Attention
Lee Seokmin - Hong Jisoo
M | PWP | Romance
-o0o-
You can leave this page if you don't like this story
Nara's
Rupanya malam belum ingin menunjukkan arogansinya dengan meniupkan udara sedingin es yang membekukan tulang.
Jam hampir menunjukkan pukul sebelas malam, akan tetapi Jisoo masih setia dengan segelas choco frappe yang terus ia minum sepanjang perjalanan masuk apartemen hingga ke dalam lift. Minuman dengan es krim yang kini mulai mencair dan menciptakan titik-titik air di permukaan gelasnya itu berkurang sedikit demi sedikit. Tak butuh waktu dua menit hingga benar-benar habis dan terlempar begitu saja di tempat sampah luar lift. Tergesa, Jisoo menekan tombol menuju lantai tertinggi –lantai tiga puluh-. Menghitung detik demi detik yang berlalu begitu lambat sembari terus menata degupan jantungnya yang berantakan.
Seminggu ini Jisoo menghabiskan waktu liburannya dengan menginap di Jeju bersama teman-temannya. Seungkwan, Wonwoo, Jeonghan, Woozi, dan juga Minghao. Mereka berenam telah membuat rencana ini beberapa bulan sebelumnya, dan baru terealisasikan kemarin karena padatnya jadwal dan beberapa schedule kampus yang tak sinkron.
Ada satu orang yang amat sangat Jisoo rindukan selama ia berada di Jeju. Tak lain dan tak bukan adalah kekasihnya sendiri. Yang mana ketika Jisoo tinggal pergi sengaja tak diberi kabar sama sekali, alhasil membuat lelaki itu kelimpungan dan terus menelepon teman-temannya –yang pada akhirnya berujung pada ratusan missed call dan mailbox-. Jisoo memang sengaja melakukannya. Ia ingin tahu seberapa serius Lee Seokmin menjalin hubungan dengannya. Setelah seminggu, Jisoo pun memantapkan hati untuk menetapkan pilihannya pada lelaki yang lebih muda darinya itu.
Pintu lift terbuka. Seolah mengantisipasi sesuatu, Jisoo berjalan sembari mengusap-usap tangan. Ia melangkah cepat menuju pintu bernomor 3016. Mengisi password dengan senyuman lebar –SeokSoo1830, begitu passwordnya-. Pintu terbuka. Jisoo pun masuk dengan raut tak terbaca.
"Good—"
"Jisoo! Kaukah itu?"
Itu suara Seokmin –yang menggelegar-. Jisoo tertawa melihat Seokmin yang muncul dari dapur dengan panci ramen dan apron, dan menatapnya dengan keterkejutan luar biasa. Matanya melebar di balik kacamata bulatnya.
"Ya Tuhan, Jisoo!"
Tergopoh-gopoh Seokmin menghambur ke arah Jisoo setelah meletakkan panci ramennya di meja sembarangan. Ia memeluk Jisoo erat-erat, menghujani kekasihnya dengan ciuman-ciuman tak terbendung. Merapalkan kalimat-kalimat kerinduan bagaikan mantra.
"Aku benar-benar merindukanmu!"
"Aku juga merindukanmu."
Seokmin melepaskan pelukannya hanya untuk mengangkat tubuh ringan Jisoo ke udara.
"Banyak hal yang akan kutanyakan padamu, tapi—oh Jisoo! Aku merindukanmu hingga nyaris mati merasakannya!"
Jisoo tertawa di gendongan Seokmin. Refleks ia melingkarkan kakinya pada pinggang ramping Seokmin. Tangan melingkar sempurna di lehernya.
"Boleh. Satu ciuman untuk satu jawaban. Deal?"
Seokmin mengerang dalam hati. Kekasihnya ini, benar-benar...
"Baiklah. Satu, mengapa tak menghubungiku selama seminggu? Kau benar-benar tega melakukannya."
"Seokmin, aku tak banyak memegang ponsel disana. Lagipula, sinyal di Jeju begitu sulit. Aku bahkan tak bisa menelepon Jeonghan meski kami hanya berpisah sepanjang dua meter."
Jisoo tak berbohong mengenai hal ini. Jadi ia memang tak sekadar menguji kesetiaan Seokmin padanya.
"Tapi yang lain mengangkat bila aku menelepon."
"Aku sudah menjawab. Mana ciumanku?"
Seokmin menggelengkan kepala, bingung bercampur takjub. Jisoo sangat manja bila sedang bersamanya. Lelaki itu bahkan tak ingat perbedaan umur antara mereka.
Dengan pelan namun penuh perasaan, Seokmin mendongakkan kepala dan mencium bibir Jisoo.
Ia masih menggendong Jisoo, ingat itu.
"Yaaay, terima kasih! Meski kau menelepon mereka, tetap saja teleponnya putus-putus, bukan?"
"Hm, iya, sih."
"Nah, aku memang tak sedang berbohong, Seokmin. So, ada pertanyaan lain?"
Seokmin tahu Jisoo melakukan hal itu agar ia terus bertanya dan pada akhirnya memberi ciuman untuk kekasihnya. Cara yang bagus, pikirnya. Ah, tapi Seokmin tak keberatan melakukannya. Seminggu tanpa mencium Jisoo sudah cukup membuatnya frustasi. Ia bukannya berlebihan, tapi itu benar terjadi. Sekali saja mencium Jisoo dalam sehari, dapat membuat perasaan Seokmin menjadi lebih tenang.
Knowing how the hormones work, dude.
"Hm, itu saja pertanyaanku."
Jisoo lantas mengerucutkan bibirnya. "Kau benar-benar tak memiliki pertanyaan lain? Ayolah, kau bisa menciumku nanti."
Seokmin kembali tertawa. Bibirnya terangkat sempurna ke atas.
"Jisoo, aku sedikit lelah menggendongmu seperti ini. Lagipula, aku hampir melupakan ramen yang baru matang. Kau sudah makan? Mau makan bersamaku? Kita bisa melanjutkan permainan ini nanti."
"Ini bukan permainan, Seokmin. Uh." Jisoo menggerutu. "Aku kan, hanya,"
"Hanya apa?"
Wajah Jisoo memerah sempurna. Ia segera turun dari gendongan Seokmin, lalu buru-buru menghindar dari lelaki itu.
"Hanya, hanya saja aku ingin kau menciumku lebih lama lagi. Uh, cheesy sekali, sih? Kalau begitu, aku mau makan saja. Hey, Seokmin! Apa yang kau—"
Belum sempat Jisoo menyelesaikan kalimatnya, Seokmin lebih dulu menangkup pipi Jisoo dan menghujani kekasihnya dengan ciuman-ciuman lembut. Jisoo refleks memejamkan mata dan memeluk pinggang Seokmin. Ia selalu menyukai sensasi ciuman Seokmin yang memabukkan. Hanya tautan bibir yang tenang, tak bernafsu apalagi hingga melukai. Sapuan yang lembut di kedua sisi bibirnya selalu membuat Jisoo merasa nyaman. Mereka berciuman selama beberapa detik sebelum Seokmin melepaskan bibirnya dari bibir Jisoo dan membuat pipi lelaki itu merona sempurna.
"Kau hanya perlu mengatakannya, Jisoo. Aku akan langsung memberikannya padamu."
Pipi Jisoo semakin memerah. Mengalihkan kecanggungannya, ia malah menunjuk ramen di atas meja yang mulai tampak tak menggairahkan untuk dinikmati.
"Seokmin, ramennya mulai dingin. Ayo makan, aku lapar."
.
.
.
1. Ini serius pwp kok qq, dd gak bohong
2. Tapi bagian enaqnya di chap mendatang yha
3. Ya udah tunggu aja lah ya sambil coret-coret di review. Mengumpat juga boleh *eh
4. Nulis ini modal ngebut doang. Backsoundnya Crazy in Love by Beyonce. Lagu buat ost ff naena nih. Cocok gaiseu. Silakan dicoba
5. Ini kupersembahkan untuk seluruh SeokSoo shipper, especially qq fan9irlssi yang mo bagi-bagi freebies di DE besok (fyi aku followers kaka di twitter yah huahaha silakan mencari siapa daku)
6. Jisoo enakan jadi tsundere/manja/cringe sih?
7. Preview Seokmin di DE Chile kemarin ganteng-ganteng bodo amat ah dd lelah memuja ketampanannya ya gusti nu agung
8. Yodahlah review aja biar cepet update HUEHEHEHE
9. Bagian naenanya besok mau yang kek mana nih? Main kasar atau halus? ;_;
10. Yang merasa buat ff Seoksoo (bejat) berjudul Nerd itu tolong segera dilanjut ya. keburu DE di JKT nanti ujung-ujungnya aku kawinin Seoksoo di panggung-_-
11. Aku juga ada drabble Junhao. Cek aja yaw. Buat yang suka, boleh juga dong reviewnya?;)
Udah ah. Bye-bye.
