Title : I Just Want U by My Side
Chapter : 1 of sekian~
Genre : Drama , Romantic
Rating : PG13+ [genre fav saia ~ :D]
Author : Judith Aiichi Joo-chan Melchiott
Cast :
Aiichi
Ichimoku Ren
Ai-chan
Hone
Madara
n many more ~
:D
Pairing : AiichiXRen, Ai-chanXMadara
==================
-prolog-
Mungkin aku yang berada di sini tak tampak bagimu. Tak berarti.
Mungkin bagimu, ada maupun tiadanya diriku sama saja bagimu. Aku bukan siapa-siapa bagimu.
Mungkin...
Tapi bagiku, kau segalanya. Meski kau menganggapku tiada, meski kau tidak pernah melihatku...
Kau segalanya bagiku. Aku mencintaimu...
==================
-chap 1-
"Aku mencintaimu..."
Kata-kata itu terlontar untuk ke-sekian kalinya dari bibirku. Ya, ke-sekian kalinya DALAM MIMPI. Tentu saja, karena dalam kehidupan nyata aku tidak pernah bisa mengatakan hal itu kepadanya. Bahkan menyapanya pun tidak bisa. Entah mengapa, rasanya lidahku kelu kalau melihatnya. Tubuhku serasa lemas, dan segera jantungku bertalu-talu dengan berisik, dan wajahku berangsur-angsur menjadi merah.
Orang yang berada di depanku menunjukkan ekspresi yang tidak enak. Sepertinya ia baru mendapat teror bom atau ancaman pembunuhan dari rivalnya. Entahlah, sulit menjelaskan ekspresinya. Mungkin lebih tepat menyebut ekspresi itu dengan sebutan 'makan salad busuk dengan mayonaise kadaluarsa plus keju berjamur'.
Dan akhirnya bibir orang itu terbuka. Gerakan yang sungguh manis, mengingat aku sedang menunggu sebuah kalimat jawaban darinya. Jantungku berdegup pelan. Dalam sekejap tubuhku dijalari perasaan nervous dan... penasaran.
"Aiichi, maaf aku..."
-i wanna be by your side-
"TIDAAAAAAAAAAAAAKKKKKKKKKKK!!!!!!!!!"
Megap-megap, aku terbangun dari mimpiku. Mimpi buruk.
Apa namanya bukan mimpi buruk kalau cowok yang kau sukai--satu-satunya cowok yang pantas diidolakan dan yang kusukai sampai kapanpun--menolakmu?
Aku menyibakkan selimut yang kupakai, duduk tanpa tenaga setelah terbangun dengan banjir keringat. Jantungku berdenyut-denyut perih. Rasanya seperti benar-benar ditolak oleh Ren...
"Aiichi...!" Tiba-tiba terdengar suara Mami Hone di depan pintu. "Aiichi, kamu terbangun?"
Seolah-olah baru ditarik dari pusaran yang tadi menyerapku, lama baru aku menjawab, "Iya Mi..."
"Tidurlah..." Suara Mami terdengar lembut. "Besok kamu sekolah, nak. Kalau kamu bolos sekolah selain sakit atau disuruh Mami, uang jajanmu Mami potong lima puluh persen!"
Mami ini! Dasar mata duitan! Di mana-mana kan uang jajan anak sekolah itu harus seratus persen! FULL! Tidak boleh ada diskon sepersen pun! Yang boleh diskon itu cuma toko!
Tuh kan, gara-gara Mami aku jadi lupa pada mimpiku tadi dan Ren.
Cepat, aku menyelusup lagi ke bawah selimut yang tadi kusibakkan, mencoba memejamkan mata dan memasuki lagi mimpi yang menyakitkan itu lagi. Atau kalau bisa mengulang semuanya dari awal, mengharapkan hasil yang berbeda.
Ah, Ren...
-when i see you...-
Dia di sana.
Ren dan kawan-kawanny berdiri di sana, bersandar pada tembok pembatas di koridor yang saat ini lumayan ramai. Cewek-cewek anggota klub cheerleader mengerubungi mereka layaknya semut mengerubungi gula. Tampak mencolok, memang. Orang-orang yang keren dan cantik berkumpul bersama. Kontras sekali dengan isi koridor yang rata-rata hanya berisi anak-anak dengan wajah pas-pasan.
Hmmm, untuk apa anak-anak cheerleader itu mengerubungi anak-anak klub kendo seperti Ren dan teman-temannya? Klub kendo kan tidak perlu tim pemandu sorak yang kelewat norak seperti mereka!
Salah seorang dari cewek-cewek itu menoleh dan menatapku, lalu ia berbalik dan membisikkan sesuatu pada teman-temannya. Setengah detik kemudian terdengar cekikikan (sok) geli dan celetukan-celetukan bernada soprano.
Pasti aku.
Kutundukkan kepala dan kudekap buku-buku yang kubawa semakin erat. Aku melangkah melewati mereka. Rasanya ingin aku menoleh dan menatap Ren, walau hanya sebentar, tapi aku tidak sanggup. Jadi, kuayunkan saja langkahku cepat-cepat dan melewati mereka.
Dan rasanya pandangan seseorang menusukku.
Tapi aku mencoba untuk tidak peduli...
==================to be continued ~
