The Lullaby That I Would Remember

.

Nisrina-chan present

.

.

A present to all Fairy Tail Char

.

.

LUCY P.O.V

Hari ini hanyalah hari biasa. Seperti biasanya aku mendekati mira seorang pelayan bar. Aku menyenderkan kepalaku ke meja.

"Mira,bolehkah aku pesan minuman?" bukannya berbalik arah kepadaku dia malah sibuk melayani pelanggan yang sangat banyak.

Ya,maklum lah itulah mira selalu melayani orang-orang yang datang.

Krieeek

Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka.

"Selamat datang Natsu,Happy…Lisanna." Sahut Mirajane dari meja barnya.

"Hai Mira-nee." Lisanna segera menyambut kakaknya sendiri. Dia segera duduk disebelahku. Dia masih diam sambil bergumam-gumam.

"Kamu kenapa lis?" tanyaku dengan suara yang lemah.

"Kemarin aku dan Natsu bermain bersama. Walaupun sudah lelah bekerja tetapi dia tetap saja bersenang-senang denganku."

"Oooo…" aku hanya menjawabnya dengan kata oooo.

Aku segera pulang setelah seharian didalam guild.

Aku mulai membuka pintuku dengan pelan. Yup,enak rasanya sudah pulang.

Aku menuju lantai atas. Aku pergi kekamar mandi untuk mandi. Setelah itu aku tidur di tempat tidurku. Saat aku ingin tidur tiba-tiba.

Gresek gresek

Ada gerakan. Saat aku melihat kembali…

"Nat-" aku ingin berteriak tapi aku takut membangunkannya. Sejak kapan dia masuk ruanganku? Aku piker dalam hati.

"Ya,sudahlah." Aku bergumam lalu tidur lagi.

Keesokan harinya aku bergegas ke guild.

Perutku terasa tidak enak akhirnya aku memutuskan untuk tidak datang ke guild. Aku berharap temanku akan menjengukku.

Aku pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tanganku. Perutku tidak enak lagi. Akhirnya aku pun muntah. Mataku membulat.

"Apa ini?!" aku akhirnya bergegas keluar untuk mencari dokter.

.

.

"Kamu hamil." Kata dokter itu sambil membawa perlengkapannya.

"I-ini….mustahil!"

"Maaf tapi anda harus menerima ini. Kalau anda menggugurkannya maka resikonya akan sangat besar."

Aku mulai menangis. Aku tidak percaya. Aku benar-benar tidak percaya.

Keesokan harinya ~Di Guild~

Aku memasuki guild dengan muka yang sedih. Aku mulai duduk di bar bersama mira yang siap membantu. Aku melihat Erza yang mendekatiku.

"Lucy….dengar….aku tidak ingin menyakiti hatimu tapi…..kami akan memasukkan Lisanna kedalam team kita….."

"Ya sudah" aku memberikan senyuman manis kepada Erza.

"Aku belum selesai berbicara…maksudku kami akan mengeluarkanmu dari team kita…..aku…aku benar-benar minta maaf."

"Kenapa? Apa kalian menganggap aku lemah?!" mataku membulat sambil bertanya kepada Erza suaraku meninggi.

"…." Dia tetap diam sambil memalingkan wajahnya.

"E..r…za….beritahu aku dimana Lisanna…"

"Dia disana bersama Natsu…." Mukanya tetap menghadap kebawah.

Aku pun mulai mendekatinya.

"Lisanna apa-apaan ini? Kau ingin mengeluarkanku?!"

"Lucy!" dia berbalik arah ingin lari.

"Jawab saja!" aku berteriak kepadanya.

"Hei….hentikan" tiba-tiba Natsu datang sambil melindungi Lisanna.

"Kamu tidak mengerti urusan ini minggir!"

"Aku mengerti. Alas an kenapa kita mengeluarkanmu karena kelemahanmu. Mungkin sebaiknya kamu menyerah,kan Lisanna kekuatannya lebih besar daripada kamu. Jadi menyerah sajalah."

"TAPI INI TIDAK ADIL!" Aku kemudian berteriak kepadanya.

PLAAAKK

Sebuah tamparan mendarat di pipi kananku.

"Jangan membuat ini semua sulit…kau harusnya tahu….bahkan…SEJAK KAMU MASUK FAIRY TAIL KAMI SUDAH TIDAK PEDULI DENGANMU!" suaranya mulai meninggi.

Sebutiran air mata keluar dari mataku.

"A-apa maksudmu…."

"Maaf..dia tidak bermaksud begitu…." Erza menepuk pundakku.

Aku segera menampar tangan Erza yang tadinya berada di pundakku.

"Aku tahu kalian sekarang….kalian hanya peduli dengan kekuatankan? Apa yang terjadi dengan kata Nakama. Kalian semua bohong!" semuanya sunyi….

.

.

Tak ada bunyi

.

.

Tak ada tawa

.

.

Semuanya sunyi

.

.

Aku mulai membuka pintu guild. Tiba-tiba sakit perutku kembali lagi.

NORMAL P.O.V

Lucy pun akhirnya pingsan. Seorang nenek tua yang sedang jalan disebelahnya melihatnya lalu mengangkatnya menuju rumahnya.