mendorong Karma lepas.

Cairan merah muda tumpah ke leher dan kerah; benang air liur masih menghubungkan bibir mereka yang kini merah dan basah.

Cengiran melebar di wajah Karma, lidahnya menjilati sisa-sisa manis di sekitar bibirnya.

Nagisa syok, satu tangannya membekap mulutnya sendiri, yang masih panas, basah…dan lengket. Otaknya gosong mendengar perkataan santai 'kawan'-nya itu;

"Masih haus?"

Musim panas kali ini, Nagisa cemas akan mati bukan karena dehidrasi, tapi sakit jantung.


Kindly review if you have the time.