Unrespect.

Disclaimer : merka adalah milik tuhan, keluarga nerka, dan SMEntr.

Cast : Yesung, Kyuhyun, Siwon, dan member Super Junior lainnya.

Warning! : bahasa non-Baku, miskin alur, typo, mengandung content dewasa, dls.

No Bash disini, karna semua peran yang ada hanya semata demi alurnya saja, jadi jangan tersinggung jika biasnya tiba-tiba menjadi jahat di fic ini.

.

.

.

.

.

.

Jika ada yang pernah bilang kalau cinta itu indah. Maka aku bilang itu semua dusta.

Jika masih ada yang percaya akan adanya kesetiaan. Aku berani mempertaruhkan sisa hidupku untuk hal itu.

Tetapi semua salah! Bagiku, meyakini hal itu ibarat meletakan kepalamu dengan sukarela dibawah pisau pancung! Aku, Kim Jongwoon. Hanya percaya dengan hasil, bukan omong kosong.

.

.

Sedan hitam itu berhenti didepan sebuah apartement menengah. Seorang Namja bersurai hitam bertubuh kurus keluar, lalu berdiri disamping mobil mewah itu sambil tersenyum manis kearah pemilik mobil.

" take care, Hyung! Trimakasih untuk malam ini." Dengan menampilkan senyum kekanakannya, Namja gagah itu kemudian menjalankan mobilnya menjauh dari area yang selalu terlihat sepi itu.

Dijaman sekarang, manusia semakin tidak perduli lagi dengan sekitarnya. Tetapi bagi Namja berkulit putih itu, kondisi lingkungan yang seperti inilah yang diinginkannya sekarang.

.

Direbahkannya tubuh letih itu diatas kasur miliknya, tanpa memperdulikan lampu yang belum dia nyalakan. Matanya menatap nanar langit-langit kamarnya, berusaha menekan keras segala emosi yang tidak diinginkannya keluar. Tidak apa-apa, tidak apa-apa – hiburnya, dengan susah payah dia berusaha untuk menutup matanya... akan tetapi, kristal cair itu tetap bisa lolos dari sudut mata sipitnya—kembali, malam ini dia menangis dalam diam...

.

.

" aku mohon Hyung, tolong dengarkan aku. Please... berhentilah dari pekerjaan itu."

" Lalu menjadi benalu untukmu, begitu? Hhh, kau sudah cukup mengenalku bukan? Ck." Dengan bergegas namja yang bernama Kim Jongwoon itu mengarahkan kakinya ke arah kantin kampus. Karna bangun kesiangan, dia tidak sempat mengisi perutnya dengan apa-apa.

" Tapi..."

" lupakan saja usahamu Siwonie~ aku tidak akan menurutimu." Tegasnya, bahkan kini nada suaranya berubah menjadi dingin—namja itu tampaknya sudah benar-benar tidak ingin membahas topik itu lagi." Ayo temani aku sarapan, perutku belum terisi apa-apa." Ajaknya kemudian sambil kembali memasang senyum manisnya.

" ne~ kajja! Hyung!" menyerah eoh? Mungkin untuk sementara aku jangan menyinggung hal ini lagi, Hyung terlihat begitu marah tadi, batin namja perfect berlesung pipit itu.

.

.

" Annyeong~ Yesung-ssi..." Saat melewati beberapa namja yang sedang nongkrong dilorong yang saat ini dilakuinya, Kim Jongwoon di cegat oleh salah satu dari mereka dan di tarik agak menjauh.

" Ada perlu apa?" namja yang menariknya itu tersenyum janggal.

" Kau tau apa maksudku, Yesung-ssi... "

" Baik, kesepakatannya?..."

...

...

Setelah sama-sama mencapai kata sepakat, akhirnya keduanya memisahkan diri. Namja cantik itu tidak menyadari, hal ini akan lebih menyakitkan, lebih dari yang sudah-sudah.

.

.

.

.

.

.

" eh, Kyu! Kau tumben sekali tidak 'berburu' malam ini." Namja yang merasa diabaikan itu berusaha membuka bahasan mengenai apa kira-kira topik pembicaraan yang bisa mengalihkan perhatian sahabatnya yang sedang asik dengan PSP ditangannya.

" aku bosan Hae~ tidak ada siapapun yang bisa memuaskanku." Tanggapnya cuek.

" A-apa? Satu pun tidak ada yang bisa membuatmu keluar?"

" Ck! Perhatikan dulu kata-kataku Hae-ahh, aku bilang 'puas' bukannya 'keluar', ok? Sudah mengerti?"

" ehehe, iya-iya~ tapi kenapa? Servis yang kau dapatkan dibawah standart? Eh! Kau harus memanggilku Hyung! Kau ini, kebiasaan sekali!"

" aniii~ bukan karna itu. Kau tau sendirikan, standartku itu sangat tinggi Hyung. Tapi, entah kenapa—aku belum bisa menemukan seseorang yang bisa memuaskanku seperti... ahk! Pokoknya aku benar-benar bosan Hyung!" kembali dia memusatkan perhatiannya ke game yang tadi sempat terabaikan olehnya—terlihat sekali jika dia sedang mengalihkan pikirannya dari selintas bayangan akan ingatan masa lalunya.

" emm, mau ku kenalkan dengan se-seorang tidak? Sebenarnya aku malas mengenalkannya padamu. Tapi, mendengar perkataanmu aku jadi penasaran, apa kau akan bilang tidak puas juga dengan pekerjaannya."

" kau menantangku Hyung? Apa dia se-istimewa itu, sehingga membuatmu terdengar enggan begitu saat bercerita tentang dia padaku." Senyum meremehkan itu tercetak jelas diwajah tampan namja yang bernama Cho Kyuhyun tersebut. Namja yang beruntung, karna memiliki kekayaan yang melimpah dari orang tuanya. Saat ini dia sudah memegang salah satu cabang perusahaan keluarganya yang di Seoul, dia mengelola perusahaan itu sambil kuliah.

" yak! Tentu saja aku agak keberatan. Dia yang paling aku sayang, bahkan mungkin aku sudah jatuh cinta padanya. Andai dia bisa untuk ku ajak untuk tinggal denganku, sudah dari dulu aku memngurungnya hanya untukku-di rumahku."

" Wow, sepertinya dia terdengar sungguh spesial! Ok, kau atur pertemuanku dengannya Hyung!" tantang namja bersurai ikal coklat itu.

Hahhh... aku yakin kau pun akan segera jatuh oleh pesona nya yang tidak bisa ditolak itu Evil Kyu! batin Lee Dong Hae enggan.

.

.

.

.

.

.

Dengan bersusah payah namja manis itu menggapai telphon yang ada diatas nakas samping kirinya, dan memencet nomor yang sudah dia hafal.

...

" Siwonniehh... k-kkau bisa tidak menjemputku?segera Wonie... aku takut—sebentar lagi mereka pasti akan kembali setelah pergi membeli minuman. Jebal—Wonie..."

" Hyung? Kau ada dimana? Katakan dimana?"

...

" ok! Hyung tenang saja aku akan kesana secepatnya!"

.

Yesung PoV,

Oh crap! Mereka sudah kembali, kumohon... cepatlah datang Siwonie...

" hahaha... hai changiya, kami sudah kembali~ maaf yah menunggu lama, tapi aku jamin... permainan kita akan semakin menggairahkan setelah ini."

" Mian... aku sudah lelah, lagi pula kau sudah melanggar kesepakatan kita Kangin-ssi."

" Apa? Melanggar? Hahahah! Bukannya pembayarannya sudah ku transfer dimuka seperti persyaratan mu, eoh? Dan—mengenai teman-teman... mereka hanya bonus, ok changiya? Hahahahaha..."

Oh tidak... kumohon, cepatlah Wonie! Aku bisa mati!

Yesung PoV End

Tanpa mengindahkan permohonan Yesung, ketiga namja itu kembali merampas satu-satunya benda yang menutupi tubuhnya dan memaksanya untuk kembali melayani mereka—kalau saja pintu Hotel itu tidak segera didobrak dengan paksa saat itu juga oleh namja yang sudah ditunggu-tunggu olehnya dari tadi.

.

.

" Seharusnya Hyung biarkan aku membunuh mereka tadi! Ahk sialan! Mereka itu pantas menerimanya Hyung!" dengan mengepalkan tangannya Siwon berusaha meredam amarahnya yang seakan tidak bisa padam itu, bagaimana tidak? Perlakuan biadab mereka sudah keterlaluan!

" Hiks..."

" H-hhyung... gwenchana~ sudah-sudah, jangan khawatir lagi ne, Hyung sudah aman sekarang." kembali direngkuhnya tubuh rapuh itu, diusapnya punggung kecil itu—berusaha menyalurkan rasa aman untuknya.

" Hiks... aku juga tidak ingin kau nantinya mendapat masalah Wonnieh, jadi jangan berpikiran seperti itu lagi ne. Tidak apa-apa, tidak apa-apa, hal seperti ini adalah resiko yang mau tak mau, harus ku terima."

" Makanya aku minta, Hyung berhenti dari pekerjaan itu! Tinggal bersama ku disini, aku akan melindungimu dengan sekuat tenaga! Tidakkah Hyung mengerti, aku sangat menghawatirkan Hyung! Ku mohon~ dengarkan aku yah."

" ne~ baiklah, aku akan tinggal denganmu. Tapi kau tidak boleh melarangku untuk tetap bekerja ne."

" tapi Hyung—ok, baiklah." Aku tidak akan membiarkan hal ini terulang lagi padamu Hyung, batinnya.

.

.

.

.

.

.

TBC.

.

.

yahh~ silahkan membaca dan berkomentar^^

Sebenarnya agak ragu juga untuk publish fic di sini lagi, apalagi sedang 'rame' begini, tapi ku coba lagi deh~ semoga sudah mendingan dari yang pertama#kaburr!