[Ghost Of A Rose]
By: Hikary_Cresenti
Disclaimer :Bleach punya Tite Kubo
Rated :T
Genre :Romance, Fantasy(mungkin)
Warning :Fem Ichi ,Eyd(s),Typo(s),OOC
The Valley green was so serene
In the middle ran a stream so blue
"Kaien-sama," panggil salah satu pelayan
"Uh-huh?" gumam pria yang di panggil itu, Shiba Kaien
"Anda mau kemana?" Tanya pelayan itu lagi
"Jalan-jalan sebentar," kata Kaien singkat
"Tapi… "
"Tenang saja, aku akan baik-baik saja," kata Kaien sambil tersenyum lalu pergi dengan menunggangi kudanya.
Shiba Kaien seorang pangeran dari Shiba Kingdom. Meskipun umurnya masih 20 tahun, tapi sikapnya sangat dewasa dan ramah , kelak ialah yang akan menjadi pangeran di Shiba Kingdom. Sekarang ia berjalan-jalan di sebuah perkampungan yang bisa dibilang sederhana namun indah. Ia pun turun dari kudanya di tepi sebuah sungai. Ia tersenyum seraya menikmati pemandangan di sekitarnya yang indah. Hingga tanpa sadar, ia melihat seorang gadis berambut jingga panjang, yang duduk di tepi sebuah sungai. Ahirnya ia memutuskan untuk menghampirinya.
Namun belum sempat ia menghampirinya, gadis itu menyadari keberadaannya dan pergi dari tempat itu.
"Hei… Tunggu!" teriak Kaien, namun gadis itu telah menghilang.
A Maiden Fair, In Despair,
Once Had met her true love there
"Aduh… Dia kemana ya?" gumam Kaien bingung, Hingga ia bertemu dengan seorang pria berambut hitam dengan mata bewarna violet.
"Maaf," pangggil Kaien sopan
"Eh, ya ada apa?" Tanya pria itu
"Apakah kau melihat seorang gadis berambut jingga? Rambutnya kira-kira sepinggang, matanya bewarna coklat amber," kata Kaien berusaha mengingat cirri-ciri gadis itu
"Hm… Maksudmu Ichigo?" Tanya pria itu
"Ichigo?" Tanya Kaien bingung
"Ya, dia adalah anak dari kepala desa disini. Dia memang sering ke sungai ini, menunggu seseorang yang mungkin tidak akan kembali lagi," kata pria itu
"Maksudmu?" Tanya Kaien bingung
"2 Tahun yang lalu ia bertunangan dengan seorang pria berambut raven pendek, Shuuhei . Namun sudah 2 tahun semenjak kepergiannya, dia tidak pernah kembali lagi. Tidak ada kabar tentang keberadaannya, ada gossip yang mengatakan dia meninggal akibat jatuh ke jurang. Namun tidak ada yang terbukti, makanya dia selalu menunggu di tempat ini. Tempat mereka bertemu pertama kali," kata pria itu lagi
"Terimakasih atas informasinya," kata Kaien sambil tersenyum
"Sama-sama," kata pria itu
Lalu Kaien pun berjalan menuju ke perkampungan untuk melihat keadaan kampong ini atau lebih tepatnya mencari gadis bernama Ichigo itu, tiba-tiba
"Shuuhei?" panggil seorang pria berambut blond kuning
"Eh?" Kaien hanya bingung
"Astaga, Kau kemana saja 2 tahun ini?" Tanya pria itu lagi
"Maaf tapi aku-"
"Shuuhei itu kau?" Tanya seorang pria berambut merah
"Maaf tapi aku buk-"
"Astaga, keajaiban! Kau kembali juga setelah 2 tahun," kata pria berambut merah itu lagi
"Tapi aku in-"
"Ayo, Ichigo pasti senang," kata pria berambut merah itu lagi, lalu membawa Kaien ke rumah kepala desa.
Ahirnya Kaien mengikuti orang-orang ini ke tempat kepala desa.
"Promise me, When you see, a white rose you`ll think of me
I love you so, Never let go, I will be your ghost of a rose… "
"Ichi… Ichi… " panggil pria berambut merah itu
"Renji, Kira ada apa?" Tanya gadis berambut jingga itu, Ichigo
"Shuuhei. Dia kembali!" kata pria berambut merah itu, Renji
"Itu benar, Kurosaki-san," kata pria berambut blond pirang itu, Kira
Kaien yang bingung memutuskan untuk diam.
"Shu… Shuuhei… "gadis berambut jingga itu segera memeluknya erat.
Kaien pun mengikuti peran ini, ia segera membelai kepala Ichigo dengan lembut.
"Tenanglah Ichi, I`m here," gumam Kaien masih memeluknya erat
"Aku merindukanmu. Kau kemana saja selama 2 tahun ini?" Tanya Ichigo lagi
"Aku benar-benar minta maaf, semuanya terlalu panjang untuk di ceritakan," kata Kaien lagi
"Shu… Baka… aku menghawatirkanmu," kata Ichigo lagi masih memeluknya erat. Kaien yang ingin menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya pun menjadi tidak tega melihat gadis di depannya yang masih menangis terisak dan memeluknya erat.
Setelah beberapa saat ia melepaskan pelukannya dan tersenyum lembut, Kaien pun menyeka air mata Ichigo yang terus mengalir itu.
"Ayo, Shu… " kata Ichigo sambil tersenyum, lalu mengajaknya masuk ke rumah
"Ah, iya," kata Kaien lagi
"Oyaji… "kata Ichigo sambil tersenyum
"Ichigo-chan? Ada apa? Kau terlihat gembira?" Tanya ayahnya
"Shuuhei kembali, " kata Ichigo sambil tersenyum
"Shuuhei-kun?" kata ayahnya kaget melihat Kaien yang kini berdiri di samping Ichigo
Kaien merasa agak bingung dengan pandangan ayah Ichigo ini, benar-benar seperti melihat hantu atau sejenisnya.
"Baiklah, selamat datang kembali Shuuhei-kun. Ichigo-chan, kau tentu harus ke pasar, kita ke datangan tamu," kata ayahnya sambil tersenyum
"Baik, aku pergi dulu," kata Ichigo sambil mengecup pelan pipi kanan Kaien
"Ah, ya hati-hati Ichig," kata Kaien lagi
Setelah Ichigo keluar, ayahnya langsung bersikap serius.
"Kau Shiba Kaien kan? Pangeran dari Shiba Kingdom?" Tanya ayah Ichigo
"Ah begitulah, paman," kata Kaien lagi
"Maaf karena melibatkanmu dalam masalah ini, tapi bisakah kau untuk sementara tinggal di sini, hanya sementara sampai Ichigo sudah merasa baikan," kata pria itu
"Aku tau, aku sudah dengar dari salah satu penduduk. Jadi orang yang bernama Shuuhei ini kemana?" tanya Kaien lagi
"Dia meninggal, saat akan mencari obat untuk Ichigo," kata Isshin lagi
"Maksudmu?" tanya Kaien bingung
"Saat itu Ichigo sakit dan tidak bisa di sembuhkan, dan setelah bertanya pada tabib hanya ada satu obat, yaitu Bunga mawar putih. Namun karena di tempat ini Mawar putih tumbuh hanya di tebing, makanya Shuuhei tetap ngotot untuk pergi dan memetik bunga tersebut. Ia pergi bersama adiknya Kusaka, dan saat itu Kusaka menceritakan semuanya. Sesaat sebelum jatuh ke tebing ia melemparkan mawar itu ke atas," kata pria itu lagi
"Oh begitu… " kata Kaien agak sedih
"Ichigo yang tidak tau tentang ini terus menunggu Shuuhei di sebuah sungai. Sudah 2 tahun ia selalu ke sungai itu berharap untuk bertemu dengan pria yang dicintainya itu, aku ingin menceritakannya tapi aku tidak mau membuatnya menjadi semakin sedih," kata Pria itu lagi
"Aku mengerti. Kasihan sekali dia," gumam Kaien lagi
"Jadi kumohon, temani Ichigo sementara waktu ini. Kalau ida sudah baikan aku akan menceritakan semuanya," kata pria itu lagi
"Baiklah," kata Kaien sambil tersenyum
Her eyes believed in mysteries
She would lay amongst the leaves of amber
"Shuuhei-kun," kata Ichigo kembali memeluk Kaien dengan erat "Aku bahagia, sangat bahagia bisa melihatmu lagi," kata Ichigo masih memeluknya erat
"Aku juga, Ichigo-chan," kata Kaien sambil mengusap pelan rambut Ichigo
"Berjanjilah, jangan tinggalkan aku lagi ya, Shuuhei-kun," kata Ichigo tersenyum lembut.
"Ah, iya," kata Kaien tersenyum
Sudah seminggu kira-kira Kaien berada di perkampungan itu menemani Ichigo, semakin hari Kaien semakin tidak bisa untuk melepaskannya. Ia sudah sangat menyayangi Ichigo. Tapi disisi lain, bagaimana dengan tanggung jawabnya sebagai seorang raja di masa depan? Dan juga ayahnya pasti menghawatirkannya. Tapi ia juga tidak bisa meninggalkan Ichigo. Perasaan bingung ini terus berkecamuk di benaknya. Keputusan apa yang harus di ambilnya? Kaien hanya mengacak rambutnya setiap memikirkan masalah ini.
"Shu, ada apa?" Tanya Ichigo
"Ah, tidak ada apa-apa, Ichi," kata Kaien tersenyum
"Kau terlihat bingung, apa yang kau pikirkan?" Tanya Ichigo lagi
"Ah, tidak ada apa-apa. Kau tidak perlu hawatir," kata Kaien tersenyum sambil mengusap kepala Ichigo
"Shu… Kau kenapa? Kenapa kau bersikap aneh?" Tanya Ichigo
"Maksudmu?" Tanya Kaien lagi
"Apa kau tidak mencintaiku lagi?" Tanya Ichigo lagi
"Tentu saja aku mencintaimu," kata Kaien lagi
"Kau bukan Shu-kun," kata Ichigo beranjak dari pangkuan Kaien
"Eh… " Kaien hanya bingung
"Kau bukan Shuu-kun kan? Aku tau, sudah lama. Tapi… aku hanya berharap kalau aku salah tapi… " Ichigo menggigit bibir bawahnya berusaha menahan tangisannya
"Ichigo… " Kaien segera beranjak dan ingin mendekatinya tapi
"Jangan mendekat! Kau bukan Shuuhei! Aku benci! Kenapa semuanya berbohong! " Teriak Ichigo lalu menangis terisak
"Ichigo… dengar dulu… "kata Kaien berusaha menjelaskan
"Ada apa?" Tanya ayahnya dating
"Oyajii bohong! Semuanya bohong! Aku benci kalian semua!" kata Ichigo lalu berlari keluar
"Ichi! Ichigo!" Kaien segera mengejar Ichigo yang berlari ke luar rumah tersebut.
Her spirit wild, heart of a child,
Yet gentle still and quiet and mild and he loved her
Kaien terus mengejar Ichigo
"Ichi! Tunggu! Dengarkan aku!" teriak Kaien sambil terus berlari berusaha mendahului Ichigo
"Tidak! Pergi! Pembohong!" teriak Ichigo terus berlari
Kaien semakin mempercepat larinya dan berhasil mendahului Ichigo, lalu menarik lengan kanannya.
"Lepaskan! Lepaskan aku!" teriak Ichigo
"Dengarkan aku, Ichi. Aku tau aku salah, karena telah membohongimu selama ini. Aku tau, tapi… aku tidak tega kalau kau harus terus bersedih seperti itu," kata Kaien lagi
Ichigo terdiam sambil menatap mata aqua green Kaien.
"Kau boleh marah dan membenciku. Tapi kau harus tau I loved you Ichi-chan. Loved you so much. Aku melakukan semua ini karena cinta, aku sangat mencintaimu, melebihi apapun," kata Kaien lagi sambil menatap mata coklat amber Ichigo
"Kau…. " gumam Ichigo air mata kembali mengalir dari mata ambernya
"Aku memang berbohong tentang identitasku padamu. Tapi, aku tidak akan berbohong masalah cinta padamu. Aku akan melakukan apapun untuk membuktikan cintaku padamu, Ichigo-chan," kata Kaien lagi
Sesaat suasana hening, sebelum tangis Ichigo kembali pecah dan langsung memeluk Kaien erat dan menangis di dadanya.
"Maaf… Ini salahku… semua salahku… Shuuhei-kun juga meninggal gara-gara aku… harusnya aku… aku tidak perlu mengetesnya… harusnya aku percaya padanya… harusnya aku tidak meragukan cintanya… tapi… " gumam Ichigo sambil terisak di pelukan Kaien
"Ssh… tenanglah Ichigo-chan," gumam Kaien sambil mengelus kepala Kaien pelan
"Aku yang membunuh Shuuhei-kun… akulah penyebab kematiannya…. Aku… "
"Ichi-chan,kau tau. Shuuhei mencintaimu, sangat mencintaimu. Ia ia akan selalu menyayangimu, meski apapun yang terjadi. Aku tau aku tidak bisa menggantikan Shuuhei di hatimu, tapi setidaknya, biarkan aku terus berada di sampingmu. Mengobati rasa sedih dan rindumu, Ichigo-chan… "gumam Kaien lagi sambil memeluk Ichigo erat
"Aku akan menjadi Shuuhei yang akan terus mencintaimu sampai kapanpun,Ichi-chan," gumam Kaien lagi
"Arigatou, tapi… Tidak ada yang bisa menggantikannya, dia bukanlah sesuatu yang bisa digantikan ataupun dilupakan. Dialah hidupku… " gumam Ichigo
"Kalau begitu biarkan aku menjadi cahaya di kehidupanmu, cahaya yang menerangi disetiap langkahmu . Kemanapun kau pergi, aku akan selalu berada di sisimu," kata Kaien lagi
"Terimakasih atas semuanya … aku… um… "
Kaien terkekeh pelan, melihat semburat merah di wajah Ichigo.
"Kaien, Aku Shiba Kaien, Ichigo-chan," kata Kaien sambil tersenyum, lalu berlutut dan mengecup tangannya lembut.
Wajah Ichigo semakin memerah.
"Ayo, pulang Ichigo-chan," kata Kaien sambil mengandeng Ichigo
"Iya… Shiba-sama… " gumam Ichigo
"Bukan Shiba, Ichigo-chan. Tapi Kaien," kata Kaien sambil tersenyum lembut
"Baiklah, Kaien-kun," kata Ichigo sambil tersenyum malu
When she would says… "Promise me, when you see a white rose you`ll think of me
I love you so, Never let you go, I will be your ghost of a rose… "
"Ichigo-chan! Syukurlah… "kata ayahnya sambil memeluk erat Ichigo erat
"Maaf, Oyaji… " gumam Ichigo
"Sudahlah, ini salah Oyaji… Maaf karena berbohong padamu," kata ayahnya lagi
"Tidak apa-apa,Oyajii," kata Ichigo sambil tersenyum lembut
"Maaf merepotkanmu, Pangeran Kaien," kata ayah Ichigo lagi
"Ah, tidak masalah. Tapi sebelumnya, aku harus kembali ke kerajaan, yahku pasti hawatir," kata Kaien lagi
"Oh, begitu," kata ayah Ichigo
"Kau pasti kembali kan, Kaien-kun?" Tanya Ichigo
"Aku janji aku akan kembali, Ichigo-chan," kata Kaien sambil memeluknya erat
"Aku akan menunggumu, Kaien-kun," kata Ichigo tersenyum
Lalu setelah berpamitan, Kaien pun kembali ke kerajaannya.
TBC
"Saya balik lagi nih! Hehe rencana ingin bikin One-shot tapi kayaknya kepanjangan jadi saya jadikan Multichapter aja hehehe," kata Hikary
"Kenapa gue jadi cewek?" protes Ichigo
"Nggak masalah toh, salahkan tampang loe yang bisa dijadikan cewek," kata Hikary
"Tega… "tangis Ichigo lebay
"Gommen Minna kalau gaje, saya memang masih belajar apalagi untuk membuat fic Romance hehehe. Jadi Kritik dan saran Minna-san sekalian di terima, Thanks for Reading and Mind to Review?"
