When You're Gone
By : Fairy104
Pairing : Main! YeWon, Slight! WonKyu and other Super Junior's couple
Genre : Sho-ai, Angst, Romance etc.
Lenght : Twoshot.
Disc : Semua cast milik diri mereka masing-masing dan YeWon saling memiliki.
Warning : BL, Crack pair, typo etc.
Sumarry : If only God give me second chance..
A/N : Based on real fact, my imagination, my wish and Babie's ttangkoma fanfiction.
Siwon baru saja tiba di dorm, ia langsung berlari menuju kamarnya untuk segera menemui kekasihnya yg begitu ia rindukan. Sudah satu minggu mereka berdua tidak bertemu karena kesibukan Siwon sebagai member Suju-M di China.
Cklek~
Siwon membuka pintu kamarnya dengan hati-hati. Didapatinya Yesung—sang kekasih tercinta—tengah berbaring membelakanginya.
Siwon menjatuhkan dirinya berbaring di samping Yesung dan memeluk Yesung dari belakang. Tapi Yesung sama sekali tidak merespon. Siwon tau betul bahwa Yesung tidak benar-benar sudah tertidur. Dan Siwon juga tau dengan pasti apa penyebab Yesung bersikap seperti itu.
"Hyung.." Panggilnya pelan.
Yesung masih terdiam.
"Tadi malam itu hanya sebuah fanservice, hyung. Kau tidak perlu cemburu." Ujarnya lagi, tapi masih tetap belum mendapatkan respon apapun dari Yesung.
"Hyung, kau tau dengan pasti bahwa aku sangat dan hanya mencintaimu. Apa yg kulakukan dengan Kyuhyun di show tadi malam itu hanya fanservice." Ia masih mencoba menjelaskan.
Yesung tetap tidak menjawab. Tapi tiba-tiba Siwon merasakan tubuh Yesung sedikit bergetar. Isakan lirih mulai terdengar.
"Hyung.." Panggil Siwon lagi kini terdengar begitu cemas. Ia membalikkan tubuh Yesung untuk menghadapnya.
Dan Siwon bisa melihat chocolate brown eyes berbentuk bulan sabit milik Yesung sembab.
"Apa aku memang tidak pantas untukmu?" Akhirnya Yesung mulai berbicara meskipun sangat lirih.
"Apa yg kau katakan, hyung? Tentu saja kau pantas untukku."
"Benarkah? Tapi kenapa 'mereka' tidak berpikir seperti itu? 'mereka' lebih suka memasangkanmu dengan Kyuhyun, Heechul hyung, Ki.." Ucapan Yesung terputus ketika tiba-tiba Siwon mencium bibirnya.
"Si.. Siwon.." Yesung menundukkan kepalanya begitu Siwon melepaskan tautan di bibir mereka. Menyembunyikan wajahnya yg memerah.
"I'm yours, hyung. Only yours. Bukan Kyuhyun, bukan Heechul hyung, bukan Kibum dan bukan siapapun. Only yours."
"Tapi mereka hanya menyukai Wonkyu, Sichul, Sibum.."
"Dan juga Yewon." Potong Siwon membuat Yesung menatapnya.
"Mereka juga menyukai kita, hyung." Jelas Siwon.
"Hanya sedikit. Sangat sedikit. Tidak sebanyak kau dengan Kyuhyun. Mana ada fans yg suka member favoritnya dipasangkan dengan member paling aneh sepertiku. Apalagi dirimu, seorang Choi Siwon member paling sempurna di super junior."
Siwon tertawa kecil. Yesung berbicara seakan dirinya tidak sadar jika ia sendiri memiliki banyak fans. Ia berbicara seakan Gureumsori, 4yesung, dan fanbase-fanbase lain yg di dedikasikan untuknya itu tidak ada.
"Mereka hanya butuh waktu, hyung. Suatu saat nanti mereka pasti akan mengerti dan mendukung kita. Kita hanya perlu memperlihatkan pada mereka secara perlahan bahwa kita sangat dekat dan saling mencintai."
Yesung hanya mendesah pelan seakan mengatakan 'that's difficult'. Ya, bagaimana tidak sulit? Berhubungan secara sembunyi-sembunyi dari fans, melakukan fanservice dengan member lain yg kenyataannya hanya sebuah tuntutan sebagai official couple, bukan dengan hati.
Siwon tersenyum, "Seperti saat Super show 3 kita mencoba memperlihatkan pada Elf bahwa sebenarnya kita sangat dekat. Dan kau lihat, bukan? Banyak Elf yg mengabadikan moment-moment kita di Super show 3. Itu artinya kita hampir berhasil menarik perhatian mereka. Kita hanya perlu berusaha lebih keras lagi agar mereka bisa menerima kita."
"Kau melupakan insiden lightstick itu, huh?"
Siwon mengerutkan kening.
"Jangan bilang kau lupa dengan insiden lightstick di Singapura itu. Setelah diselidiki ternyata pelakunya adalah seorang Wonkyu shipper yg tidak suka melihat kedekatan kita di Super show 3 saat di negara-negara sebelumnya. Dia menganggapku telah merebutmu dari Kyuhyun. Itu artinya mereka lebih menyukai kau dengan Kyuhyun, bukan denganku."
"Hyung.."
"Aku ingin bisa seperti Heechul hyung dan Hangkyung hyung. Seperti Donghae dan Eunhyuk. seperti Leeteuk hyung dan Kangin. Seperti Sungmin dan Ryeowook. Aku ingin seperti mereka yg saat melakukan skinship di stage membuat fans berteriak-teriak histeris. Bukan selalu bersembunyi seperti ini." Yesung menunduk sedih membuat Siwon menatapnya iba.
Siwon meraih tangan mungil Yesung, menuntunnya dan meletakkannya di dada kirinya.
Yesung langsung mengangkat kepalanya menatap Siwon tidak mengerti.
"Kau dapat merasakannya, hyung? Disini hanya ada dirimu. Aku tidak peduli dengan mereka yg lebih menyukai Aku dengan Kyuhyun, aku dengan Heechul hyung atau aku dengan siapapun. Yang aku tau aku hanya mencintai dirimu, Kim Jongwoon." Siwon tersenyum manis membuat Yesung kembali menundukkan kepalanya. Tersipu.
"Trust me, hyung. Suatu saat nanti Tuhan _ pasti akan memberikan jalannya untuk kita. Target kita sekarang adalah Super Show 4. More Yewon moment at Super Show 4." Ucapnya berusaha meyakinkan Yesung.
"Maaf karena aku sudah egois. Aku ingin memilikimu untuk diriku sendiri. Aku cemburu melihat kau bersama orang lain."
Siwon tersenyum lalu menarik tubuh kecil Yesung kedalam pelukannya.
"Aku senang jika kau cemburu, itu artinya kau sangat mencintaiku."
"Aish, kau ini." Yesung memukul pelan dada Siwon dengan pipi yg semakin memerah.
"Jadi kau tidak mencintaiku, huh?" Gerutu Siwon pura-pura kesal.
"Bu.. bukan begitu. Aku mencintaimu. Sangat mencintaimu." Yesung membenamkan kepalanya di dada bidang Siwon.
Siwon mengusap rambut hitam Yesung lembut. "Aku juga mencintaimu, hyung. Sangat." Gumam Siwon. "Err, bagaimana kalau untuk menebus kesalahanku besok kita jalan-jalan ke Lotte world?"
"Jinjja?" Yesung menarik kepalanya dari dada Siwon dan menatap Siwon dengan mata berbinar membuat Siwon kembali terkekeh geli. Terkadang ia sendiri ragu apakah namja yg ada di hadapannya itu pantas di panggil 'hyung'. Sungguh sulit dipercaya jika usianya sekarang sudah menginjak tahun kedua puluh tujuh.
"Aku berjanji." Balas Siwon. Ia tersenyum menunjukkan lesung pipi-nya, yg mungkin semua orang akan kehilangan roh mereka selama beberapa saat jika melihat senyum tersebut.
Yesung pun tersenyum senang lalu kembali membenamkan kepalanya di dada Siwon. "Hyung.." Panggil Siwon. Tetapi tidak ada jawaban. "Hyung?" Panggilnya lagi.
Yesung tetap tidak menjawab dan tidak merespon apa-apa.
Siwon menundukkan sedikit kepalanya dan melihat Yesung yang sudah tidur dengan lelapnya. Siwon tersenyum dan mencium pipi Yesung, "I love you hyung…" Ucapnya sebelum ia semakin mendekatkan dirinya pada Yesung, dan tertidur pulas.
~ 예 원 ~
Pagi ini Seoul masih di selimuti salju, menambah hawa dingin di dalam dorm.
Namja manis bernama Kim Jongwoon itu masih tertidur diatas ranjang.
Sesaat, Ia menggeliat dan kemudian membuka kedua matanya perlahan. Ia memiringkan kepalanya kesamping kiri.
KOSONG.
"Dimana Siwon? Apa dia sudah bangun?" Gumamnya.
Ia pun beranjak turun dari tempat tidurnya dan keluar kamar.
Yesung masuk ke dapur. Terlihat Ryeowook dan Sungmin tengah memasak di sana.
"Kalian melihat Siwon?" Tanya Yesung pada kedua dongsaengnya itu.
"Eh? Siwon kan pergi ke China tadi pagi. Apa dia tidak memberi tahumu, hyung?" Sungmin balik bertanya.
Yesung mengernyit, "China? Lagi? Untuk apa?"
"Ne, dia mendapat jadwal mendadak untuk mengisi acara di sana, hyung. Dia berangkat padi-pagi sekali tadi." Sambung Ryeowook.
"Kenapa kalian tidak pergi?" Tanya Yesung lagi.
Sungmin dan Ryeowook saling berpandangan. Yesung langsung merasakan sesuatu yg tidak enak.
"Err, dia hanya pergi dengan Kyuhyun." Ucap Sungmin hati-hati.
Yesung mendesah pelan. Tepat seperti dugaanya. Ia pun segera bangkit dari kursi dan beranjak meninggalkan dapur.
"Hyung? Mau kemana? Kau tidak sarapan?" Seru Ryeowook.
"Tidak lapar." Balas Yesung. Sungmin dan ryeowook kembali saling berpandangan. Mereka mengerti. Adalah hal yg normal jika Yesung merasa cemburu pada Siwon dan Kyuhyun. Ya, meskipun sebenarnya Yesung tidak akan pernah bisa disejajarkan dengan kata normal -_-
.
.
.
.
Yesung menghempaskan tubuhnya di atas tempat tidur.
Ini bukan kali pertamanya Siwon seperti ini. Setiap Yesung ngambek pasti Siwon akan mengucapkan kata-kata manis dan menjanjikan sesuatau untuk Yesung seperti malam tadi. Tapi akhirnya? Selalu seperti ini. Siwon sering mengingkari janjinya dan membuat Yesung justru semakin kesal.
Terkadang Yesung menyesali dirinya sendiri. Kenapa ia tidak bisa berbahasa mandarin sehebat Siwon atau Kyuhyun? Kalau saja ia sehebat Kyuhyun mungkin ia juga akan bergabung menjadi member SuJu-M dan dirinya lah yg akan menemani Siwon kemana-mana, bukan Kyuhyun.
Ia terkadang bertanya pada dirinya sendiri, apa sebegitu berbedanya ia dengan Siwon? Sampai tidak ada satu tempat pun yg membuat ia dan Siwon bersatu di dalamnya. Bahkan dari empat sub grup Super Junior tidak ada satu pun yg ia dan Siwon anggotai bersama.
Yesung tau ia dan Siwon begitu berbeda. Bagaikan langit dan bumi. Siwon yg berasal dari keluarga kaya sedangkan ia berasal dari keluarga biasa. Siwon yg sejak awal Super Junior debut sudah mendapatkan tempat yg begitu istimewa sedangkan ia harus berjuang beberapa tahun terlebih dahulu untuk dikenal dan dicintai fans. Siwon yg selalu terlihat sempurna di mata fans sedangkan ia selalu terlihat aneh -_-. Dan Siwon yg memiliki apapun yg tidak dimiliki oleh Yesung.
Ya, Siwon memang begitu sempurna hingga membuat Yesung jatuh cinta sejak pertama kali bertemu dengannya saat bergabung dengan Super Junior. Selama dua tahun ia memedam perasaannya pada Siwon karena menyadari bahwa ia tidak mungkin pantas bersanding dengan seorang Choi Siwon. Apalagi sejak Kyuhyun bergabung dengan Super Junior banyak Elf yg langsung menyandingkannya dengan Siwon dan akhirnya mereka berdua menjadi official pairing Super junior yg begitu dicintai Elf hingga mengalahkan Eunhyuk dan Donghae serta Hangeng dan Heechul.
Dan Yesung sama sekali tidak menyangka ketika hari itu tiba-tiba Siwon mengajaknya ke sungai Han. Malam itu salju turun begitu lebat tetapi Siwon memaksa Yesung untuk ikut bersamanya. Dan Yesung masih mengingat dengan jelas bagaimana ketika Siwon menyatakan perasaannya pada Yesung dan mengatakan bahwa ia sudah menaruh hati pada Yesung bahkan sejak mereka belum resmi debut. Tetapi Yesung lupa bagaimana ekspresinya saat itu yg jelas ia sangat terkejut dan merasa itu adalah mimpi yg terlalu indah dan akan menjadi begitu menyakitkan ketika ia terbangun. Tapi itu bukanlah mimpi. Itu adalah kenyataan.
Sudah bisa ditebak bagaimana mereka selanjutnya, bukan? Hari itu juga mereka mengumukan pada semua member Super Junior bahwa mereka telah resmi menjadi sepasang kekasih. Tetapi tidak pada Elf dan publik. Mereka berhubungan secara diam-diam karena mereka sudah bisa menebak bagaimana reaksi Elf jika tiba-tiba mereka mengumukan hubungan mereka yg bahkan mungkin akan lebih heboh daripada ketika Henry dan Zoumi direncanakan akan bergabung dengan Super Junior dulu.
Dan begitulah. Sampai saat ini pun Yesung dan Siwon masih menyembunyikan hubungan mereka dari publik. Tapi bagi mereka itu bukanlah masalah besar. Selama mereka masih saling mencintai dan percaya itu bukanlah sesuatu yg penting.
Tapi belakangan ini Yesung merasakan Siwon mulai berubah. Bahkan Yesung sering merasa bahwa Siwon sudah bosan dengannya. Waktu Siwon untuknya tidak sebanyak dulu lagi. Siwon lebih banyak menghabiskan waktu diluar bersama member SuJu-M yg memang sedang sibuk dengan album baru mereka. Yesung sering merasa bosan karena ia jadi sering sendirian dan kesepian karena Ia tidak memiliki jadwal sepadat Siwon. Belum lagi ketika ia harus selalu melihat fanservice Siwon dengan Kyuhyun di setiap show mereka.
Sebaik dan sepolos apapun Yesung ia tetaplah seorang manusia biasa yg memiliki sisi egois. Jika diijinkan untuk berkata jujur ia sangat tidak menyukai kedekatan Siwon dengan Kyuhyun. Ya, meskipun itu hanya sebuah tuntutan sebagai official pairing tetapi tetap saja membuatnya merasa cemburu. Ia ingin sekali berada di posisi Kyuhyun yg bisa selalu ada di samping Siwon tanpa khawatir akan menimbulkan masalah. Tapi apa yg bisa ia lakukan? Ini untuk kebaikan semuanya.
Tiba-tiba Yesung teringat sesuatu. Serta merta ia bangkit dan melihat kalender yg terpajang di sampingnya.
4 oktober?
~ 예 원 ~
Sore Yesung sudah siap dengan baju hangat, topi dan syal yg membungkus rapi lehernya. Ia keluar dari kamarnya dengan wajah ceria.
"Hyung? Kau mau kemana?" Tanya Donghae yg tengah menonton TV bersama Eunhyuk.
"Aku ingin keluar sebentar." Jawab Yesung seraya tersenyum pada dua dongsaengnya itu.
"Tapi saljunya cukup lebat, hyung. Aku saja malas keluar dorm." Sahut Eunhyuk.
Yesung hanya tersenyum, "Aku pergi dulu, ne? selamat menikmati malam indah kalian." Serunya lalu melangkah keluar dorm.
Donghae dan Eunhyuk saling berpandangan. Sesaat kemudian mereka mengendikkan bahunya bersamaan dan kembali menonton TV.
~ 예 원 ~
Malam hari sudah datang. Udara dingin yang dikarenakan turunnya salju terasa begitu menusuk kulit.
Dan disinilah Yesung, sedari tadi sendirian di pinggiran Sungai Han. Tidak ada seorang pun selain dirinya. Mungkin seperti yg dikatakan Eunhyuk, semua orang enggan untuk keluar di cuaca seperti ini dan lebih memilih menghangatkan diri di rumah.
Terlihat butiran-butiran salju yang menempel di seluruh pakaian Yesung. Meskipun Ia menggunakan Topi, sweter dan syal Ia masih bisa merasakan hembusan angin dan dinginnya salju yang turun.
Yesung menengadahkan kedua tangannya yang gemetaran dan mencoba menangkap butiran-butiran salju itu.
Ia tersenyum ditemani cahaya bulan dan bintang. Merasa kedua kakinya telah lelah berdiri, Ia pun terduduk. Bibir pinknya terlihat pucat. Namun bibir pucatnya itu seperti menggumam kecil.
"Kau tidak lupa dengan hari ini, kan? Kau pasti akan datang, bukan?"
Ia berbicara seolah-olah orang yg ia maksud ada di hadapannya. Kini tubuh Yesung benar-benar gemetaran dan kedinginan karena butiran-butiran salju yang semakin menumpuk disekitar kepala dan pundaknya. Lalu Ia memeluk kedua lututnya dengan erat.
Tapi ia sama sekali tidak berniat untuk meninggalkan tempat itu.
Hari ini adalah hari istimewanya. Ah bukan, lebih tepatnya hari ini adalah hari istimewanya dengan Siwon. Hari di mana mereka resmi menjadi sepasang kekasih.
Tiga tahun sebelumnya, dihari yg sama mereka akan menghabiskan waktu bersama di tempat ini. Tempat dulu Siwon menyatakan cintanya pada Yesung. Sesibuk apapun jadwal keduanya, di hari istimewa ini mereka pasti menyempatkan diri untuk datang ketempat ini. Dan Yesung percaya, di tahun keempat ini Siwon juga akan melakukan hal yg sama.
Siwon dan Kyuhyun baru saja tiba di bandara Incheon 5 menit yg lalu. Sekarang mereka tengah berada di dalam mobil menuju dorm.
"Ajusshi kita ke rumah sakit sebentar, ne?" Pinta Kyuhyun pada supir yg mengemudikan mobil itu.
"Ne, Kyuhyun-sshi." Jawab supir itu sopan.
"Rumah sakit?" Siwon mengernyit.
"Ne, hyung tidak keberatan kan jika mengantarkau dulu? Seharusnya siang tadi aku check-up tapi karena kita sedang berada di China jadi aku memutuskan untuk menundanya. Besok kan kita ada jadwal pagi lagi, kalau tidak sekalian malam ini tidak akan sempat."
Siwon tampak berpikir. Entahlah perasaannya mengatakan ia harus segera pulang sekarang.
"Hyung? Tidak keberatan kan?" Tanya Kyuhyun lagi.
"Ah, ne. tentu saja tidak." Jawabnya. Meskipun ia sebenarnya begitu lelah dan segera ingin pulang tapi ia juga tidak tega menolak permintaan Kyuhyun. Biar bagaimanapun Kyuhyun juga termasuk dongsaeng yg sangat disayanginya.
5.. 4.. 3.. 2.. 1..
Yesung menghembuskan nafas berat. Tepat beberapa detik yg lalu hari telah berganti. 4 Oktober-nya sudah lewat. Hari yg seharusnya menjadi hari istimewanya berlalu dengan begitu menyakitkan
Air mata itu kini mengalir deras di kedua pipinya yang pucat. Tubuhnya kembali menggigil dan nafasnya berhembus cepat.
"Kau benar-benar melupakan hari ini, Siwon? Apa kau sudah tidak mencintaiku lagi?" Gumamnya dengan suara bergetar.
Yesung memejamkan matanya sejenak mengingat memori indahnya bersama Siwon. Setelah itu, Ia membuka kembali kedua matanya.
"Bukankah kau berjanji akan selalu mencintaiku? Apa aku sudah tidak memiliki arti lagi untukmu?"
Ia kembali menghela nafas berat. Perlahan ia menegakkan tubuhnya yg terasa lemah. Ia beranjak meninggalkan tempat itu.
Yesung melangkah lemas menuju mobilnya. Rasa sedih dan kecewa bercampur menjadi satu. Tubuhnya bergetar menahan tangis dan dinginnya salju.
Tatapan matanya kosong. Ia melangkah tanpa fokus. Tiba-tiba..
Tiiiinnn..
Suara klakson terdengar begitu nyaring. Yesung tersentak tapi belum sempat ia mengembalikan fokusnya..
Brakk!
Rem yg di injak mendadak sekuat mungkin sia-sia. Suara karet yg berdecit nyaring terdengar bersamaan dengan suara daging yg berpadu dengan tulang beradu dengan metal keras.
Dan bisa ditebak siapa yg kalah, bukan?
To Be Continued
A/N2 : Seperti yg sayaa bilang FF ini berbasis pada real fact, my feeling and my wish. Bisa bedain lah yg mana yg fact dan mana yg Cuma perasaan dan harapan saiia ^^
Anyway, it's my first ff here.
Mind to give me review? ^^
