Bab 1: Prolog
Seorang anak berusia sebelas tahun itu berjalan mengikuti seseorang didepannya. Anak itu memiliki rambut hitam legam berantakan, mata emerald yang cerah dan bekas luka sambaran petir di dahinya. Memutar kepalanya. Berada di lingkungan yang sangat baru baginya cukup membuatnya takjub. Dia tak bisa mengerti tetapi melihat lilin-lilin yang mengambang tepat disamping kepala guru itu. Rambutnya terlihat sangat hitam, rambut berminyak itu ia yakin akan terlihat terang benderang akibat cahaya lilin. Di Aula itu terdapat empat meja panjang, penuh dengan siswa yang lebih tua darinya. Semua menatapnya, dan berbisik.
Dia mengagumi Aula yang berada di sekelilingnya. Langit-langitnya berwarna beludru dan tampak seperti langit malam. Dia mendengar seorang wanita dibelakangnya berbicara "itu dibuat menakjubkan agar terlihat seperti langit malam, kau tahu?" ke temannya. Harry gugup dan sedikit memperbaiki letak kacamatanya.
Dalam keadaan bingung tidak sadar, ia tidak mendengar apa yang dikatakan penyihir tua itu. hampir semua siswa pergi dan duduk dimeja asrama baru mereka. "Parkinson, Pansie" kata si penyihir tua.
Harry menelan ludah dengan gugup, dia berikutnya. Topi itu hampir tidak menyentuh kepalanya sebelum berteriak "Slytherin!"
"Potter, Harry"
Semua kepala di Aula berpaling untuk melihatnya. Mereka semua bersemangat menyaksikan dimana ia akan ditempatkan. Dia memandang anak yang berbicara padanya dikereta. Matanya melebar saat teman barunya mendorongnya lembut ke depan. Dia duduk dibangku, mencengkeram tepi bangku dengan gugup.
Harry menutup matanya dan mendengarkan topi berbicara "Hmm. Sulit. Sangat sulit. Saya melihat banyak keberanian. Tidak buruk dalam berpikir. Ada bakat, oh ya! Dan haus akan pembuktian diri. Tapi dimana sebaiknya menempatkanmu?"
Harry menggigit bibir bawahnya. Topi berteriak "Slytherin!"
