Tittle : My Queen
Author : Lee Jin 'Eh
Genre : Romance Humor Garing
Rating : M (Bwt Jaga- Jaga Kalo Kelewatan)
Main Cast :
-Kim Yesung
-Cho Kyuhyun
Other Cast : tentu'in sendiri yang penting ada kan.
Pairing : Kyusung Must Kyusung
Disclaimer : All cast belong to GOD, them self and KyuSung belong to Me brak bug gedebuk prang trang #Jinie dihajar Clouds n Sparkyu#
WARNING : This Yaoi N Kyusung Fanfic,Boys Love,Shounen Ai atau apalah itu pokoknya this YAOI..MPREG..cerita mbingungin bikin pusing tujuh keliling mual muntah-muntah typos merajarela kemana-mana..
SUMMARY : Kali ini aku kasih summary #tumben lu thor,... Aku akan bercerita tentang sebuah masa dimana pada masa itulah hubungan sesama jenis di Korea Selatan baru diakui dan dianggap normal. Dan karena masa itulah dimana seorang namja yang memiliki rahim dalam tubuhnya dikatakan sebagai keturunan dari Yang Mulia Ratu Cho. Wanna read this?
.
.
Happy Reading...
Jangan lupa review yah...belum juga baca udah ditagih..author buruk nih..-_-"
Udah pokoknya kalau udah selesai jangan lupa review yah...nih kupersembahkan buat KyuSung Shipper...
.
.
.
.
.
Dont Like Dont Read...
.
.
.
.
My Queen
.
.
.
Aku akan bercerita tentang sebuah masa dimana pada masa itulah hubungan sesama jenis di Korea Selatan baru diakui dan dianggap normal. Dan karena masa itulah dimana seorang namja yang memiliki rahim dalam tubuhnya dikatakan sebagai keturunan dari Yang Mulia Ratu Kim. Beliau adalah seorang namja manis yang benar-benar manis dan paling manis di Seluruh Dunia, bahkan sampai sekarang tidak ada yang bisa menandingi kemanisan Ratu ini. Baiklah lebih cepat lebih baik jadi mari kita mulai saja cerita berikut ini.
.
.
.
.
.
.
.
Pada masa ini terdapat sebuah kerajaan Seoul, kerajaan terbesar di Korea Selatan kala itu. Kerajaan itu memiliki seorang raja bernama Cho Kyuhyun, seorang namja yang sangat tampan berusia 25 tahun. Beliau memiliki 10 orang selir tanpa satupun permaisuri, mengapa? Karena ia hanya ingin bersanding dengan seorang yeoja yang bisa memberikannya keturunan namja. Karena itu ia menikahi 9 orang yeoja cantik yang merupakan putri dari beberapa kerajaan di sekitarnya yang ia jadikan selir, menunggu dari kesembilan yeoja itu hamil dan meramal apakah anaknya namja atau yeoja. Kenapa hanya 9 yeoja kemana selir terakhir? Selir terakhir merupakan
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Seorang namja manis.
.
.
.
.
.
.
.
Namja itu terpaksa ia nikahi karena suatu kesalahan yang ia perbuat. Sebenarnya ia mengetahui bahwa ia telah jatuh pada pesona namja manis tersebut, namun ia menyembunyikannya dari siapapun kecuali namja manis itu karena bagaimanapun hubungan sesama jenis adalah hal yang tabu pada masa itu. Pernikahannya saja mendapat kecaman dari kerabat kerajaan namun apa daya nasi telah jadi bubur. Sedangkan ia hanya pernah menyentuh sang namja manis sekali saja dan itu pada saat semua selirnya dinyatakan hamil dan ia tak punya pilihan lain selain menyentuh namja manis itu.
.
.
.
.
.
.
Hari ini Kyuhyun harus menerima kekecewaan karena kelima selirnya ternyata mengandung bayi yeoja semua. Bukan hanya Kyuhyun tapi juga kelima selirnya yang kecewa mereka tidak mengandung bayi seorang namja.
.
.
.
.
Kyuhyun duduk termenung di sebuah pavillium dimana pavillium itu berada tepat di depan pavillium Selir Kim.
"Lee ahjumma." Panggil Selir Kim pada ketua dayangnya.
"Iya Nyonya?." Jawab Lee ahjumma sembari masuk ke dalam pavillium.
"Ada siapa diluar, kenapa ramai sekali?." Tanya sang Selir.
"Diluar ada Yang Mulia Raja, Nyonya."
"Benarkah? Kalau begitu aku mau keluar menemuinya." Ucap Selir Kim sambil menyibak hanbok miliknya.
"Apa anda yakin Nyonya?." Tanya Lee ahjumma khawatir.
"Tentu saja."
"Baiklah."
Perlahan pintu pavillium Selir Kim terbuka menampakkan seorang yeoja manis dengan balutan hanbok merah melangkah keluar menuju pavillium di depannya dikawal beberapa prajurit. Ini bukan pertama kalinya ia keluar dari pavilliumnya, hanya saja ini adalah pertama kalinya ia keluar pada siang hari, biasanya ia akan keluar pada malam hari sehingga ia tidak terlalu nampak agar tidak ada yang mengetahui keberadaannya di kerajaan ini. Cukup hanya orang dalam saja. Lagipula ia tak mau mendapat hinaan dari beberapa Selir lainnya. Dengan yakin yeoja manis ini melangkah menuju pavillium di depannya. Pavillium inilah tempat ia dan Yang Mu lia Raja biasa bertemu pada malam hari disaat semua orang tertidur.
"Yang Mulia, Selir Kim datang." Teriak Jinki kepala pengawal raja.
"Suruh dia masuk."
"Baik Yang Mulia. Silakan masuk Selir Kim."
"Terima kasih, Pengawal Lee." Gumam Selir Kim sembari memasuki pavillium.
.
.
.
.
"Yang Mulia, apa yang terjadi? Anda terlihat begitu kelelahan." Ucap Selir Kim sembari mendekat dan duduk di depan Raja Cho.
"Aku sangat lelah Yesung-ah. Kelima selirku hamil yeoja semua tidak ada yang namja, sekarang harapanku hanya 4 selir lainnya." Jelas Kyuhyun sambil merebahkan kepalanya dipangkuan Selir Kim.
"Gwenchana Yang Mulia. Saya yakin anda akan mendapatkan seorang anak namja Yang Mulia." Balas Selir Kim atau yang biasa Kyuhyun panggil Yesung kala hanya mereka berdua sambil melepas topi kerajaan Kyuhyun dan mulai memijat lembut kepala Kyuhyun.
"Ya semoga saja Yesung-ah." ucap Kyuhyun sambil memejamkan matanya menikmati pijatan Yesung.
"Seandainya saja saya seorang yeoja yang memiliki rahim, saya pasti bisa membantu anda meski kemungkinan kecil tapi setidaknya saya bisa memberikan anda keturunan." Ucap Yesung lirih.
Ya kalian tidak salah dengar. Karena sesungguhnya Selir Kim hanya seorang namja manis dalam balutan hanbok wanita. Kalian ingatkan bahwa Raja Cho ini memiliki 10 selir dimana selir yang terakhir merupakan seorang namja manis dan ia adalah Selir Kim. Ia terpaksa memakai hanbok karena bagaimana pun juga statusnya adalah selir dan selir adalah seorang yeoja.
"Gwenchanayo Yesung-ah. sudahlah jangan terlalu dipikirkan. Kau ada disisiku saja sudah lebih dari cukup sayang." Ucap Kyuhyun sambil mengecup tangan mungil Yesung dan menghasilkan rona merah di pipi chubby Yesung.
"Apa anda berniat tidur siang Yang Mulia?." Tanya Yesung sembari kembali memijat kepala Kyuhyun.
"Iya. Dan bisakah kau terus memijatku seperti ini kala aku tidur." Pinta Kyuhyun sambil menatap Yesung yang mendapat hadiah senyuman manis.
"Tentu Yang Mulia. Selamat tidur siang." Jawab Yesung sembari meneruskan pijatan lembutnya.
"Selamat tidur siang Yesung-ah. Terima kasih." Ucap Kyuhyun terakhir dan mulai memejamkan matanya untuk terbang ke pulau mimpi.
"Anda memang selalu tampan bagaimanapun keadaannya Yang Mulia." Gumam Yesung sambil menatap lembut sang raja.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
1 minggu kemudian.
Sang raja harus kembali menelan ludah pahit karena keempat selirnya ternyata mengandung bayi yeoja. Salah seorang selirnya, Selir Seo nampak paling kecewa karena terus saja menangis dan tidak mau makan. Karena itulah sudah lebih dari 30 menit Raja Cho terjebak di pavillium Selir Seo, untuk menenangkan selirnya itu dan memintannya makan.
Sementara itu di pavillium Selir Kim.
.
.
.
.
.
.
"Hoek hoek hoek. Ukh."
"Nyonya, anda yakin baik-baik saja. Apa perlu Taemin panggilkan tabib kerjaaan?." Tanya Lee ahjumma sambil menatap khawatir sang selir karena dari tadi terus saja muntah tapi tak ada yang keluar lagi dari perutnya karena hampir seluruh isi perut sudah keluar sejak 10 menit tadi.
"Ti-tidak usah hoek Lee ahjumma hoek. A-aku-" ucapan Selir Kim terpotong karena belum selesai ia bicara ia sudah kehilangan kesadaran. Beruntung Lee ahjumma dengan cekatan menangkap sang selir.
"APA YANG KALIAN TUNGGU, CEPAT BANTU AKU MEMBAWA SELIR KIM KE PAVILLIUM." Teriak Lee ahjumma pada beberapa dayang dan pengawal di sekitarnya.
"Taemin, kau panggilah Tabib Choi. Dan Changmin bawakan aku handuk dan air hangat cepat." Perintah Lee ahjumma pada dua orang yeoja kecil kepercayaannya.
"Baik Ahjumma."
Dengan segera mereka melesat menuju tujuan masing-masing.
"Oh Nyonya, sebenarnya apa yang terjadi dengan anda?." Tanya Lee ahjumma dengan sedih sambil memandang iba wajah pucat Selir Kim.
"AHJUMMA. ahjumma ini air hangatnya." Teriak Changmin sambil membawa masuk sebaskom air hangat dan handuk.
"Oh cepat berikan padaku." Dengan segera Lee ahjumma merebut baskom tersebut dan mengompres kening sang selir.
"Kenapa Taemin lama sekali? Apa saja yang dilakukan anak itu." Gumam Lee ahjumma sembari memeras handuk dan menempelkan handuk itu kembali di kening Selir Kim.
"Kudengar tadi tabib Choi ada di pavillium Selir Jung." Ucap Changmin sembari duduk di sampinng Lee ahjumma.
"Pavillium Selir Jung? Ada apa?." Tanya Lee ahjumma sambil mengelus rambut halus Selir Kim.
"Kehamilan Selir Jung sangat lemah. Tadi ada yang memanggil tabib, karena Selir Jung pingsan." Balas Changmin.
"Oh begitukah? Hei darimana kau tahu bocah?." Tanya Lee ahjumma lagi sambil memeras handuk dan menempelkannya lagi di kening Selir Kim.
"Ya. Tentu saja gosip apa lagi. Dan jangan panggil aku bocah ahjumma~~." Balas Changmin enteng dan diakhiri rajukan.
Baru saja Lee ahjumma akan membalas tapi teriakan Taemin membuatnya harus menelan kata-katanya, disini ada yang lebih penting dari mengomeli bocah ini.
"AHJUMMA. Tabib Choi datang hosh hosh." Teriak Taemin merengsek sambil ngos-ngosan karena berlari dari pavillium Selir Kim menuju pavillium Selir Jung tidak bisa dibilang ringan karena lokasinya sangat jauh dan bertolakbelakang.
"Mana, mana?." Tanya Changmin tidak sabar karena ia sudah berdiri namun kenapa tidak ada yang masuk?.
"Masih di hosh hosh perjalanan hosh hosh. Ahh lelahnya~."
"YA lalu kenapa kau berteriak seakan Tabib Choi sudah ada di depan." Bentak Changmin sambil menggeplak kepala Taemin.
"Aduh. Hehehe hanya ingin berteriak saja."
"Sudah kalian ini, Selir Kim sedang sakit dan kalian malah membuat keramaian. Cepat duduk." Perintah Lee ahjumma pada kedua yeoja kecil ini.
"Baiklah ahjumma." Koor Changmin dan Taemin lalu duduk berdampingan.
"Eenngghh.." terdengar erangan rendah pertanda bahwa Selir Kim mulai bangun.
"Nyonya. Nyonya anda sudah sadar?." Ucap Lee ahjumma sambil menggenggam tangan Selir Kim.
"Ahjumma, apa yang terjadi?." Tanya Selir Kim berusaha bangkit namun ditahan oleh Lee ahjumma.
"Anda pingsan Nyonya. Dan tidakkah sebaiknya anda tetap berbaring saja. Tabib Choi akan segera datang."
Tepat setelah Lee ahjumma berkata Tabib Choi pun datang.
"Tabib Choi datang." Teriak Minho.
Tabib Choi pun berjalan memasuki pavillium Selir Kim dan duduk di samping Lee ahjumma.
"Tabib Choi syukurlah anda datang. Selir Kim baru saja pingsan kami tak mengerti apa yang terjadi." Jelas Lee ahjumma.
"Baiklah akan saya periksa dulu denyut nadinya." Kata Tabib Choi sambil mengambil tangan kanan Selir Kim dan memeriksa nadinya.
.
.
.
.
.
.
.
"OH SELIR KIM." Semua terkejut kala Tabib Choi berteriak.
"A-apa yang terjadi padaku Tabib Choi?." Tanya Selir Kim dengan khawatir.
"I-ini adalah karunia Sang Langit. A-anda hamil Nyonya, ini sungguh keajaiban. Aku tak mungkin salah." Ucap Tabib Choi lugas. Tentu saja ia tahu jika Selir Kim adalah namja karena bagaimanapun ia juga orang dalam. Dan seperti yang dikatakannya ini adalah karunia Tuhan.
"A-apa?." Tanya Selir Kim, Lee ahjumma, Taemin dan Changmin.
"Anda hamil 1 bulan Nyonya."
"Sa-satu bulan. A-aku hamil." Gumam Selir Kim sembari mengelus perutnya dan menangis haru kala merasakan kehidupan disana.
"Ahjumma. Aku hamil ahjumma. Kau dengar itu, aku bisa memberikan raja keturunan." Ucap Selir Kim dengan ekspresi antar gembira dan haru dan menatap Lee ahjumma yang nampak masih berpikir.
"CHANGMIN TAEMIN cepat pergi ke pavillium Selir Seo dan beritahu Yang Mulia Raja tentang hal ini. CEPAT." Bentak Lee ahjumma tidak sabar, segera saja kedua gadis kecil itu keluar berlari menuju pavillium Selir Seo.
"BAIK."
"Tabib Choi apa anda yakin? Tidakkah anda salah?." Tanya Lee ahjumma hati-hati, bukannya ia tak senang dengan kabar ini hanya saja ia takut jika sang tabib salah.
"Saya sangat yakin Kepala Dayang Lee."
"Ahjumma, apa kau tidak senang aku hamil?." Tanya Selir Kim sembari bangkit mendudukkan diri.
"Oh tentu saja saya sangat senang Nyonya. Hanya saja saya takut itu merupakan kesalahan. Selamat atas kehamilan anda Nyonya." Balas Lee ahjumma sembari memeluk sayang sang selir.
"Ahjumma~~ kau tak ingin mengelus perutku?." Tanya Selir Kim sembari mengelus perutnya.
"Saya permisi dulu." Ucap Tabib Choi dan berjalan keluar.
"Ah. Dengan penuh penghormatan Nyonya." Jawab Lee ahjumma sembari mengelus perut sang selir.
"Aku tidak sabar merasakan elusan tangan Raja di perutku." Ucap Selir Kim sembari menumpukan tangannya diatas tangan Lee ahjumma dan ikut mengelus perutnya.
"Anda akan segera mendapatkannya Nyonya." Jawab Lee ahjumma sambil tersenyum.
.
.
.
.
.
.
Sementara itu di pavillium Selir Seo.
"Tuan. Tuan kami ingin bertemu dengan Yang Mulia Raja ada yang haru kami sampaikan." Ucap Changmin yang diikuti anggukan Taemin.
"Tidak bisa. Yang Mulia Raja sedang bersama Selir Seo. Tidak bisa diganggu." Ucap Jinki tegas.
"Tapi Tuan kami harus menyampaikan sesuatu sesuai permintaan Lee ahjumma." Jelas Taemin.
"Kepala Dayang Lee dari pavillium Selir Kim?." Tanya Jinki.
"Iya Tuan. Kami mohon biarkan kami masuk." Jawab Changmin.
"Baiklah, tunggu sebentar." Putus Jinki.
"Yang Mulia, dua orang gadis diutus Kepala Dayang Lee dari pavillium Selir Kim ijin menghadap." Teriak Jinki dari luar pavillium.
"Suruh saja mereka masuk."
.
.
.
Akhirnya mereka pun masuk dan menemukan sang raja sedang duduk di samping Selir Seo yang sedang tidur.
"Yang Mulia." Ucap mereka berbarengan sembari bersujud.
"Apa yang ingin kalian sampaikan?." Tanya sang raja pelan dengan nada tegas.
"Se-Selir Kim ha-hamil Yang Mulia." Ucap mereka berbarengan.
DEG
Dengan secepat kilat Kyuhyun menoleh menghadap dua gadis kecil pendamping Selir Kim, membuat dua gadis kecil itu berjingkat takut dan gemetaran.
"Apa kalian yakin?." Tanya Kyuhyun dengan nada dalam yang menakutkan.
"Kami sangat yakin Yang Mulia. Bahkan Tabib Choi sendiri yang mengatakannya." Balas mereka berdua.
Tanpa memperdulikan dua orang gadis kecil itu Kyuhyun segera bangit keluar, saat sadar mereka ditinggal dengan segera mereka mengikuti sang raja keluar.
'Tidak mungkin Selir itu hamil. Dia seorang namja. Yang benar saja? Heh jangan bercanda.' Batin Selir Seo yang ternyata tidak tidur sambil menyeringai mengejek.
"Kita ke pavillium Selir Kim." Ucap Kyuhyun pada Jinki dan langsung berjalan di depan.
"Baik Tuan." Ucap Jinki dan mengikuti sang raja berikut beberapa dayang dan dua gadis kecil pendamping Selir Kim.
"Kalian utusan Kepala Dayang Lee dari pavillium Selir Kim, segera panggil peramal Park ke pavillium Selir Kim." Perintah Kyuhyun pada Taemin dan Changmin.
"Baik Yang Mulia." Ucap mereka bebarengan dan berjalan memanggil Peramal Park.
.
.
.
.
.
.
.
So this is TBC or END...
.
.
.
.
.
JINIE COMEBACK...#teriak pake toa'. Hehehe setelah ujian selama 9 hari. Akhirnya aku bisa bikin FF juga.
Oke aku tahu ini sangat tidak baik mengingat aku masih memiliki banyak hutang. Hehehe #lirik semua Ffku yang belum tamat.
Tapi aku benar-benar gatal untuk menulis fic ini. Otte otte? Apa ini bagus? Kalo gak mending aku delete aja gimana? Biar akunya gak kebanyakan hutang. Tapi semua terserah readers, aku che maunya gak didelete kan mubazir, sia sia donk aku ngetik.
Baiklah bagaimana alurnya? Kecepatan.
Ffnya? Ancur.
Banyak typo? Ampek amber.
Oke ini karena aku bikinnya Cuma 2 jam dan idenya muncul saat aku akan berangkat ujian. Sungguh keren menurutku, karena sudah membuatku buru-buru mengerjakan apa lagi itu MTK agar idenya gak kabur. Rencananya Cuma beberapa chapter mungkin cukup 3 saja. Gak usah banyak-banyak. Ini juga terinspirasi dari sebuah film kerajaan yang sayangnya aku bahkan tak tahu judulnya dan film kerajaan favoritku Dong Yi, siapa yang sama kayak Jinie angkat tangan #gak ada.
Oh iya juga film The Moon embrases The Sun #bener gak tuch tulisannya rada lupa e.
Oh dan juga apa ya lupa aku judulnya My Doctor atau apalah pokoknya yang ada Lee Minho ituloh. #gak kenal.
Udah ah segitu aja kebanyakan bacot akunya. Oke see you in next chap or good bye.#lambai" GJ bareng Selir Kim.
