CHAPTER 1
WARNING: mengandung TYPOid, AU, gaje, alur ga nentu.
GA SUKA! ga usah baca kasian matanya takut sakit mata :v
Cast: Eunji, Suga (para member BTS)
HAPPY READING
.
.
Terlihat seorang pria yang berjalan di pinggir sungai matanya sesekali melihat sebuah pohon yang di tutupi salju tebal, bibirnya tersenyum manis saat melihat pohon tersebut . Lalu kakinya beranjak dari tempat itu di sepanjang jalan ia melihat pasangan muda mudi yang bergandengan tangan melewati malam dingin di negara tersebut.
"andai dia disini"gumangnya lalu ia pun tersenyum kembali melewati jalan setapak.
Kakinya berhenti di depan bangun tempat bersarangnya burung-burung besi yang mengantarkannya ke suatu tempat . Di rogohnya saku jaket yang ia kenakan, di carinya benda kotak segenggaman tangan. Lalu ia keluar benda tersebut dari sakunya.
Di ketuklah benda kotak sampai ia menemukan nama seseorang yang ia tujuh.
"hallo... senior, ini aku Suga apa kau masih ingat"ucapnya kepada sesorang yang di panggilnya senior. Suga pun diam sejenak mendengar jawaban dari orang itu.
"aku terima tawaran itu, aku ke Seoul malam ini. Siapkan perayaan kepulanganku ya."ucap suga kembali ia perlihatkan senyum manisnya. Kakinya pun beranjak untuk menaiki burung besi tersebut.
Beberapa jam ia duduk di dalam pesawat sampailah suga di Seoul, matanya menjelajah di sekitar bandara mencari-cari sosok yang ia kenal.
"SUGA..."teriak wanita yang memanggil namanya. "SUGA... aku disini"teriaknya lagi, mata suga pun tertujuh pada wanita yang memanggil namanya. "senior jiyeon.. aku mencari mu."ucap suga lalu menghampiri jiyeon.
"jadi kau menerima tawaranku untuk meneruskan study mu disini"tanya jiyeon.
Flasback.
"suga... kau ada study banding bukan? Ketempat ku saja disana ada pertukaran pelajar mau ya!" ucap jiyeon.
"lalu yang akan menggantikanku siapa?"tanya suga.
Jiyeon pun hanya terdiam lalu dia tersenyum dan membisikan sesuatu kepada suga. Wajah suga terlihat kaget mendengar bisikan jiyeon.
Flasback and.
"jadi kapan kau akan berangkat ke Jepang?"tanya suga.
"malam ini, liat aku sudah bawa semua perlengkapanku. Nah, ini alamat sekolah dan tempat tinggalmu sementara. Sudah ya jaga diri baik-baik. Pai~"ucap jiyeon lalu tampat permisi ia pergi meninggalkan suga yang masih terpaku oleh perkataan jiyeon.
"kau itu senior..."ucapnya kesal lalu mencari taksi untuk pergi ke alamat yang akan menjadi tempat tinggalnya.
Di sepanjang perjalanan ia pun membayangkan seperti apa sekolah di seoul, apakah ia dapat menemukan teman yang baik di sana. Sampailah ia di mension yang tertera pada alamat yg di beri jiyeon, ia pun kemudia memasuki mension tersebut. Matanya terperangah kaget melihat keadaan isi mension tersebut.
"kapal pecah"ucap suga saat pertama kali melihat isi mension itu, dan di ikutin oleh beberapa penghuni yang melihat dirinya.
'tut..tut..tut..tut..'bunyi alarm, suga langsung mematikan alarm tersebut tanpa melihat jam yang membangunkannya itu. Beberapa menit berlalu ia pun berniat untuk bangun dari tempat tidur, matanya masih belum terbiasa dengan cahaya matahari yang diam-diam masuk melalui jendela.
Ia mulai menjelajahi isi rumah, dan tidak menemukan siapapun di sana. Saat menuju kamar mandi ia melihat V salah seorang pria yang tinggal bersamanya, sepertinya V baru masuk dari rumah itu.
"annyoung V, kau baru mau berangkat ya"ucap suga setengah sadar.
"kau itu masih ngantuk hyung. Aku tidak di ijinkan masuk karena telat, kau tak lihat sekarang jam berapa?"ucap V sedikit kesal.
"APA?"ucap suga, matanya mencari-cari jam dinding. 8.25Am matanya yang sipitpun terlihat membulat saat melihat jam itu. "aku telat tidak mungkin"sambungnya lalu ia berlari kearah kamar mandi hanya untuk sekedar membersihkan diri.
Saat suga hendak berangkat ia berpapasan dengan makhluk yang sudah bermalas-malasan di beranda depan , taehyung atau yang lebih akrab dipanggil dengan V mengisyaratkan bahwa mustahil suga akan bisa sekolah saat waktu menunjukan pukul 8.40am. namun suga tidak memperdulikannya ia segera mengambil kendaran beroda 2 tersebut, ia kayuh sepedah dengan cepat.
Jalan demi jalan ia terusuri tanpa mempedulikan perutnya yang lapar 'syutt' ia rem kuat sepedah yang melaju cepat . matanya melihat bangunan tempat ia belajar.
"telat"ucapnya. Namun matanya menjelajahi sisi-sisi bangunan tersebut, senyum manis itu kembali ia perlihatkan. Ia pergi tepat ke belakang bangunan itu, tanpa ia pedulikan sepedahnya yang ia tinggalkan di pinggir jalan. Suga pun berniat memanjat pagar gedung tersebut. "ini mudah saja"ucapnya kembali, hanya saja saat ia turun dan melompat dari pagar tersebut.
'BRUKK'suara jatuh yang amat kencang. "akkk sial"rintih suga, tangannya memegang punggung yang mendarat terlebih dahulu ketanah.
"hei.. kau tak apa?"ucap seorang gadis yang tak jauh darinya, suga terdiam mendengar suara lain selain suara dirinya. Ia punya beranjak bangun dan melihat sosok wanita itu.
"kau melihatnya, kau melihatku..."
"ia aku melihatmu terjatuh dari pagar itu. Kau telat ya?"ucap wanita itu memotong perkataan suga. Mulut suga kelut dia tak dapat berkata apa-apa. Lalu suga pun jalan meninggal wanita itu tanpa menjawab pertanyaannya.
"akan ku laporkan kau telat"ucap gadis itu. Kaki suga terhenti 'untuk apa dia melaporkanku, tapi ini hari pertamaku di sekolah 'batinya. Ia berbalik arah dan menghampiri wanita tersebut, ia tatap mata sang wanita itu.
"apa urusanmu, untuk apa kau melaporkanku"ucap suga dingin. Wanita itu memperlihatkan wajah tidak senang saat suga berkata seperti itu.
"aku belum pernah melihatmu sebelumnya, kau anak baru bukan?"tanyanya kembali. Lagiālagi suga hanya diam. "ya"ucap suga.
"repotasimu akan hancur, jika hari pertama sama kau sudah telat."ucap wanita itu.
"lalu apa urusannya denganmu? Kau ini siapa?"tanya suga. Wanita ia terlihat tersenyum entah itu senyum bahagia atau senyum dengan maksud lain.
"aku eunji, anak pemilik sekolah ini?"jawab wanita itu yang ternyata eunji. "lalu?"ucap suga, ia memperlihatkan senyum sinis kepada eunji.
"aku ingin kau melakukan sesuatu untukku"ucap eunji, Suga masih memperlihatkan wajah sinisnya.
"berikan ini kepada seseorang?"pinta eunji, dan memperlihatkan surat dengan mana orang yang ia maksud. Di berikanlah surat itu pada suga.
Suga hanya melihat aneh surat yang ada di tangannya. "jungkook?"ucapnya mambaca nama yang ada di surat itu. "benar surat itu untuk jungkook"kata eunji, lalu ia memperlihat sebuah foto yang ada di handponenya.
"ini dia orangnya, kau harus berikan surat itu kepada dia. Dan ingat jangan beri tau kalo aku yang membuat surat itu"sambungnya, suga melihat wajah laki-laki yang di maksud eunji.
"aku tak mau"tolak suga. Kali ini eunjilah yang menampilkan wajah sinisnya. "jika kau tak ingin aku bisa saja menggeluarkanmu dari sekolah ini"ancam eunji.
'gawat, aku baru pertama masuk tapi hanya memberikan pasti mudah' batin suga.
"baiklah"ucap suga , lalu ia berjalan meninggalkan eunji dan hendak memberikan surat kepada orang yang di maksud. 'itupun jika ku ingat' bantinya kembali.
Ia sesekali melihat jam tangannya, "hah... bodohnya aku, dimana kelas orang itu mana bisa aku menemukan dia"ucapnya sambil mencari-cari sosok pria bernama jungkook.
'krukkk' bunyi perut suga benar-benar tidak dapat di kompromi ia hendak beranjak ke kantin lalu melanjutkan pencariannya. Beberapa kali ia melihat peta sekolah itu hanya mencari sebuah kantin.
'bruk' tubuhnya seperti menabrak seseorang, matanya respon langsung melihat orang yang ditabraknya. "jungkook.. kau jungkook?"tanya suga melihat orang yang ia tabrak.
"ya, aku jungkook.. maaf tadi aku sepertinya tidak melihat jalan"ucapnya sopan.
"tidak aku yang ceroboh, maaf telah menabrakmu. Oh ia.. ini untukmu aku di suruh eunji memberikan ini untukmu"ucap suga lalu memberikan surat tersebut.
"eunji?"tanya jungkook. "heem, sudah ya aku ingin ke kantin dulu"jawab suga dan pergi meninggal jungkook. 'sepertinya ada yang salah tapi apa ya' bantinya.
Skip.
Jam menunjukan 6.30pm dimana kegiatan mengajar dan belajar di sekolah itupun berakhir, suga terlihat sangat kecewa di hari pertamanya ia sekolah. Dia hanya mengambil jam terakhir akibat insiden pagi hari. Tubuhnya lemas, menyusuri lorong-lorong tersebut. "HEI KAU..."teriakan seseorang mengema, namun suga tidak mempedulikan teriakan tersebut dan terus jalan meninggalkan sekolah. Tanpa ia sadari tangannya di tarik oleh seseorang "hei kau"lagi-lagi suara itu.
"eunji?"ucap suga saat melihat orang yang menariknya itu. "ada apa?"sambungnya.
"sudah ku bilang jangan memberi tahu, jika surat itu dari aku"ucapnya kesel. Suga hanya memiringkan palanya mengingat-ingat kejadian pagi hari. Seketika tubuhnya panas dingin saat ia teringat kesalahan yang ia buat.
"hehehe... mi-an-hae" ucap suga. "aku lupa dangan hal itu"sambungnya.
"sudah ku bilang jangan beri tau jika aku yang membuatnya. Kau benar-benar buatku sebal, jungkook tiba2 datang dan memberitauku tentang surat itu."grutu eunij.
"aku kan sudah minta maaf, lagi pula aku tidak sengaja menyebut namamu"ucap suga.
"sudahlah.. itu sudah terjadi. Lalu siapa namamu?"tanya eunji. "panggil saja aku suga"jawabnya. "sudah ya aku harus pulang eunji"sambung suga meninggalkan eunji yang masih sebal dengannya.
Sesampainya ia di mension, ia rebahkan tubuhnya di tempat tidur berukuran singel. Ia cari benda yang tak pernah lepas dengannya, ia ketuk-ketuk kembali keyboard mencari nama seseorang yang hendak ia telpon.
'tut...tut...tut..'
"hallo suga"ucap riang sang penerima telpon.
"hallo senior jiyeon.. apa kabar? Kau senang di Jepang?"tanya suga. "hmmm begitulah. Bagaimana denganmu"tanya kembali jiyeon. Berbincanglah mereka, suga pun menceritakan semua yang terjadi sekolah barunya tersebut. Beberapa menit mereka bertelpon suga pun memutuskan untuk menyudahkan pembicaraannya.
Ia pandang langit-langit mension tersebut, berharap ia tak akan bertemu wanita bernama eunji itu. Matanya pun semakin lama semakin menyipit dan membuatnya pergi kedunia mimpi.
"hyung... bangun kau akan telat lagi... lihat ini sudah jam berapa?"ucap seorang bertubuh tinggi yang selalu memasang aegyonya.
"akkhhh... aku ingin tidur"balas suga
"sudah jam 8.10 suga hyung"teriak V tepat di telinga suga. Reflek suga langsung bangun dan melihat jam yang terpasang di dinding.
"sial... aku telat lagi"ucapnya lalu segera ia menyiapkan diri.
Di ujung gerbang terlihat seorang wanita bertubuh munggil dengan rambut terurai menutupi leher belakangnya, wajahnya terlihat menakutkan dengan kerutan dahi yang mengisyaratakan kekesalan.
"orang itu belum datang. Awas jika dia disini"ucapnya geram.
TBC
arigatoh udah baca sampe tulisan TBC :v
yang udah mampir ke chapter 1 ini. trima kasih banyak reader '-')/
selesai juga chapter 1, reviews ya.. buat kelanjutan chapter 2..
sekalian ada yang mau sumbangin ide hito nyampung :v
