Di antara belantara tempat aku terisolasi…

Di bangunan tua penuh yatim piatu…

Di didik untuk menjadi pencabut nyawa…

Digunakan sebagai perangkat ofensif…

Dikala tak bernyawa seperti habis manis sepah dibuang…


Ritzter-Work'Z, Presents…

Persona 4 : Yasoinaba Gunslinger

Act 1 : Beginning of Everything


"Cari Dia!"

*DOR-DOR-DOR!*

*DREDEDEDEDED…!*

Tak ada gunanya aku terus seperti ini…

Aku punya mimpi dan cita-cita…

"Tembak dia!"

*DREDEDEDEDE…!*

*DOR-DOR… BOOM!"

Aku bersedia memberontak mempertaruhkan nyawa.

Demi mencapai yang kuinginkan…

"Sial, jangan sampai lolos!"

Tidak ada yang bisa menghalangiku…

Walau itu timah panas yang melaju…

"Kemana dia pergi? Dia menghilang!?"

Aku Ryosuke Earnhardt, Pemuda merdeka…

Tidak hidup di bayang-bayang orang yang tak kukenal!


St. Petersburg, Russia.

Kamis, 24 Desember 2009. [08.33PM/Evening]

Malam natal di adalah malam berselimut salju nan indah. Tak ayal orang tak bosan berjalan-jalan di sekeliling kota walau dinginnya menusuk tulang.

Ini adalah malam jelang hari natal dimana orang-orang akan banyak keluar mencari hadiah natal untuk sanak keluarga mereka.

Tidak terkecuali bagi pemuda ini…

Si pemuda melihat sekelilingnya "Indahnya malam natal ini… dasar jalang tua, enak saja memerintahkanku ke Cechnya. Sudah tahu ini malam natal. Untung aku menolak mentah-mentah."

Gadis yang jalan bersamanya terlihat panik "Shush… asal bicara kau."

si pemuda "Ryosuke, gitu loh!"

"Ryosuke? Seperti nama Jepang? Nama aslimu?" si gadis tak percaya.

"Aku memang orang Jepang, setengahnya." Jelas Ryosuke "Setengahnya lagi Jerman."

"Darimana kau tahu nama aslimu?" Tanya gadis itu.

"Buku."

"Pendeknya balasannya."

"Katina, aku sebentar lagi mau punya pacar, lho." Ryosuke menghentakkan kakinya membuat irama.

Gadis itu kemudian berubah paras menjadi bersedih setelah mendengar apa yang dikatakannya. "Apa benar? Jadi menurutmu aku siapa?" Tanya gadis berambut bergelombang itu.

"Kau orang yang bisa kupercaya." Otomatis gadis itu tersipu "Pertanyaan aneh apa itu?"

"T-Tidak. B-bukan apa apa, kok…" gadis itu mulai aneh.

Ryosuke makin lesu "Katina, 1 tahun terakhir ini aku sudah banyak berbohong ke semua orang tentang 'Masa Depanku ada di St. Anthony'…" Suara Ryosuke mengecil.

"Maksudmu?"

"Dibalik wajah dingin ini aku ada mimpi yang tinggi… menjadi bintang sepak bola." Ryosuke tersenyum menatap bintang di angkasa "Kau tahu kan, aku sering di luar bermain bola sendirian? Disitu ada makna kalau aku punya tujuan yang kuinginkan. Dan cara mencapai tujuan itu adalah…" Ryosuke berhenti sejenak.

"Adalah apa, Ryosuke?" rasa ingin tahu Katina meninggi.

"Keluar dari panti asuhan…" Katina terkejut bukan kepalang setelah mendengar pemuda yang dia sukai mengatakan hal "tabu" itu. Entah karena ia takut Ryosuke dibunuh, atau ia takut diperintah membunuh Ryosuke.

"Kemana kau mau pergi?"

"Kemana saja boleh." Ryosuke melihat Katina ingin menangis "Kenapa matamu berkaca-kaca, mau menangis?"

"B-B…Bodoh!"*PLAK!* Katina menampar Ryosuke "Mau kemana kau pergi, meninggalkanku begitu saja!? Berbahaya tahu!"

"Khu…khu… kau khawatir, ya?" Ryosuke menyeringai.

"Kau mau mati!? Lari dari panti asuhan tanpa izin!?"

"Aku sudah izin, Nyonya Tua tak mengizinkan… terpaksa aku harus membangkang."

"Jangan Nekad! Kau gak sayang nyawa ya!?" bentak Katina sampai dilihat banyak orang.

"Sudahlah… mati itu urusan yang Maha Kuasa. nanti kalau aku sukses, kumerdekakan kau. Tapi kalau selama proses nanti kau datang tujuannya untuk membunuh, kau akan masuk TV di acara tengah malam." Ancam Ryosuke.

"Apa itu ancaman?" Katina mulai panas moodnya.

"Bukan, puisi." Ryosuke ingin melucu "Ya ancaman, lah! Ilmu Berbahasamu dapat berapa sih!?"

"B Plus, kau?" Tanya Katina secara menantang.

"A Plus."

"hufff... Kalau kau pergi, apa tujuan lainnya?" Tanya Katina.

"Mencari jati diriku yang sebenarnya, karena yang lama yang terkenal sadis dan dingin, akan kubuang jauh-jauh!" jelas Ryosuke penuh semangat "Um… Katina?"

"Ya?"

"Pulang, yuk. Aku beli sedikit saja. Nanti di panti kuberikan kau hadiah agar kau tetap mengingatku." Ryosuke merentangkan tangannya ke atas tanda ia sudah kelelahan.

"Baiklah, ayo pulang…" Dan mereka pun pulang, sambil membawa hadiah mereka masing-masing.


St. Anthony Orphanage. St. Petersburg, Russia

Jum'at, 25 Desember 2009 [07.20AM/Early Morning]

Di kamar kosong milik Ryosuke yang sudah hilang penghuninya sudah didatangi oleh gerombolan investigator Namun tidak ada bukti apapun tentang tempat pelariannya.

Tempat itu juga dikunjungi oleh teman perempuannya, Katina. Kali ini karena bukti tidak ada, ia pergi melihat-lihat laci meja belajar Ryosuke. Ia mengambil buku Art of War bersampul merah, bacaan favorit Ryosuke. Setelah Katina teliti, ia menemukan kalau buku itu ada terselip sesuatu.

Ia buka buku itu, lalu ia menemukan secarik amplop yang sedikit berat. Tanpa pikir panjang, Katina buka amplop itu…

" Untuk Katina…

Kalau kau membaca surat ini, berarti aku sudah pergi meninggalkan St. Anthony terkutuk ini. aku meninggalkan St. Anthony karena aku merasa kalau aku adalah orang yang bukan aku inginkan selama 3 tahun terakhir bukan 1 tahun terakhir ini saja. Oleh karena itu, aku akan memperbaiki diri dan akan berusaha jadi diriku yang seharusnya. Mimpi untuk membunuh banyak orang dan menang bertempur, sudah pudar, diganti oleh mimpi yang lebih baik. Terima kasih sudah menemaniku selama ini, dan kuharap aku bisa menemuimu kembali. Cari laki-laki berakhlak, jangan Otaku ataupun Mafia. Sudah banyak aku membunuh orang yang jenis terakhir.

Salam sayang sahabatmu, dan Merry Christmas

Kau-Tahu-Siapa."

Katina menitikan air mata sembari tersenyum, melihat salam perpisahan sahabatnya dari secarik kertas. Di dalamnya juga terdapat kalung emas "Natal yang indah, Salam Natal juga."

"Snow Black, Nyonya memanggil anda…" panggil bawahan Katina.

"Nanti aku kesana…"

"Gapai cita-citamu, Ryosuke..."


AUTHOR'S NOTE

Ritzie-bro : Ini dia yang sebenarnya! Metode penulisan baru!

Dan awalnya, Yasoinaba Gunslinger sebenarnya itu seperti ini. dan kali ini, Author's note akan muncul satu kali saja, dan balas review masih akan terjadi di paling atas cerita, so… mohon maaf udah HIATUS dari dunia perfic-an selama beberapa bulan dan dukung saya supaya bisa terus update.

Sekarang saya gak peduli lagi sama nominasi Emmy Awards a'la *PLAK!* yang terpenting saya terus update.

Untuk Persona Evolution Soccer, please pending dulu karena saya kehilangan Perangkat Berharga (Flashdisk) saya baru2 ini, so… data chapter selanjutnya lenyap dan itu butuh 2 minggu buat nyusun cerita dan untuk membuat dari awal saya lupa sumber2nya! *Nangis*

CUL8R In CHAPTER 2!