Pairing : Chanyeol/Baekhyun

Other cast : Sulli (as Baekhyun's friend)

Genre : fluff, little bit comedy

Summary : Pelanggan dengan anak anjing lucu yang membeli kalung berlian di jam sepuluh malam itu menarik perhatian Baekhyun.

A/n : cuma lagi pengen nulis tentang anak anjing. Dan setelah ngedengerin lagunya infinite yang diamond, langsung kepikiran bikin ini. Menyimpang banget sih dari lagunya, yang penting ada diamond-dan-anak-anjing :v enjoy reading!

.

.


1. A puppy with the Owner


Baekhyun terbiasa berdiri di belakang meja etalase dengan berjajar barang berwarna emas dan silver yang menyilaukan mata. Terkadang seorang nenek tua dengan berenteng perhiasaan di tangan dan lekukan lehernya menarik perhatian Baekhyun, apalagi disaat dia meminta Baekhyun untuk mencarikan sebuah kalung seperti keinginannya. Baekhyun jadi ingin menghitung berapa total harga perhiasaan yang dimiliki nenek itu.

Lucu ketika sepasang kekasih ribut memilih cincin untuk acara pertunangan dan tukar cincin diatas altar. Baekhyun ingin mengusulkan cincin dengan model terbaru dan mahal tentunya karena gram berat meskipun tidak 24 karat, tapi sepertinya mencampuri urusan sejoli berbeda pendapat itu tidak terlalu menyenangkan. Biasanya Baekhyun akan menyuruh temannya, Sulli, untuk mengurusi mereka sedangkan dia lebih suka melayani seorang gadis manis yang ingin membeli gelang emas putih untuk kado ulangtahun ibunya.

Bekerja di sebuah toko perhiasan tidak terlalu buruk. Beruntung Sulli mau mencarikan pekerjaan untuk temannya yang memiliki latar pendidikan tidak jelas seperti Baekhyun –berkata pada bossnya bahwa Baekhyun akan menjadi pegawai yang rajin dan tak akan mencuri barang-barang seperti pegawainya yang dulu-, daripada anak itu hanya tiduran di rumah orangtuanya dengan gelar pengangguran.

Di pukul lima sore, Sulli sudah mengakhiri pekerjaannya dan bersiap untuk pulang, tapi Baekhyun masih harus menjaga toko sampai jam sepuluh malam karena pegawai lain yang kedapatan shift malam sedang cuti. Baekhyun menopang dagu sambil melihat Sulli yang melambai lalu pergi meninggalkan toko beserta kuncinya. Mengapa pemilik toko perhiasan yang otoriter itu malah memilih dirinya untuk lembur sampai malam sedangkan Sulli diperbolehkan pulang. Ah, mentang-mentang gadis itu masih ada kuliah besok dan dia tidak.

Tak terhitung berapa kali Baekhyun menguap saat menulis nota untuk pembelinya atau ketika menunggu orang-orang itu sedang memilih-milih benda mahal tersebut. Hingga saat jam dinding menunjukkan pukul sepuluh kurang lima, mata Baekhyun seakan jernih kembali dan otaknya dengan terprogam melakukan dua hal, menutup toko lalu pulang.

Seorang lelaki muda berpostur tinggi dengan wajah polos berdiri di depan toko ketika Baekhyun akan membalik tulisan 'BUKA' menjadi 'TUTUP'. Dia melihati kedalam toko seperti mencari sesuatu. Raut wajah seperti ini sudah seringkali didapati Baekhyun dari pelanggan-pelanggannya yang datang larut malam. Sungguh, Baekhyun ingin segera pulang. Dengan merutuk kesal dalam hati akhirnya dia keluar menghampiri lelaki tinggi itu.

"Maaf Tuan, tapi kami sudah mau tutup."

"Oh..." Lelaki itu menggaruk tengkuknya kikuk, tak sengaja Baekhyun melirik anak anjing lucu yang dibawanya. "...tidak bisakah aku membeli sebentar saja?"

Baekhyun mengalihkan pandangannya dari si anak anjing. "Tidak bisa besok?"

"Eum, bisa. Tapi aku ingin sekarang." Dia mengangkat bahu.

Baekhyun berpikir sebentar. Kenapa pelanggan ini merepotkan, apa dia tidak tahu bahwa sekarang sudah larut malam?! "Oke, oke. Tapi diatas jam sepuluh aku tidak melayani gesekan kartu."

"Cash maksudmu? Tidak masalah."

Mulut Baekhyun menganga sedikit saat pelanggan dengan postur tinggi itu mengatakan hal seperti barusan. Sebenarnya 'tidak melayani gesekan kartu' merupakan cara Baekhyun mengusir si pelanggan ini karena 'apa kau yakin membawa cukup banyak lembar uang untuk membeli perhiasan di larut malam seperti ini?'. Baekhyun pikir orang-orang tak akan berani membawa terlalu banyak uang di dompetnya ketika malam, minimal sebuah atau dua buah kartu kredit mungkin ideal. Setidaknya begitu kata ibunya.

Tapi pelanggan yang satu ini sepertinya berbeda.

Baekhyun akhirnya mengajak pelanggan tinggi –beserta anjingnya- itu masuk ke dalam toko, menyalakan lagi lampu toko yang sempat dia matikan kemudian berdiri di belakang meja etalase seperti biasa saat melayani pelanggan. Matanya sudah berkantung dan pikirannya hanya ingin segera pulang dan menuju tempat tidur dan—

"Aku mencari kalung berlian. Itu saja."

Kalung berlian. Itu saja.

Baekhyun melotot, pikiran di otaknya untuk segera terlelap dalam mimpi hilang sudah.

"Oh, kalung berlian? Sebelah sini, Tuan. Silahkan pilih modelnya. Ingin yang berapa...karat?"

Pembeli kalung berlian di jam sepuluh malam. Baekhyun tertarik sekali. Ah, jangan lupakan kalau dia akan membayar cash.

"Berapapun tidak masalah, bisa kau pilihkan model yang sederhana saja?"

Lelaki itu mengangkat anak anjingnya dan didudukkan di atas meja etalase. Baekhyun hampir saja ingin melarang orang itu menaikkan anjing karena bagaimana bila anjing itu mengotori meja etalase yang bening? Tapi mengingat sekali lagi bahwa pemilik anjing itu terlihat ehem—kaya, Baekhyun membiarkannya saja. Toh kalau memang anjing itu mengotori, dia tinggal minta ganti rugi beberapa lembar uang saja, kan?

"...kukira Dobi tidak suka model yang terlalu rumit dan aneh-aneh."

"Dobi? Maksudmu?"

Mata Baekhyun mulai bergerak melirik bergantian antara si anak anjing dan pemiliknya.

"Kalung itu akan kupakaikan untuk Dobi. Ada yang cocok tidak?"

Untuk anak anjing, ya?

Baekhyun hampir kehilangan nafas karena menahan tawa sebab ini lucu sekali. Mungkin besok dia harus bercerita pada Sulli.

Lelaki muda membeli kalung berlian untuk anak anjingnya di jam sepuluh malam secara cash.

Baekhyun pikir anak anjing itu sangat beruntung memiliki majikan seperti pelanggannya yang satu ini. Oh, Baekhyun tiba-tiba ingin menjadi anak anjing (APA?!).


-tbc-