THE COLD FLORIST
Lai Guanlin x Yoo Seonho
cubechikins and komorebi yowa's fanfiction
romance, slight!fluff, slight!school-life, florist!AU • teen
.
.
Kejadiannya sore, pukul empat, ketika gerimis mengguyur distrik Songpa. Berpayung biru serupa langit cerah siang tadi, Yoo Seonho berjalan menyusuri deretan toko di sepanjang jalan yang tampak lengang namun masih ada kepadatan mobil di ujung jalan sana.
Manik laki-laki yang belum mencopot seragam sekolahnya itu mengamati deretan toko yang dia lalui. Toko roti menggelitik tungkainya untuk melangkah ke sana, memesan roti gemuk yang masih hangat dan secangkir susu, tetapi dia urungkan detik itu juga. Yoo Seonho bukan ingin membeli roti, kendati perutnya berbunyi minta diisi, dia ingin ke sebuah toko yang identik dengan musim semi. Yang dipenuhi aneka warna, wewangian, dan disenangi kupu-kupu cantik untuk dihinggapi.
Menurut alamat yang dia temukan di mesin pencarian Naver, toko itu ada di sekitar sini. Di dekat toko aksesori, di seberang toko boneka. Nah, itu dia!
Yoo Seonho cepat-cepat menyeberang selagi tanda pejalan kaki bersinar hijau. Dia semakin mendekati toko dua lantai yang bercat putih itu. Di depannya ada sepeda berkeranjang yang dibiarkan terkena tetes hujan. Pintunya berupa pintu kaca dengan tulisan 'Lin Flower' dan sedikit berembun. Yoo Seonho berhenti sejenak di bawah kanopinya, mengintip ke dalam, memastikan si pemilik toko ada di meja kasir, sembari dia menutup payungnya dan menyandarkan benda biru itu di dekat pot.
Tangan kanannya menggenggam pegangan pintu dari besi yang terasa dingin menyengat kulit. Didorongnya pintu itu, menimbulkan suara gemerincing dari atas kepalanya. Tak hanya dikejutkan oleh suara itu, Yoo Seonho disambut sebuah sapaan ceria dari seseorang yang tiba-tiba menyembulkan kepalanya dari jajaran pot-pot bunga.
"Selamat datang di Lin FloㅡOh!"
Senyuman cerah yang mulanya terukir di bibir si penjaga toko seketika lenyap. Lidahnya terasa kelu sehingga membuat kalimat sambutannya tadi bahkan belum rampung terucap. Tubuhnya spontan menegang kala itu. Dia sama sekali tak pernah menyangka akan mendapatkan kunjungan dari pemuda berseragam sekolah yang kini tengah mematung beberapa meter di depannya.
Sementara itu, Yoo Seonho terlihat hanya memamerkan senyum sembari mengangguk setelah bergeming selama beberapa jenak dan mulai mengayunkan tungkai panjangnya lagi. Si penjaga toko mengernyitkan dahi melihat ekspresi dari pengunjungnya yang sama sekali tidak tampak terdistraksi. Dia memerhatikan pelanggannya itu dengan saksama, mencocokkannya dengan profil seseorang yang dia kenal. Oh, apa dia benar-benar ...
"AH!" seru si pengunjung tiba-tiba, saat jarak keduanya telah begitu dekat. "LAI GUANLIN?!"
Sontak pemuda jangkung penjaga toko bunga itu menghela napas panjang. Maniknya berhasil membiaskan dengan jelas sosok pemuda seumuran dirinya yang kini tengah mengukir cengiran dan tampak berseri-seri di hadapannya. Well, dugaannya tepat sasaran. Dia mengenali pengunjung berseragam itu. Yoo Seonho, teman satu angkatannya di sekolah.
"Apa yang kaulakukan di sini?" tanya Guanlin dingin. Sorotnya berubah tajam, sungguh berbeda dari beberapa saat lalu ketika dia berniat melontarkan kalimat sapaan kepada pengunjungnya itu.
"Astaga, ternyata benar kamu! Lai Guanlin!" pekik Seonho cukup keras. "Aku tidak memakai kacamataku jadi baru bisa memastikannya setelah berada cukup dekat denganmu, hehe. Ya Tuhan, aku sama sekali tidak menyangka. Sungguh, kamu memang selalu penuh kejutan ya, Guanlin?"
Yoo Seonho tersenyum lebar sembari terus menatap lawan bicaranya. Sementara Guanlin mengurut pelipisnya sendiri dan ...
Oh, here comes the trouble.
.
.
-tbc.
